Surat Al A'raf : surat ke 6, ada 206 ayat
﴿
الۤمّۤصۤ ۚ ﴾ ( الاعراف/7:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Alif
Lām Mīm Ṣād.
﴿ كِتٰبٌ اُنْزِلَ اِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِيْ صَدْرِكَ حَرَجٌ
مِّنْهُ لِتُنْذِرَ بِهٖ وَذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:2)
2.
(Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad), maka janganlah
engkau sesak dada karenanya supaya dengan (kitab itu) engkau memberi
peringatan, dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
﴿ اِتَّبِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلَا
تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:3)
3.
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
ikuti pelindung267) selain Dia. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.
267) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ وَكَمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَا فَجَاۤءَهَا بَأْسُنَا
بَيَاتًا اَوْ هُمْ قَاۤىِٕلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:4)
4.
Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan. Siksaan Kami datang
(menimpa penduduknya) pada malam hari atau pada saat mereka beristirahat pada
siang hari.
﴿ فَمَا كَانَ دَعْوٰىهُمْ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَآ اِلَّآ
اَنْ قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:5)
5. Maka,
ketika siksaan Kami datang menimpa mereka, keluhan mereka tidak lain hanyalah
ucapan “Sesungguhnya kami adalah orang-orang zalim.”
﴿ فَلَنَسْـَٔلَنَّ الَّذِيْنَ اُرْسِلَ اِلَيْهِمْ
وَلَنَسْـَٔلَنَّ الْمُرْسَلِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:6)
6. Pasti
akan Kami tanyai umat yang kepada mereka telah diutus para rasul. Pasti akan
Kami tanyai (pula) para rasul.
﴿ فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَّمَا كُنَّا غَاۤىِٕبِيْنَ
﴾ ( الاعراف/7:7)
7.
Kemudian, pasti akan Kami kabarkan (hal itu) kepada mereka berdasarkan
ilmu (Kami). Sedikit pun Kami tidak pernah gaib (jauh dari mereka).
﴿ وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ
مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:8)
8.
Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Siapa yang berat
timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang yang beruntung.
﴿ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ
خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:9)
9. Siapa
yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang yang telah merugikan
dirinya sendiri karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
﴿ وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا
مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:10)
10.
Sungguh, Kami benar-benar telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan
Kami sediakan di sana (bumi) penghidupan untukmu. (Akan tetapi,) sedikit sekali
kamu bersyukur.
﴿ وَلَقَدْ خَلَقْنٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا
لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ لَمْ
يَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:11)
11.
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan kamu (Adam), kemudian Kami membentuk
(tubuh)-mu. Lalu, Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada
Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak termasuk
kelompok yang bersujud.
﴿ قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ
اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ ﴾ (
الاعراف/7:12)
12. Dia
(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia.
Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
﴿ قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ
فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:13)
13. Dia
(Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk
yang hina.”
﴿ قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:14)
14. Ia
(Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan.”
﴿ قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:15)
15. Dia
(Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan
waktu.”
﴿ قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ
الْمُسْتَقِيْمَۙ ﴾ ( الاعراف/7:16)
16. Ia
(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu
menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.
﴿ ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ
خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ
اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:17)
17.
Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang,
dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur.”
﴿ قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُوْمًا مَّدْحُوْرًا ۗ لَمَنْ
تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:18)
18. Dia
(Allah) berfirman, “Keluarlah kamu darinya (surga) dalam keadaan terhina dan
terusir! Sungguh, siapa pun di antara mereka yang mengikutimu pasti akan Aku
isi (neraka) Jahanam dengan kamu semua.”
﴿ وَيٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ
حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:19)
19.
(Allah berfirman,) “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di surga
(ini). Lalu, makanlah apa saja yang kamu berdua sukai dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon yang satu ini sehingga kamu berdua termasuk orang-orang yang
zalim.”
﴿ فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطٰنُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وٗرِيَ
عَنْهُمَا مِنْ سَوْءٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهٰىكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هٰذِهِ
الشَّجَرَةِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَا مَلَكَيْنِ اَوْ تَكُوْنَا مِنَ الْخٰلِدِيْنَ
﴾ ( الاعراف/7:20)
20.
Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepada keduanya yang berakibat
tampak pada keduanya sesuatu yang tertutup dari aurat keduanya. Ia (setan)
berkata, “Tuhanmu tidak melarang kamu berdua untuk mendekati pohon ini, kecuali
(karena Dia tidak senang) kamu berdua menjadi malaikat atau kamu berdua
termasuk orang-orang yang kekal (dalam surga).”
﴿ وَقَاسَمَهُمَآ اِنِّيْ لَكُمَا لَمِنَ النّٰصِحِيْنَۙ ﴾ (
الاعراف/7:21)
21. Ia
(setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku ini bagi kamu berdua
benar-benar termasuk para pemberi nasihat.”
﴿ فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُوْرٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ
لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ
وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ اَلَمْ اَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ
وَاَقُلْ لَّكُمَآ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ﴾ (
الاعراف/7:22)
22. Ia
(setan) menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah
mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. Tuhan mereka menyeru mereka,
“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah
mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
﴿ قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:23)
23.
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami
sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya
kami termasuk orang-orang yang rugi.”
﴿ قَالَ اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚوَلَكُمْ فِى
الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ ﴾ ( الاعراف/7:24)
24. Dia
(Allah) berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain
serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang
telah ditentukan.”
﴿ قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا
تُخْرَجُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:25)
25. Dia
(Allah) berfirman, “Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula)
kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan).”
﴿ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا
يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ
مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:26)
26.
Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri).
(Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat.
﴿ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ
اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا
لِيُرِيَهُمَا سَوْءٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ
لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا
يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:27)
27.
Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh setan
sebagaimana ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan
menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka
berdua. Sesungguhnya ia (setan) dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu
tempat yang kamu tidak (bisa) melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan setan-setan itu (sebagai) penolong268) bagi orang-orang yang tidak
beriman.
268) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ وَاِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً قَالُوْا وَجَدْنَا عَلَيْهَآ اٰبَاۤءَنَا
وَاللّٰهُ اَمَرَنَا بِهَاۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِۗ
اَتَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:28)
28.
Apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati
nenek moyang kami melakukan yang demikian dan Allah menyuruh kami
mengerjakannya.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Allah tidak
memerintahkan kekejian.269) Pantaskah kamu mengatakan tentang Allah apa yang
tidak kamu ketahui?”
269) Maksud kata melakukan kekejian di sini adalah
syirik, tawaf bertelanjang di sekeliling Ka‘bah, dan sebagainya.
﴿ قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۗ كَمَا
بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ ﴾ ( الاعراف/7:29)
29. Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Tuhanku memerintahkan aku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu
(kepada Allah) di setiap masjid dan berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan
ketaatan kepada-Nya. Kamu akan kembali kepada-Nya sebagaimana Dia telah
menciptakan kamu pada permulaan.”
﴿ فَرِيْقًا هَدٰى وَفَرِيْقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلٰلَةُ
ۗاِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:30)
30.
Sekelompok (manusia) telah diberi-Nya petunjuk dan sekelompok (lainnya)
telah pasti kesesatan atas mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan
sebagai pelindung270) selain Allah. Mereka mengira bahwa mereka adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk.
270) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ ۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:31)
31.
Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap
(memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
﴿ قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ
لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى
الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ
الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:32)
32.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang mengharamkan perhiasan (dari)
Allah yang telah Dia sediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik?
Katakanlah, ‘Semua itu adalah untuk orang-orang yang beriman (dan juga tidak
beriman) dalam kehidupan dunia, (tetapi ia akan menjadi) khusus (untuk mereka
yang beriman saja) pada hari Kiamat.’” Demikianlah Kami menjelaskan secara
terperinci ayat-ayat itu kepada kaum yang mengetahui.
﴿ قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا
بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ
مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:33)
33.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang tampak dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan
perbuatan melampaui batas tanpa alasan yang benar. (Dia juga mengharamkan) kamu
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan bukti
pembenaran untuk itu dan (mengharamkan) kamu mengatakan tentang Allah apa yang
tidak kamu ketahui.”
﴿ وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا
يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:34)
34.
Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka
tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta
percepatan.
﴿ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ
يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:35)
35.
Wahai anak cucu Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu
sendiri, yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, siapa pun yang bertakwa dan
melakukan perbaikan, tidak ada rasa takut menimpa mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا عَنْهَآ
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:36)
36.
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
﴿ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ
كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ
حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا
كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا
عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:37)
37.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh
bagian (yang telah ditentukan) dari ketetapan Allah (di dunia) sehingga apabila
datang kepada mereka para utusan (malaikat) Kami untuk mencabut nyawanya,
mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain
Allah?” Mereka (orang-orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari
kami.” Mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka
adalah orang-orang kafir.
﴿ قَالَ ادْخُلُوْا فِيْٓ اُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ
مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ فِى النَّارِۙ كُلَّمَا دَخَلَتْ اُمَّةٌ لَّعَنَتْ
اُخْتَهَا ۗحَتّٰٓى اِذَا ادَّارَكُوْا فِيْهَا جَمِيْعًا ۙقَالَتْ اُخْرٰىهُمْ
لِاُوْلٰىهُمْ رَبَّنَا هٰٓؤُلَاۤءِ اَضَلُّوْنَا فَاٰتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا
مِّنَ النَّارِ ەۗ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَعْلَمُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:38)
38.
Allah berfirman, “Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama umat-umat
yang telah berlalu sebelum kamu dari (golongan) jin dan manusia.” Setiap kali
suatu umat masuk, dia melaknat saudaranya, sehingga apabila mereka telah masuk
semuanya, berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk)
terlebih dahulu, “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami. Datangkanlah siksaan
api neraka yang berlipat ganda kepada mereka.” Allah berfirman, “Masing-masing
mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui.”
﴿ وَقَالَتْ اُوْلٰىهُمْ لِاُخْرٰىهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ
عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُوْنَ ࣖ ﴾ (
الاعراف/7:39)
39.
Orang yang (masuk) terlebih dahulu berkata kepada yang (masuk)
belakangan, “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami. Maka,
rasakanlah azab itu karena perbuatan yang telah kamu lakukan.”
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا
عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ اَبْوَابُ السَّمَاۤءِ وَلَا يَدْخُلُوْنَ
الْجَنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَاطِ ۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى
الْمُجْرِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:40)
40.
Sesungguhnya (bagi) orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu
langit271) dan mereka tidak akan masuk surga sebelum unta masuk ke dalam lubang
jarum.272) Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
durhaka.
271) Maksudnya, doa dan amal mereka tidak
diterima oleh Allah Swt. -><-272) Maksudnya, mereka tidak mungkin masuk
surga sebagaimana unta mustahil masuk ke dalam lubang jarum.
﴿ لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍۗ
وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:41)
41. Bagi
mereka (disediakan) alas tidur dari (api neraka) Jahanam dan di atas mereka ada
selimut (dari api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang zalim.
﴿ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ
نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا
خٰلِدُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:42)
42.
(Adapun) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami tidak
akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah
penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ تَجْرِيْ مِنْ
تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُۚ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَاۗ
وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُ ۚ لَقَدْ جَاۤءَتْ
رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۗ وَنُوْدُوْٓا اَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ
اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:43)
43. Kami
mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, (di surga) mengalir di bawah
mereka sungai-sungai. Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah
menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya
Allah tidak menunjukkan kami. Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa
kebenaran.” Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan
kepadamu karena apa yang selalu kamu kerjakan.”
﴿ وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ اَصْحٰبَ النَّارِ اَنْ قَدْ
وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُّمْ مَّا وَعَدَ رَبُّكُمْ
حَقًّا ۗقَالُوْا نَعَمْۚ فَاَذَّنَ مُؤَذِّنٌۢ بَيْنَهُمْ اَنْ لَّعْنَةُ اللّٰهِ
عَلَى الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:44)
44. Para
penghuni surga menyeru para penghuni neraka, “Sungguh, kami telah mendapati
sesuatu (surga) yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah
mendapati (pula) sesuatu (azab) yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar?”
Mereka menjawab, “Benar.” Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara
mereka, “Laknat Allah bagi orang-orang yang zalim.”
﴿ اَلَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا
عِوَجًاۚ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ كٰفِرُوْنَۘ ﴾ ( الاعراف/7:45)
45.
(Mereka adalah) orang-orang yang menghalang-halangi (orang lain) dari
jalan Allah serta menginginkan jalan itu menjadi bengkok dan mereka itu
orang-orang yang mengingkari (kehidupan) akhirat.
﴿ وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌۚ وَعَلَى الْاَعْرَافِ رِجَالٌ
يَّعْرِفُوْنَ كُلًّا ۢ بِسِيْمٰىهُمْۚ وَنَادَوْا اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْۗ لَمْ يَدْخُلُوْهَا وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:46)
46. Di
antara keduanya (para penghuni surga dan neraka) ada batas pemisah dan di atas
tempat yang tertinggi (al-a‘rāf)273) ada orang-orang yang saling mengenal
dengan tandanya masing-masing. Mereka menyeru para penghuni surga, “Salāmun
‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).” Mereka belum dapat
memasukinya, padahal mereka sangat ingin (memasukinya).
273) Kata a‘rāf adalah bentuk jamak dari ‘urf
yang berarti ‘sesuatu yang tinggi’ atau ‘sesuatu yang terhormat’. Pembatas
antara surga dan neraka disebut dengan a‘rāf karena posisinya yang tinggi.
﴿ ۞ وَاِذَا صُرِفَتْ اَبْصَارُهُمْ تِلْقَاۤءَ اَصْحٰبِ النَّارِۙ
قَالُوْا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾ (
الاعراف/7:47)
47.
Apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka
berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang
zalim itu.”
﴿ وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْاَعْرَافِ رِجَالًا يَّعْرِفُوْنَهُمْ
بِسِيْمٰىهُمْ قَالُوْا مَآ اَغْنٰى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ
تَسْتَكْبِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:48)
48.
Orang-orang di atas tempat yang tertinggi (al-a‘rāf) menyeru orang-orang
yang mereka kenal dengan tanda-tanda (khusus) sambil berkata, “Tidak ada
manfaatnya bagimu (harta) yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu
sombongkan.
﴿ اَهٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ اَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللّٰهُ
بِرَحْمَةٍۗ اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَآ اَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَ
﴾ ( الاعراف/7:49)
49.
Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah (ketika kamu hidup di
dunia), bahwa mereka tidak akan diberi rahmat oleh Allah?” (Allah berfirman,)
“Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu juga tidak
akan bersedih.”
﴿ وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ النَّارِ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ
اَفِيْضُوْا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاۤءِ اَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۗقَالُوْٓا
اِنَّ اللّٰهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكٰفِرِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:50)
50. Para
penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) air kepada
kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka
menjawab, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya (air dan rezeki) bagi
orang-orang kafir.”
﴿ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَهْوًا وَّلَعِبًا
وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۚ فَالْيَوْمَ نَنْسٰىهُمْ كَمَا نَسُوْا
لِقَاۤءَ يَوْمِهِمْ هٰذَاۙ وَمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:51)
51.
(Mereka adalah) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai kelengahan
dan permainan serta mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka, pada hari
ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan
pertemuan hari ini dan karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
﴿ وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى
وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:52)
52.
Sungguh, Kami telah mendatangkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) yang
telah Kami jelaskan secara terperinci atas dasar pengetahuan sebagai petunjuk
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
﴿ هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا تَأْوِيْلَهٗۗ يَوْمَ يَأْتِيْ
تَأْوِيْلُهٗ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ نَسُوْهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ
رَبِّنَا بِالْحَقِّۚ فَهَلْ لَّنَا مِنْ شُفَعَاۤءَ فَيَشْفَعُوْا لَنَآ اَوْ
نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ قَدْ خَسِرُوْٓا
اَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:53)
53.
Tidakkah mereka menunggu kecuali takwilnya (terwujudnya kebenaran
Al-Qur’an). Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu
mengabaikannya berkata, “Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa
kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan
pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami
akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Sungguh,
mereka telah merugikan diri sendiri dan telah hilang lenyap dari mereka apa pun
yang dahulu mereka ada-adakan.
﴿ اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى
الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ
تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:54)
54.
Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa,274) kemudian Dia bersemayam di atas ʻArasy.275) Dia menutupkan
malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari,
bulan, dan bintang-bintang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya
milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Maha berlimpah anugerah Allah, Tuhan
semesta alam.
274) Allah menciptakan alam semesta dalam enam
masa yang prosesnya sepanjang sejarah alam semesta, seperti yang dijelaskan
dalam surah an-Nāzi‘āt/79: 27‒33. -><-275) Bersemayam di atas ʻArasy
adalah satu sifat Allah yang wajib diimani sesuai dengan keagungan Allah Swt.
dan kesucian-Nya.
﴿ اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا
يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ ﴾ ( الاعراف/7:55)
55.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
﴿ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا
وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ
الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:56)
56.
Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ
رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ
مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ
الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:57)
57.
Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului
kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan
yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai
macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu
selalu ingat.
﴿ وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ
وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ
لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:58)
58.
Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya. Adapun
tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah
Kami jelaskan berulang kali tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang
bersyukur.
﴿ لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ
اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ﴾ ( الاعراف/7:59)
59.
Sungguh, Kami telah mengutus Nuh (sebagai rasul) kepada kaumnya, lalu ia
berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah (karena) tidak ada tuhan bagi kamu selain
Dia.” Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah) aku takut kamu akan
ditimpa azab hari yang besar (hari Kiamat).
﴿ قَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهٖٓ اِنَّا لَنَرٰىكَ فِيْ ضَلٰلٍ
مُّبِيْنٍ ﴾ ( الاعراف/7:60)
60.
Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar
melihatmu (berada) dalam kesesatan yang nyata.”
﴿ قَالَ يٰقَوْمِ لَيْسَ بِيْ ضَلٰلَةٌ وَّلٰكِنِّيْ رَسُوْلٌ
مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:61)
61. Dia
(Nuh) menjawab, “Hai kaumku, tidak ada padaku kesesatan sedikit pun, tetapi aku
adalah rasul dari Tuhan semesta alam.
﴿ اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنْصَحُ لَكُمْ وَاَعْلَمُ
مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:62)
62. Aku
sampaikan kepadamu risalah (amanat) Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu.
Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.
﴿ اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى
رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوْا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:63)
63.
Apakah kamu (tidak percaya dan) heran bahwa telah datang kepada kamu
peringatan dari Tuhanmu kepada seorang laki-laki dari golonganmu agar dia
memberi peringatan kepadamu, agar kamu bertakwa, dan agar kamu mendapat
rahmat?”
﴿ فَكَذَّبُوْهُ فَاَنْجَيْنٰهُ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ فِى الْفُلْكِ
وَاَغْرَقْنَا الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا
عَمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:64)
64.
(Karena) mereka mendustakannya (Nuh), Kami selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera serta Kami tenggelamkan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum
yang buta (mata hatinya).
﴿ ۞ وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا
اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:65)
65.
(Kami telah mengutus) kepada (kaum) ‘Ad saudara mereka, Hud. Dia
berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia.
Tidakkah kamu bertakwa?”
﴿ قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖٓ اِنَّا
لَنَرٰىكَ فِيْ سَفَاهَةٍ وَّاِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:66)
66. Para
pemuka yang kufur di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar
melihat kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menduga bahwa kamu
termasuk para pembohong.”
﴿ قَالَ يٰقَوْمِ لَيْسَ بِيْ سَفَاهَةٌ وَّلٰكِنِّيْ رَسُوْلٌ
مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:67)
67. Dia
(Hud) berkata, “Wahai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun,
tetapi aku ini adalah rasul dari Tuhan semesta alam.
﴿ اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ
اَمِيْنٌ ﴾ ( الاعراف/7:68)
68. Aku
sampaikan kepadamu risalah-risalah (amanat) Tuhanku dan aku terhadap kamu
adalah penasihat yang tepercaya.
﴿ اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى
رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْۗ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ
بَعْدِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّزَادَكُمْ فِى الْخَلْقِ بَصْۣطَةً ۚفَاذْكُرُوْٓا
اٰلَاۤءَ اللّٰهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:69)
69.
Apakah kamu (tidak percaya dan) heran bahwa telah datang kepadamu
tuntunan dari Tuhanmu atas seorang laki-laki dari golonganmu supaya dia memberi
peringatan kepadamu? Ingatlah, ketika Dia (Allah) menjadikan kamu
pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Nuh, dan melebihkan kamu dalam
penciptaan (berupa) tubuh yang tinggi, besar, dan kuat. Maka, ingatlah
nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
﴿ قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللّٰهَ وَحْدَهٗ وَنَذَرَ مَا
كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ
الصّٰدِقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:70)
70.
Mereka berkata, “Apakah engkau (wahai Hud) datang kepada kami agar kami
menyembah Allah semata dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh
bapak-bapak kami? Maka, datangkanlah kepada kami apa yang kamu janjikan kepada
kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
﴿ قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ رِجْسٌ
وَّغَضَبٌۗ اَتُجَادِلُوْنَنِيْ فِيْٓ اَسْمَاۤءٍ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ
وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّا نَزَّلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ فَانْتَظِرُوْٓا
اِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُنْتَظِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:71)
71. Dia
(Hud) berkata, “Sungguh, sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari
Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan Aku tentang nama-nama
(berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah tidak
menurunkan sedikit pun hujah (alasan pembenaran) untuk itu? Maka, tunggulah
(azab dan kemarahan itu)! Sesungguhnya aku bersamamu termasuk orang-orang yang
menunggu.”
﴿ فَاَنْجَيْنٰهُ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا
وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَمَا كَانُوْا
مُؤْمِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:72)
72.
Maka, Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya karena
rahmat yang besar dari Kami, dan Kami binasakan sampai akar-akarnya orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka bukanlah orang-orang mukmin.
﴿ وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا
اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ
رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ
اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ (
الاعراف/7:73)
73.
(Kami telah mengutus) kepada (kaum) Samud saudara mereka, Saleh. Dia
berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia.
Sungguh, telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini adalah
unta betina Allah untuk kamu sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia makan di
bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun sehingga
kamu ditimpa siksa yang sangat pedih.”
﴿ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ عَادٍ
وَّبَوَّاَكُمْ فِى الْاَرْضِ تَتَّخِذُوْنَ مِنْ سُهُوْلِهَا قُصُوْرًا
وَّتَنْحِتُوْنَ الْجِبَالَ بُيُوْتًا ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ وَلَا
تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:74)
74.
Ingatlah ketika (Allah) menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang
berkuasa) sesudah ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu membuat pada
dataran rendahnya bangunan-bangunan besar dan kamu pahat gunung-gunungnya
menjadi rumah. Maka, ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu melakukan
kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.
﴿ قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ
لِلَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِمَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ اَتَعْلَمُوْنَ اَنَّ صٰلِحًا
مُّرْسَلٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قَالُوْٓا اِنَّا بِمَآ اُرْسِلَ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ ﴾
( الاعراف/7:75)
75.
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada
orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, “Tahukah
kamu bahwa Saleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?” Mereka menjawab,
“Sesungguhnya kami beriman kepada apa (wahyu) yang dibawanya.”
﴿ قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا بِالَّذِيْٓ اٰمَنْتُمْ
بِهٖ كٰفِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:76)
76.
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang mengingkari apa yang kamu imani.”
﴿ فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ اَمْرِ رَبِّهِمْ
وَقَالُوْا يٰصٰلِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
﴾ ( الاعراف/7:77)
77.
Lalu, mereka memotong unta betina itu dan mereka melampaui batas
terhadap perintah Tuhan mereka, dan mereka berkata, “Wahai Saleh, datangkanlah
kepada kami apa (ancaman siksa) yang engkau janjikan kepada kami jika engkau
termasuk orang-orang yang diutus (Allah).”
﴿ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ
جٰثِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:78)
78.
Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi
(mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka.
﴿ فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ
رِسَالَةَ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُحِبُّوْنَ النّٰصِحِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:79)
79.
Maka, dia (Saleh) meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku,
sungguh aku telah menyampaikan kepadamu risalah (amanat) Tuhanku dan aku telah
menasihatimu, tetapi kamu tidak menyukai para pemberi nasihat.”
﴿ وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا
سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:80)
80.
(Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia
berkata kepada kaumnya, “Apakah kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum
pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini?
﴿ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ
النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:81)
81.
Sesungguhnya kamu benar-benar mendatangi laki-laki untuk melampiaskan
syahwat, bukan kepada perempuan, bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
﴿ وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوْٓا
اَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ قَرْيَتِكُمْۚ اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:82)
82.
Tidak ada jawaban kaumnya selain berkata, “Usirlah mereka (Lut dan
pengikutnya) dari negerimu ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
menganggap dirinya suci.”
﴿ فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ
الْغٰبِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:83)
83.
Maka, Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia
(istrinya) termasuk (orang-orang kafir) yang tertinggal.
﴿ وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ
عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:84)
84. Kami
hujani mereka dengan hujan (batu). Perhatikanlah, bagaimana kesudahan para
pendurhaka.
﴿ وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا
اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ
رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ
اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ
خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ ﴾ ( الاعراف/7:85)
85.
Kepada penduduk Madyan,276) Kami (utus) saudara mereka, Syuʻaib. Dia
berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada bagimu tuhan (yang disembah)
selain Dia. Sungguh, telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka,
sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah merugikan (hak-hak) orang
lain sedikit pun. Jangan (pula) berbuat kerusakan di bumi setelah
perbaikannya.277) Itulah lebih baik bagimu, jika kamu beriman.”
276) Madyan pada mulanya adalah nama putra Nabi
Ibrahim a.s. dari istri beliau yang ketiga, Qatura. Madyan menikah dengan putri
Nabi Lut a.s. Selanjutnya, kata Madyan dipakai sebagai sebutan bagi suku yang
berasal dari keturunan Madyan. Mereka tinggal di pantai Laut Merah sebelah
tenggara Gurun Sinai, yaitu antara Hijaz, tepatnya Tabuk Saudi Arabia dan Teluk
Aqabah. -><-277) Yakni perbaikan
melalui syariat dan aturan yang dibawa oleh para nabi dan dilanjutkan oleh para
penerusnya.
﴿ وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ
عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِهٖ وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًاۚ وَاذْكُرُوْٓا
اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُفْسِدِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:86)
86.
Janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, serta ingin
membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak
jumlah kamu. Perhatikanlah, bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat
kerusakan.
﴿ وَاِنْ كَانَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْكُمْ اٰمَنُوْا بِالَّذِيْٓ
اُرْسِلْتُ بِهٖ وَطَاۤىِٕفَةٌ لَّمْ يُؤْمِنُوْا فَاصْبِرُوْا حَتّٰى يَحْكُمَ
اللّٰهُ بَيْنَنَاۚ وَهُوَ خَيْرُ الْحٰكِمِيْنَ ۔ ﴾ ( الاعراف/7:87)
87. Jika
ada segolongan di antara kamu yang beriman kepada (ajaran) yang aku diutus
menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, bersabarlah
sampai Allah menetapkan keputusan di antara kita. Dia adalah pemberi putusan
yang terbaik.
﴿ ۞ قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ
لَنُخْرِجَنَّكَ يٰشُعَيْبُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَآ اَوْ
لَتَعُوْدُنَّ فِيْ مِلَّتِنَاۗ قَالَ اَوَلَوْ كُنَّا كٰرِهِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:88)
88. Para
pemuka yang sombong dari kaumnya berkata, “Wahai Syuʻaib, sungguh, kami akan
mengusirmu bersama orang-orang yang beriman kepadamu dari negeri kami, kecuali
engkau benar-benar kembali kepada agama kami.” Syuʻaib berkata, “Apakah (kami
kembali padanya) meskipun kami membenci(-nya)?
﴿ قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اِنْ عُدْنَا فِيْ
مِلَّتِكُمْ بَعْدَ اِذْ نَجّٰىنَا اللّٰهُ مِنْهَاۗ وَمَا يَكُوْنُ لَنَآ اَنْ
نَّعُوْدَ فِيْهَآ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّنَاۗ وَسِعَ رَبُّنَا
كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًاۗ عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَاۗ رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا
وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفٰتِحِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:89)
89.
Sungguh, kami telah mengada-adakan kebohongan besar kepada Allah jika
kami kembali pada agamamu setelah Allah menyelamatkan kami darinya. Tidaklah
patut kami kembali padanya, kecuali jika Allah Tuhan kami menghendaki.
Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami
bertawakal. Wahai Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami
dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.”
﴿ وَقَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ لَىِٕنِ
اتَّبَعْتُمْ شُعَيْبًا اِنَّكُمْ اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:90)
90. Para
pemuka orang-orang yang kufur dari kaumnya berkata (kepada sesamanya),
“Sungguh, jika kamu mengikuti Syuʻaib, niscaya kamu benar-benar menjadi
orang-orang yang rugi.”
﴿ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ
جٰثِمِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:91)
91.
Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi
(mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka.
﴿ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا
فِيْهَاۚ اَلَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَانُوْا هُمُ الْخٰسِرِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:92)
92.
Orang-orang yang mendustakan Syuʻaib seakan-akan belum pernah tinggal di
(negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuʻaib itulah orang-orang yang rugi.
﴿ فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ
رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَكُمْۚ فَكَيْفَ اٰسٰى عَلٰى قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ ࣖ ﴾
( الاعراف/7:93)
93.
(Ketika Syuʻaib yakin azab akan menimpa kaum kafir,) ia meninggalkan
mereka seraya berkata, “Wahai kaumku, sungguh aku benar-benar telah
menyampaikan risalah Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihatimu. Maka,
bagaimana aku akan bersedih terhadap kaum kafir?”
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّآ
اَخَذْنَآ اَهْلَهَا بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُوْنَ
﴾ ( الاعراف/7:94)
94. Kami
tidak mengutus seorang nabi pun di suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan
nabi itu,) melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan
penderitaan agar mereka (tunduk dengan) merendahkan diri.
﴿ ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى
عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ
فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:95)
95.
Kemudian, Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga
keturunan dan harta mereka) bertambah banyak. Lalu, mereka berkata, “Sungguh,
nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan.” Maka, Kami
timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak
menyadari.
﴿ وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ
كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:96)
96.
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan
membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi,
mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka
disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.
﴿ اَفَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا
بَيَاتًا وَّهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَۗ ﴾ ( الاعراف/7:97)
97.
Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari siksa Kami yang
datang pada malam hari ketika mereka sedang tidur?
﴿ اَوَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى
وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:98)
98.
Atau, apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari siksa Kami yang
datang pada waktu duha (waktu menjelang tengah hari) ketika mereka sedang
bermain?
﴿ اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ
اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:99)
99.
Atau, apakah mereka merasa aman dari siksa Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tidak ada orang yang merasa aman dari siksa Allah, selain kaum
yang rugi.
﴿ اَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ
اَهْلِهَآ اَنْ لَّوْ نَشَاۤءُ اَصَبْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْۚ وَنَطْبَعُ عَلٰى
قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:100)
100.
Ataukah belum juga jelas bagi orang-orang yang mewarisi suatu negeri
setelah (lenyap) penduduknya, bahwa seandainya Kami menghendaki, Kami
benar-benar akan menimpakan (siksa) kepada mereka karena dosa-dosanya? Kami
akan mengunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran).
﴿ تِلْكَ الْقُرٰى نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤىِٕهَاۚ
وَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانُوْا لِيُؤْمِنُوْا
بِمَا كَذَّبُوْا مِنْ قَبْلُۗ كَذٰلِكَ يَطْبَعُ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِ
الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:101)
101.
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu Kami ceritakan sebagian
kisahnya kepadamu (Nabi Muhammad). Sungguh, rasul-rasul mereka telah datang
dengan membawa bukti-bukti yang nyata kepada mereka. Akan tetapi, mereka tidak
mau beriman pada apa yang telah mereka dustakan sebelumnya. Demikianlah Allah
mengunci hati orang-orang yang kafir.
﴿ وَمَا وَجَدْنَا لِاَكْثَرِهِمْ مِّنْ عَهْدٍۚ وَاِنْ
وَّجَدْنَآ اَكْثَرَهُمْ لَفٰسِقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:102)
102.
Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami
dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
﴿ ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ مُّوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اِلٰى
فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖ فَظَلَمُوْا بِهَاۚ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُفْسِدِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:103)
103.
Kemudian, Kami utus Musa setelah mereka dengan membawa tanda-tanda
(kekuasaan) Kami kepada Fir‘aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Lalu, mereka
mengingkarinya. Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat
kerusakan.
﴿ وَقَالَ مُوْسٰى يٰفِرْعَوْنُ اِنِّيْ رَسُوْلٌ مِّنْ رَّبِّ
الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:104)
104.
Musa berkata, “Wahai Fir‘aun, sesungguhnya aku adalah seorang utusan
dari Tuhan semesta alam.
﴿ حَقِيْقٌ عَلٰٓى اَنْ لَّآ اَقُوْلَ عَلَى اللّٰهِ اِلَّا
الْحَقَّۗ قَدْ جِئْتُكُمْ بِبَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَرْسِلْ مَعِيَ
بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ ﴾ ( الاعراف/7:105)
105.
Wajib atasku tidak mengatakan (sesuatu) terhadap Allah, kecuali yang hak
(benar). Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari
Tuhanmu. Maka, lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersamaku.”
﴿ قَالَ اِنْ كُنْتَ جِئْتَ بِاٰيَةٍ فَأْتِ بِهَآ اِنْ كُنْتَ
مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:106)
106. Dia
(Fir‘aun) berkata, “Jika benar engkau membawa suatu bukti, tunjukkanlah, kalau
kamu termasuk orang-orang yang benar.”
﴿ فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۖ ﴾ (
الاعراف/7:107)
107.
Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu)
menjadi ular besar yang nyata.
﴿ وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ ﴾ (
الاعراف/7:108)
108. Dia
menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi
orang-orang yang melihat(-nya).
﴿ قَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ
عَلِيْمٌۙ ﴾ ( الاعراف/7:109)
109.
Para pemuka kaum Fir‘aun berkata, “Sesungguhnya orang ini benar-benar
penyihir yang sangat pandai.
﴿ يُّرِيْدُ اَنْ يُّخْرِجَكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ ۚ فَمَاذَا
تَأْمُرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:110)
110. Dia
hendak mengusir kamu dari negerimu.” (Fir‘aun berkata,) “Maka, apa saran kamu?”
﴿ قَالُوْآ اَرْجِهْ وَاَخَاهُ وَاَرْسِلْ فِى الْمَدَاۤىِٕنِ
حٰشِرِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:111)
111.
Mereka (para pemuka) itu menjawab, “Beri tangguhlah dia dan saudaranya
dan utuslah ke kota-kota beberapa orang untuk mengumpulkan (para penyihir)
﴿ يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سٰحِرٍ عَلِيْمٍ ﴾ ( الاعراف/7:112)
112.
(agar) mereka membawa semua penyihir yang pandai kepadamu.”
﴿ وَجَاۤءَ السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالُوْٓا اِنَّ لَنَا
لَاَجْرًا اِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغٰلِبِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:113)
113.
Para penyihir datang kepada Fir‘aun. Mereka berkata, “(Apakah) kami
benar-benar akan mendapat imbalan jika kami menang?”
﴿ قَالَ نَعَمْ وَاِنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:114)
114. Dia
(Fir‘aun) menjawab, “Ya, bahkan sesungguhnya kamu pasti termasuk orang-orang
yang didekatkan (kedudukannya kepadaku).”
﴿ قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ
نَّكُوْنَ نَحْنُ الْمُلْقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:115)
115.
Mereka (para penyihir) berkata, “Wahai Musa, engkaukah yang akan
melemparkan (lebih dahulu) atau kami yang melemparkan?”
﴿ قَالَ اَلْقُوْاۚ فَلَمَّآ اَلْقَوْا سَحَرُوْٓا اَعْيُنَ
النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ ﴾ ( الاعراف/7:116)
116. Dia
(Musa) menjawab, “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka, ketika melemparkan
(tali-temali), mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan mereka takut.
Mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).
﴿ ۞ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَلْقِ عَصَاكَۚ فَاِذَا
هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَۚ ﴾ ( الاعراف/7:117)
117.
Kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka, tiba-tiba ia
menelan (habis) segala kepalsuan mereka.
﴿ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۚ ﴾ (
الاعراف/7:118)
118.
Maka, terbuktilah kebenaran dan sia-sialah segala yang mereka kerjakan.
﴿ فَغُلِبُوْا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوْا صٰغِرِيْنَۚ ﴾ (
الاعراف/7:119)
119.
Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang
hina.
﴿ وَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:120)
120.
Para penyihir itu tersungkur dalam keadaan sujud.278)
278) Mereka langsung bersujud kepada Allah Swt.
karena meyakini bahwa seruan Nabi Musa a.s. itu benar dan bukanlah sihir
sebagaimana dugaan mereka semula.
﴿ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:121)
121.
Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
﴿ رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:122)
122.
(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
﴿ قَالَ فِرْعَوْنُ اٰمَنْتُمْ بِهٖ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۚ
اِنَّ هٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوْهُ فِى الْمَدِيْنَةِ لِتُخْرِجُوْا مِنْهَآ
اَهْلَهَاۚ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:123)
123.
Fir‘aun berkata, “Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi
izin kepadamu? Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu
rencanakan di kota ini untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu ini).
﴿ لَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ ثُمَّ
لَاُصَلِّبَنَّكُمْ اَجْمَعِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:124)
124.
Pasti akan aku potong tangan dan kakimu dengan bersilang (tangan kanan
dan kaki kiri atau sebaliknya) kemudian sungguh akan aku salib kamu semua.”
﴿ قَالُوْٓا اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا مُنْقَلِبُوْنَۙ ﴾ (
الاعراف/7:125)
125.
Mereka (para penyihir) menjawab, “Sesungguhnya kami hanya akan kembali
kepada Tuhan kami.
﴿ وَمَا تَنْقِمُ مِنَّآ اِلَّآ اَنْ اٰمَنَّا بِاٰيٰتِ رَبِّنَا
لَمَّا جَاۤءَتْنَا ۗرَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا
مُسْلِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:126)
126.
Engkau (Fir‘aun) tidak menghukum kami, kecuali karena kami beriman
kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami.” (Mereka
berdoa,) “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami
dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).”
﴿ وَقَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ اَتَذَرُ مُوْسٰى وَقَوْمَهٗ
لِيُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَيَذَرَكَ وَاٰلِهَتَكَۗ قَالَ سَنُقَتِّلُ
اَبْنَاۤءَهُمْ وَنَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْۚ وَاِنَّا فَوْقَهُمْ قٰهِرُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:127)
127.
Para pemuka dari kaum Fir‘aun berkata, “Apakah engkau akan membiarkan
Musa dan kaumnya sehingga mereka berbuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan
dia (Musa) meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu?” (Fir‘aun) menjawab, “Akan kita
bunuh anak-anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan
mereka. Sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka.”
﴿ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهِ اسْتَعِيْنُوْا بِاللّٰهِ
وَاصْبِرُوْاۚ اِنَّ الْاَرْضَ لِلّٰهِ ۗيُوْرِثُهَا مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ
عِبَادِهٖۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:128)
128.
Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan
bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah. Dia akan mewariskannya kepada
siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Kesudahan (yang baik)
adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
﴿ قَالُوْٓا اُوْذِيْنَا مِنْ قَبْلِ اَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْۢ
بَعْدِ مَا جِئْتَنَا ۗقَالَ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّهْلِكَ عَدُوَّكُمْ
وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ ࣖ ﴾ (
الاعراف/7:129)
129.
Mereka (kaum Musa) berkata, “Kami telah ditindas (oleh Fir‘aun) sebelum
engkau datang kepada kami dan setelah engkau datang.” (Musa) menjawab,
“Mudah-mudahan Tuhanmu membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu penguasa di
bumi lalu Dia akan melihat bagaimana perbuatanmu.”
﴿ وَلَقَدْ اَخَذْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِيْنَ وَنَقْصٍ
مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:130)
130.
Sungguh, Kami telah menghukum Fir‘aun dan kaumnya dengan (mendatangkan)
kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan agar mereka mengambil pelajaran.
﴿ فَاِذَا جَاۤءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوْا لَنَا هٰذِهٖ ۚوَاِنْ
تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّطَّيَّرُوْا بِمُوْسٰى وَمَنْ مَّعَهٗۗ اَلَآ اِنَّمَا
طٰۤىِٕرُهُمْ عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:131)
131.
Maka, apabila kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka
berkata, “Kami pantas mendapatkan ini (karena usaha kami).” Jika ditimpa
kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang
bersamanya. Ketahuilah, sesungguhnya ketentuan tentang nasib mereka (baik dan
buruk) di sisi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
﴿ وَقَالُوْا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهٖ مِنْ اٰيَةٍ لِّتَسْحَرَنَا
بِهَاۙ فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:132)
132.
Mereka (kaum Fir‘aun) berkata (kepada Musa), “Bukti apa pun yang engkau
bawa kepada kami untuk menyihir kami dengannya, kami tidak akan beriman
kepadamu.”
﴿ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوْفَانَ وَالْجَرَادَ
وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ اٰيٰتٍ مُّفَصَّلٰتٍۗ فَاسْتَكْبَرُوْا
وَكَانُوْا قَوْمًا مُّجْرِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:133)
133.
Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) banjir besar, belalang,
kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti
yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan
mereka adalah kaum pendurhaka.
﴿ وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوْا يٰمُوْسَى ادْعُ
لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَۚ لَىِٕنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ
لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۚ ﴾ (
الاعراف/7:134)
134.
Ketika azab (yang telah diterangkan itu) menimpa mereka, mereka pun
berkata, “Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan
janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya
kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi
bersamamu.”
﴿ فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ اِلٰٓى اَجَلٍ هُمْ
بَالِغُوْهُ اِذَا هُمْ يَنْكُثُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:135)
135.
Namun, setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu
yang harus mereka penuhi, ternyata mereka ingkar janji.
﴿ فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَاَغْرَقْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ
بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:136)
136.
Maka, Kami membalas mereka (dengan siksa yang lebih berat). Kami
tenggelamkan mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan
mereka adalah orang-orang yang lengah terhadapnya.
﴿ وَاَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُسْتَضْعَفُوْنَ
مَشَارِقَ الْاَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَتَمَّتْ
كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنٰى عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۙ بِمَا صَبَرُوْاۗ
وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهٗ وَمَا كَانُوْا
يَعْرِشُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:137)
137.
Kami wariskan kepada kaum yang selalu tertindas itu, bumi bagian timur
dan bagian baratnya279) yang telah Kami berkahi. (Dengan demikian,) telah
sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil
disebabkan kesabaran mereka. Kami hancurkan apa pun yang telah dibuat Fir‘aun
dan kaumnya serta apa pun yang telah mereka bangun.280)
279) Seiring runtuhnya kerajaan Fir‘aun, negeri
Syam, Mesir, dan sekitarnya yang dahulu dikuasai Fir‘aun kini diwarisi oleh
Bani Israil.-><-280) Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir‘aun yang
dihancurkan Allah Swt. adalah bangunan-bangunan yang mereka dirikan dengan
memperbudak Bani Israil, seperti kota Ramses, menara yang dibangun Haman atas
perintah Fir‘aun.
﴿ وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتَوْا
عَلٰى قَوْمٍ يَّعْكُفُوْنَ عَلٰٓى اَصْنَامٍ لَّهُمْ ۚقَالُوْا يٰمُوْسَى اجْعَلْ
لَّنَآ اِلٰهًا كَمَا لَهُمْ اٰلِهَةٌ ۗقَالَ اِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:138)
138.
Kami menyeberangkan Bani Israil (melintasi) laut itu (dengan selamat).
Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang masih tetap menyembah berhala,
mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa, buatlah untuk kami tuhan (berupa
berhala) sebagaimana tuhan-tuhan mereka.” (Musa) menjawab, “Sesungguhnya kamu
adalah kaum yang bodoh.”
﴿ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ مُتَبَّرٌ مَّا هُمْ فِيْهِ وَبٰطِلٌ مَّا
كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:139)
139.
Sesungguhnya apa yang mereka anut (kemusyrikan) akan dihancurkan dan
akan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.
﴿ قَالَ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْغِيْكُمْ اِلٰهًا وَّهُوَ
فَضَّلَكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:140)
140. Dia
(Musa) berkata (kepada kaumnya), “Apakah aku mencarikan untukmu tuhan selain
Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (pada masa
itu)?”
﴿ وَاِذْ اَنْجَيْنٰكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ
سُوْۤءَ الْعَذَابِۚ يُقَتِّلُوْنَ اَبْنَاۤءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَاۤءَكُمْۗ
وَفِيْ ذٰلِكُمْ بَلَاۤءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:141)
141.
(Ingatlah wahai Bani Israil) ketika Kami menyelamatkan kamu dari para
pengikut Fir‘aun yang menyiksa kamu dengan siksaan yang paling buruk. Mereka
membunuh anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang
perempuan. Pada yang demikian itu terdapat cobaan yang besar dari Tuhanmu.
﴿ ۞ وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا
بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ۚوَقَالَ مُوْسٰى
لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ
سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:142)
142.
Kami telah menjanjikan Musa (untuk memberikan kitab Taurat setelah
bermunajat selama) tiga puluh malam. Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh (malam lagi). Maka, lengkaplah waktu yang telah ditentukan Tuhannya
empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, (yaitu) Harun, “Gantikanlah
aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah
engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”
﴿ وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ
قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ
اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا
تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ
اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:143)
143.
Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami
tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung)
kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku
dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun
lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya
engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya)
pada gunung itu,281) gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan.
Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan
aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”
281) Menurut sebagian mufasir, yang ditampakkan
itu adalah kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Sementara itu, sebagian yang lain
menafsirkan bahwa yang tampak itu adalah cahaya-Nya. Bagaimanapun juga,
tampaknya Allah Swt. tidaklah seperti tampaknya makhluk. Tampaknya Allah
mestilah sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang tidak dapat diukur dengan pikiran
manusia.
﴿ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنِّى اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ
بِرِسٰلٰتِيْ وَبِكَلَامِيْ ۖفَخُذْ مَآ اٰتَيْتُكَ وَكُنْ مِّنَ الشّٰكِرِيْنَ ﴾
( الاعراف/7:144)
144. Dia
berfirman, “Wahai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari
manusia (yang lain) untuk membawa risalah dan berbicara (langsung) dengan-Ku.
Maka, berpegang teguhlah pada apa yang Aku berikan kepadamu dan jadilah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur.”
﴿ وَكَتَبْنَا لَهٗ فِى الْاَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
مَّوْعِظَةً وَّتَفْصِيْلًا لِّكُلِّ شَيْءٍۚ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَّأْمُرْ قَوْمَكَ
يَأْخُذُوْا بِاَحْسَنِهَا ۗسَاُورِيْكُمْ دَارَ الْفٰسِقِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:145)
145.
Kami telah menuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat)282) segala
sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal. Lalu (Kami berfirman
kepadanya,) “Berpegang teguhlah padanya dengan sungguh-sungguh dan suruhlah
kaummu berpegang padanya dengan sebaik-baiknya.283) Aku akan memperlihatkan
kepadamu (kehancuran) negeri orang-orang fasik.”284)
282) Lauh adalah kepingan dari batu atau kayu
yang bertuliskan kitab Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. setelah bermunajat
di Gunung Sinai.-><-283) Utamakanlah hal-hal yang wajib dahulu daripada
yang sunah dan mubah.-><-284) Allah Swt. akan memperlihatkan negeri
orang-orang fasik seperti Fir‘aun, ‘Ad, dan Samud yang hancur bersama mereka
akibat kejahatan dan kefasikan mereka.
﴿ سَاَصْرِفُ عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى
الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا
بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ
يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ
كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:146)
146. Aku
akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang
benar dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku). Jika mereka melihat semua tanda-tanda
itu, mereka tetap tidak mau beriman padanya. Jika mereka melihat jalan
kebenaran, mereka tetap tidak mau menempuhnya. (Sebaliknya,) jika mereka
melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Demikian itu adalah karena mereka
mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ
حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ࣖ ﴾ (
الاعراف/7:147)
147.
Orang-orang yang mendustakan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan adanya
pertemuan akhirat, sia-sialah amal mereka. Bukankah mereka (tidak) akan
dibalas, kecuali (sesuai dengan) apa yang telah mereka kerjakan.
﴿ وَاتَّخَذَ قَوْمُ مُوْسٰى مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ حُلِيِّهِمْ
عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌۗ اَلَمْ يَرَوْا اَنَّهٗ لَا يُكَلِّمُهُمْ وَلَا
يَهْدِيْهِمْ سَبِيْلًاۘ اِتَّخَذُوْهُ وَكَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:148)
148.
Kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai), membuat (sembahan
berupa) patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara)285) dari
perhiasan emas mereka. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi
itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan
jalan (kebaikan) kepada mereka? (Bahkan,) mereka menjadikannya (sebagai
sembahan). Mereka adalah orang-orang zalim.
285) Mereka membuat patung anak sapi dari emas.
Menurut sebagian mufasir, suara yang menyerupai suara sapi itu muncul akibat
embusan angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal
oleh Samiri waktu itu. Sebagian lagi menafsirkan bahwa patung itu benar-benar
menjadi tubuh sapi yang bernyawa dan mengeluarkan suara.
﴿ وَلَمَّا سُقِطَ فِيْٓ اَيْدِيْهِمْ وَرَاَوْا اَنَّهُمْ قَدْ
ضَلُّوْاۙ قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:149)
149.
Setelah mereka (sangat) menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa
mereka benar-benar sesat, mereka berkata, “Sungguh, jika Tuhan kami tidak
memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi
orang-orang yang merugi.”
﴿ وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ
قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ
وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ
ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ
فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:150)
150.
Ketika Musa kembali kepada kaumnya dalam keadaan marah lagi sedih, dia
berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku!
Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?”286) Musa pun melemparkan
lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala (menjambak) saudaranya (Harun)
sambil menariknya ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku, kaum ini
telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku. Oleh karena itu,
janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyorakiku (karena melihat perlakuan
kasarmu terhadapku). Janganlah engkau menjadikanku (dalam pandanganmu) bersama
kaum yang zalim.”
286) Maksud pertanyaan ini adalah
mempertanyakan ketidaksabaran menanti kedatangan Nabi Musa a.s. kembali setelah
bermunajat kepada Tuhan, sehingga kaumnya membuat patung anak sapi untuk
disembah sebagaimana menyembah Allah Swt.
﴿ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِاَخِيْ وَاَدْخِلْنَا فِيْ
رَحْمَتِكَ ۖوَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:151)
151. Dia
(Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami
ke dalam rahmat-Mu. Engkaulah Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ
مِّنْ رَّبِّهِمْ وَذِلَّةٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى
الْمُفْتَرِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:152)
152.
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan (patung) anak sapi (sebagai
sembahan) kelak akan menerima kemurkaan dan kehinaan dari Tuhan mereka dalam
kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
mengada-ada.
﴿ وَالَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ
بَعْدِهَا وَاٰمَنُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ (
الاعراف/7:153)
153.
Orang-orang yang mengerjakan keburukan, kemudian setelah itu bertobat
dan beriman, sesungguhnya Tuhanmu, setelah (tobat) itu, Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
﴿ وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُّوْسَى الْغَضَبُ اَخَذَ الْاَلْوَاحَۖ
وَفِيْ نُسْخَتِهَا هُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُوْنَ
﴾ ( الاعراف/7:154)
154.
Setelah amarah Musa mereda, dia mengambil (kembali) lauh-lauh (Taurat)
itu. Di dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
takut kepada Tuhannya.
﴿ وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا
ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ
مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ
هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ
اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:155)
155.
Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada
Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi,
Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan
mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap
patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang
Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang
Engkau kehendaki.287) Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan
berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.”
287) Perbuatan mereka membuat patung anak sapi
dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah Swt. untuk menguji mereka,
siapa yang kuat imannya dan siapa yang ragu-ragu. Orang yang lemah imannya
mengikuti Samiri dan menyembah patung anak sapi itu. Akan tetapi, orang yang
kuat imannya tetap teguh pendiriannya.
﴿ ۞ وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى
الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ قَالَ عَذَابِيْٓ اُصِيْبُ بِهٖ مَنْ
اَشَاۤءُۚ وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ
يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ
﴾ ( الاعراف/7:156)
156.
Tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat.
Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman,
“Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi
segala sesuatu. Akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa dan
menunaikan zakat serta bagi orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami.”
﴿ اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ
الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ
يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ
الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ
وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ
وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ
ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:157)
157.
(Yaitu,) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi
(tidak pandai baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf,
mencegah dari yang mungkar, menghalalkan segala yang baik bagi mereka,
mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu
yang ada pada mereka.288) Adapun orang-orang yang beriman kepadanya,
memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan
bersamanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.
288) Dalam syariat Nabi Muhammad saw. tidak ada
lagi beban berat yang dipikulkan kepada Bani Israil, seperti ketentuan membunuh
diri untuk bertobat, kewajiban kisas pada pembunuhan yang disengaja dan tidak
tanpa adanya alternatif membayar diat (ganti rugi), memotong anggota badan yang
melakukan kesalahan, dan membuang atau menggunting kain yang terkena najis.
﴿ قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ
جَمِيْعًا ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا
هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ
الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:158)
158.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan
Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan
selain Dia, serta Yang menghidupkan dan mematikan. Maka, berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak pandai baca tulis) yang beriman
kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia agar kamu
mendapat petunjuk.”
﴿ وَمِنْ قَوْمِ مُوْسٰٓى اُمَّةٌ يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ
يَعْدِلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:159)
159. Di
antara kaum Musa terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia)
dengan (dasar) kebenaran dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.289)
289) Mereka memberi petunjuk dan menuntun
dengan berpedoman pada petunjuk dan tuntunan Allah Swt. Dalam hal mengadili
perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedoman pada petunjuk dan
tuntunan Allah Swt.
﴿ وَقَطَّعْنٰهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ اَسْبَاطًا اُمَمًاۗ
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اِذِ اسْتَسْقٰىهُ قَوْمُهٗٓ اَنِ اضْرِبْ
بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۚ فَانْۢبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًاۗ قَدْ
عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْۗ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ
وَاَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوٰىۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا
رَزَقْنٰكُمْۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ﴾
( الاعراف/7:160)
160.
Kami membagi mereka (Bani Israil) menjadi dua belas suku yang tiap-tiap
mereka berjumlah besar. Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air
kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah dari (batu)
itu dua belas mata air. Sungguh, setiap suku telah mengetahui tempat minumnya
masing-masing. Kami naungi mereka dengan awan dan Kami turunkan kepada mereka
manna dan salwa.290) (Kami berfirman), “Makanlah yang baik-baik dari rezeki
yang telah Kami anugerahkan kepadamu.” Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi
merekalah yang selalu menzalimi dirinya sendiri.
290) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 57.
﴿ وَاِذْ قِيْلَ لَهُمُ اسْكُنُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوْا
مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا
نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطِيْۤـٰٔتِكُمْۗ سَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:161)
161.
(Ingatlah) ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil), “Tinggallah di
negeri ini (Baitulmaqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)-nya di mana saja kamu
kehendaki, serta katakanlah, ‘Bebaskanlah kami dari dosa,’ lalu masukilah pintu
gerbangnya sambil membungkuk! (Jika kamu melakukan itu semua,) niscaya Kami
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Kami akan menambah (karunia) kepada
orang-orang yang berbuat kebaikan.
﴿ فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ قَوْلًا غَيْرَ
الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا
كَانُوْا يَظْلِمُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:162)
162.
Maka, orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti (perkataan itu)
dengan perkataan yang tidak diperintahkan kepada mereka.291) Lalu, Kami
timpakan kepada mereka azab dari langit karena mereka selalu berbuat zalim.
291) Mereka diperintah untuk mengucap, “ḥiṭṭah”
(yang artinya ‘lepaskanlah kami dari dosa’), tetapi mereka mengubah sambil
mencemooh dan mengucapkannya menjadi, “ḥinṭah” (yang artinya ‘gandum’).
﴿ وَسْـَٔلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ حَاضِرَةَ
الْبَحْرِۘ اِذْ يَعْدُوْنَ فِى السَّبْتِ اِذْ تَأْتِيْهِمْ حِيْتَانُهُمْ يَوْمَ
سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَّيَوْمَ لَا يَسْبِتُوْنَۙ لَا تَأْتِيْهِمْ ۛ كَذٰلِكَ
ۛنَبْلُوْهُمْ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:163)
163.
Tanyakanlah kepada mereka tentang negeri292) yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabat,293) (yaitu) ketika datang
kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka bermunculan di
permukaan air. Padahal, pada hari-hari yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak
datang kepada mereka. Demikianlah Kami menguji mereka karena mereka selalu
berlaku fasik.
292) Negeri dekat laut di sini adalah kota
Eilah yang terletak di pantai Laut Merah, antara kota Madyan dan Gunung
Sinai.-><-293) Menurut aturan, mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabat
karena hari itu dikhususkan untuk beribadah. Aturan ini ditetapkan oleh Allah
Swt. kepada orang-orang Yahudi sesuai dengan permintaan mereka. Mereka dilarang
mengail ikan pada hari itu, tetapi sebagian mereka melanggar dengan cara yang
licik. Mereka tidak mengail, tetapi menggali kolam sehingga air masuk bersama
ikan ke dalamnya dan mereka menangkapinya pada hari berikutnya.
﴿ وَاِذْ قَالَتْ اُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُوْنَ قَوْمًاۙ
ۨاللّٰهُ مُهْلِكُهُمْ اَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ قَالُوْا
مَعْذِرَةً اِلٰى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:164)
164.
(Ingatlah) ketika salah satu golongan di antara mereka berkata, “Mengapa
kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang
sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung
jawab) kepada Tuhanmu294) dan agar mereka bertakwa.”
294) Yakni alasan bahwa mereka telah
melaksanakan perintah Allah Swt. untuk memberi peringatan.
﴿ فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖٓ اَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ
يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوْۤءِ وَاَخَذْنَا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا بِعَذَابٍۢ
بَـِٔيْسٍۢ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:165)
165.
Maka, setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka,
Kami selamatkan orang-orang yang mencegah (orang berbuat) keburukan dan Kami timpakan
kepada orang-orang yang zalim azab yang keras karena mereka selalu berbuat
fasik.
﴿ فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَّا نُهُوْا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ
كُوْنُوْا قِرَدَةً خٰسِـِٕيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:166)
166.
Kemudian, ketika mereka bersikeras (melampaui batas) terhadap segala
yang dilarang, Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”
﴿ وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ اِلٰى يَوْمِ
الْقِيٰمَةِ مَنْ يَّسُوْمُهُمْ سُوْۤءَ الْعَذَابِۗ اِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيْعُ
الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( الاعراف/7:167)
167.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sungguh Dia akan
mengirimkan kepada mereka (Bani Israil) orang-orang yang akan menimpakan
seburuk-buruk azab kepada mereka sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu
sangat cepat hukuman-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ وَقَطَّعْنٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اُمَمًاۚ مِنْهُمُ الصّٰلِحُوْنَ
وَمِنْهُمْ دُوْنَ ذٰلِكَ ۖوَبَلَوْنٰهُمْ بِالْحَسَنٰتِ وَالسَّيِّاٰتِ
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:168)
168.
Kami membagi mereka di bumi ini menjadi beberapa golongan. Di antaranya
ada orang-orang yang saleh dan ada (pula) yang tidak. Kami menguji mereka
dengan berbagai kebaikan dan keburukan agar mereka kembali (pada kebenaran).
﴿ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَّرِثُوا الْكِتٰبَ
يَأْخُذُوْنَ عَرَضَ هٰذَا الْاَدْنٰى وَيَقُوْلُوْنَ سَيُغْفَرُ لَنَاۚ وَاِنْ
يَّأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهٗ يَأْخُذُوْهُۗ اَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ
مِّيْثَاقُ الْكِتٰبِ اَنْ لَّا يَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّ
وَدَرَسُوْا مَا فِيْهِۗ وَالدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ
اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:169)
169.
Kemudian, setelah mereka, datanglah generasi (yang lebih buruk) yang
mewarisi kitab suci (Taurat). Mereka mengambil harta benda (duniawi) yang
rendah ini (sebagai ganti dari kebenaran). Lalu, mereka berkata, “Kami akan
diampuni.” Jika nanti harta benda (duniawi) datang kepada mereka sebanyak itu,
niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat
perjanjian dalam kitab suci (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan kepada
Allah, kecuali yang benar, dan mereka pun telah mempelajari apa yang tersebut
di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka,
tidakkah kamu mengerti?
﴿ وَالَّذِيْنَ يُمَسِّكُوْنَ بِالْكِتٰبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۗ
اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ الْمُصْلِحِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:170)
170.
Orang-orang yang berpegang teguh pada kitab suci (Taurat) dan
melaksanakan salat, sesungguhnya Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala
orang-orang saleh.
﴿ ۞ وَاِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَاَنَّهٗ ظُلَّةٌ
وَّظَنُّوْٓا اَنَّهٗ وَاقِعٌۢ بِهِمْۚ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ
وَّاذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:171)
171.
(Ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung (dari akarnya) ke atas mereka,
seakan-akan (gunung) itu awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh
menimpa mereka. (Kami berfirman kepada mereka,) “Peganglah dengan teguh apa
yang telah Kami anugerahkan kepadamu serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa
yang tersebut di dalamnya agar kamu bertakwa.”
﴿ وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ
قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا
عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ ﴾ ( الاعراف/7:172)
172.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu
Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka
sendiri (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul
(Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat
kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,”
﴿ اَوْ تَقُوْلُوْٓا اِنَّمَآ اَشْرَكَ اٰبَاۤؤُنَا مِنْ قَبْلُ
وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنْۢ بَعْدِهِمْۚ اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ
الْمُبْطِلُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:173)
173.
atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah
mempersekutukan (Tuhan) sejak dahulu, sedangkan kami adalah keturunan yang
(datang) setelah mereka. Maka, apakah Engkau akan menyiksa kami karena
perbuatan para pelaku kebatilan?”295)
295) Supaya orang-orang musyrik itu tidak
mengatakan bahwa nenek moyang mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan,
sedangkan mereka tidak tahu-menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah.
Mereka tidak dapat berkilah bahwa yang mereka lakukan hanyalah meniru nenek
moyang mereka sehingga mereka tidak patut disiksa.
﴿ وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:174)
174.
Demikianlah Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu dan agar
mereka kembali (kepada kebenaran).
﴿ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ الَّذِيْٓ اٰتَيْنٰهُ اٰيٰتِنَا
فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَاَتْبَعَهُ الشَّيْطٰنُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:175)
175.
Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka (tentang) berita orang yang
telah Kami anugerahkan ayat-ayat Kami kepadanya. Kemudian, dia melepaskan diri
dari (ayat-ayat) itu, lalu setan mengikutinya (dan terus menggodanya) sehingga dia termasuk orang yang
sesat.
﴿ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنٰهُ بِهَا وَلٰكِنَّهٗٓ اَخْلَدَ اِلَى
الْاَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوٰىهُۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الْكَلْبِۚ اِنْ تَحْمِلْ
عَلَيْهِ يَلْهَثْ اَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْۗ ذٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ
كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:176)
176.
Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan (derajat)-nya dengan
(ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung pada dunia dan mengikuti hawa nafsunya.
Maka, perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan
lidahnya dan jika kamu membiarkannya, dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikian
itu adalah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka,
ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
﴿ سَاۤءَ مَثَلًا ۨالْقَوْمُ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا
وَاَنْفُسَهُمْ كَانُوْا يَظْلِمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:177)
177.
Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka
hanya menzalimi diri mereka sendiri.
﴿ مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِيْۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:178)
178.
Siapa saja yang Allah beri petunjuk, dialah yang mendapat petunjuk dan
siapa saja yang Allah sesatkan, merekalah orang-orang yang merugi.
﴿ وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ
وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا
يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ
كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:179)
179.
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan
manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki
hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki
mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta
memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat
Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lengah.
﴿ وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا
الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ ۖ ﴾ ( الاعراف/7:180)
180.
Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna)
itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.296)
Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
296) Jangan hiraukan orang-orang yang menyembah
Allah Swt. dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat
keagungan-Nya atau dengan memakai Asmaulhusna, tetapi dengan maksud menodai
nama Allah Swt. atau mempergunakan Asmaulhusna untuk nama-nama selain Allah
Swt.
﴿ وَمِمَّنْ خَلَقْنَآ اُمَّةٌ يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ
يَعْدِلُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:181)
181. Di
antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk
dengan (dasar) kebenaran dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ
حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:182)
182.
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan Kami biarkan mereka
berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.297)
297) Pembiaran tersebut dicontohkan seperti
orang yang berbuat maksiat, tetapi hidupnya terlihat makin sukses, sehingga dia
makin berani berbuat maksiat. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan justru
menuntunnya menuju kebinasaan.
﴿ وَاُمْلِيْ لَهُمْ ۗاِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ ﴾ ( الاعراف/7:183)
183. Aku
memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh.
﴿ اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا مَا بِصَاحِبِهِمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ
هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ﴾ ( الاعراف/7:184)
184.
Apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Nabi Muhammad) tidak
gila sedikit pun? Dia hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.
﴿ اَوَلَمْ يَنْظُرُوْا فِيْ مَلَكُوْتِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ
وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍ وَّاَنْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَدِ اقْتَرَبَ
اَجَلُهُمْۖ فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:185)
185.
Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala
apa yang Allah ciptakan dan kemungkinan telah makin dekatnya waktu (kebinasaan)
mereka? Lalu, berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?
﴿ مَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَا هَادِيَ لَهٗ ۖوَيَذَرُهُمْ فِيْ
طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:186)
186.
Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak ada yang mampu memberinya petunjuk
dan Dia akan membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.298)
298) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 26.
﴿ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا
عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ
فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ
كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ
اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:187)
187.
Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan
terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada
Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain
Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan
di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad),
“Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.”
﴿ قُلْ لَّآ اَمْلِكُ لِنَفْسِيْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّا اِلَّا
مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ كُنْتُ اَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ
الْخَيْرِۛ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوْۤءُ ۛاِنْ اَنَا۠ اِلَّا نَذِيْرٌ وَّبَشِيْرٌ
لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ ﴾ ( الاعراف/7:188)
188.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun
menolak mudarat bagi diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki. Seandainya aku
mengetahui yang gaib, niscaya aku akan berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
bahaya tidak akan menimpaku. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita
gembira bagi kaum yang beriman.”
﴿ ۞ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ
مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَاۚ فَلَمَّا تَغَشّٰىهَا حَمَلَتْ حَمْلًا
خَفِيْفًا فَمَرَّتْ بِهٖ ۚفَلَمَّآ اَثْقَلَتْ دَّعَوَا اللّٰهَ رَبَّهُمَا
لَىِٕنْ اٰتَيْتَنَا صَالِحًا لَّنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ ﴾ (
الاعراف/7:189)
189.
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia
menjadikan pasangannya agar dia cenderung dan merasa tenteram kepadanya.
Kemudian, setelah ia mencampurinya, dia (istrinya) mengandung dengan ringan.
Maka, ia pun melewatinya dengan mudah. Kemudian, ketika dia merasa berat,
keduanya (suami istri) memohon kepada Allah, Tuhan mereka, “Sungguh, jika
Engkau memberi kami anak yang saleh, pasti kami termasuk orang-orang yang
bersyukur.”299)
299) Hal ini tidak berkenaan dengan Nabi Adam,
melainkan dengan sebagian keturunannya.
﴿ فَلَمَّآ اٰتٰىهُمَا صَالِحًا جَعَلَا لَهٗ شُرَكَاۤءَ فِيْمَآ
اٰتٰىهُمَا ۚفَتَعٰلَى اللّٰهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:190)
190.
Kemudian, setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka
menjadikan sekutu bagi Allah300) dalam (penciptaan) anak yang telah Dia
anugerahkan kepada mereka. Maka, Mahatinggi Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
300) Dalam pandangan orang musyrik, kelahiran
anak mereka bukan semata-mata karunia Allah Swt., tetapi juga atas berkat
berhala-berhala yang mereka sembah. Oleh karena itulah, mereka menamakan
anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manat, Abdusy Syams, dan sebagainya.
﴿ اَيُشْرِكُوْنَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَۖ
﴾ ( الاعراف/7:191)
191.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) sesuatu (berhala) yang
tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, padahal ia (berhala) sendiri
diciptakan?
﴿ وَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ لَهُمْ نَصْرًا وَّلَآ اَنْفُسَهُمْ
يَنْصُرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:192)
192.
(Berhala) itu tidak dapat memberikan pertolongan kepada mereka (para
penyembahnya) dan (bahkan) kepada dirinya sendiri pun ia tidak dapat memberi
pertolongan.
﴿ وَاِنْ تَدْعُوْهُمْ اِلَى الْهُدٰى لَا يَتَّبِعُوْكُمْۗ
سَوَۤاءٌ عَلَيْكُمْ اَدَعَوْتُمُوْهُمْ اَمْ اَنْتُمْ صٰمِتُوْنَ ﴾ (
الاعراف/7:193)
193.
Jika kamu (orang-orang musyrik) menyeru mereka (berhala-berhala itu)
untuk memberi petunjuk kepadamu, mereka tidak akan memenuhi seruanmu. Sama saja
(hasilnya) buatmu, apakah kamu menyeru mereka atau berdiam diri.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ عِبَادٌ
اَمْثَالُكُمْ فَادْعُوْهُمْ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
﴾ ( الاعراف/7:194)
194.
Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah adalah makhluk
(yang lemah) seperti kamu. Maka, serulah mereka, lalu biarlah mereka memenuhi
seruanmu, jika kamu orang yang benar.
﴿ اَلَهُمْ اَرْجُلٌ يَّمْشُوْنَ بِهَآ ۖ اَمْ لَهُمْ اَيْدٍ
يَّبْطِشُوْنَ بِهَآ ۖ اَمْ لَهُمْ اَعْيُنٌ يُّبْصِرُوْنَ بِهَآ ۖ اَمْ لَهُمْ
اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۗ قُلِ ادْعُوْا شُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ كِيْدُوْنِ
فَلَا تُنْظِرُوْنِ ﴾ ( الاعراف/7:195)
195.
Apakah mereka (berhala) mempunyai kaki untuk berjalan, mempunyai tangan
untuk memegang dengan keras,301) mempunyai mata untuk melihat, atau mempunyai
telinga untuk mendengar? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Panggillah
(berhala-berhalamu) yang kamu anggap sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu
daya (untuk mencelakakan)-ku dan jangan kamu tunda lagi.
301) Kata yabṭisyūn di sini bermakna ‘keras’,
maksudnya ‘menampar’, ‘merusak’, ‘memukul dengan kasar’, dan sebagainya.
﴿ اِنَّ وَلِيِّ َۧ اللّٰهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتٰبَۖ وَهُوَ
يَتَوَلَّى الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:196)
196.
Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan kitab suci
(Al-Qur’an). Dia melindungi orang-orang saleh.
﴿ وَالَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ
نَصْرَكُمْ وَلَآ اَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:197)
197.
Berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu,
bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.
﴿ وَاِنْ تَدْعُوْهُمْ اِلَى الْهُدٰى لَا يَسْمَعُوْاۗ
وَتَرٰىهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ وَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:198)
198.
Jika kamu menyeru mereka (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk,
mereka tidak dapat mendengarnya. Kamu mengira mereka memperhatikanmu, padahal
mereka tidak melihat.”
﴿ خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ
الْجٰهِلِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:199)
199.
Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan
berpalinglah dari orang-orang bodoh.
﴿ وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ
بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( الاعراف/7:200)
200.
Jika setan benar-benar menggodamu dengan halus, berlindunglah kepada
Allah.302) Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
302) Berlindung dengan membaca “Aʻużu billāhi
minasy syaiṭānir rajīm”.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ
الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ ﴾ ( الاعراف/7:201)
201.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka dibayang-bayangi
pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat (kepada
Allah). Maka, seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).
﴿ وَاِخْوَانُهُمْ يَمُدُّوْنَهُمْ فِى الْغَيِّ ثُمَّ لَا
يُقْصِرُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:202)
202.
Teman-teman mereka (orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam
kesesatan, kemudian mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).
﴿ وَاِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِاٰيَةٍ قَالُوْا لَوْلَا
اجْتَبَيْتَهَاۗ قُلْ اِنَّمَآ اَتَّبِعُ مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ مِنْ رَّبِّيْۗ
هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ﴾
( الاعراف/7:203)
203.
Jika engkau (Nabi Muhammad) tidak membacakan satu ayat kepada mereka,
mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah,
“Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku.
(Al-Qur’an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk, dan
rahmat bagi kaum yang beriman.”
﴿ وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴾ ( الاعراف/7:204)
204.
Jika dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar
kamu dirahmati.
﴿ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً
وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ
الْغٰفِلِيْنَ ﴾ ( الاعراف/7:205)
205.
Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada
waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang lengah.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ
عِبَادَتِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَ ࣖ ۩ ﴾ ( الاعراف/7:206)
206.
Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak menyombongkan diri
dari ibadah kepada-Nya dan mereka menyucikan-Nya. Hanya kepada-Nya mereka
bersujud.303)
303) Ini adalah salah satu ayat sajdah yang
disunahkan bagi kita untuk bersujud setelah membaca atau mendengarnya, baik di
dalam salat maupun di luar salat. Sujud ini dinamakan sujud tilawah.
(Al-A'raf/7:1-206)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.