nama surat al quran
﴿
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ
وَالنُّوْرَ ەۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:1)
Terjemah Kemenag 2019
1.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan
menjadikan kegelapan-kegelapan dan cahaya. Sungguhpun demikian, orang-orang
yang kufur mempersamakan tuhan mereka (dengan sesuatu yang lain).
﴿ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا
ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:2)
2.
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas
waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah
mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya.
﴿ وَهُوَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْاَرْضِۗ يَعْلَمُ
سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:3)
3.
Dialah Allah (yang disembah) di langit dan di bumi. Dia mengetahui apa
pun yang kamu rahasiakan dan kamu tampakkan serta mengetahui apa pun yang kamu
usahakan.
﴿ وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا
كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:4)
4.
Tidaklah datang kepada mereka satu ayat pun dari ayat-ayat236) Tuhan
mereka, kecuali mereka (pasti) berpaling darinya.
236) Ayat di sini berarti mukjizat, ayat
Al-Qur’an, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang menunjukkan
kekuasaan Allah Swt.
﴿ فَقَدْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْۗ فَسَوْفَ
يَأْتِيْهِمْ اَنْۢبـٰۤؤُا مَا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:5)
5.
Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur’an) ketika sampai
kepada mereka. Maka, kelak akan sampai kepada mereka berita-berita (tentang
kebenaran) sesuatu yang selalu mereka perolok-olokkan.
﴿ اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ
مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا
السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ
تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ
قَرْنًا اٰخَرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:6)
6.
Tidakkah mereka perhatikan betapa banyak generasi sebelum mereka yang
telah Kami binasakan? (Yaitu) generasi yang telah Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi, yang belum pernah Kami lakukan kepada kamu; dan Kami
curahkan air hujan yang lebat, Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah
mereka; lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka, selanjutnya Kami
munculkan sesudah mereka generasi lain.
﴿ وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتٰبًا فِيْ قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوْهُ
بِاَيْدِيْهِمْ لَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ
مُّبِيْنٌ ﴾ ( الانعام/6:7)
7.
Seandainya Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) kitab (berupa tulisan)
pada kertas sehingga mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri,
pastilah orang-orang kafir itu mengatakan, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang
nyata.”
﴿ وَقَالُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۗوَلَوْ
اَنْزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِيَ الْاَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:8)
8.
Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Nabi
Muhammad)?”237) Andaikata Kami turunkan malaikat, niscaya selesailah urusan
(mereka dibinasakan karena pengingkaran) kemudian mereka tidak lagi
ditangguhkan (sedikit pun untuk bertobat).
237) Ungkapan ini adalah untuk menerangkan
bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang nabi.
﴿ وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا وَّلَلَبَسْنَا
عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:9)
9.
Seandainya Kami jadikan dia (rasul) itu (dari) malaikat, tentu Kami
jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan pasti Kami buat mereka tetap ragu
sebagaimana kini mereka ragu.238)
238) Kalau Allah Swt. mengutus malaikat sebagai
rasul, tentu Dia mengutusnya dalam wujud manusia. Hal itu karena manusia tidak
dapat melihat malaikat dan tentu mereka akan berkata, “Ini bukanlah malaikat,
tetapi hanya manusia sebagaimana kami juga.” Jadi, mereka akan tetap ragu-ragu.
﴿ وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ
بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ ﴾ (
الانعام/6:10)
10.
Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) benar-benar telah
diperolok-olokkan, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemooh mereka
(rasul-rasul) apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
﴿ قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ
عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:11)
11.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
﴿ قُلْ لِّمَنْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلْ لِّلّٰهِ ۗ
كَتَبَ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ
لَا رَيْبَ فِيْهِۗ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾
( الانعام/6:12)
12.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di
bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang
pada diri-Nya.239) Sungguh, Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat
yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu
tidak beriman.
239) Allah Swt. telah berjanji, sebagai tanda
kemurahan-Nya, bahwa Dia akan melimpahkan rahmat kepada makhluk-Nya.
﴿ ۞ وَلَهٗ مَا سَكَنَ فِى الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۗوَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ﴾ ( الانعام/6:13)
13.
Milik-Nyalah segala sesuatu yang ada pada malam dan siang hari. Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ
اَكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَسْلَمَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ (
الانعام/6:14)
14.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan
bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai
pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar
aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan
sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
﴿ قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ
عَظِيْمٍ ﴾ ( الانعام/6:15)
15.
Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut azab pada hari yang besar (kiamat)
jika aku durhaka kepada Tuhanku.”
﴿ مَنْ يُّصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمَهٗ ۗوَذٰلِكَ
الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ ﴾ ( الانعام/6:16)
16.
Siapa yang dijauhkan darinya (azab) pada hari itu, maka sungguh Dia
telah merahmatinya. Itulah keberuntungan yang nyata.
﴿ وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا
هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ (
الانعام/6:17)
17. Jika
Allah menimpakan kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya
selain Dia; dan jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu.
﴿ وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ
الْخَبِيْرُ ﴾ ( الانعام/6:18)
18.
Dialah Penguasa atas hamba-hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui.
﴿ قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗشَهِيْدٌۢ
بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗوَاُوْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْقُرْاٰنُ لِاُنْذِرَكُمْ بِهٖ
وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَىِٕنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً
اُخْرٰىۗ قُلْ لَّآ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ وَّاِنَّنِيْ
بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:19)
19.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?”
Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini
diwahyukan kepadaku supaya dengan itu aku mengingatkan kamu dan orang yang
sampai (Al-Qur’an kepadanya). Apakah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada
tuhan-tuhan lain selain Allah?” Katakanlah, “Aku tidak bersaksi.” Katakanlah,
“Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku lepas tangan dari apa yang
kamu persekutukan.”
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا
يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْۘ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا
يُؤْمِنُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:20)
20.
Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengenalnya (Nabi Muhammad)
seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan diri
sendiri itu tidak beriman.
﴿ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ
كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:21)
21. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
﴿ وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا ثُمَّ نَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ
اَشْرَكُوْٓا اَيْنَ شُرَكَاۤؤُكُمُ الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:22)
22.
(Ingatlah) tatkala Kami kumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman
kepada orang-orang yang mempersekutukan Kami, “Manakah sekutu-sekutumu yang
kamu sangkakan?”
﴿ ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ
رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:23)
23.
Kemudian, mereka tidak punya jawaban atas kebohongan mereka, kecuali
(terpaksa) mengatakan, “Demi Allah, Tuhan kami, kami bukanlah orang-orang
musyrik.”
﴿ اُنْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ
مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:24)
24.
Perhatikanlah (Nabi Muhammad) bagaimana mereka berdusta terhadap diri
sendiri. Lenyaplah dari mereka apa (kebohongan) yang selalu mereka ada-adakan.
﴿ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَ ۚوَجَعَلْنَا عَلٰى
قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًا ۗوَاِنْ
يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَا ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءُوْكَ
يُجَادِلُوْنَكَ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ
الْاَوَّلِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:25)
25. Di
antara mereka ada yang mendengarkan engkau (Nabi Muhammad membaca Al-Qur’an),
padahal Kami menjadikan di hati mereka penutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya,
dan (Kami jadikan) pada telinga mereka penyumbat. Jika mereka melihat segala
tanda kebenaran, mereka tetap tidak beriman padanya, sehingga apabila mereka
datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, “Ini
(Al-Qur’an) tiada lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.”
﴿ وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْـَٔوْنَ عَنْهُ ۚوَاِنْ
يُّهْلِكُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:26)
26.
Mereka melarang (orang lain) mendengarkannya (Al-Qur’an) dan mereka pun
menjauhkan diri darinya. Mereka tidak membinasakan kecuali diri mereka sendiri,
tetapi mereka tidak menyadari.
﴿ وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا
يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:27)
27.
Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke
neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami
tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, dan kami menjadi orang-orang
mukmin.”
﴿ بَلْ بَدَا لَهُمْ مَّا كَانُوْا يُخْفُوْنَ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَوْ
رُدُّوْا لَعَادُوْا لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:28)
28.
Namun, (sebenarnya) kejahatan yang mereka selalu sembunyikan dahulu
telah tampak bagi mereka. Seandainya dikembalikan (ke dunia), tentu mereka akan
mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Sesungguhnya mereka
benar-benar para pendusta.
﴿ وَقَالُوْٓا اِنْ هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا
نَحْنُ بِمَبْعُوْثِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:29)
29.
Mereka pun akan mengatakan, “Hidup hanyalah di dunia ini dan kita tidak
akan dibangkitkan.”
﴿ وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلٰى رَبِّهِمْ ۗ قَالَ اَلَيْسَ
هٰذَا بِالْحَقِّ ۗقَالُوْا بَلٰى وَرَبِّنَا ۗقَالَ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا
كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:30)
30.
Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan
kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang luar biasa). Dia
berfirman, “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab, “Sungguh benar,
demi Tuhan kami.” Dia berfirman, “Rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur
(kepadanya).”
﴿ قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِ ۗحَتّٰٓى
اِذَا جَاۤءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوْا يٰحَسْرَتَنَا عَلٰى مَا
فَرَّطْنَا فِيْهَاۙ وَهُمْ يَحْمِلُوْنَ اَوْزَارَهُمْ عَلٰى ظُهُوْرِهِمْۗ اَلَا
سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:31)
31.
Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka,
apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata,
“Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari
Kiamat),” sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa
yang mereka pikul itu.
﴿ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ
ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
﴾ ( الانعام/6:32)
32.
Kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelengahan, sedangkan negeri
akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu
mengerti?
﴿ قَدْ نَعْلَمُ اِنَّهٗ لَيَحْزُنُكَ الَّذِيْ يَقُوْلُوْنَ
فَاِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُوْنَكَ وَلٰكِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ
يَجْحَدُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:33)
33.
Sungguh, Kami mengetahui bahwa sesungguhnya apa yang mereka katakan itu
betul-betul membuatmu (Nabi Muhammad) bersedih. (Bersabarlah) karena sebenarnya
mereka tidak mendustakanmu, tetapi orang-orang zalim itu selalu mengingkari
ayat-ayat Allah.
﴿ وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوْا عَلٰى مَا
كُذِّبُوْا وَاُوْذُوْا حَتّٰٓى اَتٰىهُمْ نَصْرُنَا ۚوَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِ
اللّٰهِ ۚوَلَقَدْ جَاۤءَكَ مِنْ نَّبَإِ۟ى الْمُرْسَلِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:34)
34.
Sungguh rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, lalu mereka
sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka
sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tidak ada yang dapat mengubah
kalimāt Allah.240) Sungguh, telah datang kepadamu sebagian berita rasul-rasul
itu.
240) Yang dimaksud dengan kalimāt Allah adalah
ketetapan-ketetapan-Nya yang sudah tertulis di Lauh Mahfuz. Di antaranya adalah
bahwa mereka yang mendustakannya pasti akan hancur dan orang yang mengimaninya
akan menang.
﴿ وَاِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ اِعْرَاضُهُمْ فَاِنِ اسْتَطَعْتَ
اَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِى الْاَرْضِ اَوْ سُلَّمًا فِى السَّمَاۤءِ
فَتَأْتِيَهُمْ بِاٰيَةٍ ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدٰى
فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:35)
35. Jika
keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Nabi Muhammad), andaikan engkau dapat
membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat mendatangkan
bukti (mukjizat) kepada mereka, (maka buatlah). Seandainya Allah menghendaki,
tentu Dia akan menjadikan mereka semua mengikuti petunjuk. Oleh karena itu,
janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.
﴿ ۞ اِنَّمَا يَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ يَسْمَعُوْنَ ۗوَالْمَوْتٰى
يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ ثُمَّ اِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:36)
36.
Hanya orang-orang yang menyimak (ayat-ayat Allah) sajalah yang mematuhi
(seruan-Nya). Adapun orang-orang yang mati241) kelak akan dibangkitkan oleh
Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan.
241) Orang-orang kafir diserupakan dengan
orang-orang yang mati karena mereka tidak mau mendengar seruan Allah Swt.
﴿ وَقَالُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ
قُلْ اِنَّ اللّٰهَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنْ يُّنَزِّلَ اٰيَةً وَّلٰكِنَّ
اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:37)
37.
Mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Mengapa tidak diturunkan
kepadanya (Nabi Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah,
“Sesungguhnya Allah Mahakuasa menurunkan suatu bukti (mukjizat), tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
﴿ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ
بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ
شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:38)
38.
Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti
kamu.242) Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab,243) kemudian
kepada Tuhannya mereka dikumpulkan.
242) Sebagai makhluk hidup, binatang mempunyai
kemiripan biologis dengan manusia, bahkan sebagian mempunyai sistem sosial
seperti masyarakat manusia dengan kepemimpinannya.-><-243) Sebagian
mufasir menafsirkan kitab itu dengan Lauh Mahfuz sehingga kalimat ini
menunjukkan bahwa nasib semua makhluk sudah dituliskan (ditetapkan) di
dalamnya. Ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Qur’an sehingga maknanya
adalah bahwa Al-Qur’an telah memuat pokok-pokok agama, norma, hukum, hikmah,
dan tuntunan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا صُمٌّ وَّبُكْمٌ فِى
الظُّلُمٰتِۗ مَنْ يَّشَاِ اللّٰهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَّشَأْ يَجْعَلْهُ عَلٰى
صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ﴾ ( الانعام/6:39)
39.
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami (seperti orang yang) tuli
dan bisu, serta berada dalam berbagai kegelapan. Siapa yang dikehendaki Allah
(dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Siapa yang dikehendaki Allah (dalam
petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.244)
244) Mereka yang disesatkan oleh Allah Swt.
memang memilih jalan kekufuran, sedangkan mereka yang diberi petunjuk memang
memilih jalan petunjuk.
﴿ قُلْ اَرَءَيْتَكُمْ اِنْ اَتٰىكُمْ عَذَابُ اللّٰهِ اَوْ
اَتَتْكُمُ السَّاعَةُ اَغَيْرَ اللّٰهِ تَدْعُوْنَۚ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ (
الانعام/6:40)
40.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku (bahwa) jika siksaan
Allah sampai kepadamu (di dunia) atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu
(tetap) akan menyeru (tuhan) selain Allah, jika kamu (merasa) orang yang
benar?”
﴿ بَلْ اِيَّاهُ تَدْعُوْنَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُوْنَ اِلَيْهِ
اِنْ شَاۤءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:41)
41.
Tidak! Hanya kepada-Nya kamu menyeru. Maka, jika Dia menghendaki, Dia
hilangkan apa (bahaya dan siksa) yang (karenanya) kamu memohon kepada-Nya, dan
(karena dahsyatnya keadaan) kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan
Allah).
﴿ وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ
فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:42)
42.
Sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum
engkau, (tetapi mereka membangkang,) kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar tunduk merendahkan diri (kepada
Allah).
﴿ فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ
قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:43)
43. Akan
tetapi, mengapa mereka tidak tunduk merendahkan diri (kepada Allah) ketika
siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan
setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.
﴿ فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ
اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ
بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:44)
44.
Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk
mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam putus asa.
﴿ فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۗ وَالْحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:45)
45. Maka,
orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam.
﴿ قُلْ اَرَاَيْتُمْ اِنْ اَخَذَ اللّٰهُ سَمْعَكُمْ
وَاَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ مَّنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ
يَأْتِيْكُمْ بِهٖۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُوْنَ
﴾ ( الانعام/6:46)
46.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut
pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah
yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami
menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi
mereka tetap berpaling.
﴿ قُلْ اَرَاَيْتَكُمْ اِنْ اَتٰىكُمْ عَذَابُ اللّٰهِ بَغْتَةً
اَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:47)
47.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah
sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, maka adakah yang
dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zalim?”
﴿ وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ
وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ
يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:48)
48.
Tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan
memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَابُ
بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:49)
49.
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab karena
mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).
﴿ قُلْ لَّآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ وَلَآ
اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ اَقُوْلُ لَكُمْ اِنِّيْ مَلَكٌۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا
مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُۗ اَفَلَا
تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:50)
50.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa
perbendaharaan (rezeki) Allah ada padaku, aku (sendiri) tidak mengetahui yang
gaib, dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku tidak
mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah, “Apakah sama orang
yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(-nya)?”
﴿ وَاَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْ يُّحْشَرُوْٓا
اِلٰى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ لَّعَلَّهُمْ
يَتَّقُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:51)
51.
Peringatkanlah dengannya (Al-Qur’an) orang-orang yang takut akan
dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari Kiamat). Tidak ada bagi mereka
pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa.
﴿ وَلَا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ
وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ ۗمَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ
وَّمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُوْنَ مِنَ
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:52)
52.
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) mengusir orang-orang yang menyeru
Tuhannya pada pagi dan petang hari, sedangkan mereka mengharapkan keridaan-Nya.
Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan
mereka (pun) tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu,
sehingga engkau (tidak berhak) mengusir mereka. (Jika dilakukan,) engkau
termasuk orang-orang yang zalim.245)
245) Ketika Rasulullah saw. sedang duduk-duduk
bersama beberapa orang mukmin yang dianggap hina dan miskin oleh kaum Quraisy,
datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak berbicara dengan Rasulullah. Mereka
enggan duduk bersama dengan orang mukmin itu dan mendesak beliau untuk mengusir
orang-orang mukmin itu supaya mereka dapat berbicara dengan Rasulullah secara
nyaman. Ayat ini turun sebagai teguran terhadap sikap tersebut.
﴿ وَكَذٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِّيَقُوْلُوْٓا
اَهٰٓؤُلَاۤءِ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنْۢ بَيْنِنَاۗ اَلَيْسَ اللّٰهُ
بِاَعْلَمَ بِالشّٰكِرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:53)
53.
Demikianlah Kami telah menguji sebagian mereka (yang kaya dan berkuasa)
dengan sebagian yang lain (yang miskin dan menderita), sehingga mereka (yang
kaya dan kufur itu) berkata, “Orang-orang semacam inikah (yang status sosialnya
rendah) di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?” (Allah berfirman,)
“Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur (kepada-Nya)?”
﴿ وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا فَقُلْ
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَۙ اَنَّهٗ مَنْ
عَمِلَ مِنْكُمْ سُوْۤءًاۢ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَصْلَحَ
فَاَنَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( الانعام/6:54)
54.
Apabila orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami datang kepadamu,
katakanlah, “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).” Tuhanmu
telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) siapa yang berbuat
kejahatan di antara kamu karena kejahilan (kebodohan, kecerobohan, dorongan
nafsu, amarah dan sebagainya), kemudian dia bertobat setelah itu dan
memperbaiki diri, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلِتَسْتَبِيْنَ سَبِيْلُ
الْمُجْرِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:55)
55.
Demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur’an secara terperinci (agar terlihat
jelas jalan kebenaran) dan agar terlihat jelas (pula) jalan para pendurhaka.
﴿ قُلْ اِنِّيْ نُهِيْتُ اَنْ اَعْبُدَ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ
دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّآ اَتَّبِعُ اَهْوَاۤءَكُمْۙ قَدْ ضَلَلْتُ اِذًا
وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:56)
56.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku dilarang menyembah
tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah.” Katakanlah, “Aku tidak akan
mengikuti keinginanmu. Jika berbuat demikian, sungguh tersesatlah aku, dan aku
tidak termasuk orang yang mendapat petunjuk.”
﴿ قُلْ اِنِّيْ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَكَذَّبْتُمْ
بِهٖۗ مَا عِنْدِيْ مَا تَسْتَعْجِلُوْنَ بِهٖۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ
ۗيَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفٰصِلِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:57)
57.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku (berada) di atas keterangan yang nyata
(kebenarannya, yaitu Al-Qur’an) dari Tuhanku, sedangkan kamu mendustakannya.
Bukanlah kewenanganku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk
disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan
kebenaran dan Dia pemberi keputusan yang terbaik.”
﴿ قُلْ لَّوْ اَنَّ عِنْدِيْ مَا تَسْتَعْجِلُوْنَ بِهٖ لَقُضِيَ
الْاَمْرُ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗوَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِالظّٰلِمِيْنَ ﴾ (
الانعام/6:58)
58.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya ada padaku (kewenangan untuk
menurunkan) apa (azab) yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, tentu
selesailah segala perkara antara aku dan kamu.”246) Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang yang zalim.
246) Maksudnya, tentu Allah Swt. menurunkan azab
kepadamu sampai kamu binasa.
﴿ ۞ وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ
وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا
يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا
فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ﴾ ( الانعام/6:59)
59.
Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya
selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai
daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
(tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا
جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ
ثُمَّ اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ ﴾
( الانعام/6:60)
60.
Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang
kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian, Dia membangunkan kamu padanya (siang
hari) untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya
tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.
﴿ وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً
ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا
يُفَرِّطُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:61)
61.
Dialah Penguasa mutlak di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada
salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan
mereka tidak melalaikan tugasnya.
﴿ ثُمَّ رُدُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ مَوْلٰىهُمُ الْحَقِّۗ اَلَا لَهُ
الْحُكْمُ وَهُوَ اَسْرَعُ الْحٰسِبِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:62)
62.
Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa
mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) hanya
milik-Nya, Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.
﴿ قُلْ مَنْ يُّنَجِّيْكُمْ مِّنْ ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُوْنَهٗ
تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۚ لَىِٕنْ اَنْجٰىنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
الشّٰكِرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:63)
63.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang dapat menyelamatkanmu dari
berbagai kegelapan (bencana) di darat dan di laut, ketika kamu berdoa
kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut (dengan berkata),
‘Sungguh, jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi
orang-orang yang bersyukur.’”
﴿ قُلِ اللّٰهُ يُنَجِّيْكُمْ مِّنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ
اَنْتُمْ تُشْرِكُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:64)
64.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Allah yang menyelamatkanmu darinya (bencana
itu) dan dari segala macam kesusahan. Kemudian, kamu (kembali)
mempersekutukan-Nya.”
﴿ قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلٰٓى اَنْ يَّبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا
مِّنْ فَوْقِكُمْ اَوْ مِنْ تَحْتِ اَرْجُلِكُمْ اَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا
وَّيُذِيْقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ
لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:65)
65.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Yang Mahakuasa mengirimkan azab
kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu247) atau Dia memecah belah kamu
menjadi golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, bagaimana Kami
menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka
memahami(-nya).248)
247) Azab yang datang dari atas adalah hujan
batu, sambaran petir, dan lain-lain. Adapun yang datang dari bawah adalah
seperti gempa bumi dan banjir.-><-248) Allah Swt. menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan-Nya dalam berbagai rupa dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian ulama
menjelaskan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah itu berupa peringatan, kisah,
hukum, dan lain-lain.
﴿ وَكَذَّبَ بِهٖ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّۗ قُلْ لَّسْتُ
عَلَيْكُمْ بِوَكِيْلٍ ۗ ﴾ ( الانعام/6:66)
66.
Kaummu mendustakannya (azab)249) padahal (azab) itu benar adanya.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.”
249) Menurut sebagian mufasir, yang didustakan
itu adalah Al-Qur’an.
﴿ لِكُلِّ نَبَاٍ مُّسْتَقَرٌّ وَّسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:67)
67.
Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak
kamu akan mengetahui.
﴿ وَاِذَا رَاَيْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَا
فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖۗ وَاِمَّا
يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطٰنُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرٰى مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
﴾ ( الانعام/6:68)
68.
Apabila engkau (Nabi Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan
ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan
lain. Jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), setelah
ingat kembali janganlah engkau duduk bersama kaum yang zalim.
﴿ وَمَا عَلَى الَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ
شَيْءٍ وَّلٰكِنْ ذِكْرٰى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:69)
69.
Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas
(dosa-dosa) mereka, tetapi (berkewajiban memberi) peringatan agar mereka (juga)
bertakwa.
﴿ وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا
وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهٖٓ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌۢ
بِمَا كَسَبَتْۖ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ
ۚوَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ
اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ
ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:70)
70.
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan
kelengahan, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengannya (Al-Qur’an) agar seseorang tidak terjerumus (ke dalam
neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi
syafaat (pertolongan) selain Allah. Jika dia hendak menebus dengan segala macam
tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang
dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka
mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena mereka selalu
kufur.
﴿ قُلْ اَنَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا
يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلٰٓى اَعْقَابِنَا بَعْدَ اِذْ هَدٰىنَا اللّٰهُ كَالَّذِى
اسْتَهْوَتْهُ الشَّيٰطِيْنُ فِى الْاَرْضِ حَيْرَانَ لَهٗٓ اَصْحٰبٌ
يَّدْعُوْنَهٗٓ اِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ
الْهُدٰىۗ وَاُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:71)
71.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah kita akan memohon pada sesuatu
selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan
mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang (kufur dan
sesat), setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah
disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan,” sedangkan dia
mempunyai kawan-kawan yang selalu mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan
mengatakan), ‘Ikutilah kami.’?” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang sebenarnya). Kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan
semesta alam,
﴿ وَاَنْ اَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّقُوْهُۗ وَهُوَ الَّذِيْٓ
اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:72)
72. dan
agar melaksanakan salat serta bertakwa kepada-Nya.” Dialah Tuhan yang hanya
kepada-Nya kamu semua akan dihimpun.
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ
وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُۚ قَوْلُهُ الْحَقُّۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ
يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِۗ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيْمُ
الْخَبِيْرُ ﴾ ( الانعام/6:73)
73.
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar). (Sungguh
benar ketetapan-Nya) pada hari (ketika) Dia berkata, “Jadilah!” Maka, jadilah
sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada
waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang
Mahabijaksana lagi Mahateliti.
﴿ ۞ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ اٰزَرَ اَتَتَّخِذُ
اَصْنَامًا اٰلِهَةً ۚاِنِّيْٓ اَرٰىكَ وَقَوْمَكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴾ (
الانعام/6:74)
74.
(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya,250) Azar, “Apakah
(pantas) engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku
melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”
250) Sebagian mufasir meyakini bahwa yang
dimaksud dengan abīhi adalah pamannya, bukan ayahnya.
﴿ وَكَذٰلِكَ نُرِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ مَلَكُوْتَ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ وَلِيَكُوْنَ مِنَ الْمُوْقِنِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:75)
75.
Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang
terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.
﴿ فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَاٰ كَوْكَبًا ۗقَالَ هٰذَا
رَبِّيْۚ فَلَمَّآ اَفَلَ قَالَ لَآ اُحِبُّ الْاٰفِلِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:76)
76.
Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia
berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”251)
251) Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. ini
lebih tepat dipahami sebagai upayanya menanamkan akidah tauhid kepada kaumnya,
bukan sebagai perjalanannya mencari Tuhan.
﴿ فَلَمَّا رَاَ الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هٰذَا رَبِّيْ
ۚفَلَمَّآ اَفَلَ قَالَ لَىِٕنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَكُوْنَنَّ مِنَ
الْقَوْمِ الضَّاۤلِّيْنَ ﴾ ( الانعام/6:77)
77.
Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit dia berkata (kepada kaumnya),
“Inilah Tuhanku.” Akan tetapi, ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh,
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk kaum yang
sesat.”
﴿ فَلَمَّا رَاَ الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هٰذَا رَبِّيْ هٰذَآ
اَكْبَرُۚ فَلَمَّآ اَفَلَتْ قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا
تُشْرِكُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:78)
78.
Kemudian, ketika dia melihat matahari terbit dia berkata (lagi kepada
kaumnya), “Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan tetapi, ketika matahari
terbenam dia berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari yang
kamu persekutukan.”
﴿ اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ ﴾ ( الانعام/6:79)
79.
Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan
langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk
orang-orang musyrik.
﴿ وَحَاۤجَّهٗ قَوْمُهٗ ۗقَالَ اَتُحَاۤجُّوْۤنِّيْ فِى اللّٰهِ
وَقَدْ هَدٰىنِۗ وَلَآ اَخَافُ مَا تُشْرِكُوْنَ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ
رَبِّيْ شَيْـًٔا ۗوَسِعَ رَبِّيْ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ
﴾ ( الانعام/6:80)
80.
Kaumnya membantah. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu hendak
membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk
kepadaku? Aku tidak takut kepada yang kamu persekutukan dengan-Nya, kecuali
Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu
dapat mengambil pelajaran?”
﴿ وَكَيْفَ اَخَافُ مَآ اَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُوْنَ اَنَّكُمْ
اَشْرَكْتُمْ بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا ۗفَاَيُّ
الْفَرِيْقَيْنِ اَحَقُّ بِالْاَمْنِۚ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَۘ ﴾ (
الانعام/6:81)
81.
Bagaimana mungkin aku takut kepada yang kamu sekutukan (dengan Allah),
padahal kamu tidak takut menyekutukan sesuatu dengan Allah yang Dia (sendiri)
tidak pernah menurunkan kepadamu alasan apa pun. Maka, golongan yang manakah
dari keduanya yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka) jika kamu
mengetahui?”252)
252) Setelah Allah Swt. memperlihatkan
tanda-tanda keagungan-Nya kepada Nabi Ibrahim a.s. sehingga imannya kepada
Allah Swt. makin teguh (ayat 75), ia menuntun kaumnya menuju tauhid dengan
mengikuti logika berpikir mereka.
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ
بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:82)
82.
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), merekalah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mendapat
petunjuk.
﴿ وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ اٰتَيْنٰهَآ اِبْرٰهِيْمَ عَلٰى قَوْمِهٖۗ
نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ ﴾ (
الانعام/6:83)
83.
Itulah keterangan yang Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan orang yang Kami kehendaki beberapa derajat.
Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
﴿ وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَۗ كُلًّا هَدَيْنَا
وَنُوْحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ
وَاَيُّوْبَ وَيُوْسُفَ وَمُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ۗوَكَذٰلِكَ نَجْزِى
الْمُحْسِنِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:84)
84. Kami
telah menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya‘qub. Tiap-tiap mereka telah Kami
beri petunjuk. Sebelumnya Kami telah menganugerahkan petunjuk kepada Nuh. (Kami
juga menganugerahkan petunjuk) kepada sebagian dari keturunannya, yaitu Daud,
Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
﴿ وَزَكَرِيَّا وَيَحْيٰى وَعِيْسٰى وَاِلْيَاسَۗ كُلٌّ مِّنَ
الصّٰلِحِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:85)
85.
(Demikian juga kepada) Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk
orang-orang yang saleh.
﴿ وَاِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَيُوْنُسَ وَلُوْطًاۗ وَكُلًّا
فَضَّلْنَا عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:86)
86.
(Begitu juga kepada) Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Lut. Tiap-tiap mereka
Kami lebihkan daripada (umat) seluruh alam (pada masanya).
﴿ وَمِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَاِخْوَانِهِمْ
ۚوَاجْتَبَيْنٰهُمْ وَهَدَيْنٰهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ﴾ ( الانعام/6:87)
87.
(Kami lebihkan pula) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan
mereka, dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan
rasul) dan Kami memberi mereka petunjuk menuju jalan yang lurus.
﴿ ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ
عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:88)
88.
Demikian itu petunjuk Allah. Dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, pasti sia-sialah amal yang telah mereka kerjakan.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ
وَالنُّبُوَّةَ ۚفَاِنْ يَّكْفُرْ بِهَا هٰٓؤُلَاۤءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا
قَوْمًا لَّيْسُوْا بِهَا بِكٰفِرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:89)
89.
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami anugerahi kitab, hikmah, dan
kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, Kami akan menyerahkannya
kepada kaum yang tidak mengingkarinya.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰىهُمُ اقْتَدِهْۗ
قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًاۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٰى
لِلْعٰلَمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:90)
90.
Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Maka,
ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta
imbalan kepadamu atasnya (menyampaikan Al-Qur’an).” (Al-Qur’an) itu hanyalah
peringatan untuk (umat) seluruh alam.
﴿ وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖٓ اِذْ قَالُوْا مَآ
اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى بَشَرٍ مِّنْ شَيْءٍۗ قُلْ مَنْ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ
الَّذِيْ جَاۤءَ بِهٖ مُوْسٰى نُوْرًا وَّهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُوْنَهٗ
قَرَاطِيْسَ تُبْدُوْنَهَا وَتُخْفُوْنَ كَثِيْرًاۚ وَعُلِّمْتُمْ مَّا لَمْ
تَعْلَمُوْٓا اَنْتُمْ وَلَآ اٰبَاۤؤُكُمْ ۗقُلِ اللّٰهُ ۙثُمَّ ذَرْهُمْ فِيْ
خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:91)
91.
Mereka (Bani Israil) tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya
ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.”
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang menurunkan kitab suci (Taurat) yang
dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia? Kamu (Bani Israil)
menjadikannya lembaran-lembaran lepas. Kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan
banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak
diketahui baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah.”
Kemudian, biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.253)
253) Kalimat ini diucapkan sebagai sindiran
kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum
berakal.
﴿ وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِيْ
بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَاۗ وَالَّذِيْنَ
يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَهُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ
يُحٰفِظُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:92)
92. Ini
(Al-Qur’an) adalah kitab suci yang telah Kami turunkan lagi diberkahi yang
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi
peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang ada di
sekitarnya. Orang-orang yang beriman pada (kehidupan) akhirat (tentu) beriman
padanya (Al-Qur’an) dan mereka selalu memelihara salatnya.
﴿ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ
قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ
مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ
الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا
اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ
تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ
تَسْتَكْبِرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:93)
93.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak
diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, “Aku akan mendatangkan
seperti yang diturunkan Allah.” Seandainya saja engkau melihat pada waktu
orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!”
Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
﴿ وَلَقَدْ جِئْتُمُوْنَا فُرَادٰى كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ
مَرَّةٍ وَّتَرَكْتُمْ مَّا خَوَّلْنٰكُمْ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِكُمْۚ وَمَا نَرٰى
مَعَكُمْ شُفَعَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰۤؤُا ۗ
لَقَدْ تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَّا كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ࣖ ﴾ (
الانعام/6:94)
94.
(Kini) kamu benar-benar datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana
Kami ciptakan kamu pada mulanya. Kamu sudah meninggalkan di belakangmu (di
dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu. Kami tidak melihat bersamamu
para pemberi syafaat (pertolongan) yang kamu anggap bagi dirimu sebagai
sekutu-sekutu(-Ku). Sungguh, telah terputus (semua pertalian) antara kamu dan
telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).
﴿ ۞ اِنَّ اللّٰهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوٰىۗ يُخْرِجُ الْحَيَّ
مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ فَاَنّٰى
تُؤْفَكُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:95)
95.
Sesungguhnya Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji
(buah-buahan). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah. Maka, bagaimana kamu dapat
dipalingkan?
﴿ فَالِقُ الْاِصْبَاحِۚ وَجَعَلَ الَّيْلَ سَكَنًا وَّالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ ﴾ (
الانعام/6:96)
96.
(Dia) yang menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat,
serta (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah
Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ النُّجُوْمَ لِتَهْتَدُوْا بِهَا
فِيْ ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ
يَّعْلَمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:97)
97.
Dialah yang menjadikan bagimu bintang-bintang agar kamu menjadikannya
petunjuk dalam kegelapan (yang pekat) di darat dan di laut. Sungguh, Kami telah
memerinci tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang mengetahui.
﴿ وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ
فَمُسْتَقَرٌّ وَّمُسْتَوْدَعٌ ۗقَدْ فَصَّلْنَا الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّفْقَهُوْنَ
﴾ ( الانعام/6:98)
98.
Dialah yang menciptakanmu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada
tempat menetap dan tempat menyimpan.254) Sungguh, Kami telah memerinci
tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang memahami.
254) Menurut sebagian mufasir, yang dimaksud
tempat menetap adalah tulang sulbi bapak dan tempat menyimpan adalah rahim ibu.
Ada pula yang berpendapat bahwa tempat menetap adalah permukaan bumi pada waktu
manusia masih hidup dan tempat menyimpan adalah perut bumi (kuburan) pada waktu
manusia telah mati.
﴿ وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ
فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ
مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ
دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا
وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖ
ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:99)
99.
Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan
segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau.
Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma
(mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun
anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi masak.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang beriman.
﴿ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ
وَخَرَقُوْا لَهٗ بَنِيْنَ وَبَنٰتٍۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى
عَمَّا يَصِفُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:100)
100.
Mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal Dia yang menciptakannya (jin-jin itu). Mereka berbohong terhadap-Nya
(dengan mengatakan bahwa Allah mempunyai) anak laki-laki dan anak perempuan,
tanpa (dasar) pengetahuan.255) Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari sifat-sifat
yang mereka gambarkan.
255) Mereka mengatakan bahwa Allah Swt.
mempunyai anak, sebagaimana orang Yahudi mengatakan bahwa Uzair adalah putra
Allah Swt. dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa malaikat merupakan
anak-anak perempuan Allah Swt. Mereka mengatakan demikian karena kebodohannya.
﴿ بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنّٰى يَكُوْنُ لَهٗ وَلَدٌ
وَّلَمْ تَكُنْ لَّهٗ صَاحِبَةٌ ۗوَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيْمٌ ﴾ ( الانعام/6:101)
101. Dia
(Allah) pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak, padahal
Dia tidak mempunyai istri? Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
﴿ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ
كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ ﴾ (
الانعام/6:102)
102.
Itulah Allah Tuhanmu. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala
sesuatu. Maka, sembahlah Dia. Dialah pemelihara segala sesuatu.
﴿ لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ
وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ﴾ ( الانعام/6:103)
103. Dia
tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau
segala penglihatan itu. Dialah Yang Mahahalus lagi Mahateliti.
﴿ قَدْ جَاۤءَكُمْ بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْۚ فَمَنْ اَبْصَرَ
فَلِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَاۗ وَمَآ اَنَا۠ عَلَيْكُمْ بِحَفِيْظٍ ﴾
( الانعام/6:104)
104.
Sungguh, telah datang kepadamu bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Siapa yang melihat (bukti-bukti itu),256) maka (manfaatnya) bagi dirinya
sendiri dan siapa yang buta (tidak melihat bukti-bukti itu), maka (akibat
buruknya) bagi dirinya sendiri, sedangkan aku (Nabi Muhammad) bukanlah
pengawas(-mu).
256) Siapa yang mengetahui kebenaran dan mengerjakan
kebajikan serta memperoleh petunjuk, dia telah mencapai puncak kebahagiaan.
﴿ وَكَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ وَلِيَقُوْلُوْا دَرَسْتَ
وَلِنُبَيِّنَهٗ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:105)
105.
Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami (agar
orang-orang beriman mengambil pelajaran darinya) dan agar mereka (orang-orang
musyrik) mengatakan, “Engkau telah mempelajari (ayat-ayat itu dari
Ahlulkitab),” dan agar Kami menjelaskannya (Al-Qur’an) kepada kaum yang
mengetahui.
﴿ اِتَّبِعْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۚ لَآ اِلٰهَ
اِلَّا هُوَۚ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:106)
106.
Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Nabi Muhammad bahwa) tidak
ada tuhan selain Dia dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
﴿ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَآ اَشْرَكُوْاۗ وَمَا جَعَلْنٰكَ
عَلَيْهِمْ حَفِيْظًاۚ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ ﴾ ( الانعام/6:107)
107.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya).
Kami tidak menjadikan engkau pengawas mereka dan engkau bukan pula penanggung
jawab mereka.
﴿ وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ
اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا
كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:108)
108.
Janganlah kamu memaki (sesembahan) yang mereka sembah selain Allah
karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa (dasar)
pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan
mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah tempat kembali mereka, lalu Dia akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
﴿ وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَىِٕنْ
جَاۤءَتْهُمْ اٰيَةٌ لَّيُؤْمِنُنَّ بِهَاۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ
اللّٰهِ وَمَا يُشْعِرُكُمْ اَنَّهَآ اِذَا جَاۤءَتْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:109)
109.
Mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sebenar-benarnya sumpah
(bahwa) sungguh jika datang suatu bukti (mukjizat) kepada mereka, pastilah
mereka akan beriman kepadanya. Katakanlah, “Sesungguhnya bukti-bukti itu hanya
ada pada sisi Allah.” Kamu tidak akan mengira bahwa jika bukti (mukjizat) itu
datang, mereka tidak juga akan beriman.257)
257) Orang musyrik bersumpah bahwa jika
mukjizat dari Allah datang, mereka akan beriman. Oleh karena itu, orang mukmin
berharap agar Nabi memohon kepada Allah Swt. untuk menurunkan mukjizat yang
dimaksud. Maka, Allah Swt. menolak harapan orang-orang mukmin itu dengan ayat
ini.
﴿ وَنُقَلِّبُ اَفْـِٕدَتَهُمْ وَاَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ
يُؤْمِنُوْا بِهٖٓ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّنَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
ࣖ ۔ ﴾ ( الانعام/6:110)
110.
(Kamu pun tidak akan mengira bahwa) Kami akan memalingkan hati dan
penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya
(Al-Qur’an) serta Kami membiarkan mereka bingung dalam kesesatan.
﴿ ۞ وَلَوْ اَنَّنَا نَزَّلْنَآ اِلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ
وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتٰى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَّا
كَانُوْا لِيُؤْمِنُوْٓا اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ
يَجْهَلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:111)
111.
Seandainya Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka (sebagai
saksi kebenaran Rasul), orang yang telah mati pun (Kami hidupkan kembali lalu)
berbicara dengan mereka, dan Kami kumpulkan di hadapan mereka segala sesuatu
(yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki.
Namun, kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat ini).
﴿ وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ
الْاِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِيْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ
غُرُوْرًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ ﴾
( الانعام/6:112)
112.
Demikianlah (sebagaimana Kami menjadikan bagimu musuh) Kami telah
menjadikan (pula) bagi setiap nabi musuh yang terdiri atas setan-setan (berupa)
manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
perkataan yang indah sebagai tipuan. Seandainya Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak akan melakukannya. Maka, tinggalkan mereka bersama apa yang mereka
ada-adakan (kebohongan).
﴿ وَلِتَصْغٰٓى اِلَيْهِ اَفْـِٕدَةُ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
بِالْاٰخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوْا مَا هُمْ مُّقْتَرِفُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:113)
113.
(Setan-setan itu saling membisikkan perkataan yang indah juga) agar hati
kecil orang-orang yang tidak beriman pada akhirat tertarik pada bisikan itu
serta menyenanginya, dan agar mereka melakukan apa yang biasa mereka
(setan-setan itu) lakukan.
﴿ اَفَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْتَغِيْ حَكَمًا وَّهُوَ الَّذِيْٓ
اَنْزَلَ اِلَيْكُمُ الْكِتٰبَ مُفَصَّلًا ۗوَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ
يَعْلَمُوْنَ اَنَّهٗ مُنَزَّلٌ مِّنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ
الْمُمْتَرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:114)
114.
Maka, apakah (pantas) aku mencari selain Allah sebagai hakim, padahal
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (dengan penjelasan) secara
terperinci? Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab Suci mengetahui (bahwa)
sesungguhnya (Al-Qur’an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka,
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
﴿ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ
ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ﴾ ( الانعام/6:115)
115.
Telah sempurna kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan (mengandung) kebenaran
dan keadilan. Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya.
Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا
يَخْرُصُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:116)
116.
Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini
(dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat
kebohongan.
﴿ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ مَنْ يَّضِلُّ عَنْ سَبِيْلِهٖۚ
وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:117)
117.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.
﴿ فَكُلُوْا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللّٰهِ عَلَيْهِ اِنْ كُنْتُمْ
بِاٰيٰتِهٖ مُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:118)
118.
Makanlah sebagian apa (daging hewan halal) yang (ketika disembelih)
disebut nama Allah jika kamu beriman pada ayat-ayat-Nya.
﴿ وَمَا لَكُمْ اَلَّا تَأْكُلُوْا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللّٰهِ
عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ اِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ
اِلَيْهِ ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا لَّيُضِلُّوْنَ بِاَهْوَاۤىِٕهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ
ۗاِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:119)
119.
Mengapa kamu tidak mau memakan sesuatu (daging hewan) yang (ketika disembelih)
disebut nama Allah. Padahal, Allah telah menjelaskan secara rinci kepadamu
sesuatu yang Dia haramkan kepadamu, kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa.
Sesungguhnya banyak yang menyesatkan (orang lain) dengan mengikuti hawa
nafsunya tanpa dasar pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui
orang-orang yang melampaui batas.
﴿ وَذَرُوْا ظَاهِرَ الْاِثْمِ وَبَاطِنَهٗ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ
يَكْسِبُوْنَ الْاِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا يَقْتَرِفُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:120)
120.
Tinggalkanlah dosa yang terlihat dan yang tersembunyi. Sesungguhnya
orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan dibalas (dengan
siksaan) karena apa yang mereka kerjakan.
﴿ وَلَا تَأْكُلُوْا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّٰهِ عَلَيْهِ
وَاِنَّهٗ لَفِسْقٌۗ وَاِنَّ الشَّيٰطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕهِمْ
لِيُجَادِلُوْكُمْ ۚوَاِنْ اَطَعْتُمُوْهُمْ اِنَّكُمْ لَمُشْرِكُوْنَ ࣖ ﴾ (
الانعام/6:121)
121.
Janganlah kamu memakan sesuatu dari (daging hewan) yang (ketika
disembelih) tidak disebut nama Allah. Perbuatan itu benar-benar suatu
kefasikan. Sesungguhnya setan benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya258)
agar mereka membantahmu. Jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu
benar-benar musyrik.
258) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ اَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَاَحْيَيْنٰهُ وَجَعَلْنَا لَهٗ نُوْرًا
يَّمْشِيْ بِهٖ فِى النَّاسِ كَمَنْ مَّثَلُهٗ فِى الظُّلُمٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ
مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكٰفِرِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ (
الانعام/6:122)
122.
Apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan beri dia cahaya yang
membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, seperti orang yang
berada dalam kegelapan sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah,
dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir apa yang mereka kerjakan.
﴿ وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا فِيْ كُلِّ قَرْيَةٍ اَكٰبِرَ
مُجْرِمِيْهَا لِيَمْكُرُوْا فِيْهَاۗ وَمَا يَمْكُرُوْنَ اِلَّا بِاَنْفُسِهِمْ
وَمَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:123)
123.
Demikian pula pada setiap negeri Kami jadikan orang-orang jahatnya259)
sebagai pembesar agar melakukan tipu daya di sana. Padahal, mereka hanya menipu
diri sendiri tanpa menyadarinya.
259) Menurut sebagian mufasir, akābira
mujrimīhā artinya adalah ‘para penjahat besar’.
﴿ وَاِذَا جَاۤءَتْهُمْ اٰيَةٌ قَالُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ حَتّٰى
نُؤْتٰى مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ رُسُلُ اللّٰهِ ۘ اَللّٰهُ اَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ
رِسٰلَتَهٗۗ سَيُصِيْبُ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا صَغَارٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعَذَابٌ
شَدِيْدٌۢ بِمَا كَانُوْا يَمْكُرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:124)
124.
Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak
akan beriman hingga diberikan kepada kami (sesuatu) seperti apa yang diberikan
kepada rasul-rasul Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas
kerasulan-Nya. Orang-orang yang berdosa nanti akan ditimpa kehinaan di sisi
Allah dan azab yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan.
﴿ فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ
لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا
حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ
الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:125)
125.
Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan
dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan
menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
﴿ وَهٰذَا صِرَاطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيْمًاۗ قَدْ فَصَّلْنَا
الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّذَّكَّرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:126)
126.
Inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Sungguh, Kami telah menjelaskan secara
rinci ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.
﴿ ۞ لَهُمْ دَارُ السَّلٰمِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ
بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:127)
127.
Bagi mereka (disediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya.
Dialah pelindung mereka karena apa (amal kebajikan) yang mereka kerjakan.
﴿ وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ
اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ
رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ
اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا
شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( الانعام/6:128)
128.
(Ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah
berfirman), “Wahai golongan jin, kamu telah sering kali (menyesatkan) manusia.”
Kawan-kawan260) mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah
saling mendapatkan kesenangan261) dan kami telah sampai pada waktu yang telah
Engkau tentukan buat kami.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu
selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana
lagi Maha Mengetahui.
260) Tentang makna kata waliy dan auliyā’,
silakan lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28. -><-261) Masing-masing
telah merasakan kesenangan dari pihak lain. Pihak jin setan merasa bahagia
karena berhasil menyesatkan manusia, sedangkan manusia merasa senang mengikuti
bujukan jin dan leluasa merasakan kenikmatan duniawi.
﴿ وَكَذٰلِكَ نُوَلِّيْ بَعْضَ الظّٰلِمِيْنَ بَعْضًاۢ بِمَا
كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:129)
129.
Demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan
sebagian lainnya, sebagai balasan atas apa yang selalu mereka kerjakan.
﴿ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ
مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ
يَوْمِكُمْ هٰذَاۗ قَالُوْا شَهِدْنَا عَلٰٓى اَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ
الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا
كٰفِرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:130)
130.
(Allah berfirman,) “Wahai golongan jin dan manusia, tidakkah sudah
datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri yang menyampaikan
ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini?”
Mereka menjawab, “(Ya,) kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Namun,
mereka tertipu oleh kehidupan dunia. Mereka telah menjadi saksi atas diri mereka
sendiri bahwa mereka adalah orang kafir.
﴿ ذٰلِكَ اَنْ لَّمْ يَكُنْ رَّبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ
وَّاَهْلُهَا غٰفِلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:131)
131.
Demikian itu (pengutusan para rasul) karena Tuhanmu tidak akan
membinasakan suatu negeri karena kezaliman (mereka), sedangkan penduduknya
dalam keadaan belum tahu.
﴿ وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ
عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:132)
132.
Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka
kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
﴿ وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ ۗاِنْ يَّشَأْ
يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْۢ بَعْدِكُمْ مَّا يَشَاۤءُ كَمَآ اَنْشَاَكُمْ
مِّنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ اٰخَرِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:133)
133.
Tuhanmulah Yang Mahakaya lagi penuh rahmat. Jika menghendaki, Dia akan
memusnahkanmu. Setelah itu, Dia akan menggantimu dengan yang dikehendaki-Nya,
sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan kaum lain (sebelummu).
﴿ اِنَّ مَا تُوْعَدُوْنَ لَاٰتٍۙ وَّمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ
﴾ ( الانعام/6:134)
134.
Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu
tidak mampu menolaknya.
﴿ قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌۚ
فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ مَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا
يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:135)
135.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai kaumku, berbuatlah menurut
kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang
akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang
yang zalim tidak akan beruntung.
﴿ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ مِمَّا ذَرَاَ مِنَ الْحَرْثِ
وَالْاَنْعَامِ نَصِيْبًا فَقَالُوْا هٰذَا لِلّٰهِ بِزَعْمِهِمْ وَهٰذَا
لِشُرَكَاۤىِٕنَاۚ فَمَا كَانَ لِشُرَكَاۤىِٕهِمْ فَلَا يَصِلُ اِلَى اللّٰهِ
ۚوَمَا كَانَ لِلّٰهِ فَهُوَ يَصِلُ اِلٰى شُرَكَاۤىِٕهِمْۗ سَاۤءَ مَا
يَحْكُمُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:136)
136.
Mereka menyediakan sebagian dari sesuatu yang Allah ciptakan, yaitu
hasil tanaman dan hewan ternak, untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan
mereka, “Ini untuk Allah dan yang ini untuk berhala-berhala kami.” Bagian yang
(disediakan) untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah,
sedangkan bagian yang (disediakan) untuk Allah akan sampai pada berhala-berhala
mereka.262) Sangat buruk ketetapan mereka itu.
262) Mereka membagi hasil tanaman dan ternak
menjadi tiga bagian: satu bagian untuk mereka sendiri, satu bagian untuk Allah
Swt., dan satu bagian untuk berhala mereka. Jika bagian untuk berhala tersebut
menguntungkan, mereka tidak akan menguranginya sedikit pun untuk dipersembahkan
kepada Allah Swt. Sebaliknya, jika bagian yang mereka persembahkan untuk Allah
Swt. menguntungkan, mereka akan mengambil sebagiannya untuk dipersembahkan pada
berhala.
﴿ وَكَذٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيْرٍ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ قَتْلَ
اَوْلَادِهِمْ شُرَكَاۤؤُهُمْ لِيُرْدُوْهُمْ وَلِيَلْبِسُوْا عَلَيْهِمْ
دِيْنَهُمْۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا فَعَلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ
﴾ ( الانعام/6:137)
137.
Demikianlah berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi
banyak orang musyrik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan
mengacaukan agama mereka sendiri.263) Seandainya Allah berkehendak, niscaya
mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan)
yang mereka ada-adakan.
263) Sebagian orang Arab adalah penganut
syariat Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. pernah diperintah Allah Swt. untuk
mengurbankan anaknya, Ismail. Kemudian, sejumlah pemuka agama mereka
mengaburkan pengertian berkurban itu sehingga dapat menanamkan rasa memandang
baik membunuh anak-anak mereka dengan alasan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Padahal, alasan yang sesungguhnya adalah karena takut miskin dan takut ternoda.
﴿ وَقَالُوْا هٰذِهٖٓ اَنْعَامٌ وَّحَرْثٌ حِجْرٌ لَّا
يَطْعَمُهَآ اِلَّا مَنْ نَّشَاۤءُ بِزَعْمِهِمْ وَاَنْعَامٌ حُرِّمَتْ
ظُهُوْرُهَا وَاَنْعَامٌ لَّا يَذْكُرُوْنَ اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا افْتِرَاۤءً
عَلَيْهِۗ سَيَجْزِيْهِمْ بِمَا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:138)
138.
Mereka berkata menurut anggapan mereka, “Inilah hewan ternak dan hasil
bumi yang dilarang, tidak boleh dimakan, kecuali oleh orang yang kami
kehendaki. Ada pula hewan yang diharamkan punggungnya (tidak boleh ditunggangi)
dan ada hewan ternak yang (ketika disembelih) boleh tidak menyebut nama Allah.”
(Hal itu) sebagai kebohongan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas semua
yang mereka ada-adakan.
﴿ وَقَالُوْا مَا فِيْ بُطُوْنِ هٰذِهِ الْاَنْعَامِ خَالِصَةٌ
لِّذُكُوْرِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلٰٓى اَزْوَاجِنَاۚ وَاِنْ يَّكُنْ مَّيْتَةً فَهُمْ
فِيْهِ شُرَكَاۤءُ ۗسَيَجْزِيْهِمْ وَصْفَهُمْۗ اِنَّهٗ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ ﴾ (
الانعام/6:139)
139.
Mereka juga berkata, “Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini
khusus untuk kaum laki-laki kami dan haram bagi istri-istri kami.” Jika (yang
ada di dalam perut itu dilahirkan dalam keadaan) mati, semua boleh
(memakannya). Kelak Allah akan membalas ketetapan mereka. Sesungguhnya Dia
Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
﴿ قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ قَتَلُوْٓا اَوْلَادَهُمْ سَفَهًاۢ
بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّحَرَّمُوْا مَا رَزَقَهُمُ اللّٰهُ افْتِرَاۤءً عَلَى اللّٰهِ
ۗقَدْ ضَلُّوْا وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:140)
140.
Sungguh rugi orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan
tanpa pengetahuan dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka
dengan (semata-mata) membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka
telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.
﴿ ۞ وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ
مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ
وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ
اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا
يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:141)
141.
Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak
merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah
buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik
hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
﴿ وَمِنَ الْاَنْعَامِ حَمُوْلَةً وَّفَرْشًا ۗ كُلُوْا مِمَّا
رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ
عَدُوٌّ مُّبِيْنٌۙ ﴾ ( الانعام/6:142)
142. Di
antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada
(pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu.
Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya dia adalah musuh
yang nyata bagimu.
﴿ ثَمٰنِيَةَ اَزْوَاجٍۚ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ
الْمَعْزِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا
اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ نَبِّـُٔوْنِيْ بِعِلْمٍ اِنْ
كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:143)
143. Ada
delapan hewan ternak yang berpasangan (empat pasang, yaitu) sepasang domba dan
sepasang kambing. Katakanlah, “Apakah yang Dia haramkan itu dua yang jantan,
dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Terangkanlah
kepadaku berdasarkan pengetahuan jika kamu orang yang benar.”
﴿ وَمِنَ الْاِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِۗ قُلْ
ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ
اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ وَصّٰىكُمُ اللّٰهُ
بِهٰذَاۚ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ
النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾
( الانعام/6:144)
144.
(Dua pasang lagi adalah) sepasang unta dan sepasang sapi. Katakanlah,
“Apakah yang Dia haramkan dua yang jantan, dua yang betina, atau yang ada dalam
kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan
ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?”264)
Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
264) Maksud diharamkan pada ayat 143 dan 144
ini adalah bahwa hewan-hewan itu diharamkan karena akan dipersembahkan pada
berhala-berhala mereka.
﴿ قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلٰى
طَاعِمٍ يَّطْعَمُهٗٓ اِلَّآ اَنْ يَّكُوْنَ مَيْتَةً اَوْ دَمًا مَّسْفُوْحًا
اَوْ لَحْمَ خِنْزِيْرٍ فَاِنَّهٗ رِجْسٌ اَوْ فِسْقًا اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ
بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ رَبَّكَ غَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌ ﴾ ( الانعام/6:145)
145.
Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku
sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali (daging)
hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi karena ia najis,
atau yang disembelih secara fasik, (yaitu) dengan menyebut (nama) selain Allah.
Akan tetapi, siapa pun yang terpaksa bukan karena menginginkannya dan tidak
melebihi (batas darurat), maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
﴿ وَعَلَى الَّذِيْنَ هَادُوْا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِيْ ظُفُرٍۚ
وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُوْمَهُمَآ اِلَّا مَا
حَمَلَتْ ظُهُوْرُهُمَآ اَوِ الْحَوَايَآ اَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍۗ ذٰلِكَ
جَزَيْنٰهُمْ بِبَغْيِهِمْۚ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:146)
146.
Atas orang-orang Yahudi Kami mengharamkan semua (hewan) yang
berkuku.265) Kami mengharamkan pula atas mereka lemak sapi dan domba, kecuali
yang melekat di punggungnya, yang ada dalam isi perutnya, atau yang bercampur
dengan tulang. Demikianlah Kami menghukum mereka karena kedurhakaannya.
Sesungguhnya Kami Mahabenar.
265) Yang dimaksud hewan berkuku di sini adalah
hewan yang jari-jarinya tidak saling terpisah, seperti unta, itik, dan angsa.
Sebagian mufasir mengartikannya dengan hewan yang berkuku tunggal, seperti kuda
dan keledai.
﴿ فَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ رَّبُّكُمْ ذُوْ رَحْمَةٍ وَّاسِعَةٍۚ
وَلَا يُرَدُّ بَأْسُهٗ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:147)
147.
Maka, jika mereka mendustakanmu, katakanlah, “Tuhanmu mempunyai rahmat
yang luas dan siksa-Nya tidak dapat dielakkan dari orang-orang yang berdosa.”
﴿ سَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا لَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَآ
اَشْرَكْنَا وَلَآ اٰبَاۤؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍۗ كَذٰلِكَ كَذَّبَ
الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتّٰى ذَاقُوْا بَأْسَنَاۗ قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ
مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوْهُ لَنَاۗ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ
اَنْتُمْ اِلَّا تَخْرُصُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:148)
148.
Orang-orang musyrik akan berkata, “Jika Allah menghendaki, tentu kami
tidak akan mempersekutukan-Nya, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak
akan mengharamkan apa pun.” Seperti itu pula orang-orang sebelum mereka telah
mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan azab Kami. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Apakah kamu mempunyai dalil yang dapat kamu kemukakan kepada kami?
Yang kamu ikuti hanya persangkaan belaka dan kamu hanya mengira-ngira.”
﴿ قُلْ فَلِلّٰهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُۚ فَلَوْ شَاۤءَ
لَهَدٰىكُمْ اَجْمَعِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:149)
149.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Hanya milik Allahlah dalil yang kuat. Maka,
kalau Dia menghendaki, niscaya kamu semua mendapat petunjuk.”
﴿ قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ يَشْهَدُوْنَ اَنَّ
اللّٰهَ حَرَّمَ هٰذَاۚ فَاِنْ شَهِدُوْا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْۚ وَلَا
تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَالَّذِيْنَ لَا
يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:150)
150.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bawalah saksi-saksimu yang dapat
membuktikan bahwa Allah mengharamkan ini.” Jika mereka memberi kesaksian,
engkau jangan (ikut pula) memberi kesaksian bersama mereka. Jangan engkau ikuti
keinginan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan orang-orang yang
tidak beriman kepada akhirat dan mempersekutukan Tuhan.
﴿ ۞ قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ
اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا
تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ
ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا
تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ
وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:151)
151.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kemarilah! Aku akan membacakan apa yang
diharamkan Tuhan kepadamu, (yaitu) janganlah mempersekutukan-Nya dengan apa
pun, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan janganlah membunuh anak-anakmu
karena kemiskinan. (Tuhanmu berfirman,) ‘Kamilah yang memberi rezeki kepadamu
dan kepada mereka.’ Janganlah pula kamu mendekati perbuatan keji, baik yang
terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan
Allah, kecuali dengan alasan yang benar.266) Demikian itu Dia perintahkan
kepadamu agar kamu mengerti.
266) Yaitu yang dibenarkan oleh syariat, seperti
kisas, hukuman mati bagi orang murtad, dan rajam.
﴿ وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ
اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚوَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ
بِالْقِسْطِۚ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۚ وَاِذَا قُلْتُمْ
فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْاۗ ذٰلِكُمْ
وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:152)
152.
Janganlah kamu mendekati (menggunakan) harta anak yatim, kecuali dengan
cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan
menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil
sekalipun dia kerabat(-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia
perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.”
﴿ وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا
تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ
بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:153)
153.
Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti
jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian
itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.
﴿ ثُمَّ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ تَمَامًا عَلَى الَّذِيْٓ
اَحْسَنَ وَتَفْصِيْلًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ
بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:154)
154.
Kemudian, Kami telah menganugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk
menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, menjelaskan
secara rinci segala sesuatu, serta memberi petunjuk dan rahmat agar mereka
beriman kepada pertemuan dengan Tuhannya.
﴿ وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ
وَاتَّقُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:155)
155.
(Al-Qur’an) ini adalah Kitab yang Kami turunkan lagi diberkahi. Maka,
ikutilah dan bertakwalah agar kamu dirahmati.
﴿ اَنْ تَقُوْلُوْٓا اِنَّمَآ اُنْزِلَ الْكِتٰبُ عَلٰى
طَاۤىِٕفَتَيْنِ مِنْ قَبْلِنَاۖ وَاِنْ كُنَّا عَنْ دِرَاسَتِهِمْ لَغٰفِلِيْنَۙ
﴾ ( الانعام/6:156)
156.
(Kami turunkan Al-Qur’an itu) supaya kamu (tidak) mengatakan, “Kitab itu
hanya diturunkan kepada dua golongan sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan
sesungguhnya kami lengah dari apa yang mereka baca,”
﴿ اَوْ تَقُوْلُوْا لَوْ اَنَّآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتٰبُ
لَكُنَّآ اَهْدٰى مِنْهُمْۚ فَقَدْ جَاۤءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ
وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ ۚفَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَصَدَفَ
عَنْهَا ۗسَنَجْزِى الَّذِيْنَ يَصْدِفُوْنَ عَنْ اٰيٰتِنَا سُوْۤءَ الْعَذَابِ
بِمَا كَانُوْا يَصْدِفُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:157)
157.
atau supaya kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya jikalau Kitab itu
diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.”
Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk, dan rahmat dari
Tuhanmu. Maka, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah dan berpaling darinya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk karena
mereka selalu berpaling.
﴿ هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ
اَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ اَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ ۗيَوْمَ يَأْتِيْ
بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ اٰمَنَتْ
مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِيْٓ اِيْمَانِهَا خَيْرًاۗ قُلِ انْتَظِرُوْٓا اِنَّا
مُنْتَظِرُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:158)
158.
Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka,
kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya
sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum
beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dalam masa imannya
itu. Katakanlah, “Tunggulah! Sesungguhnya Kami pun menunggu.”
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا لَّسْتَ
مِنْهُمْ فِيْ شَيْءٍۗ اِنَّمَآ اَمْرُهُمْ اِلَى اللّٰهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ
بِمَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:159)
159.
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi
(terpecah) dalam golongan-golongan, sedikit pun engkau (Nabi Muhammad) tidak
bertanggung jawab terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) hanya
kepada Allah. Kemudian, Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah
mereka perbuat.
﴿ مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ
جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ﴾
( الانعام/6:160)
160.
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali
lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan
yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).
﴿ قُلْ اِنَّنِيْ هَدٰىنِيْ رَبِّيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ەۚ
دِيْنًا قِيَمًا مِّلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًاۚ وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:161)
161. Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah membimbingku ke jalan yang lurus,
agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan dia (Ibrahim) tidak termasuk
orang-orang musyrik.”
﴿ قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ
لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( الانعام/6:162)
162.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku,
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
﴿ لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ
الْمُسْلِمِيْنَ ﴾ ( الانعام/6:163)
163.
Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku
adalah orang yang pertama dalam kelompok orang muslim.”
﴿ قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْغِيْ رَبًّا وَّهُوَ رَبُّ كُلِّ
شَيْءٍۗ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ اِلَّا عَلَيْهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ
وِّزْرَ اُخْرٰىۚ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ ﴾ ( الانعام/6:164)
164.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah aku (pantas) mencari tuhan selain
Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap orang yang berbuat
dosa, dirinya sendirilah yang akan bertanggung jawab. Seseorang tidak akan
memikul beban dosa orang lain. Kemudian, kepada Tuhanmulah kamu kembali, lalu
Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ
بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ اِنَّ رَبَّكَ
سَرِيْعُ الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ﴾ ( الانعام/6:165)
165.
Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia
meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk
menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat
cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-An'am/6:1-165)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.