3. Surat Ali Imron (1-200)
﴿
الۤمّۤ ﴾ ( اٰل عمران/3:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Alif
Lām Mīm.
﴿ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ ﴾ (
اٰل عمران/3:2)
2.
Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus
(makhluk-Nya) secara terus-menerus.
﴿ نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:3)
3. Dia
menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) dengan hak, membenarkan
(kitab-kitab) sebelumnya, serta telah menurunkan Taurat dan Injil
﴿ مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَاللّٰهُ
عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ ﴾ ( اٰل عمران/3:4)
4.
sebelum (turunnya Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia, dan
menurunkan Al-Furqān (pembeda yang hak dan yang batil). Sesungguhnya
orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang sangat
keras. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
﴿ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا
فِى السَّمَاۤءِ ﴾ ( اٰل عمران/3:5)
5.
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi
dan tidak pula di langit.
﴿ هُوَ الَّذِيْ يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاۤءُ ۗ
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( اٰل عمران/3:6)
6.
Dialah (Allah) yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang Dia
kehendaki.83) Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
83) Berawal dari sel telur yang dibuahi, janin
secara bertahap tumbuh membentuk organ-organ tubuh di dalam rahim.
﴿ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ
مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ
فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ
الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا
اللّٰهُ ۘوَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ
عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ ﴾ ( اٰل
عمران/3:7)
7.
Dialah (Allah) yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi
Muhammad). Di antara ayat-ayatnya ada yang muhkamat,84) itulah pokok-pokok isi
Kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyabihat.85) Adapun orang-orang yang dalam
hatinya ada kecenderungan pada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang
mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah (kekacauan dan keraguan) dan untuk
mencari-cari takwilnya. Padahal, tidak ada yang mengetahui takwilnya, kecuali
Allah. Orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya
(Al-Qur’an), semuanya dari Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran, kecuali ululalbab.
84) Ayat
muhkamat adalah ayat yang maksudnya terang, tegas, dan dapat dipahami dengan
mudah.-><-85) Ayat mutasyabihat
adalah ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami, atau hanya
Allah yang mengetahui.
﴿ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ ﴾ ( اٰل عمران/3:8)
8.
(Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
berpaling setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah kepada
kami rahmat dari hadirat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
﴿ رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ
ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:9)
9. Wahai
Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang
tidak ada keraguan padanya.” Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ
اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ
وَقُوْدُ النَّارِۗ ﴾ ( اٰل عمران/3:10)
10.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur, tidak akan berguna bagi mereka
sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka (untuk menyelamatkan diri) dari
(azab) Allah. Mereka itulah bahan bakar api neraka.
﴿ كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ
كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۚ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ
شَدِيْدُ الْعِقَابِ ﴾ ( اٰل عمران/3:11)
11.
(Keadaan mereka) seperti keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang sebelum
mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Oleh sebab itu, Allah menyiksa
mereka karena dosa-dosanya. Allah sangat keras hukuman-Nya.
﴿ قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَتُغْلَبُوْنَ وَتُحْشَرُوْنَ
اِلٰى جَهَنَّمَ ۗ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴾ ( اٰل عمران/3:12)
12.
Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur, “Kamu (pasti)
akan dikalahkan dan digiring ke dalam (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk
tempat tinggal.”
﴿ قَدْ كَانَ لَكُمْ اٰيَةٌ فِيْ فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۗفِئَةٌ
تُقَاتِلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاُخْرٰى كَافِرَةٌ يَّرَوْنَهُمْ مِّثْلَيْهِمْ
رَأْيَ الْعَيْنِ ۗوَاللّٰهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ اِنَّ فِيْ
ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّاُولِى الْاَبْصَارِ ﴾ ( اٰل عمران/3:13)
13.
Sungguh, telah ada tanda (bukti) bagimu pada dua golongan yang bertemu
(dalam pertempuran.86) Satu golongan berperang di jalan Allah dan (golongan)
yang lain kafir yang melihat dengan mata kepala bahwa mereka (golongan muslim)
dua kali lipat jumlahnya. Allah menguatkan siapa yang Dia kehendaki dengan pertolongan-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).
86) Pertempuran antara dua golongan yang
dimaksudkan oleh ayat ini terjadi antara kaum muslim dan kaum musyrik pada
Perang Badar tahun ke-2 Hijriah di barat daya Madinah.
﴿ زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ
وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ
الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ ﴾ ( اٰل عمران/3:14)
14.
Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa
perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas,
perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.
﴿ ۞ قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ
اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗ
وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:15)
15.
Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik
daripada yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhan
mereka ada surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di
dalamnya dan (untuk mereka) pasangan yang disucikan serta rida Allah. Allah
Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
﴿ اَلَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ اٰمَنَّا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:16)
16.
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami
benar-benar telah beriman. Maka, ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah
kami dari azab neraka.”
﴿ اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ
وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ ﴾ ( اٰل عمران/3:17)
17.
(Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon
ampunan pada akhir malam.
﴿ شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ
وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ
اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( اٰل عمران/3:18)
18.
Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang
menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada
tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ
الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ
بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ
الْحِسَابِ ﴾ ( اٰل عمران/3:19)
19.
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang
yang telah diberi kitab tidak berselisih, kecuali setelah datang pengetahuan
kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang kufur terhadap
ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan(-Nya).
﴿ فَاِنْ حَاۤجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ
اتَّبَعَنِ ۗوَقُلْ لِّلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْاُمِّيّٖنَ
ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِنْ تَوَلَّوْا
فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:20)
20. Jika
mereka mendebat engkau (Nabi Muhammad) katakanlah, “Aku berserah diri kepada
Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Katakanlah kepada
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah diberi Kitab (Taurat dan Injil) dan
kepada orang-orang yang umi,87) “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka telah
masuk Islam, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Akan tetapi, jika mereka
berpaling, sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Allah Maha Melihat
hamba-hamba-Nya.
87) Kata umi yang dimaksud dalam ayat ini
adalah orang yang tidak mendapat kitab suci.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ
النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِحَقٍّۖ وَّيَقْتُلُوْنَ الَّذِيْنَ يَأْمُرُوْنَ بِالْقِسْطِ
مِنَ النَّاسِۙ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:21)
21.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, membunuh
para nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan membunuh manusia yang
memerintahkan keadilan, sampaikanlah kepada mereka kabar ‘gembira’ tentang azab
yang pedih.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا
وَالْاٰخِرَةِ ۖ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:22)
22.
Mereka itulah orang-orang yang amalnya sia-sia di dunia dan di akhirat
dan tidak ada bagi mereka satu penolong pun.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مِّنَ
الْكِتٰبِ يُدْعَوْنَ اِلٰى كِتٰبِ اللّٰهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلّٰى
فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ وَهُمْ مُّعْرِضُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:23)
23.
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memerhatikan orang-orang (Yahudi) yang
telah diberi bagian (pengetahuan) kitab (Taurat)? Mereka diajak (berpegang)
pada kitab Allah untuk memutuskan (perkara) di antara mereka, kemudian
segolongan dari mereka berpaling dan menolak (kebenaran).
﴿ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ اِلَّآ
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍ ۖ وَّغَرَّهُمْ فِيْ دِيْنِهِمْ مَّا كَانُوْا
يَفْتَرُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:24)
24.
Demikian itu disebabkan bahwa mereka berkata, “Api neraka tidak akan
menyentuh kami, kecuali beberapa hitungan hari saja.” Mereka teperdaya dalam
agamanya oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.
﴿ فَكَيْفَ اِذَا جَمَعْنٰهُمْ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ
وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:25)
25.
Bagaimanakah (nanti) jika mereka Kami kumpulkan pada hari (Kiamat) yang
tidak ada keraguan padanya dan setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai
dengan apa yang telah dikerjakannya tanpa dizalimi?
﴿ قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ
تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ
وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:26)
26.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau
berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى
الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ
الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:27)
27.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam
malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang
mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki
tanpa perhitungan.”
﴿ لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ
دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِيْ
شَيْءٍ اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا مِنْهُمْ تُقٰىةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ
نَفْسَهٗ ۗ وَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ ﴾ ( اٰل عمران/3:28)
28.
Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang kafir sebagai para wali88)
dengan mengesampingkan orang-orang mukmin. Siapa yang melakukan itu, hal itu
sama sekali bukan dari (ajaran) Allah, kecuali untuk menjaga diri dari sesuatu
yang kamu takuti dari mereka. Allah memperingatkan kamu tentang diri-Nya
(siksa-Nya). Hanya kepada Allah tempat kembali.
88) Kata auliyā’ adalah bentuk jamak dari kata
waliy. Secara harfiah kata ini berarti ‘dekat’ sehingga menunjukkan makna
‘teman dekat’, ‘teman akrab’, ‘teman setia’, ‘kekasih’, ‘penolong’, ‘sekutu’,
‘pelindung’, ‘pembela’, dan ‘pemimpin’. Kata waliy dan auliya’ dalam Al-Qur’an
diulang 41 kali. Maknanya berbeda-beda sesuai dengan konteks ayat.
﴿ قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ
يَعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗوَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ
وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:29)
29.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam
hatimu atau kamu menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.” Dia mengetahui apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.
﴿ يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ
مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ
اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗوَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ
بِالْعِبَادِ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:30)
30.
(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas
kebajikan yang telah dikerjakannya dihadirkan, (begitu juga balasan) atas
kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap seandainya ada jarak yang jauh
antara dia dan hari itu. Allah memperingatkan kamu akan (siksa)-Nya. Allah Maha
Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.
﴿ قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ
يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:31)
31.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
﴿ قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ ۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا
فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:32)
32.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul(-Nya). Jika kamu
berpaling, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”
﴿ ۞ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ
اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرٰنَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:33)
33.
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan
keluarga Imran atas seluruh alam (manusia pada zamannya masing-masing).
﴿ ذُرِّيَّةً ۢ بَعْضُهَا مِنْۢ بَعْضٍۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:34)
34.
(Mereka adalah) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari
sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ
مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ ﴾ ( اٰل عمران/3:35)
35.
(Ingatlah) ketika istri Imran89) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya
aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu
(berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
89) Istri Imran yang merupakan ibunda Maryam
adalah Hanna binti Faqud. Nabi Zakaria a.s. menikahi saudari perempuan Hanna
sehingga Maryam adalah keponakannya.
﴿ فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ
اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ
وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا
مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ ﴾ ( اٰل عمران/3:36)
36.
Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan
anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan.
“Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta
memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
﴿ فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا
نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا
زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى
لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ
يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:37)
37. Dia
(Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan
pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap
kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia
berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab,
“Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia
kehendaki tanpa perhitungan.
﴿ هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ
مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ﴾ ( اٰل
عمران/3:38)
38. Di
sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku,
karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar doa.”
﴿ فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى
الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًاۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ
اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:39)
39.
Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan
salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran)
Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah,90) (menjadi) anutan, menahan diri
(dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”
90) Membenarkan kedatangan seorang nabi yang
diciptakan dengan kata kun (‘jadilah!’) tanpa ayah, yaitu Nabi Isa a.s.
﴿ قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ
الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ
﴾ ( اٰل عمران/3:40)
40. Dia
(Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan
aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah,
Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
﴿ قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا
تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ
كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:41)
41. Dia
(Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan
istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat)
berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah
(nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”
﴿ وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ
اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:42)
42.
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya
Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan
di semesta alam (pada masa itu).
﴿ يٰمَرْيَمُ اقْنُتِيْ لِرَبِّكِ وَاسْجُدِيْ وَارْكَعِيْ مَعَ
الرّٰكِعِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:43)
43.
Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama
orang-orang yang rukuk.”
﴿ ذٰلِكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهِ اِلَيْكَ ۗوَمَا
كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يُلْقُوْنَ اَقْلَامَهُمْ اَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَۖ
وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يَخْتَصِمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:44)
44.
Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu
(Nabi Muhammad). Padahal, engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan
pena91) mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara
Maryam dan engkau tidak bersama mereka ketika mereka bersengketa.
91) Maksudnya, para tokoh agama di Baitulmaqdis
mengundi siapa yang akan mengurus Maryam dengan melemparkan pena yang biasa
mereka gunakan untuk menulis Taurat atau dengan melempar anak panah.
﴿ اِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ
يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُۖ اسْمُهُ الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ
وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ ﴾ ( اٰل
عمران/3:45)
45.
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya
Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (kelahiran anak yang
diciptakan) dengan kalimat dari-Nya, namanya Isa Almasih putra Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah).
﴿ وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَّمِنَ
الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:46)
46. Dia
berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa serta
termasuk orang-orang saleh.”
﴿ قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ
بَشَرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا
فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ﴾ ( اٰل عمران/3:47)
47. Dia
(Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak,
padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah)
berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia
hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah
sesuatu itu.
﴿ وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ
وَالْاِنْجِيْلَۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:48)
48. Dia
(Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab,92) hikmah,93) Taurat, dan Injil.
92) Maksud kitab di sini adalah menulis dengan
tangan.-><-93) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 129.
﴿ وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ
جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ
كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ
ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ
ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ
ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ ﴾ ( اٰل
عمران/3:49)
49.
(Allah akan menjadikannya) sebagai seorang rasul kepada Bani Israil.
(Isa berkata,) “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan tanda (mukjizat)
dari Tuhanmu, sesungguhnya aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah yang
berbentuk seperti burung. Lalu, aku meniupnya sehingga menjadi seekor burung
dengan izin Allah. Aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang
yang berpenyakit buras (belang) serta menghidupkan orang-orang mati dengan izin
Allah. Aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kerasulanku) bagimu jika kamu orang-orang mukmin.
﴿ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَلِاُحِلَّ
لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ
رَّبِّكُمْۗ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ﴾ ( اٰل عمران/3:50)
50. (Aku
diutus untuk) membenarkan Taurat yang (diturunkan) sebelumku dan untuk
menghalalkan bagi kamu sebagian perkara yang telah diharamkan untukmu. Aku
datang kepadamu dengan membawa tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Oleh karena itu,
bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
﴿ اِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ
مُّسْتَقِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:51)
51.
Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Oleh karena itu, sembahlah
Dia. Inilah jalan yang lurus.”
﴿ ۞ فَلَمَّآ اَحَسَّ عِيْسٰى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ
اَنْصَارِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَارُ اللّٰهِ ۚ
اٰمَنَّا بِاللّٰهِ ۚ وَاشْهَدْ بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:52)
52.
Ketika Isa merasakan kekufuran mereka (Bani Israil), dia berkata,
“Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para
hawari (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami
beriman kepada Allah dan saksikanlah sesungguhnya kami adalah orang-orang
muslim.
﴿ رَبَّنَآ اٰمَنَّا بِمَآ اَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُوْلَ
فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:53)
53. Wahai
Tuhan kami, kami telah beriman pada apa yang Engkau turunkan dan kami telah
mengikuti Rasul. Oleh karena itu, tetapkanlah kami bersama orang-orang yang
memberikan kesaksian.”
﴿ وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ ࣖ
﴾ ( اٰل عمران/3:54)
54.
Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu
daya (mereka). Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
﴿ اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسٰٓى اِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ
وَرَافِعُكَ اِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ
اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ
اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ
تَخْتَلِفُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:55)
55.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku
mengambilmu, mengangkatmu kepada-Ku, menyucikanmu dari orang-orang yang kufur,
dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu lebih unggul daripada orang-orang
yang kufur hingga hari Kiamat. Kemudian, kepada-Kulah kamu kembali, lalu Aku
beri keputusan tentang apa yang selalu kamu perselisihkan.
﴿ فَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَاُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا
شَدِيْدًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۖ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:56)
56.
Adapun orang-orang yang kufur akan Aku azab mereka dengan azab yang
sangat keras di dunia dan di akhirat dan sekali-kali tidak ada penolong bagi
mereka.”
﴿ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:57)
57.
Sementara itu, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Dia
berikan pahala mereka dengan sempurna. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.
﴿ ذٰلِكَ نَتْلُوْهُ عَلَيْكَ مِنَ الْاٰيٰتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ ﴾ ( اٰل عمران/3:58)
58.
Itulah (kisah Isa) yang Kami bacakan kepadamu (Nabi Muhammad) sebagian
bukti-bukti (kebenaranmu sebagai rasul) dan peringatan yang penuh hikmah
(Al-Qur’an).
﴿ اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ
مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ﴾ ( اٰل عمران/3:59)
59.
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti
(penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya,
“Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
﴿ اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ ﴾ (
اٰل عمران/3:60)
60.
Kebenaran itu dari Tuhanmu. Oleh karena itu, janganlah engkau (Nabi
Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
﴿ فَمَنْ حَاۤجَّكَ فِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَكَ مِنَ
الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ اَبْنَاۤءَنَا وَاَبْنَاۤءَكُمْ وَنِسَاۤءَنَا
وَنِسَاۤءَكُمْ وَاَنْفُسَنَا وَاَنْفُسَكُمْۗ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ
لَّعْنَتَ اللّٰهِ عَلَى الْكٰذِبِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:61)
61.
Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah datang ilmu kepadamu, maka
katakanlah (Nabi Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak
kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian
marilah kita bermubahalah94) agar laknat Allah ditimpakan kepada para
pendusta.”
94) Mubahalah berarti setiap pihak yang
berselisih berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah menjatuhkan laknat kepada
pihak yang berdusta. Nabi Muhammad saw. mengajak utusan Nasrani Najran
bermubahalah, tetapi mereka tidak berani. Hal ini menjadi bukti kebenaran
akidah Islam tentang Isa a.s.
﴿ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ
اِلَّا اللّٰهُ ۗوَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( اٰل
عمران/3:62)
62.
Sesungguhnya ini benar-benar kisah yang hak. Tidak ada tuhan selain
Allah, dan sesungguhnya Allahlah yang benar-benar Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.
﴿ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِالْمُفْسِدِيْنَ
ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:63)
63. Jika
mereka berpaling, (ketahuilah) bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
orang-orang yang berbuat kerusakan.
﴿ قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ
شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ
فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:64)
64.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju
pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak
menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka),
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”
﴿ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تُحَاۤجُّوْنَ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ
وَمَآ اُنْزِلَتِ التَّوْرٰىةُ وَالْاِنْجِيْلُ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِهٖۗ اَفَلَا
تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:65)
65. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu
berbantah-bantahan95) tentang Ibrahim? Padahal, Taurat dan Injil tidak
diturunkan, kecuali setelah dia (Ibrahim). Apakah kamu tidak mengerti?
95) Orang Yahudi dan Nasrani masing-masing
menganggap bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu dari golongannya. Lalu, Allah membantah
mereka dengan alasan bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu datang sebelum mereka.
﴿ هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ حَاجَجْتُمْ فِيْمَا لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ
فَلِمَ تُحَاۤجُّوْنَ فِيْمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ
لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:66)
66.
Begitulah kamu. Kamu berbantah-bantahan tentang apa yang kamu
ketahui,96) tetapi mengapa kamu berbantah-bantahan (juga) tentang apa yang
tidak kamu ketahui?97) Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
96) Perkara yang diketahui oleh Ahlulkitab
adalah perihal Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad
saw.-><-97) Perkara yang tidak diketahui oleh Ahlulkitab adalah perihal
Nabi Ibrahim a.s.
﴿ مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا
وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:67)
67.
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani,
melainkan dia adalah seorang yang hanif98) lagi berserah diri (muslim). Dia
bukan pula termasuk (golongan) orang-orang musyrik.
98)
Hanif berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari
kesesatan.
﴿ اِنَّ اَوْلَى النَّاسِ بِاِبْرٰهِيْمَ لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ
وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾
( اٰل عمران/3:68)
68.
Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang-orang
yang mengikutinya, Nabi ini (Nabi Muhammad), dan orang-orang yang beriman.
Allah adalah pelindung orang-orang mukmin.
﴿ وَدَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ
يُضِلُّوْنَكُمْۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ (
اٰل عمران/3:69)
69. Segolongan
Ahlulkitab ingin menyesatkan kamu. Padahal, mereka tidak menyesatkan (siapa
pun), kecuali diri mereka sendiri. Akan tetapi, mereka tidak sadar.
﴿ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ
وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:70)
70.
Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah,99) padahal
kamu mengetahui (kebenarannya)?
99) Maksudnya adalah ayat-ayat Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
﴿ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَلْبِسُوْنَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ
وَتَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:71)
71.
Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang
batil100) dan kamu menyembunyikan kebenaran,101) padahal kamu mengetahui?
100) Mencampuradukkan antara hak dan batil maksudnya
adalah mencampuradukkan antara ayat-ayat Tuhan yang disampaikan oleh para nabi
dengan takwilan-takwilan batil yang dikemukakan oleh para pemuka agama
mereka.-><-101) Yang dimaksud dengan menyembunyikan kebenaran adalah
menutupi firman Tuhan yang dibawa oleh para nabi, yang berisi ajaran tauhid dan
berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.
﴿ وَقَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اٰمِنُوْا
بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوْٓا
اٰخِرَهٗ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:72)
72.
Segolongan Ahlulkitab berkata (kepada sesamanya), “Berimanlah kamu pada
apa yang diturunkan kepada orang-orang yang beriman pada awal siang dan
ingkarlah pada akhir (siang) agar mereka kembali (pada kekufuran).
﴿ وَلَا تُؤْمِنُوْٓا اِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِيْنَكُمْ ۗ قُلْ
اِنَّ الْهُدٰى هُدَى اللّٰهِ ۙ اَنْ يُّؤْتٰىٓ اَحَدٌ مِّثْلَ مَآ اُوْتِيْتُمْ
اَوْ يُحَاۤجُّوْكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ اِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللّٰهِ ۚ
يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:73)
73.
Janganlah kamu percaya selain kepada orang yang mengikuti agamamu.”102)
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya petunjuk (yang sempurna) itu hanyalah
petunjuk Allah. (Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti
apa yang diberikan kepada kamu atau mereka akan menyanggah kamu di hadapan
Tuhanmu.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan
Allah. Dia menganugerahkannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas
lagi Maha Mengetahui.”
102) Yakni kepada orang yang seagama dengan
kamu (Yahudi atau Nasrani) agar mereka tidak masuk Islam atau kepada
orang-orang Yahudi atau Nasrani yang sudah telanjur masuk Islam agar iman
mereka guncang dan kembali pada agama mereka semula.
﴿ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ ﴾ ( اٰل عمران/3:74)
74. Dia
menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah memiliki
karunia yang besar.
﴿ ۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ
يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا
يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ
قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى
اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:75)
75. Di
antara Ahlulkitab ada orang yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang
banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Akan tetapi, ada (pula) di
antara mereka orang yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak
mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian
itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang
umi.”103) Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui.
103) Pengertian umi dapat dilihat pada catatan
kaki ayat ke-20. Mereka beranggapan bahwa mereka boleh memperoleh harta dengan
cara menipu orang-orang yang tidak seagama dengan mereka. Menurut mereka, Allah
Swt. membolehkan cara semacam itu. Hal ini tidak benar karena menipu adalah
perbuatan yang dilarang oleh agama.
﴿ بَلٰى مَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ وَاتَّقٰى فَاِنَّ اللّٰهَ
يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:76)
76.
Bukan begitu! Siapa yang menepati janji dan bertakwa, sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertakwa.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ
ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ وَلَا
يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا
يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:77)
77.
Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di
akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada
hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
﴿ وَاِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيْقًا يَّلْوٗنَ اَلْسِنَتَهُمْ
بِالْكِتٰبِ لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتٰبِۚ
وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ
وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:78)
78.
Sesungguhnya di antara mereka (Bani Israil) ada segolongan yang
memutar-mutar lidahnya (ketika membaca) Alkitab agar kamu menyangka (yang
mereka baca) itu sebagian dari Alkitab. Padahal, itu bukan dari Alkitab. Mereka
berkata, “Itu dari Allah.” Padahal, itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal
yang dusta terhadap Allah, sedangkan mereka mengetahui.
﴿ مَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّؤْتِيَهُ اللّٰهُ الْكِتٰبَ
وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُوْلَ لِلنَّاسِ كُوْنُوْا عِبَادًا لِّيْ مِنْ
دُوْنِ اللّٰهِ وَلٰكِنْ كُوْنُوْا رَبَّانِيّٖنَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُوْنَ
الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُوْنَ ۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:79)
79.
Tidak sepatutnya seseorang diberi Alkitab, hukum, dan kenabian oleh
Allah, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu para penyembahku,
bukan (penyembah) Allah,” tetapi (hendaknya dia berkata), “Jadilah kamu para
pengabdi Allah karena kamu selalu mengajarkan kitab dan mempelajarinya!”
﴿ وَلَا يَأْمُرَكُمْ اَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ
وَالنَّبِيّٖنَ اَرْبَابًا ۗ اَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ اِذْ اَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:80)
80.
Tidak (sepatutnya) pula dia menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan
para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu (berbuat) kekufuran
setelah kamu menjadi muslim?
﴿ وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ
اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ
لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ
وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ
فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:81)
81.
(Ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala
Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul
yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya.”104) Allah berfirman, “Apakah kamu mengakui
dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab,
“Kami mengakui.” Allah berfirman, “Kalau begitu, bersaksilah kamu (para nabi)
dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.”
104) Para nabi berjanji kepada Allah Swt. bahwa
apabila datang seorang rasul bernama Muhammad, mereka akan beriman kepadanya
dan menolongnya. Perjanjian para nabi ini mengikat pula umatnya.
﴿ فَمَنْ تَوَلّٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
﴾ ( اٰل عمران/3:82)
82.
Siapa yang berpaling setelah itu, mereka itulah orang-orang fasik.
﴿ اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ
فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:83)
83.
Mengapa mereka mencari agama selain agama Allah? Padahal, hanya
kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi berserah diri, baik dengan suka
maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.
﴿ قُلْ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ
عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ
وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۖ لَا
نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:84)
84.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kami beriman kepada Allah dan pada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,
Ya‘qub beserta anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, serta
para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara
mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”
﴿ وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ
مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:85)
85.
Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan
diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.
﴿ كَيْفَ يَهْدِى اللّٰهُ قَوْمًا كَفَرُوْا بَعْدَ اِيْمَانِهِمْ
وَشَهِدُوْٓا اَنَّ الرَّسُوْلَ حَقٌّ وَّجَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاللّٰهُ لَا
يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:86)
86.
Bagaimana (mungkin) Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang
kufur setelah mereka beriman dan mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar dan
bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk
kepada kaum yang zalim.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمْ اَنَّ عَلَيْهِمْ لَعْنَةَ اللّٰهِ
وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:87)
87.
Mereka itu, balasannya adalah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan
manusia seluruhnya.
﴿ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا
هُمْ يُنْظَرُوْنَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:88)
88.
Mereka kekal di dalamnya (laknat). Tidak akan diringankan azab dari
mereka, dan mereka tidak diberi penangguhan,
﴿ اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَصْلَحُوْاۗ
فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:89)
89.
kecuali orang-orang yang bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya).
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْدَ اِيْمَانِهِمْ ثُمَّ
ازْدَادُوْا كُفْرًا لَّنْ تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الضَّاۤلُّوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:90)
90.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur setelah beriman, kemudian bertambah
kekufurannya, tidak akan diterima tobatnya dan mereka itulah orang-orang sesat.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ
يُّقْبَلَ مِنْ اَحَدِهِمْ مِّلْءُ الْاَرْضِ ذَهَبًا وَّلَوِ افْتَدٰى بِهٖۗ
اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ وَّمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ ࣖ ۔ ﴾ ( اٰل
عمران/3:91)
91.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir
tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun
(berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka
itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi
mereka.
﴿ لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ
ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ﴾ ( اٰل
عمران/3:92)
92. Kamu
sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.
﴿ ۞ كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ
اِلَّا مَا حَرَّمَ اِسْرَاۤءِيْلُ عَلٰى نَفْسِهٖ مِنْ قَبْلِ اَنْ تُنَزَّلَ
التَّوْرٰىةُ ۗ قُلْ فَأْتُوْا بِالتَّوْرٰىةِ فَاتْلُوْهَآ اِنْ كُنْتُمْ
صٰدِقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:93)
93.
Semua makanan halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan
oleh Israil (Ya‘qub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan.105) Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang
benar.”
105) Setelah Taurat diturunkan, ada beberapa
makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai hukuman (lihat surah an-Nisā’/4:
160 dan al-An‘ām/6: 146).
﴿ فَمَنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:94)
94.
Maka, siapa yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah106) setelah
itu, mereka itulah orang-orang zalim.
106) Kebohongan terhadap Allah Swt. ialah
pernyataan bahwa sebelum Taurat diturunkan, Allah Swt. telah mengharamkan
beberapa makanan kepada Bani Israil.
﴿ قُلْ صَدَقَ اللّٰهُ ۗ فَاتَّبِعُوْا مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ
حَنِيْفًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:95)
95.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mahabenar Allah (dalam firman-Nya).” Maka,
ikutilah agama Ibrahim yang hanif dan dia tidaklah termasuk orang-orang
musyrik.
﴿ اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ
مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:96)
96.
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah
(Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah)107) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi seluruh alam.
107) Ahlulkitab mengatakan bahwa rumah ibadah
yang pertama dibangun adalah yang berada di Baitulmaqdis. Oleh karena itu,
Allah Swt. membantahnya karena yang benar adalah yang ada di Makkah.
﴿ فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ
دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ
اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ
الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:97)
97. Di
dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim.108)
Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban
manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu
bagi) orang yang mampu109) mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
108) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2:
125.-><-109) Kriteria mampu adalah sanggup mendapatkan perbekalan, alat
transportasi, sehat jasmani, perjalanan aman, dan keluarga yang ditinggalkan
terjamin kehidupannya.
﴿ قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ
وَاللّٰهُ شَهِيْدٌ عَلٰى مَا تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:98)
98.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu
terus-menerus mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa
yang kamu kerjakan?”
﴿ قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ
اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ تَبْغُوْنَهَا عِوَجًا وَّاَنْتُمْ شُهَدَاۤءُ ۗ وَمَا
اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:99)
99.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu
terus-menerus menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah?
Kamu (memang) menghendakinya (jalan Allah itu) menjadi bengkok, sedangkan kamu
menyaksikan.110) Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”
110) Maksud menyaksikan adalah mengetahui bahwa
agama yang diridai Allah Swt. adalah agama Islam.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تُطِيْعُوْا فَرِيْقًا
مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ يَرُدُّوْكُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ
كٰفِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:100)
100.
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti segolongan dari
orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi
orang-orang kafir setelah beriman.
﴿ وَكَيْفَ تَكْفُرُوْنَ وَاَنْتُمْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ اٰيٰتُ
اللّٰهِ وَفِيْكُمْ رَسُوْلُهٗ ۗ وَمَنْ يَّعْتَصِمْ بِاللّٰهِ فَقَدْ هُدِيَ
اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:101)
101.
Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan
kepada kamu dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu?
Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi
petunjuk ke jalan yang lurus.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ
تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:102)
102.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
muslim.
﴿ وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا
ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ
بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى
شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ
اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:103)
103.
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah
bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu
menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
﴿ وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:104)
104.
Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.111)
Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
111) Makruf adalah segala kebaikan yang
diperintahkan oleh agama serta bermanfaat untuk kebaikan individu dan
masyarakat. Mungkar adalah setiap keburukan yang dilarang oleh agama serta
merusak kehidupan individu dan masyarakat.
﴿ وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا
مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ
عَظِيْمٌ ۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:105)
105.
Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat azab yang sangat berat.
﴿ يَّوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ ۚ فَاَمَّا
الَّذِيْنَ اسْوَدَّتْ وُجُوْهُهُمْۗ اَ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ
فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:106)
106.
(Azab itu terjadi) pada hari ketika ada wajah yang putih berseri dan ada
pula wajah yang hitam kusam. Adapun orang-orang yang berwajah hitam kusam
(kepada mereka dikatakan), “Mengapa kamu kafir setelah beriman? Oleh karena
itu, rasakanlah azab yang disebabkan kekafiranmu.”
﴿ وَاَمَّا الَّذِيْنَ ابْيَضَّتْ وُجُوْهُهُمْ فَفِيْ رَحْمَةِ
اللّٰهِ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:107)
107.
Adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam
rahmat Allah (surga). Mereka kekal di dalamnya.
﴿ تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۗ وَمَا
اللّٰهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِّلْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:108)
108.
Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan benar dan
tidaklah Allah berkehendak melakukan kezaliman pada semesta alam.
﴿ وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗوَاِلَى
اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:109)
109.
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan hanya
kepada Allah segala urusan dikembalikan.
﴿ كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ
بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ
اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ
وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:110)
110.
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia
(selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik.
﴿ لَنْ يَّضُرُّوْكُمْ اِلَّآ اَذًىۗ وَاِنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ
يُوَلُّوْكُمُ الْاَدْبَارَۗ ثُمَّ لَا يُنْصَرُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:111)
111.
Mereka tidak akan membahayakanmu, kecuali gangguan-gangguan kecil saja.
Jika mereka memerangi kamu, niscaya mereka berbalik ke belakang (kalah),
kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.
﴿ ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا
بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ
اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا
يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ
ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:112)
112.
Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali
jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia. Mereka pasti mendapat murka dari Allah dan kesengsaraan ditimpakan
kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena
mereka durhaka dan melampaui batas.
﴿ ۞ لَيْسُوْا سَوَاۤءً ۗ مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اُمَّةٌ
قَاۤىِٕمَةٌ يَّتْلُوْنَ اٰيٰتِ اللّٰهِ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُوْنَ ﴾
( اٰل عمران/3:113)
113.
Mereka tidak sama. Di antara Ahlulkitab ada golongan yang lurus.112)
Mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dalam keadaan bersujud (salat).
112) Yaitu Ahlulkitab yang telah memeluk agama
Islam.
﴿ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ
بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ
وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:114)
114.
Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang
makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai
kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.
﴿ وَمَا يَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ يُّكْفَرُوْهُ ۗ وَاللّٰهُ
عَلِيْمٌ ۢبِالْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:115)
115.
Kebaikan apa pun yang mereka kerjakan, mereka tidak akan dihalangi dari
(pahala)-nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang bertakwa.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ
اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:116)
116.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur, baik harta maupun anak-anaknya,
sedikit pun tidak dapat menolak (azab) Allah. Mereka itu penghuni neraka.
Mereka kekal di dalamnya.
﴿ مَثَلُ مَا يُنْفِقُوْنَ فِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا
كَمَثَلِ رِيْحٍ فِيْهَا صِرٌّ اَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ
فَاَهْلَكَتْهُ ۗ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ وَلٰكِنْ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ﴾
( اٰل عمران/3:117)
117.
Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini
adalah ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman
(milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu (angin itu) merusaknya.
Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً
مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ
بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ
قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:118)
118.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil teman
kepercayaan dari orang-orang di luar kalangan (agama)-mu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (mendatangkan) kemudaratan bagimu. Mereka menginginkan apa yang
menyusahkanmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang
mereka sembunyikan dalam hati lebih besar. Sungguh, Kami telah menerangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu berpikir.
﴿ هٰٓاَنْتُمْ اُولَاۤءِ تُحِبُّوْنَهُمْ وَلَا يُحِبُّوْنَكُمْ
وَتُؤْمِنُوْنَ بِالْكِتٰبِ كُلِّهٖۚ وَاِذَا لَقُوْكُمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّاۖ
وَاِذَا خَلَوْا عَضُّوْا عَلَيْكُمُ الْاَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ ۗ قُلْ
مُوْتُوْا بِغَيْظِكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ ﴾ ( اٰل
عمران/3:119)
119.
Begitulah kamu. Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu,
dan kamu beriman pada semua kitab. Apabila mereka berjumpa denganmu, mereka
berkata, “Kami beriman.” Apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari
karena murka kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena kemurkaanmu itu!”
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
﴿ اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۖ وَاِنْ تُصِبْكُمْ
سَيِّئَةٌ يَّفْرَحُوْا بِهَا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ
كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:120)
120.
Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati. Adapun
jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, tidaklah tipu daya mereka akan menyusahkan kamu sedikit pun.
Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala yang mereka kerjakan.
﴿ وَاِذْ غَدَوْتَ مِنْ اَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِيْنَ
مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ ۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:121)
121.
(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) berangkat pada pagi hari
meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang mukmin pada pos-pos
pertempuran.113) Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
113) Peristiwa ini terjadi pada Perang Uhud
pada tahun ke-3 H.
﴿ اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ
وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:122)
122.
(Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak kamu114) ingin (mundur) karena
takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Oleh karena itu, hendaklah kepada
Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
114) Kedua golongan itu adalah Bani Salamah
dari suku Khazraj dan Bani Harisah dari suku Aus yang sama-sama menjadi bagian
dari barisan kaum muslim.
﴿ وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ
فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:123)
123.
Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal
kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah.115) Oleh karena itu, bertakwalah
kepada Allah agar kamu bersyukur.
115) Perang Badar terjadi ketika umat Islam
jumlahnya sedikit dan perlengkapan perangnya kurang.
﴿ اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ
يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ ﴾
( اٰل عمران/3:124)
124.
(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) mengatakan kepada orang-orang
mukmin, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Tuhanmu membantumu dengan tiga ribu
malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
﴿ بَلٰٓى ۙاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ
فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ
الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:125)
125. “Ya
(cukup).” Jika kamu bersabar dan bertakwa, lalu mereka datang menyerang kamu
dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang
memakai tanda.
﴿ وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى لَكُمْ وَلِتَطْمَىِٕنَّ
قُلُوْبُكُمْ بِهٖ ۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ
الْحَكِيْمِۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:126)
126.
Allah tidak menjadikannya (pertolongan itu) kecuali hanya sebagai kabar
gembira bagi (kemenangan)-mu dan agar hatimu tenang karenanya. Tidak ada
kemenangan selain dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ
يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:127)
127.
(Hal itu dilakukan) untuk membinasakan segolongan orang yang kufur116)
atau untuk menjadikan mereka hina sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa
pun.
116) Maksudnya adalah bahwa tujuh puluh
pemimpin kafir terbunuh dan tujuh puluh orang lainnya ditawan.
﴿ لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ
اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:128)
128. Hal
itu sama sekali bukan menjadi urusanmu (Nabi Muhammad),117) apakah Allah
menerima tobat mereka atau mengazabnya karena sesungguhnya mereka orang-orang
zalim.
117) Menurut riwayat al-Bukhari, ayat ini turun
karena Nabi Muhammad saw. berdoa kepada Allah Swt. agar menyelamatkan sebagian
pemuka kaum musyrik dan membinasakan sebagian lainnya.
﴿ وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ يَغْفِرُ
لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ﴾
( اٰل عمران/3:129)
129.
Milik Allahlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi.
Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا
اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ﴾ ( اٰل
عمران/3:130)
130.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda118) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
118) Riba dalam ayat ini dimaksudkan sebagai
utang-piutang yang ketika tidak bisa dibayar pada waktu jatuh tempo, pengutang
diberi tambahan waktu, tetapi dengan ganti berupa penambahan jumlah yang harus
dilunasinya. Menurut para ulama, riba nasiah ini haram, walaupun jumlah penambahannya
tidak berlipat ganda.
﴿ وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْٓ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ۚ ﴾ (
اٰل عمران/3:131)
131.
Lindungilah dirimu dari api neraka yang disediakan bagi orang-orang
kafir.
﴿ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ ﴾
( اٰل عمران/3:132)
132.
Taatilah Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu diberi rahmat.
﴿ ۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ﴾ ( اٰل
عمران/3:133)
133.
Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya
(seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
﴿ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ
وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِيْنَۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:134)
134.
(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun
sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang
memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan.
﴿ وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا
اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ
الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ
يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:135)
135.
Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menzalimi diri sendiri,119) mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon
ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain
Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa
itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).
119) Perbuatan keji (fāḥisyah) adalah dosa
besar yang akibatnya tidak hanya menimpa diri sendiri, tetapi juga menimpa
orang lain, seperti zina dan riba. Adapun yang dimaksud dengan menzalimi diri
sendiri adalah perbuatan dosa yang akibatnya hanya menimpa diri sendiri, baik
besar maupun kecil.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ
وَجَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَنِعْمَ
اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۗ ﴾ ( اٰل عمران/3:136)
136.
Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. (Itulah)
sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang mengerjakan (amal-amal saleh).
﴿ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ
فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:137)
137.
Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah (Allah).120) Oleh karena
itu, berjalanlah di (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan para pendusta (rasul-rasul).
120) Yang dimaksud dengan sunah Allah di sini
adalah kehendak dan hukum Allah yang berlaku dalam kehidupan manusia.
﴿ هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ
لِّلْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:138)
138.
Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia,
petunjuk, dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
﴿ وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ
اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:139)
139.
Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal
kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.
﴿ اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ
مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ
اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا
يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:140)
140.
Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang
Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami
pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah
mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.
﴿ وَلِيُمَحِّصَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَمْحَقَ
الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:141)
141.
(Pergiliran tersebut juga) agar Allah membersihkan orang-orang yang
beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.
﴿ اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ
اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:142)
142.
Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad121) di antara kamu dan belum nyata pula orang-orang
yang sabar.
121) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2:
218.
﴿ وَلَقَدْ كُنْتُمْ تَمَنَّوْنَ الْمَوْتَ مِنْ قَبْلِ اَنْ
تَلْقَوْهُۖ فَقَدْ رَاَيْتُمُوْهُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:143)
143.
Sungguh, kamu benar-benar mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu
menghadapinya (peperangan). Maka, (sekarang) kamu sungguh telah melihat
(peperangan itu) dan menyaksikan (kematian).
﴿ وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ
الرُّسُلُ ۗ اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ ۗ
وَمَنْ يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔا
ۗوَسَيَجْزِى اللّٰهُ الشّٰكِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:144)
144.
(Nabi) Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelumnya telah berlalu
beberapa rasul.122) Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke
belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak akan
mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.
122) Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah
Swt. Para rasul sebelumnya telah wafat. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw.
juga akan wafat seperti halnya para rasul terdahulu. Pada waktu perang Uhud
berkecamuk, tersiar berita bahwa Nabi Muhammad saw. wafat terbunuh. Berita ini
mengacaukan umat Islam sehingga ada yang ingin meminta pelindungan Abu Sufyan
(pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu, orang-orang munafik mengatakan bahwa
kalau Nabi Muhammad saw. itu betul seorang Nabi, tentu tidak akan wafat
terbunuh. Maka, Allah Swt. menurunkan ayat ini untuk menenteramkan kaum muslim
dan membantah perkataan orang munafik.
﴿ وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ
كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ
يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ ﴾ (
اٰل عمران/3:145)
145.
Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia,
niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki
pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu.
Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
﴿ وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ
كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا
ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:146)
146.
Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya)
yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di
jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah mencintai orang-orang yang sabar.
﴿ وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا رَبَّنَا اغْفِرْ
لَنَا ذُنُوْبَنَا وَاِسْرَافَنَا فِيْٓ اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:147)
147.
Tidak lain ucapan mereka kecuali doa, “Ya Tuhan kami, ampunilah
dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan
kami,123) tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir.”
123) Tindakan yang berlebihan adalah sikap
melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah Swt.
﴿ فَاٰتٰىهُمُ اللّٰهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ
الْاٰخِرَةِ ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:148)
148.
Maka, Allah menganugerahi mereka balasan (di) dunia124) dan pahala yang
baik (di) akhirat. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
124) Pahala dunia dapat berupa kemenangan,
harta rampasan, pujian, dan lain-lain.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تُطِيْعُوا الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا يَرُدُّوْكُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:149)
149.
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang yang
kufur, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad). Akibatnya,
kamu akan kembali dalam keadaan merugi.
﴿ بَلِ اللّٰهُ مَوْلٰىكُمْ ۚ وَهُوَ خَيْرُ النّٰصِرِيْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:150)
150.
Namun, (hanya) Allahlah pelindungmu dan Dia penolong yang terbaik.
﴿ سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَٓا
اَشْرَكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا ۚ وَمَأْوٰىهُمُ
النَّارُ ۗ وَبِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:151)
151.
Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur
karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah)
seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.
﴿ وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ
بِاِذْنِهٖ ۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ
وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَ ۗ مِنْكُمْ مَّنْ
يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ
عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ
عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:152)
152.
Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu
membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah,
berselisih dalam urusan itu,125) dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah
memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai.126) Di antara kamu ada orang yang
menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat.
Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka127) untuk mengujimu. Sungguh, Dia
benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan)
kepada orang-orang mukmin.
125) Berselisih dalam urusan Nabi berarti
melaksanakan perintah Nabi Muhammad saw. agar regu pemanah tetap bertahan pada
tempat yang telah ditetapkan dalam keadaan bagaimanapun. -><-126) Yakni
kemenangan dan harta rampasan.-><-127) Maksudnya adalah bahwa kaum muslim
tidak berhasil mengalahkan mereka.
﴿ ۞ اِذْ تُصْعِدُوْنَ وَلَا تَلْوٗنَ عَلٰٓى اَحَدٍ
وَّالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ فِيْٓ اُخْرٰىكُمْ فَاَثَابَكُمْ غَمًّا ۢبِغَمٍّ
لِّكَيْلَا تَحْزَنُوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ اَصَابَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ
خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:153)
153.
(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada siapa pun,
sedangkan Rasul (Muhammad) memanggilmu dari belakang. Oleh karena itu, Allah
menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan128) agar kamu tidak bersedih hati
(lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
128) Kesedihan kaum muslim disebabkan
ketidaktaatan mereka terhadap perintah Rasul yang berujung pada kekalahan pada
Perang Uhud.
﴿ ثُمَّ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ الْغَمِّ اَمَنَةً
نُّعَاسًا يَّغْشٰى طَۤاىِٕفَةً مِّنْكُمْ ۙ وَطَۤاىِٕفَةٌ قَدْ اَهَمَّتْهُمْ
اَنْفُسُهُمْ يَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۗ
يَقُوْلُوْنَ هَلْ لَّنَا مِنَ الْاَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ اِنَّ الْاَمْرَ
كُلَّهٗ لِلّٰهِ ۗ يُخْفُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ مَّا لَا يُبْدُوْنَ لَكَ ۗ
يَقُوْلُوْنَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هٰهُنَا ۗ
قُلْ لَّوْ كُنْتُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِيْنَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ
الْقَتْلُ اِلٰى مَضَاجِعِهِمْ ۚ وَلِيَبْتَلِيَ اللّٰهُ مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ
وَلِيُمَحِّصَ مَا فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ ﴾
( اٰل عمران/3:154)
154.
Setelah kamu ditimpa kesedihan, kemudian Dia menurunkan rasa aman
kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu,129) sedangkan
segolongan lagi130) telah mencemaskan diri mereka sendiri. Mereka berprasangka
yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah.131) Mereka berkata,
“Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka
menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka
berkata, “Seandainya ada sesuatu yang dapat kami perbuat dalam urusan ini,
niscaya kami tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Seandainya kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.”
Allah (berbuat demikian) untuk menguji yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
129) Yakni orang-orang Islam yang kuat
keyakinannya.-><-130) Yakni orang-orang Islam yang masih
ragu-ragu.-><-131) Yang dimaksud dengan sangkaan jahiliah adalah
menganggap bahwa apabila Nabi Muhammad saw. itu benar-benar utusan Allah Swt.,
tentu tidak akan terkalahkan atau terbunuh dalam peperangan.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى
الْجَمْعٰنِۙ اِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوْا ۚ
وَلَقَدْ عَفَا اللّٰهُ عَنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:155)
155.
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu pada hari ketika
dua pasukan bertemu,132) sesungguhnya mereka hanyalah digelincirkan oleh setan
disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat. Allah
benar-benar telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun.
132) Yaitu pasukan kaum muslim dan pasukan kaum
musyrik dalam Perang Uhud.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ
كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ
كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ
لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ
وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:156)
156.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah seperti orang-orang yang kufur
dan berbicara tentang saudara-saudaranya, apabila mereka mengadakan perjalanan
di bumi atau berperang, “Seandainya mereka tetap bersama kami, tentulah mereka
tidak mati dan tidak terbunuh.” (Allah membiarkan mereka bersikap demikian)
karena Allah hendak menjadikan itu (kelak) sebagai penyesalan di hati mereka.
﴿ وَلَىِٕنْ قُتِلْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوْ مُتُّمْ
لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:157)
157.
Sungguh, jika kamu gugur di jalan Allah atau mati,133) pastilah ampunan
Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) daripada apa (harta rampasan) yang
mereka kumpulkan.
133) Maksudnya adalah meninggal di jalan Allah
Swt. bukan karena peperangan.
﴿ وَلَىِٕنْ مُّتُّمْ اَوْ قُتِلْتُمْ لَاِلَى اللّٰهِ
تُحْشَرُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:158)
158.
Sungguh, jika kamu mati atau gugur, pastilah kepada Allah kamu
dikumpulkan.
﴿ فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ
فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:159)
159.
Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala
urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad,
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertawakal.
﴿ اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۚ وَاِنْ
يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى
اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:160)
160.
Jika Allah menolongmu, tidak ada yang (dapat) mengalahkanmu dan jika Dia
membiarkanmu (tidak memberimu pertolongan), siapa yang (dapat) menolongmu
setelah itu? Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakal.
﴿ وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗوَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ
بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ
وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:161)
161.
Tidak layak seorang nabi menyelewengkan (harta rampasan perang). Siapa
yang menyelewengkan (-nya), niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa
apa yang diselewengkannya itu. Kemudian, setiap orang akan diberi balasan
secara sempurna sesuai apa yang mereka lakukan dan mereka tidak dizalimi.
﴿ اَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللّٰهِ كَمَنْۢ بَاۤءَ بِسَخَطٍ
مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴾ ( اٰل عمران/3:162)
162.
Apakah orang yang mengikuti (jalan) rida Allah sama dengan orang yang
kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah (neraka)
Jahanam? Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
﴿ هُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌ ۢبِمَا يَعْمَلُوْنَ
﴾ ( اٰل عمران/3:163)
163.
Mereka bertingkat-tingkat di sisi Allah. Allah Maha Melihat apa yang
mereka kerjakan.
﴿ لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ
فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ
ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:164)
164.
Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang
mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad)
dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur’an)
dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
﴿ اَوَلَمَّآ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ اَصَبْتُمْ
مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَا ۗ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:165)
165.
Apakah ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal
kamu telah memperoleh (kenikmatan) dua kali lipatnya (pada Perang Badar), kamu
berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari
(kesalahan) dirimu sendiri.” Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ وَمَآ اَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ فَبِاِذْنِ
اللّٰهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِيْنَۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:166)
166. Apa
yang menimpa kamu pada hari ketika dua pasukan bertemu terjadi atas izin Allah
dan agar Dia mengetahui siapa orang (yang benar-benar) beriman
﴿ وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ نَافَقُوْا ۖوَقِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا
قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوِ ادْفَعُوْا ۗ قَالُوْا لَوْ نَعْلَمُ
قِتَالًا لَّاتَّبَعْنٰكُمْ ۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَىِٕذٍ اَقْرَبُ مِنْهُمْ
لِلْاِيْمَانِ ۚ يَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُوْنَۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:167)
167. dan
mengetahui orang-orang yang munafik. Dikatakan kepada mereka, “Marilah
berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka menjawab,
“Seandainya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami
mengikutimu.” Mereka pada hari itu lebih dekat pada kekufuran daripada
keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya sesuatu yang tidak ada dalam
hatinya. Allah lebih mengetahui segala sesuatu yang mereka sembunyikan.
﴿ اَلَّذِيْنَ قَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوْا لَوْ
اَطَاعُوْنَا مَا قُتِلُوْا ۗ قُلْ فَادْرَءُوْا عَنْ اَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ اِنْ
كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:168)
168.
(Mereka itu adalah) orang-orang yang berbicara tentang
saudara-saudaranya (yang ikut berperang dan terbunuh), sedangkan mereka sendiri
tidak turut berperang, “Seandainya mereka mengikuti kami, tentulah mereka tidak
terbunuh.” Katakanlah, “Cegahlah kematian itu dari dirimu jika kamu orang-orang
benar.”
﴿ وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ ﴾ ( اٰل
عمران/3:169)
169.
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi
Tuhannya.134)
134) Maksudnya adalah hidup di alam yang lain,
bukan di alam dunia. Mereka mendapatkan berbagai kenikmatan di sisi Allah Swt.
Hanya Allahlah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup di alam lain itu.
﴿ فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ
وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْ ۙ
اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ ﴾ ( اٰل عمران/3:170)
170.
Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan
bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum
menyusul mereka,135) yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka
tidak bersedih hati.
135)Maksudnya adalah teman-temannya yang masih
hidup dan tetap berjihad di jalan Allah.
﴿ ۞ يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ
اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:171)
171.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah dan bahwa
sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin,
﴿ اَلَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِ مِنْۢ بَعْدِ
مَآ اَصَابَهُمُ الْقَرْحُ ۖ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا
اَجْرٌ عَظِيْمٌۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:172)
172.
(yaitu) orang-orang yang memenuhi (seruan) Allah dan Rasul setelah
mereka menderita luka-luka (dalam Perang Uhud). Orang-orang yang berbuat
kebaikan dan bertakwa di antara mereka akan mendapat pahala yang sangat besar,
﴿ اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ
جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا
اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ﴾ ( اٰل عمران/3:173)
173.
(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya,
“Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk
(menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan)
itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi
penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
﴿ فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍ لَّمْ
يَمْسَسْهُمْ سُوْۤءٌۙ وَّاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ
عَظِيْمٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:174)
174.
Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak
ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) rida Allah. Allah mempunyai
karunia yang besar.
﴿ اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا
تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:175)
175.
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
teman-teman setianya.136) Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin.
136) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِۚ
اِنَّهُمْ لَنْ يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ اَلَّا يَجْعَلَ
لَهُمْ حَظًّا فِى الْاٰخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:176)
176.
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) dirisaukan oleh orang-orang yang dengan
cepat melakukan kekufuran. Sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan
Allah. Allah tidak akan memberi bagian (pahala) kepada mereka di akhirat dan
mereka akan mendapat azab yang sangat besar.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْكُفْرَ بِالْاِيْمَانِ لَنْ
يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:177)
177.
Sesungguhnya orang-orang yang membeli kekufuran dengan iman sedikit pun
tidak merugikan Allah dan akan mendapat azab yang sangat pedih.
﴿ وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ
لَهُمْ خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْ ۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا
اِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:178)
178.
Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa sesungguhnya tenggang
waktu yang Kami berikan kepadanya137) baik bagi dirinya. Sesungguhnya Kami
memberinya tenggang waktu hanya agar dosa mereka makin bertambah dan mereka
akan mendapat azab yang menghinakan.
137) Maksudnya adalah jangan mengira bahwa usia
yang panjang bagi orang kafir itu baik. Jika tidak digunakan untuk beramal
saleh, makin panjang usia, makin buruk baginya.
﴿ مَا كَانَ اللّٰهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلٰى مَآ اَنْتُمْ
عَلَيْهِ حَتّٰى يَمِيْزَ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ
لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَجْتَبِيْ مِنْ رُّسُلِهٖ مَنْ
يَّشَاۤءُ ۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۚ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا
فَلَكُمْ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:179)
179.
Allah tidak akan membiarkan orang-orang mukmin dalam keadaan sebagaimana
kamu sekarang ini,138) (tetapi Allah akan mengujinya) sehingga Dia membedakan
yang buruk dari yang baik. 139) Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu
hal-hal yang gaib,140) tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara
rasul-rasul-Nya.141) Oleh karena itu, berimanlah kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, kamu akan mendapat pahala yang
sangat besar.
138) Maksudnya adalah campur baurnya kaum
muslim dengan kaum munafik.-><-139) Dalam Perang Uhud, Allah Swt.
membedakan antara orang baik (umat Islam) dan orang yang buruk (kaum
munafik).-><-140) Di antara yang
gaib adalah pengetahuan tentang keimanan dan kemunafikan
seseorang.-><-141) Di antara orang yang Allah Swt. kehendaki untuk dapat mengetahui
kemunafikan dalam hati seseorang adalah Nabi Muhammad saw.
﴿ وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ
اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ
سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:180)
180.
Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah
anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya,
(kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi
dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan
(yang ada di) langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.
﴿ لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ
اللّٰهَ فَقِيْرٌ وَّنَحْنُ اَغْنِيَاۤءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوْا وَقَتْلَهُمُ
الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۙ وَّنَقُوْلُ ذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ﴾ (
اٰل عمران/3:181)
181.
Sungguh, Allah benar-benar telah mendengar perkataan orang-orang
(Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami
akan mencatat perkataan mereka dan pembunuhan terhadap nabi-nabi yang mereka
lakukan tanpa hak (alasan yang benar). Kami akan mengatakan (kepada mereka pada
hari Kiamat), “Rasakanlah azab yang membakar!”
﴿ ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ
بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۚ ﴾ ( اٰل عمران/3:182)
182.
Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu (sendiri) dan
sesungguhnya Allah (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
﴿ اَلَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ عَهِدَ اِلَيْنَآ اَلَّا
نُؤْمِنَ لِرَسُوْلٍ حَتّٰى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ ۗ قُلْ
قَدْ جَاۤءَكُمْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِيْ بِالْبَيِّنٰتِ وَبِالَّذِيْ قُلْتُمْ
فَلِمَ قَتَلْتُمُوْهُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( اٰل عمران/3:183)
183.
(Mereka adalah) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya
Allah telah memerintahkan kepada kami agar kami tidak beriman kepada seorang
rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api (yang datang
dari langit).” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sungguh, beberapa rasul sebelumku
telah datang kepadamu dengan (membawa) bukti-bukti yang nyata dan membawa apa
yang kamu sebutkan. Akan tetapi, mengapa kamu membunuh mereka jika kamu
orang-orang yang benar?”
﴿ فَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ
جَاۤءُوْ بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتٰبِ الْمُنِيْرِ ﴾ ( اٰل
عمران/3:184)
184.
Maka, jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), sungguh rasul-rasul
sebelummu pun telah didustakan. Mereka datang dengan (membawa)
mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur,142) dan Alkitab yang memberi penjelasan yang
sempurna.
142) Zubur adalah lembaran-lembaran kalam suci,
seperti suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.
﴿ كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ
الْغُرُوْرِ ﴾ ( اٰل عمران/3:185)
185.
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah
diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya.
﴿ ۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ
وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ
الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا
فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ﴾ ( اٰل عمران/3:186)
186.
Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti
akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang
diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar
dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut)
diutamakan.
﴿ وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ
لَتُبَيِّنُنَّهٗ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗۖ فَنَبَذُوْهُ وَرَاۤءَ
ظُهُوْرِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُوْنَ ﴾
( اٰل عمران/3:187)
187.
(Ingatlah) ketika Allah membuat perjanjian dengan orang-orang yang telah
diberi Alkitab (dengan berfirman), “Hendaklah kamu benar-benar menerangkan (isi
Alkitab itu) kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya.” Lalu, mereka
melemparkannya (janji itu) ke belakang punggung mereka (mengabaikannya) dan
menukarnya dengan harga yang murah. Maka, itulah seburuk-buruk jual beli yang
mereka lakukan.
﴿ لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا
وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ
بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( اٰل عمران/3:188)
188.
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa
(perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan
(yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali
mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang
sangat pedih.
﴿ وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ﴾ ( اٰل عمران/3:189)
189.
Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.
﴿ اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ
الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ﴾ ( اٰل عمران/3:190)
190.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
﴿ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى
جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴾ ( اٰل
عمران/3:191)
191.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
﴿ رَبَّنَآ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗ ۗ
وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ ﴾ ( اٰل عمران/3:192)
192. Ya
Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka
Engkau benar-benar telah menghinakannya dan tidak ada seorang penolong pun bagi
orang yang zalim.
﴿ رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ
لِلْاِيْمَانِ اَنْ اٰمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا
ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْاَبْرَارِۚ ﴾ (
اٰل عمران/3:193)
193. Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu
‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami,
ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah
kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan.
﴿ رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا
تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ﴾ ( اٰل
عمران/3:194)
194. Ya
Tuhan kami, anugerahilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami
melalui rasul-rasul-Mu dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat.
Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”
﴿ فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ
عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى ۚ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍ ۚ
فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاُوْذُوْا فِيْ
سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ
وَلَاُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ
عِنْدِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الثَّوَابِ ﴾ ( اٰل عمران/3:195)
195.
Maka, Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),
“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan perbuatan orang yang beramal di antara
kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
(keturunan) dari sebagian yang lain. Maka, orang-orang yang berhijrah, diusir
dari kampung halamannya, disakiti pada jalan-Ku, berperang, dan terbunuh, pasti
akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai pahala dari Allah.
Di sisi Allahlah ada pahala yang baik.”
﴿ لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِى
الْبِلَادِۗ ﴾ ( اٰل عمران/3:196)
196.
Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh bolak-balik perjalanan
orang-orang yang kufur di seluruh negeri.
﴿ مَتَاعٌ قَلِيْلٌ ۗ ثُمَّ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗوَبِئْسَ
الْمِهَادُ ﴾ ( اٰل عمران/3:197)
197.
(Semua itu hanyalah) kesenangan sementara, kemudian tempat kembali
mereka ialah (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat tinggal.
﴿ لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ
مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ
وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّلْاَبْرَارِ ﴾ ( اٰل عمران/3:198)
198.
Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan
mendapat surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal
di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Apa yang di sisi Allah itu lebih baik
bagi orang-orang yang selalu berbuat baik.
﴿ وَاِنَّ مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَمَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ
وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِمْ خٰشِعِيْنَ لِلّٰهِ ۙ لَا
يَشْتَرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ
عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ﴾ ( اٰل عمران/3:199)
199.
Sesungguhnya di antara Ahlulkitab ada yang beriman kepada Allah dan pada
apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka. Mereka
berendah hati kepada Allah dan tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga
murah. Mereka itu memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah
Mahacepat perhitungan-Nya.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا
وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ ﴾ ( اٰل
عمران/3:200)
200.
Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah
kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung.
(Ali
'Imran/3:1-200)
dokprizis |
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.