Deskripsi
- bersumber dari al quran versi kementerian agama RI
- diambil secara copas
Surat Al Baqarah dan terjemahan (ayat 1 - 286)
﴿
الۤمّۤ ۚ ﴾ ( البقرة/2:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Alif
Lām Mīm.4)
4) Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang
dibuka dengan huruf Arab yang muqaṭṭa‘ah (dibaca nama hurufnya), seperti Alif
lām mīm, Alif lām rā, dan sebagainya. Hanya Allah Swt. yang mengetahui makna
sesungguhnya dari rangkaian huruf-huruf tersebut. Namun, dilihat dari
fungsinya, ada yang berpendapat bahwa rangkaian huruf-huruf itu bertujuan untuk
menarik perhatian atau untuk menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an.
﴿ ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
﴾ ( البقرة/2:2)
2. Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa,
﴿ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ
وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ﴾ ( البقرة/2:3)
3.
(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan
menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
﴿ وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ
اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ﴾ ( البقرة/2:4)
4. dan
mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad)
dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin
akan adanya akhirat.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُفْلِحُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:5)
5.
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ
ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:6)
6. Sesungguhnya
orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad)
beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
﴿ خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ
وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:7)
7. Allah
telah mengunci hati dan pendengaran mereka.5) Pada penglihatan mereka ada
penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.
5) Allah Swt. telah mengunci hati dan telinga
orang kafir sehingga nasihat atau hidayah tidak bisa masuk ke dalam hatinya.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ
وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ﴾ ( البقرة/2:8)
8. Di
antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,”
padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang mukmin.
﴿ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا
يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ﴾ ( البقرة/2:9)
9.
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah
menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
﴿ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ
وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:10)
10.
Dalam hati mereka ada penyakit,6) lalu Allah menambah penyakitnya dan
mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta.
6) Penyakit hati yang dimaksud adalah keraguan
tentang kebenaran agama Islam, kemunafikan, atau kebencian terhadap kenabian
Rasulullah saw.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا
اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:11)
11.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di
bumi,”7) mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan
perbaikan.”
7) Di antara bentuk kerusakan di atas bumi
adalah kekufuran, kemaksiatan, menyebarkan rahasia orang mukmin, dan memberikan
loyalitas kepada orang kafir. Melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama akan
mengakibatkan alam ini rusak, bahkan hancur.
﴿ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا
يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:12)
12.
Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka
tidak menyadari.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ
قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ
السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:13)
13.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain
telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang
yang picik akalnya itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu.
﴿ وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ
وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا
نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:14)
14.
Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami
telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para
pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya
pengolok-olok.”
﴿ اَللّٰهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ
يَعْمَهُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:15)
15.
Allah akan memperolok-olokkan dan membiarkan mereka terombang-ambing
dalam kesesatan.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ
فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:16)
16.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka,
tidaklah beruntung perniagaannya dan mereka bukanlah orang-orang yang
mendapatkan petunjuk.
﴿ مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ
اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ
لَّا يُبْصِرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:17)
17.
Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api. Setelah (api itu)
menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
﴿ صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ ﴾ (
البقرة/2:18)
18.
(Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.
﴿ اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ
وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ
حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:19)
19.
Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit yang disertai
berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan
jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah
meliputi orang-orang yang kafir.8)
8) Maksudnya adalah bahwa pengetahuan dan
kekuasaan Allah Swt. meliputi orang-orang kafir.
﴿ يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ
لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ
اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:20)
20.
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat
itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa
mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ
وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ﴾ ( البقرة/2:21)
21.
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
﴿ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ
بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ
رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
﴾ ( البقرة/2:22)
22.
(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit
sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh
karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal
kamu mengetahui.
﴿ وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا
فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ
اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:23)
23. Jika
kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada
hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
﴿ فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا
النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ
لِلْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:24)
24. Jika
kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu)
membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.
﴿ وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ
لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا
مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ
وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ
فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:25)
25.
Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal
saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata,
“Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi
(buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan
yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ ۞ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا
بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ
اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ
مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ
بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ ﴾ ( البقرة/2:26)
26.
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau
yang lebih kecil daripada itu.9) Adapun orang-orang yang beriman mengetahui
bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa
maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang
yang disesatkan-Nya.10) Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang
fasik,11)
9) Makhluk yang kecil yang dikira lemah,
seperti nyamuk, semut, lebah, laba-laba, atau lainnya, sebenarnya banyak
menyimpan hikmah untuk menjadi pelajaran bagi manusia.-><-10) Seseorang
menjadi sesat karena keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk
Allah Swt. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka ingkar dan tidak mau memahami
mengapa Allah Swt. menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan. Akibatnya, mereka
menjadi sesat.-><-11) Orang fasik adalah orang yang melanggar
ketentuan-ketentuan agama, baik dengan ucapan maupun perbuatan.
﴿ الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ
مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ
وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:27)
27.
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian)
itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan
(silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang
rugi.
﴿ كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا
فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ
تُرْجَعُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:28)
28.
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu
Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan
kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?
﴿ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ
اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:29)
29. Dialah
(Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju
ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit.12) Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
12) Langit yang bermakna ruang di luar bumi
dengan segala isinya (bulan, planet, komet, bintang, galaksi) yang jumlahnya
tidak berhingga (disimbolkan dengan ungkapan tujuh langit) sesungguhnya terus
berevolusi. Banyak bintang yang mati, namun banyak juga bintang yang lahir.
Adapun yang dimaksud dengan menyempurnakan adalah terus berlangsungnya proses
pembentukan bintang-bintang baru sejak pembentukan alam semesta.
﴿ وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى
الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ
اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:30)
30.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”
13) Dalam Al-Qur’an, kata khalīfah memiliki
makna ‘pengganti’, ‘pemimpin’, ‘penguasa’, atau ‘pengelola alam semesta’.
﴿ وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى
الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ
صٰدِقِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:31)
31. Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia
memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku
nama-nama (benda) ini jika kamu benar!”
﴿ قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا
ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:32)
32.
Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami,
selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
﴿ قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ
اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ
غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ
تَكْتُمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:33)
33. Dia
(Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda
itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah
telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku
mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?”
﴿ وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ
فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ
الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:34)
34.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis.14) Ia menolaknya dan
menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.
14) Iblis, sebagaimana malaikat, juga menerima
perintah dari Allah untuk bersujud kepada Adam. Iblis berasal dari golongan
jin.
﴿ وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ
وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ
فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:35)
35. Kami
berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah
dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu
dekati pohon ini,15) sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”16)
15) Setan menipu Nabi Adam a.s. bahwa siapa
yang memakan buah pohon itu akan kekal di dalam surga (lihat surah Ṭāhā/20:
120).-><-16) Yaitu orang yang berbuat aniaya yang mengakibatkan kerugian
bagi dirinya sendiri atau orang lain.
﴿ فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا
كَانَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى
الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ ﴾ ( البقرة/2:36)
36.
Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya17) sehingga keduanya
dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami
berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta
bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang
ditentukan.”
17) Nabi Adam a.s. dan Hawa memakan buah pohon yang
dilarang itu sehingga diusir Allah Swt. dari surga dan diturunkan ke dunia.
﴿ فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ
اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:37)
37.
Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat18) dari Tuhannya, lalu Dia pun
menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang.
18) Yang dimaksud dengan beberapa kalimat pada
ayat ini adalah ucapan untuk memohon ampunan (tobat) dari Allah Swt., seperti
disebut dalam surah al-A‘rāf/7: 23.
﴿ قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا
يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:38)
38. Kami
berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Lalu, jika benar-benar datang petunjuk-Ku
kepadamu, siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku tidak ada rasa takut yang
menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.”
﴿ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:39)
39.
(Sementara itu,) orang-orang yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ
اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَوْفُوْا بِعَهْدِيْٓ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْۚ وَاِيَّايَ
فَارْهَبُوْنِ ﴾ ( البقرة/2:40)
40.
Wahai Bani Israil,19) ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu
dan penuhilah janjimu kepada-Ku,20) niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu. Hanya
kepada-Ku hendaknya kamu takut.
19) Israil adalah nama lain Nabi Ya‘qub a.s.
Oleh karena itu, Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya‘qub a.s. yang sekarang
dikenal sebagai bangsa Yahudi.-><-20) Di antara janji Bani Israil kepada
Allah Swt. ialah hanya menyembah-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dan beriman
kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
﴿ وَاٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا
تَكُوْنُوْٓا اَوَّلَ كَافِرٍۢ بِهٖ ۖ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ ثَمَنًا
قَلِيْلًا ۖوَّاِيَّايَ فَاتَّقُوْنِ ﴾ ( البقرة/2:41)
41.
Berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan sebagai
pembenar bagi apa yang ada pada kamu (Taurat) dan janganlah kamu menjadi orang
yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan
harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku.
﴿ وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ
وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:42)
42.
Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan21) dan (jangan
pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).
21) Yang dimaksud dengan kebatilan adalah
kesalahan, kejahatan, kemungkaran, dan sebagainya.
﴿ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ
الرّٰكِعِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:43)
43.
Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang
yang rukuk.
﴿ ۞ اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ
وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:44)
44.
Mengapa kamu menyuruh orang lain untuk (mengerjakan) kebajikan, sedangkan
kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca suci (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?
﴿ وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا
لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ ﴾ ( البقرة/2:45)
45.
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya
(salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
﴿ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ
وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:46)
46.
(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan
hanya kepada-Nya mereka kembali.
﴿ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ
اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:47)
47.
Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan
kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam
ini (pada masa itu).
﴿ وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا
وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا هُمْ
يُنْصَرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:48)
48.
Takutlah kamu pada suatu hari (kiamat) yang seseorang tidak dapat
membela orang lain sedikit pun, syafaat22) dan tebusan apa pun darinya tidak
diterima, dan mereka tidak akan ditolong.
22) Syafaat ialah pertolongan yang, antara
lain, diberikan oleh malaikat, para nabi, atau orang-orang mukmin pilihan atas
izin Allah Swt. untuk meringankan azab seseorang atau bebannya di akhirat.
﴿ وَاِذْ نَجَّيْنٰكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ
سُوْۤءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُوْنَ اَبْنَاۤءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَاۤءَكُمْ ۗ
وَفِيْ ذٰلِكُمْ بَلَاۤءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:49)
49.
(Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan)
pengikut-pengikut Fir‘aun.23) Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat
kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak
perempuanmu. Pada yang demikian terdapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu.
23) Fir‘aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir
Kuno. Menurut sebagian ahli sejarah, Fir‘aun pada masa Nabi Musa a.s. adalah
Menepthan (1232–1224 SM) yang dikenal dengan Ramses II.
﴿ وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ
وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:50)
50.
(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu
dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu
menyaksikan(-nya).24)
24) Allah Swt. memberikan mukjizat kepada Nabi
Musa a.s. dengan memberinya jalan untuk dilintasi melalui tersibaknya laut.
Belum ada penjelasan ilmiah tentang mekanismenya. Bisa jadi, Nabi Musa a.s. dan
kaumnya menyeberang melintasi celah teluk yang sempit tepat saat laut surut
maksimum akibat purnama atau bulan baru sehingga memunculkan daratan untuk
dilintasi. Sekitar 6 jam kemudian, rombongan Fir‘aun mengejar. Saat di tengah,
air laut mulai pasang dan menenggelamkan mereka semua.
﴿ وَاِذْ وٰعَدْنَا مُوْسٰىٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ثُمَّ
اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:51)
51.
(Ingatlah) ketika Kami menjanjikan (petunjuk Taurat) kepada Musa
(melalui munajat selama) empat puluh malam.25) Kemudian, kamu (Bani Israil)
menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan) setelah (kepergian)-nya, dan
kamu (menjadi) orang-orang zalim.
25) Allah Swt. menjanjikan bahwa waktu munajat
Nabi Musa a.s. untuk menerima petunjuk (Taurat) adalah empat puluh malam. Akan
tetapi, umatnya tidak sabar menunggunya sehingga mereka menyembah patung anak
sapi yang dibuat oleh Samiri.
﴿ ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:52)
52.
Setelah itu, Kami memaafkan kamu agar kamu bersyukur.
﴿ وَاِذْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:53)
53.
(Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab (Taurat) dan furqān kepada Musa
agar kamu memperoleh petunjuk.26)
26) Yang dimaksud adalah kumpulan wahyu yang
disebut Taurat dan berfungsi sebagai furqān, yaitu pembeda antara hak dan
batil.
﴿ وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ
اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ
فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْۗ
فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:54)
54.
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku,
sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung)
anak sapi (sebagai sembahan). Oleh karena itu, bertobatlah kepada Penciptamu
dan bunuhlah dirimu.27) Itu lebih baik bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia
akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha
Penyayang.
27) Menurut sebagian mufasir, perintah untuk
membunuh diri pada ayat ini berarti perintah bagi orang yang tidak menyembah
patung anak sapi untuk membunuh orang yang menyembahnya. Namun, perintah itu
bisa pula dipahami sebagai perintah kepada orang-orang yang menyembah patung
anak sapi itu untuk saling membunuh atau membunuh diri mereka sendiri sebagai
bentuk tobat kepada Allah.
﴿ وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى
اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ﴾ (
البقرة/2:55)
55.
(Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas.” Maka, halilintar menyambarmu dan
kamu menyaksikan(-nya).
﴿ ثُمَّ بَعَثْنٰكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:56)
56.
Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu agar kamu
bersyukur.
﴿ وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَاَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ
الْمَنَّ وَالسَّلْوٰى ۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ ۗ وَمَا
ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:57)
57. Kami
menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa.28) Makanlah
(makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka
tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.
28) Manna ialah sejenis madu, sedangkan salwa
ialah sejenis burung puyuh.
﴿ وَاِذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوْا مِنْهَا
حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ
نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:58)
58.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini
(Baitulmaqdis). Lalu, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di
sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah, ‘Bebaskanlah
kami (dari dosa-dosa kami),’ niscaya Kami mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.”
﴿ فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ
لَهُمْ فَاَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا
كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:59)
59.
Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain)
yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari
langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik.
﴿ ۞ وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ
بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ
عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ
وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:60)
60.
(Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami
berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah darinya
(batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya
(masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah
melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.
﴿ وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ
وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ
بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ
اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا
مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ
وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ
بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا
عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:61)
61.
(Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak tahan hanya
(makan) dengan satu macam makanan. Maka, mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun,
bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu
meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke
suatu kota. Pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian, mereka
ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah.
Hal itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah
dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu
ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى
وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ
صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا
هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:62)
62.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani, dan orang-orang Sabiin,29) siapa saja (di antara mereka) yang beriman
kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala
dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak
bersedih hati.30)
29) Sabiin adalah umat terdahulu yang percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi tidak memeluk agama tertentu. -><-30)
Ayat ini merupakan ketentuan umum bagi setiap umat pada masa mereka
masing-masing. Misalnya, umat Yahudi pada masa Nabi Musa a.s. dan umat Nasrani
pada masa Nabi Isa a.s.
﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ
الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاذْكُرُوْا مَا فِيْهِ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:63)
63.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai)
di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan
kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu bertakwa.”
﴿ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَلَوْلَا فَضْلُ
اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَكُنْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:64)
64.
Setelah itu, kamu berpaling. Maka, seandainya bukan karena karunia Allah
dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.
﴿ وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِيْنَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِى
السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خٰسِـِٕيْنَ ﴾ ( البقرة/2:65)
65.
Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang yang melakukan
pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka,
“Jadilah kamu kera yang hina!”
﴿ فَجَعَلْنٰهَا نَكَالًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا
وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:66)
66.
Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu sebagai peringatan bagi
orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
﴿ وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖٓ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ
اَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۗ قَالَ اَعُوْذُ
بِاللّٰهِ اَنْ اَكُوْنَ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:67)
67.
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu
agar menyembelih seekor sapi.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan
kami sebagai ejekan?” Dia menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak
termasuk orang-orang yang jahil.”31)
31) Kata jahil bisa berarti ‘bodoh’, ‘meyakini
sesuatu yang tidak benar’, atau ‘melakukan perbuatan yang tidak layak
dikerjakan’.
﴿ قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا هِيَ ۗ قَالَ
اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا فَارِضٌ وَّلَا بِكْرٌۗ عَوَانٌۢ بَيْنَ
ذٰلِكَ ۗ فَافْعَلُوْا مَا تُؤْمَرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:68)
68.
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia
menjelaskan kepada kami tentang (sapi) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah)
berfirman bahwa sapi itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara
itu. Maka, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”
﴿ قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا لَوْنُهَا ۗ
قَالَ اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاۤءُ فَاقِعٌ لَّوْنُهَا تَسُرُّ
النّٰظِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:69)
69.
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia
menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah)
berfirman bahwa (sapi) itu adalah sapi yang warnanya kuning tua, yang
menyenangkan orang-orang yang memandang(-nya).”
﴿ قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا هِيَۙ اِنَّ
الْبَقَرَ تَشٰبَهَ عَلَيْنَاۗ وَاِنَّآ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَمُهْتَدُوْنَ ﴾ (
البقرة/2:70)
70. Mereka
berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada
kami tentang (sapi) itu. (Karena) sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami,
dan jika Allah menghendakinya, niscaya kami mendapat petunjuk.”
﴿ قَالَ اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُوْلٌ
تُثِيْرُ الْاَرْضَ وَلَا تَسْقِى الْحَرْثَۚ مُسَلَّمَةٌ لَّاشِيَةَ فِيْهَا ۗ
قَالُوا الْـٰٔنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوْهَا وَمَا كَادُوْا يَفْعَلُوْنَ ࣖ
﴾ ( البقرة/2:71)
71. Dia
(Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman bahwa (sapi) itu adalah sapi yang belum
pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman,
sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan
(hal) yang sebenarnya.” Lalu, mereka menyembelihnya, dan hampir saja mereka
tidak melaksanakan (perintah) itu.
﴿ وَاِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادّٰرَءْتُمْ فِيْهَا ۗ وَاللّٰهُ
مُخْرِجٌ مَّا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ ۚ ﴾ ( البقرة/2:72)
72.
(Ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang lalu kamu saling tuduh tentang
itu. Akan tetapi, Allah menyingkapkan apa yang selalu kamu sembunyikan.
﴿ فَقُلْنَا اضْرِبُوْهُ بِبَعْضِهَاۗ كَذٰلِكَ يُحْيِ اللّٰهُ
الْمَوْتٰى وَيُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:73)
73.
Lalu, Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi)
itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.
﴿ ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ
كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا
يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ
مِنْهُ الْمَاۤءُ ۗوَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَمَا
اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:74)
74.
Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu) seperti batu,
bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang
(airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan
ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah
terhadap apa yang kamu kerjakan.
﴿ ۞ اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ
فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ
بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:75)
75.
Maka, apakah kamu (muslimin) sangat mengharapkan mereka agar percaya
kepadamu, sedangkan segolongan mereka mendengar firman Allah lalu mereka
mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahui(-nya)?
﴿ وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ
وَاِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ قَالُوْٓا اَتُحَدِّثُوْنَهُمْ بِمَا
فَتَحَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاۤجُّوْكُمْ بِهٖ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ اَفَلَا
تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:76)
76.
Apabila berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami
telah beriman.” Akan tetapi, apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya,
“Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah
kepadamu sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Apakah kamu
tidak mengerti?”
﴿ اَوَلَا يَعْلَمُوْنَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ
وَمَا يُعْلِنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:77)
77.
Tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan
dan apa yang mereka nyatakan?
﴿ وَمِنْهُمْ اُمِّيُّوْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ الْكِتٰبَ اِلَّآ
اَمَانِيَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ ﴾ ( البقرة/2:78)
78. Di
antara mereka ada yang umi (buta huruf), tidak memahami Kitab (Taurat), kecuali
hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.
﴿ فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتٰبَ بِاَيْدِيْهِمْ
ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هٰذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ لِيَشْتَرُوْا بِهٖ ثَمَنًا
قَلِيْلًا ۗفَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ اَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ
مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:79)
79.
Celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri),
kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan
harga murah. Maka, celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah
mereka karena apa yang mereka perbuat.
﴿ وَقَالُوْا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ اِلَّآ اَيَّامًا
مَّعْدُوْدَةً ۗ قُلْ اَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللّٰهِ عَهْدًا فَلَنْ يُّخْلِفَ
اللّٰهُ عَهْدَهٗٓ اَمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ (
البقرة/2:80)
80.
Mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari
saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah
tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu berkata tentang Allah sesuatu
yang tidak kamu ketahui?”
﴿ بَلٰى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَّاَحَاطَتْ بِهٖ خَطِيْۤـَٔتُهٗ
فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:81)
81.
Bukan demikian! Siapa yang berbuat keburukan dan dosanya telah
menenggelamkannya, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:82)
82.
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itulah
penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا
تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى
وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا
الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ
وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:83)
83.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah
yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan
tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan
kamu (masih menjadi) pembangkang.
﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُوْنَ دِمَاۤءَكُمْ
وَلَا تُخْرِجُوْنَ اَنْفُسَكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ ۖ ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ
وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:84)
84.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak
menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu)
dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
﴿ ثُمَّ اَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تَقْتُلُوْنَ اَنْفُسَكُمْ
وَتُخْرِجُوْنَ فَرِيْقًا مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْۖ تَظٰهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ
بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۗ وَاِنْ يَّأْتُوْكُمْ اُسٰرٰى تُفٰدُوْهُمْ وَهُوَ
مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ اِخْرَاجُهُمْ ۗ اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ
وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍۚ فَمَا جَزَاۤءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْكُمْ اِلَّا
خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى
اَشَدِّ الْعَذَابِۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴾ (
البقرة/2:85)
85.
Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir
segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi)
mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu
beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang lain)?
Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di
antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka
dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا
بِالْاٰخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ ࣖ ﴾
( البقرة/2:86)
86.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan
(kehidupan) akhirat. Maka, azabnya tidak akan diringankan dan mereka tidak akan
ditolong.
﴿ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنْۢ
بَعْدِهٖ بِالرُّسُلِ ۖ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ
وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ اَفَكُلَّمَا جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌۢ بِمَا لَا
تَهْوٰىٓ اَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ ۚ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا
تَقْتُلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:87)
87.
Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada
Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rasul-rasul. Kami juga telah
menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta Kami
perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang
kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu
menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain)
kamu bunuh?
﴿ وَقَالُوْا قُلُوْبُنَا غُلْفٌ ۗ بَلْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ
بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيْلًا مَّا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:88)
88.
Mereka berkata, “Hati kami tertutup.” Tidak! Allah telah melaknat mereka
itu karena keingkaran mereka, tetapi sedikit sekali mereka yang beriman.
﴿ وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ كِتٰبٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ
لِّمَا مَعَهُمْۙ وَكَانُوْا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ
كَفَرُوْاۚ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ مَّا عَرَفُوْا كَفَرُوْا بِهٖ ۖ فَلَعْنَةُ
اللّٰهِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:89)
89.
Setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dari Allah yang membenarkan
apa yang ada pada mereka, sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas
orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka
ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka, laknat Allahlah terhadap orang-orang
yang ingkar.
﴿ بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ اَنْ يَّكْفُرُوْا
بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بَغْيًا اَنْ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ عَلٰى
مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۚ فَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍۗ
وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ﴾ ( البقرة/2:90)
90.
Buruk sekali (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan mengingkari apa
yang diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada
siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, mereka
menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab
yang menghinakan.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ
قَالُوْا نُؤْمِنُ بِمَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُوْنَ بِمَا وَرَاۤءَهٗ
وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُوْنَ
اَنْۢبِيَاۤءَ اللّٰهِ مِنْ قَبْلُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:91)
91.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah pada apa yang diturunkan
Allah (Al-Qur’an),” mereka menjawab, “Kami beriman pada apa yang diturunkan
kepada kami.” Mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur’an) itu
adalah kebenaran yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang
mukmin?”
﴿ ۞ وَلَقَدْ جَاۤءَكُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ
اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:92)
92.
Sungguh, Musa benar-benar telah datang kepadamu dengan bukti-bukti
kebenaran. Kemudian, kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sembahan)
setelah (kepergian)-nya dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.
﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ
الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا
سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ
قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:93)
93.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai)
di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu
dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkannya, tetapi kami tidak
menaatinya.” Diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah
patung) anak sapi karena kekufuran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang
diperintahkan oleh keimananmu kepadamu jika kamu orang-orang mukmin!”
﴿ قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ
خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
﴾ ( البقرة/2:94)
94.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah khusus
untukmu, bukan untuk orang lain, mintalah kematian jika kamu orang-orang
benar.”
﴿ وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ۗ
وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:95)
95. Akan
tetapi, mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali karena
(dosa-dosa) yang telah dilakukan oleh tangan-tangan mereka. Allah Maha
Mengetahui orang-orang zalim.
﴿ وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ
الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا
هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا
يَعْمَلُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:96)
96.
Engkau (Nabi Muhammad) sungguh-sungguh akan mendapati mereka
(orang-orang Yahudi) sebagai manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia),
bahkan (lebih tamak) daripada orang-orang musyrik. Tiap-tiap orang (dari)
mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan
menjauhkan mereka dari azab. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
﴿ قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ
عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى
وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:97)
97.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh Jibril?” Padahal,
dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah
sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk
serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
﴿ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ
وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:98)
98.
Siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,
Jibril, dan Mikail, sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
﴿ وَلَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۚ وَمَا
يَكْفُرُ بِهَآ اِلَّا الْفٰسِقُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:99)
99.
Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu
(Nabi Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik.
﴿ اَوَكُلَّمَا عٰهَدُوْا عَهْدًا نَّبَذَهٗ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ ۗ
بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:100)
100.
Mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka
melanggarnya? Bahkan, sebagian besar mereka tidak beriman.
﴿ وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ
لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيْقٌ مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَۙ كِتٰبَ
اللّٰهِ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ كَاَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۖ ﴾ ( البقرة/2:101)
101.
Setelah datang kepada mereka Rasul (Nabi Muhammad) dari Allah yang
membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian orang yang diberi Kitab (Taurat)
melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung (tidak menggubrisnya)
seakan-akan mereka tidak tahu.
﴿ وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ
سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا
يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ
هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ
اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا
يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ
مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا
يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ
مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
﴾ ( البقرة/2:102)
102.
Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan
Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur.
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat
di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan
sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah
(cobaan bagimu)32) oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari
dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami)
dan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan
(sihir)-nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang
mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka
benar-benar sudah mengetahui bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu
niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali
perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir jika mereka
mengetahui(-nya).
32) Dalam Al-Qur’an, kata fitnah digunakan
untuk menyatakan sejumlah makna sesuai dengan konteksnya, seperti ‘ujian’,
‘cobaan’, ‘azab’, ‘menghalangi kebenaran’, dan ‘mengusir orang dari kampung
halamannya’.
﴿ وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ
عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:103)
103.
Seandainya mereka benar-benar beriman dan bertakwa, pahala dari Allah
pasti lebih baik, seandainya mereka mengetahui(-nya).
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقُوْلُوْا رَاعِنَا
وَقُوْلُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوْا وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:104)
104.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan, “Rā‘inā.” Akan
tetapi, katakanlah, “Unẓurnā”33) dan dengarkanlah. Orang-orang kafir akan mendapat
azab yang pedih.
33) Rā‘inā berarti ‘perhatikanlah kami’. Akan
tetapi, orang Yahudi memelesetkan ucapannya sehingga menjadi ‘ru‘ūnah’ yang
berarti ‘bodoh sekali’ sebagai ejekan kepada Rasulullah. Oleh karena itu, Allah
Swt. menyuruh para sahabat untuk memakai kata unẓurnā sebagai ganti kata rā‘inā
karena keduanya mempunyai makna yang sama.
﴿ مَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَلَا
الْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يُّنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ خَيْرٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ
وَاللّٰهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ ﴾ ( البقرة/2:105)
105.
Orang-orang kafir dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik tidak
menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu. Akan tetapi,
secara khusus Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki.
Allah pemilik karunia yang besar.
﴿ ۞ مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ
مِّنْهَآ اَوْ مِثْلِهَا ۗ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:106)
106.
Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa
padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya.
Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu?
﴿ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ ۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ﴾
( البقرة/2:107)
107.
Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan
bumi? (Ketahuilah bahwa) tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah.
﴿ اَمْ تُرِيْدُوْنَ اَنْ تَسْـَٔلُوْا رَسُوْلَكُمْ كَمَا سُىِٕلَ
مُوْسٰى مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ ضَلَّ
سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ ﴾ ( البقرة/2:108)
108.
Ataukah kamu menghendaki untuk meminta Rasulmu (Nabi Muhammad) seperti
halnya Musa (pernah) diminta (Bani Israil) dahulu?34) Siapa yang mengganti iman
dengan kekufuran, sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
34) Bani Israil pernah meminta kepada Nabi Musa
a.s. agar dapat melihat Allah Swt. dengan mata kepala mereka, dibuatkan berhala
untuk disembah, dan lain-lain.
﴿ وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ
مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۚ فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ
اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ (
البقرة/2:109)
109.
Banyak di antara Ahlulkitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan
kamu setelah kamu beriman menjadi kafir kembali karena rasa dengki dalam diri
mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka, maafkanlah (biarkanlah) dan
berlapang dadalah (berpalinglah dari mereka) sehingga Allah memberikan
perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا
تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ
اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:110)
110.
Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu
kerjakan untuk dirimu akan kamu dapatkan (pahalanya) di sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
﴿ وَقَالُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلَّا مَنْ كَانَ هُوْدًا
اَوْ نَصٰرٰى ۗ تِلْكَ اَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ
كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:111)
111.
Mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali
orang Yahudi atau Nasrani.”35) Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar.”
35) Orang Yahudi mengatakan bahwa mereka saja
yang akan masuk surga. Orang Nasrani pun meyakini bahwa hanya merekalah yang
akan masuk surga.
﴿ بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ
اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ࣖ ﴾ (
البقرة/2:112)
112.
Tidak demikian! Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah
serta berbuat ihsan, akan mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada rasa
takut yang menimpa mereka, dan mereka pun tidak bersedih.
﴿ وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍۖ
وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ
الْكِتٰبَۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ
فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ
يَخْتَلِفُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:113)
113.
Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama
yang benar)” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak
menganut sesuatu (agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian
pula orang-orang yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan
mereka itu. Allah akan memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat
tentang apa (agama) yang mereka perselisihkan.
﴿ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنْ
يُّذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ وَسَعٰى فِيْ خَرَابِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ مَا كَانَ لَهُمْ
اَنْ يَّدْخُلُوْهَآ اِلَّا خَاۤىِٕفِيْنَ ەۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ
وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:114)
114.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang masjid-masjid
Allah digunakan sebagai tempat berzikir di dalamnya dan berusaha merobohkannya?
Mereka itu tidak pantas memasukinya, kecuali dengan rasa takut (kepada Allah).
Mereka mendapat kehinaan di dunia dan mendapat azab yang berat di akhirat.
﴿ وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا
فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:115)
115.
Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di
sanalah wajah Allah.36) Sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
36) Wajah Allah (wajhullāh) bisa berarti ‘Zat
Allah Swt’. atau ‘rida Allah Swt.’, sedangkan yang dimaksud di sini adalah arah
kiblat yang diridai oleh Allah Swt. saat seseorang tidak bisa menentukan arah
kiblat karena alasan tertentu. Maksud ini tergambar dalam sebab nuzul yang
dituturkan oleh ‘Amir bin Rabi‘ah r.a. Dia berkata, “Kami menemani Rasulullah
saw. dalam sebuah perjalanan. Tiba-tiba langit tertutup mendung sehingga kami
kesulitan menentukan arah kiblat. Kami pun salat dan memberi tanda (pada arah
salat kami). Ketika matahari muncul, kami sadar telah salat tanpa menghadap ke
arah kiblat. Kami laporkan hal ini kepada Rasulullah, lalu turunlah ayat ini.”
(Riwayat Ibnu Majah, al-Baihaqi, dan at-Tirmizi).
﴿ وَقَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا ۙسُبْحٰنَهٗ ۗ بَلْ لَّهٗ
مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلٌّ لَّهٗ قٰنِتُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:116)
116.
Mereka berkata, “Allah mengangkat anak.” Mahasuci Allah, bahkan
milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.
﴿ بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا
فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ﴾ ( البقرة/2:117)
117.
(Allah) pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu,
Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
﴿ وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا
اللّٰهُ اَوْ تَأْتِيْنَآ اٰيَةٌ ۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ
مِّثْلَ قَوْلِهِمْ ۗ تَشَابَهَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْاٰيٰتِ
لِقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:118)
118.
Orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak
berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?”
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan
mereka itu. Hati mereka serupa. Sungguh, telah Kami jelaskan tanda-tanda
(kekuasaan Kami) kepada kaum yang yakin.
﴿ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۙ وَّلَا
تُسْـَٔلُ عَنْ اَصْحٰبِ الْجَحِيْمِ ﴾ ( البقرة/2:119)
119.
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Nabi Muhammad) dengan hak sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Engkau tidak akan dimintai
(pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.
﴿ وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ
اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ
مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ﴾ ( البقرة/2:120)
120.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi
Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau
mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada
bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ
تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:121)
121.
Orang-orang yang telah Kami beri kitab suci, mereka membacanya
sebagaimana mestinya, itulah orang-orang yang beriman padanya. Siapa yang
ingkar padanya, merekalah orang-orang yang rugi.
﴿ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ
اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:122)
122.
Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan
kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam
ini (pada masa itu).
﴿ وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا
وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا هُمْ
يُنْصَرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:123)
123.
Takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan
(membela) orang lain sedikit pun, tebusannya tidak diterima, syafaat tidak
berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong.
﴿ ۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ
فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ
ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:124)
124.
(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu
dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku
menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim)
berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu
Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
﴿ وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ
وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ
وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ
وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ ﴾ ( البقرة/2:125)
125.
(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul
dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikanlah
sebagian Maqam Ibrahim37) sebagai tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami
wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!”
37) Maqam Ibrahim adalah tempat beliau berdiri
saat membangun Ka‘bah. Namun, ada juga yang memahaminya sebagai Masjidilharam
secara umum, sebagaimana ada juga yang memahaminya sebagai tempat beliau pernah
salat.
﴿ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا
وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى
عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴾ ( البقرة/2:126)
126.
(Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri
Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil
tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang
beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman,
“Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa
dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
﴿ وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ
وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:127)
127.
(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَآ
اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَۖ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ
اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:128)
128. Ya
Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu,
(jadikanlah) dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu,
tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji,
dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi
Maha Penyayang.
﴿ رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا
عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ ۗ
اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:129)
129. Ya
Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah
(sunah)38) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
38) Di antara arti hikmah adalah sunah,
pemahaman yang mendalam atas ajaran agama, kebenaran, pembicaraan yang akurat,
rasa takut kepada Allah Swt., kenabian, risalah, akal, dan keserasian antara
pengetahuan dan pengamalan.
﴿ وَمَنْ يَّرْغَبُ عَنْ مِّلَّةِ اِبْرٰهٖمَ اِلَّا مَنْ سَفِهَ
نَفْسَهٗ ۗوَلَقَدِ اصْطَفَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ
لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:130)
130.
Siapa yang membenci agama Ibrahim selain orang yang memperbodoh dirinya
sendiri? Kami benar-benar telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini dan
sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh.
﴿ اِذْ قَالَ لَهٗ رَبُّهٗٓ اَسْلِمْۙ قَالَ اَسْلَمْتُ لِرَبِّ
الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:131)
131.
(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim),
“Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”
﴿ وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ
اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ ۗ ﴾ ( البقرة/2:132)
132.
Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula
Ya‘qub, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu.
Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
﴿ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُۙ
اِذْ قَالَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْۢ بَعْدِيْۗ قَالُوْا نَعْبُدُ
اِلٰهَكَ وَاِلٰهَ اٰبَاۤىِٕكَ اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ اِلٰهًا
وَّاحِدًاۚ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:133)
133.
Apakah kamu (hadir) menjadi saksi menjelang kematian Ya‘qub ketika dia
berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka
menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim,
Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan (hanya) kepada-Nya kami
berserah diri.”
﴿ تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا
كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:134)
134.
Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan
bagimu apa yang telah kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban
tentang apa yang telah mereka kerjakan.
﴿ وَقَالُوْا كُوْنُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى تَهْتَدُوْا ۗ قُلْ
بَلْ مِلَّةَ اِبْرٰهٖمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:135)
135.
Mereka berkata, “Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya
kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah, “(Tidak.) Akan tetapi, (kami mengikuti)
agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik.”
﴿ قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ
اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ
وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ
مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
﴾ ( البقرة/2:136)
136.
Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman), “Kami beriman kepada Allah,
pada apa yang diturunkan kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan
Isa, serta pada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami
tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan (hanya) kepada-Nya kami
berserah diri.”
﴿ فَاِنْ اٰمَنُوْا بِمِثْلِ مَآ اٰمَنْتُمْ بِهٖ فَقَدِ
اهْتَدَوْا ۚوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍۚ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ
اللّٰهُ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ۗ ﴾ ( البقرة/2:137)
137.
Jika mereka telah mengimani apa yang kamu imani, sungguh mereka telah
mendapat petunjuk. Akan tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka
berada dalam permusuhan (denganmu). Maka, Allah akan mencukupkanmu (dengan
pelindungan-Nya) dari (kejahatan) mereka. Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
﴿ صِبْغَةَ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ صِبْغَةً ۖ
وَّنَحْنُ لَهٗ عٰبِدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:138)
138.
(Peliharalah) sibgah Allah.39) Siapa yang lebih baik sibgahnya daripada
Allah? Hanya kepada-Nya kami menyembah.
39 Sibgah Allah berarti ‘celupan Allah Swt.’.
Maksudnya adalah iman kepada Allah Swt. yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
Istilah itu digunakan karena iman menyatu dalam hati seperti menyatunya warna
pada bahan yang dicelupkan dan pengaruh celupan itu tampak pada pakaian
sebagaimana pengaruh iman tampak pada diri seorang mukmin.
﴿ قُلْ اَتُحَاۤجُّوْنَنَا فِى اللّٰهِ وَهُوَ رَبُّنَا
وَرَبُّكُمْۚ وَلَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْۚ وَنَحْنُ لَهٗ
مُخْلِصُوْنَ ۙ ﴾ ( البقرة/2:139)
139.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah kamu (Yahudi dan Nasrani) hendak
berdebat dengan kami tentang Allah? Padahal, Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan
kamu. Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu. Hanya kepada-Nya kami
dengan tulus mengabdikan diri.
﴿ اَمْ تَقُوْلُوْنَ اِنَّ اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ
وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطَ كَانُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ قُلْ ءَاَنْتُمْ
اَعْلَمُ اَمِ اللّٰهُ ۗ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهٗ مِنَ
اللّٰهِ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:140)
140.
Apakah kamu juga berkata bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub, dan
keturunannya adalah penganut Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, “Apakah kamu yang
lebih mengetahui ataukah Allah? Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?” Allah sama sekali tidak
lengah dari apa yang kamu kerjakan.
﴿ تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا
كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ࣖ ۔ ﴾ (
البقرة/2:141)
141.
Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan
bagimu apa yang telah kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban
tentang apa yang telah mereka kerjakan.
﴿ ۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ
قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ
وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ﴾ (
البقرة/2:142)
142.
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah
yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka
(berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan
barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus
(berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).”
﴿ وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا
شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا
جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ
يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ
لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ
لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:143)
143.
Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat
pertengahan40) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan
kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami
mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik
ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi
orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
manusia.
40) Umat pertengahan berarti umat pilihan,
terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun
perilaku.
﴿ قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ
قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ
مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا
الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ
بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:144)
144.
Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke
langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai.
Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian
berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi
kitab41) benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu
adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka
kerjakan.
41) Orang-orang yang diberi kitab adalah kaum
Yahudi dengan kitab Tauratnya dan Kaum Nasrani dengan kitab Injilnya (lihat
surah al-Baqarah/2: 105).
﴿ وَلَىِٕنْ اَتَيْتَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ
اٰيَةٍ مَّا تَبِعُوْا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَآ اَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا
بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ
مِّنْۢ بَعْدِ مَاجَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ اِنَّكَ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
ۘ ﴾ ( البقرة/2:145)
145.
Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) mendatangkan ayat-ayat (keterangan)
kepada orang-orang yang diberi kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu.
Engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka (pun) tidak akan
mengikuti kiblat sebagian yang lain. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan
mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا
يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْ ۗ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ
الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:146)
146.
Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya
(Nabi Muhammad)42) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri.
Sesungguhnya sekelompok dari mereka pasti menyembunyikan kebenaran, sedangkan
mereka mengetahui(-nya).
42) Orang-orang Yahudi dan Nasrani sangat
mengenal kenabian dan sifat-sifat Nabi Muhammad saw. karena telah disebutkan
secara gamblang dalam Taurat dan Injil.
﴿ اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
ࣖ ﴾ ( البقرة/2:147)
147.
Kebenaran itu dari Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau (Nabi
Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
﴿ وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ
اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:148)
148.
Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka,
berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.
﴿ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۗ وَاِنَّهٗ لَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:149)
149.
Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah
Masjidilharam. Sesungguhnya (hal) itu benar-benar (ketentuan) yang hak (pasti,
yang tidak diragukan lagi) dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan.
﴿ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا
يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ
فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ ﴾ ( البقرة/2:150)
150.
Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke
arah Masjidilharam. Di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke
arahnya agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali
orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka, janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan
agar kamu mendapat petunjuk.
﴿ كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا
عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ
وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ ﴾ ( البقرة/2:151)
151.
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat kepadamu), Kami pun
mengutus kepadamu seorang Rasul (Nabi Muhammad) dari (kalangan) kamu yang
membacakan kepadamu ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab
(Al-Qur’an) dan hikmah (sunah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
﴿ فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا
تَكْفُرُوْنِ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:152)
152.
Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah
kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:153)
153.
Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
﴿ وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:154)
154.
Janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah
(mereka) telah mati. Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak
menyadarinya.
﴿ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ
وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ
الصّٰبِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:155)
155.
Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,)
kabar gembira kepada orang-orang sabar,
﴿ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا
اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ﴾ ( البقرة/2:156)
156.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan
“Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
﴿ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:157)
157.
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tu-hannya dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
﴿ ۞ اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ
فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ
بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:158)
158.
Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah.43)
Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya
mengerjakan sai44) antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri,45) lagi Maha Mengetahui.
43) Yang dimaksud dengan syiar adalah
simbol-simbol keagungan agama Allah Swt.-><-44) Sai berarti berjalan dan
berlari-lari kecil tujuh kali antara Safa dan Marwah ketika melakukan ibadah
haji atau umrah. Ungkapan tidak ada dosa dimaksudkan untuk menghilangkan keberatan
sebagian sahabat untuk mengerjakan sai karena Safa dan Marwah merupakan bekas
tempat berhala.-><-45) Maksud Allah Swt. mensyukuri hamba-Nya adalah
memberi pahala atas amalnya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmatnya dan
sebagainya.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ
الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ
اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ ﴾ (
البقرة/2:159)
159.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan
kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan
dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat,
﴿ اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا
فَاُولٰۤىِٕكَ اَتُوْبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَاَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ﴾ (
البقرة/2:160)
160.
kecuali orang-orang yang telah bertobat, mengadakan perbaikan, dan
menjelaskan(-nya).46) Mereka itulah yang Aku terima tobatnya. Akulah Yang Maha
Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
46) Maksudnya adalah melakukan amal-amal saleh
untuk menghilangkan keburukan yang diakibatkan oleh kesalahan-kesalahannya dan
menjelaskan kebenaran yang disembunyikannya.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ
اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالنَّاسِ
اَجْمَعِيْنَۙ ﴾ ( البقرة/2:161)
161.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati dalam keadaan kafir, mereka
itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya.
﴿ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا
هُمْ يُنْظَرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:162)
162.
Mereka kekal di dalamnya (laknat). Tidak akan diringankan azab dari
mereka, dan mereka tidak diberi penangguhan.
﴿ وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ
الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:163)
163.
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
﴿ اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ
الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا
يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ
فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ
ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ
وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:164)
164.
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan
siang47) bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi
manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia
menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum
yang mengerti.
47) Pergantian malam dan siang akibat rotasi
bumi menggerakkan udara secara global berupa angin. Dengan angin, kapal dapat
bergerak menggunakan layar. Angin pula yang menggerakkan uap air dari lautan
hingga membentuk awan lalu mendorongnya ke daratan hingga tercurah sebagai
hujan. Dengan hujan itu, tumbuhlah tumbuhan yang menghidupi beragam jenis
hewan.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا
يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا
لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ
الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ ﴾ (
البقرة/2:165)
165. Di
antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah.
Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat
azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa
Allah sangat keras azab-Nya, (niscaya mereka menyesal).
﴿ اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ
اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ ﴾ (
البقرة/2:166)
166.
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang
yang mengikuti saat mereka (orang-orang yang diikuti) melihat azab, dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus.
﴿ وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً
فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ
اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ
النَّارِ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:167)
167.
Orang-orang yang mengikuti berkata, “Andaikan saja kami mendapat kesempatan
kembali (ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka sebagaimana
mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada
mereka amal perbuatan mereka sebagai penyesalan bagi mereka. Mereka sungguh
tidak akan keluar dari neraka.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا
طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِيْنٌ ﴾ ( البقرة/2:168)
168.
Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik
dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan
musuh yang nyata.
﴿ اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ
تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:169)
169.
Sesungguhnya (setan) hanya menyuruh kamu untuk berbuat jahat dan keji
serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ
قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَآ اَلْفَيْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَا ۗ اَوَلَوْ كَانَ
اٰبَاۤؤُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَهْتَدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:170)
170.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah,” mereka menjawab, “Tidak. Kami tetap mengikuti kebiasaan yang kami
dapati pada nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti juga) walaupun
nenek moyang mereka (itu) tidak mengerti apa pun dan tidak mendapat petunjuk?
﴿ وَمَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا كَمَثَلِ الَّذِيْ يَنْعِقُ بِمَا
لَا يَسْمَعُ اِلَّا دُعَاۤءً وَّنِدَاۤءً ۗ صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا
يَعْقِلُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:171)
171.
Perumpamaan (penyeru) orang-orang yang kufur adalah seperti
(penggembala) yang meneriaki (gembalaannya) yang tidak mendengar (memahami)
selain panggilan dan teriakan (saja). (Mereka) tuli, bisu, dan buta sehingga
mereka tidak mengerti.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا
رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ ﴾ (
البقرة/2:172)
172.
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami
anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya
menyembah kepada-Nya.
﴿ اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ
الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ
بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾
( البقرة/2:173)
173.
Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi,
dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan
tetapi, siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ
الْكِتٰبِ وَيَشْتَرُوْنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًاۙ اُولٰۤىِٕكَ مَا يَأْكُلُوْنَ
فِيْ بُطُوْنِهِمْ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوْمَ
الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:174)
174.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan
Allah, yaitu Kitab (Taurat), dan menukarkannya dengan harga murah, mereka hanya
menelan api neraka ke dalam perutnya. Allah tidak akan menyapa mereka pada hari
Kiamat dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang sangat pedih.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰى
وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَآ اَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ ﴾ (
البقرة/2:175)
175.
Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan
ampunan. Maka, alangkah beraninya mereka menentang api neraka.
﴿ ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ نَزَّلَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ ۗ وَاِنَّ
الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِى الْكِتٰبِ لَفِيْ شِقَاقٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ ﴾ (
البقرة/2:176)
176.
Yang demikian itu disebabkan Allah telah menurunkan kitab suci dengan
hak. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (kebenaran) kitab
suci itu benar-benar dalam perpecahan yang jauh.
﴿ ۞ لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ
الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى
حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ
وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ
وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى
الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ
صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:177)
177.
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat,
melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari
Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta,
dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati
janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ
فِى الْقَتْلٰىۗ اَلْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْاُنْثٰى
بِالْاُنْثٰىۗ فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ
ۢبِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَاۤءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍ ۗ ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ
رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗفَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾
( البقرة/2:178)
178.
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba sahaya dengan hamba sahaya, dan perempuan dengan perempuan. Siapa yang
memperoleh maaf dari saudaranya hendaklah mengikutinya dengan cara yang patut
dan hendaklah menunaikan kepadanya dengan cara yang baik.48) Yang demikian itu
adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Siapa yang melampaui batas setelah
itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.
48) Perintah untuk memberikan kebaikan dengan
cara yang baik berlaku untuk kedua belah pihak, baik pembunuh maupun wali
korban pembunuhan.
﴿ وَلَكُمْ فِى الْقِصَاصِ حَيٰوةٌ يّٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:179)
179.
Dalam kisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang
berakal agar kamu bertakwa.
﴿ كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ
تَرَكَ خَيْرًا ۖ ۨالْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ
بِالْمَعْرُوْفِۚ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ ۗ ﴾ ( البقرة/2:180)
180.
Diwajibkan kepadamu, apabila seseorang di antara kamu didatangi
(tanda-tanda) maut sedang dia meninggalkan kebaikan (harta yang banyak),
berwasiat kepada kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang patut
(sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.49)
49) Menurut mayoritas ulama, ayat ini dinasakh
dengan ayat waris dan hadis “lā waṣiyyata li wāriṡin” (Tidak ada wasiat bagi
ahli waris).
﴿ فَمَنْۢ بَدَّلَهٗ بَعْدَمَا سَمِعَهٗ فَاِنَّمَآ اِثْمُهٗ
عَلَى الَّذِيْنَ يُبَدِّلُوْنَهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ۗ ﴾ (
البقرة/2:181)
181.
Siapa yang mengubahnya (wasiat itu), setelah mendengarnya, sesungguhnya
dosanya hanya bagi orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
﴿ فَمَنْ خَافَ مِنْ مُّوْصٍ جَنَفًا اَوْ اِثْمًا فَاَصْلَحَ
بَيْنَهُمْ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ﴾ (
البقرة/2:182)
182.
Akan tetapi, siapa yang khawatir terhadap pewasiat (akan berlaku) tidak
adil atau berbuat dosa, lalu dia mendamaikan mereka,50) dia tidak berdosa.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
50) Maksud mendamaikan di sini ialah menyuruh
orang yang berwasiat untuk berlaku adil dalam berwasiat sesuai dengan ketentuan
agama.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ﴾ (
البقرة/2:183)
183.
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
﴿ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ
عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ
فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ
ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:184)
184.
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau
dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang
dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat
menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,51) itu lebih baik baginya dan
berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
51) Siapa yang memberi makan kepada lebih dari
seorang miskin untuk sehari, itu lebih baik.
﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى
لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ
مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ
الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا
هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:185)
185.
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di
antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu,
berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka
(wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
﴿ وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ
اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ
وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:186)
186.
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku,
sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman
kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
﴿ اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى
نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ
اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ
وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ
لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ
مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى
الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ
تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ
اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:187)
187.
Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka
adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan
memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah
ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan)
antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah
puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu
(dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka,
janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia agar mereka bertakwa.
﴿ وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ
النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:188)
188.
Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud
agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa,
padahal kamu mengetahui.
﴿ ۞ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ
لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ
ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ
اَبْوَابِهَا ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:189)
189.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit.52)
Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.”
Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu
adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari
pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
52) Bulan sabit adalah bukti meyakinkan
pergantian bulan. Setelah bulan sabit akhir bulan tampak tipis seperti pelepah
kurma (surah Yāsīn/36: 39) menjelang pagi, pada malam berikutnya bulan ‘mati’
(tidak tampak sama sekali), kemudian disusul tampaknya bulan sabit tipis sesaat
setelah magrib. Itulah awal bulan yang digunakan untuk perhitungan waktu
ibadah, seperti puasa Ramadan dan haji.
﴿ وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ
يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
﴾ ( البقرة/2:190)
190.
Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.
﴿ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ
حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ
عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ
فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:191)
191.
Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah
mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah53) itu lebih kejam
daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam,
kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka
perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
53) Fitnah dalam ayat ini berarti perbuatan
yang menimbulkan kekacauan, seperti mengusir orang dari kampung halamannya,
merampas harta, menyakiti orang lain, menghalangi orang dari jalan Allah Swt.,
atau melakukan kemusyrikan (lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 102).
﴿ فَاِنِ انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:192)
192.
Namun, jika mereka berhenti (memusuhimu), sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ وَقٰتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ
الدِّيْنُ لِلّٰهِ ۗ فَاِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ اِلَّا عَلَى
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:193)
193.
Perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah dan agama (ketaatan)
hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (melakukan fitnah), tidak ada
(lagi) permusuhan, kecuali terhadap orang-orang zalim.
﴿ اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ
قِصَاصٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى
عَلَيْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
﴾ ( البقرة/2:194)
194.
Bulan haram dengan bulan haram54) dan (terhadap) sesuatu yang
dihormati55) berlaku (hukum) kisas. Oleh sebab itu, siapa yang menyerang kamu,
seranglah setimpal dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
54) Maksudnya adalah bahwa jika diserang pada
bulan haram, umat Islam diperbolehkan untuk membalas serangan pada bulan itu
juga.-><-55) Sesuatu yang dihormati dapat berarti bulan haram, yaitu
Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab; tanah haram (Makkah), dan dalam
keadaan berihram.-><-
﴿ وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا
بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:195)
195.
Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam
kebinasaan, dan berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.
﴿ وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ
اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ
حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ
بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ
ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا
اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى
الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ
لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:196)
196.
Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika
kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu56) yang mudah didapat dan jangan mencukur
(rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia
wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban.57) Apabila kamu
dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia
(wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak
mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh
(hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu
berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
56) Hadyu adalah hewan ternak yang disembelih
di tanah haram Makkah pada Iduladha dan hari-hari tasyrik karena menjalankan
haji tamattu’ atau qiran, meninggalkan salah satu manasik haji atau umrah,
mengerjakan salah satu larangan manasik, atau murni ingin mendekatkan diri
kepada Allah Swt. sebagai ibadah sunah.-><-57) Fidyah (tebusan) karena
tidak dapat menyempurnakan manasik haji dengan alasan tertentu.
﴿ اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ
الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا
تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ﴾ ( البقرة/2:197)
197.
(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.58)
Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat
rafaṡ,59) berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala
kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang mempunyai akal sehat.
58) Waktu yang dimaklumi untuk pelaksanaan
ibadah haji ialah Syawal, Zulkaidah, dan 10 malam pertama Zulhijah.-><-59)
Rafaṡ berarti ‘mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang
tidak senonoh, atau hubungan seks’.
﴿ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ
رَّبِّكُمْ ۗ فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ
الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ
لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ ﴾ ( البقرة/2:198)
198.
Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu (pada musim
haji). Apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di
Masyarilharam.60) Berzikirlah kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk
kepadamu meskipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
60) Yang dimaksud dengan Masyarilharam adalah
bukit Quzah di Muzdalifah. Akan tetapi, telah disepakati bahwa Muzdalifah
secara keseluruhan dapat digunakan sebagai tempat mabīt.
﴿ ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا
اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:199)
199.
Kemudian, bertolaklah kamu dari tempat orang-orang bertolak (Arafah) dan
mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ
كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ﴾ (
البقرة/2:200)
200.
Apabila kamu telah menyelesaikan manasik (rangkaian ibadah) haji,
berzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu,
bahkan berzikirlah lebih dari itu. Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan
kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak
memperoleh bagian apa pun.
﴿ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴾ (
البقرة/2:201)
201. Di
antara mereka ada juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”
﴿ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ
سَرِيْعُ الْحِسَابِ ﴾ ( البقرة/2:202)
202.
Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka
kerjakan. Allah Mahacepat perhitungan-Nya.
﴿ ۞ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ
تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ
اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ
اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:203)
203.
Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya.61)
Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa
baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya,62) (yakni)
bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya
kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.
61) Maksud zikir di sini ialah membaca takbir,
tasbih, tahmid, dan sebagainya. Maksud beberapa hari yang berbilang ialah hari
tasyrik, yaitu tiga hari setelah Iduladha (tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah).-><-62) Mempercepat pada ayat ini berarti meninggalkan Mina
pada tanggal 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam (nafar awwal). Adapun
mengakhirkannya berarti meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah (nafar ṡāni).
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙ وَهُوَ اَلَدُّ
الْخِصَامِ ﴾ ( البقرة/2:204)
204. Di
antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan
engkau (Nabi Muhammad) dan dia menjadikan Allah sebagai saksi atas (kebenaran)
isi hatinya. Padahal, dia adalah penentang yang paling keras.
﴿ وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا
وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ ﴾ (
البقرة/2:205)
205.
Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk
berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak
menyukai kerusakan.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ
بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴾ ( البقرة/2:206)
206.
Apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah
kesombongan yang menyebabkan dia berbuat dosa (lebih banyak lagi). Maka, cukuplah
(balasan) baginya (neraka) Jahanam. Sungguh (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk
tempat tinggal.
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ
اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ ﴾ ( البقرة/2:207)
207. Di
antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari rida Allah.
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba(-Nya).
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ
كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِيْنٌ ﴾ ( البقرة/2:208)
208.
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian)
secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia
musuh yang nyata bagimu.
﴿ فَاِنْ زَلَلْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْكُمُ الْبَيِّنٰتُ
فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:209)
209.
Maka, jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) setelah bukti-bukti
kebenaran yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.
﴿ هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيَهُمُ اللّٰهُ فِيْ
ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ ۗ وَاِلَى اللّٰهِ
تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:210)
210.
Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu (pada hari Kiamat), kecuali kedatangan
Allah dalam naungan awan bersama malaikat (untuk melakukan perhitungan),
sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Kepada Allahlah segala perkara
dikembalikan.
﴿ سَلْ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ كَمْ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ اٰيَةٍ ۢ
بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُ
فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ﴾ ( البقرة/2:211)
211.
Tanyakanlah kepada Bani Israil, “Berapa banyak bukti nyata (kebenaran)
yang telah Kami anugerahkan kepada mereka?” Siapa yang menukar nikmat Allah
(dengan kekufuran) setelah (nikmat itu) datang kepadanya, sesungguhnya Allah
Mahakeras hukuman-Nya.
﴿ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا
وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ
يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴾ (
البقرة/2:212)
212.
Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang
kufur dan mereka (terus) menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang
yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Allah memberi rezeki
kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
﴿ كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ
النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ
بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا
اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ
الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا
اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ
يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ﴾ ( البقرة/2:213)
213.
Manusia itu (dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah
timbul perselisihan,) lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar
gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mengandung
kebenaran untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali orang-orang yang
telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka,
karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya, Allah
memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka
perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan
yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).
﴿ اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ
مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ
وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ ﴾ (
البقرة/2:214)
214.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu.
Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan)
sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah
datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
﴿ يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ
مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ
وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ
عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:215)
215.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka
infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya
diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).”
Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
﴿ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى
اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا
شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
ࣖ ﴾ ( البقرة/2:216)
216. Diwajibkan
atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk
bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
﴿ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ
قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ
وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ
وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ
حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ
مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ
اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ
هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:217)
217.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan
haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun,
menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang
masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar
(dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih
kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai
kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu
yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka
di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ
غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:218)
218.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah
dan berjihad63) di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
63) Jihad secara umum berarti mencurahkan
segala kemampuan, baik harta maupun raga untuk memperjuangkan agama Allah Swt.
dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt.
﴿ ۞ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ
فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ
نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ
يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ ﴾ (
البقرة/2:219)
219.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar64) dan judi.
Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Mereka
(juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang
diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir
64) Khamar adalah segala sesuatu yang
mengandung unsur yang memabukkan.
﴿ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ
الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ
فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ
شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:220)
220.
tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad)
tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.”
Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui
orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah
menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَمَةٌ
مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا
الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ
مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ
وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ
اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:221)
221.
Janganlah kamu menikahi perempuan musyrik hingga mereka beriman!
Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan
musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Jangan pula kamu menikahkan laki-laki
musyrik (dengan perempuan yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, hamba
sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun
dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke
surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia agar mereka mengambil pelajaran.
﴿ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ
فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى
يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ﴾ (
البقرة/2:222)
222.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu
adalah suatu kotoran.”65) Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan
intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan
intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci
(setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
65) Haid adalah darah yang keluar bersama
jaringan yang dipersiapkan untuk pembuahan di rahim perempuan. Keluarnya secara
periodik, sesuai dengan periode pelepasan sel telur ke rahim. Kondisi seperti
itu yang dianggap kotor dan menjadikan perempuan tidak suci secara syar‘i,
termasuk tidak suci untuk digauli suaminya.
﴿ نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى
شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا
اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:223)
223.
Istrimu adalah ladang bagimu.66) Maka, datangilah ladangmu itu
(bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan bagaimana yang kamu sukai.
Utamakanlah (hal yang terbaik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menghadap kepada-Nya. Sampaikanlah kabar
gembira kepada orang-orang mukmin.
66) Istri diumpamakan sebagai ladang, tempat
menanam benih. Maka, tanamlah benih itu sesuai waktu yang disukai.
﴿ وَلَا تَجْعَلُوا اللّٰهَ عُرْضَةً لِّاَيْمَانِكُمْ اَنْ
تَبَرُّوْا وَتَتَّقُوْا وَتُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:224)
224.
Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang
dari berbuat baik, bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ
وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ
حَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:225)
225.
Allah tidak menghukummu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi
Dia menghukummu karena sumpah yang diniatkan oleh hatimu. Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyantun.67)
67) Allah Swt. Maha Penyantun (halīm) berarti
tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.
﴿ لِلَّذِيْنَ يُؤْلُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ تَرَبُّصُ
اَرْبَعَةِ اَشْهُرٍۚ فَاِنْ فَاۤءُوْ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:226)
226.
Orang yang meng-ila’ (bersumpah tidak mencampuri) istrinya diberi
tenggang waktu empat bulan. Jika mereka kembali (mencampuri istrinya),
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ وَاِنْ عَزَمُوا الطَّلَاقَ فَاِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ﴾
( البقرة/2:227)
227.
Jika mereka berketetapan hati untuk bercerai, sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ وَالْمُطَلَّقٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوْۤءٍۗ
وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ اَنْ يَّكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللّٰهُ فِيْٓ اَرْحَامِهِنَّ
اِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ وَبُعُوْلَتُهُنَّ اَحَقُّ
بِرَدِّهِنَّ فِيْ ذٰلِكَ اِنْ اَرَادُوْٓا اِصْلَاحًا ۗوَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ
عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللّٰهُ
عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:228)
228.
Para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga
kali qurū’ (suci atau haid). Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
Akhir. Suami-suami mereka lebih berhak untuk kembali kepada mereka dalam (masa)
itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Mereka (para perempuan) mempunyai hak
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami
mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ اَلطَّلَاقُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ
تَسْرِيْحٌۢ بِاِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَأْخُذُوْا مِمَّآ
اٰتَيْتُمُوْهُنَّ شَيْـًٔا اِلَّآ اَنْ يَّخَافَآ اَلَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ
اللّٰهِ ۗ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۙ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا فِيْمَا افْتَدَتْ بِهٖ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا
تَعْتَدُوْهَا ۚوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:229)
229.
Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat)
menahan (rujuk) dengan cara yang patut atau melepaskan (menceraikan) dengan
baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu (mahar) yang telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu
menjalankan batas-batas ketentuan Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa
keduanya tidak mampu menjalankan batas-batas (ketentuan) Allah, maka keduanya
tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus
dirinya.68) Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, janganlah kamu melanggarnya.
Siapa yang melanggar batas-batas (ketentuan) Allah, mereka itulah orang-orang
zalim.
68) Ayat ini menjadi dasar hukum khulu‘ dan
penerimaan ‘iwaḍ. Khulu‘ yaitu hak istri untuk bercerai dari suaminya dengan
membayar ‘iwaḍ (uang tebusan) melalui pengadilan.
﴿ فَاِنْ طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهٗ مِنْۢ بَعْدُ حَتّٰى
تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهٗ ۗ فَاِنْ طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ
يَّتَرَاجَعَآ اِنْ ظَنَّآ اَنْ يُّقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ
حُدُوْدُ اللّٰهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:230)
230.
Jika dia menceraikannya kembali (setelah talak kedua), perempuan itu
tidak halal lagi baginya hingga dia menikah dengan laki-laki yang lain. Jika
(suami yang lain itu) sudah menceraikannya, tidak ada dosa bagi keduanya (suami
pertama dan mantan istri) untuk menikah kembali jika keduanya menduga akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang
diterangkan-Nya kepada orang-orang yang (mau) mengetahui.
﴿ وَاِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَبَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ
فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ سَرِّحُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍۗ وَلَا تُمْسِكُوْهُنَّ
ضِرَارًا لِّتَعْتَدُوْا ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ
وَلَا تَتَّخِذُوْٓا اٰيٰتِ اللّٰهِ هُزُوًا وَّاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ
عَلَيْكُمْ وَمَآ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنَ الْكِتٰبِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ
بِهٖ ۗوَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
﴾ ( البقرة/2:231)
231.
Apabila kamu menceraikan istri(-mu), hingga (hampir) berakhir masa
idahnya,69) tahanlah (rujuk) mereka dengan cara yang patut atau ceraikanlah
mereka dengan cara yang patut (pula). Janganlah kamu menahan (rujuk) mereka
untuk memberi kemudaratan sehingga kamu melampaui batas. Siapa yang melakukan
demikian, dia sungguh telah menzalimi dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan
ayat-ayat (hukum-hukum) Allah sebagai bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah
kepadamu dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Kitab (Al-Qur’an)
dan Hikmah (Sunah), untuk memberi pengajaran kepadamu. Bertakwalah kepada Allah
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
69) Idah ialah masa menunggu (tidak boleh
menikah) bagi perempuan karena perceraian atau kematian suaminya.
﴿ وَاِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَبَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَلَا
تَعْضُلُوْهُنَّ اَنْ يَّنْكِحْنَ اَزْوَاجَهُنَّ اِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ
بِالْمَعْرُوْفِ ۗ ذٰلِكَ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ ذٰلِكُمْ اَزْكٰى لَكُمْ وَاَطْهَرُ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ
وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:232)
232.
Apabila kamu (sudah) menceraikan istri(-mu) lalu telah sampai (habis)
masa idahnya, janganlah kamu menghalangi mereka untuk menikah dengan (calon)
suaminya70) apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang
patut. Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman
kepada Allah dan hari Akhir. Hal itu lebih bersih bagi (jiwa)-mu dan lebih suci
(bagi kehormatanmu). Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
70) Maksudnya adalah menikah lagi, baik dengan
bekas suaminya maupun laki-laki yang lain.
﴿ ۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ
كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ
لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا
وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ
بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ
تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ
اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ
مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ
اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:233)
233.
Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan
pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai
dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan
jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu
pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan
persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya.
Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu
jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.
﴿ وَالَّذِيْنَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُوْنَ اَزْوَاجًا
يَّتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّعَشْرًا ۚ فَاِذَا
بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا فَعَلْنَ فِيْٓ
اَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ﴾ (
البقرة/2:234)
234.
Orang-orang yang mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri
hendaklah mereka (istri-istri) menunggu dirinya (beridah) empat bulan sepuluh
hari. Kemudian, apabila telah sampai (akhir) idah mereka, tidak ada dosa bagimu
(wali) mengenai apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka71) menurut cara
yang patut. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
71) Setelah masa idah selesai, perempuan boleh
berhias, bepergian, atau menerima pinangan.
﴿ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا عَرَّضْتُمْ بِهٖ مِنْ
خِطْبَةِ النِّسَاۤءِ اَوْ اَكْنَنْتُمْ فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ
اَنَّكُمْ سَتَذْكُرُوْنَهُنَّ وَلٰكِنْ لَّا تُوَاعِدُوْهُنَّ سِرًّا اِلَّآ
اَنْ تَقُوْلُوْا قَوْلًا مَّعْرُوْفًا ەۗ وَلَا تَعْزِمُوْا عُقْدَةَ النِّكَاحِ
حَتّٰى يَبْلُغَ الْكِتٰبُ اَجَلَهٗ ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا
فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوْهُ ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
ࣖ ﴾ ( البقرة/2:235)
235.
Tidak ada dosa bagimu atas kata sindiran untuk meminang perempuan-perempuan72)
atau (keinginan menikah) yang kamu sembunyikan dalam hati. Allah mengetahui
bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka. Akan tetapi, janganlah kamu berjanji
secara diam-diam untuk (menikahi) mereka, kecuali sekadar mengucapkan kata-kata
yang patut (sindiran). Jangan pulalah kamu menetapkan akad nikah sebelum
berakhirnya masa idah. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu. Maka, takutlah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyantun.
72) Perempuan yang boleh dipinang secara
sindiran ialah perempuan yang dalam masa idah karena ditinggal mati oleh
suaminya atau karena talak bā’in, sedangkan perempuan yang dalam idah talak
raj‘iy (bisa dirujuk) tidak boleh dipinang, walaupun dengan sindiran.
﴿ لَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ مَا لَمْ
تَمَسُّوْهُنَّ اَوْ تَفْرِضُوْا لَهُنَّ فَرِيْضَةً ۖ وَّمَتِّعُوْهُنَّ عَلَى
الْمُوْسِعِ قَدَرُهٗ وَعَلَى الْمُقْتِرِ قَدَرُهٗ ۚ مَتَاعًا ۢبِالْمَعْرُوْفِۚ
حَقًّا عَلَى الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:236)
236.
Tidak ada dosa bagimu (untuk tidak membayar mahar) jika kamu menceraikan
istri-istrimu yang belum kamu sentuh (campuri) atau belum kamu tentukan
maharnya. Berilah mereka mut‘ah,73) bagi yang kaya sesuai dengan kemampuannya
dan bagi yang miskin sesuai dengan kemampuannya pula, sebagai pemberian dengan
cara yang patut dan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat ihsan.
73)
Mut‘ah yang dimaksud adalah pemberian suami kepada istri yang
diceraikannya sebagai pelipur, di samping nafkah yang wajib ditunaikannya sesuai
dengan kemampuannya.
﴿ وَاِنْ طَلَّقْتُمُوْهُنَّ مِنْ قَبْلِ اَنْ تَمَسُّوْهُنَّ
وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيْضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ اِلَّآ اَنْ
يَّعْفُوْنَ اَوْ يَعْفُوَا الَّذِيْ بِيَدِهٖ عُقْدَةُ النِّكَاحِ ۗ وَاَنْ
تَعْفُوْٓا اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۗ وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۗ اِنَّ
اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:237)
237.
Jika kamu menceraikan mereka sebelum kamu sentuh (campuri), padahal kamu
sudah menentukan maharnya, maka (bayarlah) separuh dari apa yang telah kamu
tentukan, kecuali jika mereka atau pihak yang memiliki kewenangan nikah (suami
atau wali) membebaskannya.74) Pembebasanmu itu lebih dekat pada ketakwaan.
Janganlah melupakan kebaikan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.
74) Yang dimaksud dengan orang yang memiliki
kewenangan nikah adalah suami atau wali. Jika yang membebaskan mahar adalah
wali, suami dibebaskan dari kewajiban membayar separuh mahar. Apabila suami
yang membebaskannya, dalam arti berkomitmen untuk membayar seluruh mahar yang
disebutkan, dia harus membayar mahar seluruhnya. Namun, wali yang boleh
bertindak demikian hanyalah wali mujbir, yaitu wali yang berhak memaksa anak
gadis untuk menikah, seperti ayah atau kakek kandung.
﴿ حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى
وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:238)
238.
Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā.75) Berdirilah karena
Allah (dalam salat) dengan khusyuk.
75) Menurut pendapat yang masyhur, salat Wusṭā
adalah salat Asar.
﴿ فَاِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا اَوْ رُكْبَانًا ۚ فَاِذَآ
اَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا
تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:239)
239.
Jika kamu berada dalam keadaan takut, salatlah dengan berjalan kaki atau
berkendaraan. Lalu, apabila kamu telah aman, ingatlah Allah (salatlah)
sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.
﴿ وَالَّذِيْنَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُوْنَ اَزْوَاجًاۖ
وَّصِيَّةً لِّاَزْوَاجِهِمْ مَّتَاعًا اِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ اِخْرَاجٍ ۚ فَاِنْ
خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْ مَا فَعَلْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِنَّ مِنْ
مَّعْرُوْفٍۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:240)
240.
Orang-orang yang akan mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri
hendaklah membuat wasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) nafkah sampai setahun
tanpa mengeluarkannya (dari rumah). Akan tetapi, jika mereka keluar (sendiri),
tidak ada dosa bagimu mengenai hal-hal yang patut yang mereka lakukan terhadap
diri mereka sendiri. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِۗ حَقًّا عَلَى
الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:241)
241.
Bagi istri-istri yang diceraikan terdapat hak mut‘ah dengan cara yang
patut. Demikian ini adalah ketentuan bagi orang-orang yang bertakwa.
﴿ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ
تَعْقِلُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:242)
242.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti.
﴿ ۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ
وَهُمْ اُلُوْفٌ حَذَرَ الْمَوْتِۖ فَقَالَ لَهُمُ اللّٰهُ مُوْتُوْا ۗ ثُمَّ
اَحْيَاهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ
النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:243)
243.
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung
halamannya dalam jumlah ribuan karena takut mati? Lalu, Allah berfirman kepada
mereka, “Matilah kamu!” Kemudian, Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah
Pemberi karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
﴿ وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:244)
244.
Berperanglah kamu di jalan Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا
فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ
وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:245)
245.
Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah?76) Dia akan
melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat.
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
76) Maksud memberi pinjaman kepada Allah Swt.
adalah menginfakkan harta di jalan-Nya.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ
بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا
نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا
كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ
عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:246)
246.
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat,
(yaitu) ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang
raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Dia menjawab,
“Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang
juga.” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah,
sedangkan sungguh kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari)
anak-anak kami?”77) Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka
berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui
orang-orang zalim.
77) Mereka diusir dari kampung halaman dan
anak-anak mereka ditawan.
﴿ وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ
طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ
اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ
اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۗ
وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:247)
247.
Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh
kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu
daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab,
“Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan
kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada
siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
﴿ وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اٰيَةَ مُلْكِهٖٓ اَنْ
يَّأْتِيَكُمُ التَّابُوْتُ فِيْهِ سَكِيْنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ
مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوْسٰى وَاٰلُ هٰرُوْنَ تَحْمِلُهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ۗ اِنَّ
فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:248)
248.
Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah
datangnya Tabut78) kepadamu yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu
dan sisa dari apa yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan keluarga Harun yang
dibawa oleh para malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu jika kamu orang-orang mukmin.
78) Tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat.
﴿ فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ
مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ
يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ
فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ
وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ
مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ
مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:249)
249.
Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata,
“Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang
meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang
tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk
seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil
di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya
menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini
melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar
dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.
﴿ وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ
اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكٰفِرِيْنَ ۗ ﴾ ( البقرة/2:250)
250.
Ketika mereka maju melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan
menangkanlah kami atas kaum yang kafir.”
﴿ فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ
وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُ ۗ
وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ
وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:251)
251.
Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan
Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan
hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya
Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain,
niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang
dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.
﴿ تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۗ
وَاِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ۔ ﴾ ( البقرة/2:252)
252.
Itulah ayat-ayat Allah. Kami membacakannya kepadamu (Nabi Muhammad)
dengan benar. Sesungguhnya engkau benar-benar termasuk di antara para rasul.
﴿ ۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ
مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا
عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ وَلَوْ
شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا
جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ وَلٰكِنِ اخْتَلَفُوْا فَمِنْهُمْ مَّنْ اٰمَنَ
وَمِنْهُمْ مَّنْ كَفَرَ ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلُوْاۗ وَلٰكِنَّ
اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:253)
253.
Para rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain).
Di antara mereka ada yang Allah berbicara (langsung) dengannya dan sebagian
lagi Dia tinggikan beberapa derajat. Kami telah menganugerahkan kepada Isa
putra Maryam bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat) dan Kami memperkuat dia
dengan Ruhulkudus (Jibril). Seandainya Allah menghendaki, niscaya orang-orang
setelah mereka tidak akan saling membunuh setelah bukti-bukti sampai kepada
mereka. Akan tetapi, mereka berselisih sehingga ada di antara mereka yang
beriman dan ada (pula) yang kufur. Andaikata Allah menghendaki, tidaklah mereka
saling membunuh. Namun, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا
رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا
خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:254)
254.
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang
telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada
(lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab,
dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.
﴿ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ
لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى
الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ
عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ
وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ﴾ ( البقرة/2:255)
255.
Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh
tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada
yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang
ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.
Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa
berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
﴿ لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ
الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ
اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:256)
256.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas
jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut79) dan
beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat
yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
79) Kata tagut disebutkan untuk setiap yang
melampaui batas dalam keburukan. Oleh karena itu, setan, dajal, penyihir,
penetap hukum yang bertentangan dengan hukum Allah Swt., dan penguasa yang
tirani dinamakan tagut.
﴿ اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ
الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ
الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:257)
257.
Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka
dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur,
pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka
(orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ
اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ
وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ
يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ
الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ ﴾ (
البقرة/2:258)
258.
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai
Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan
(kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan
mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.”
Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari
timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur
itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
﴿ اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى
عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ
اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ
يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى
طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ
وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا
ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ
عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:259)
259.
Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang
(bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia
berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?”
Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya
(kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia
menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman,
“Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan
minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi
tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi
manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya
kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).”
Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.”80)
80) Sains tidak bisa menjelaskan bagaimana
orang yang ditidurkan selama seratus tahun dan makanannya tetap dalam keadaan
utuh seperti sedia kala, sementara keledainya telah menjadi tulang belulang,
lalu tulang belulang itu dikumpulkan dan atas kuasa Allah Swt. dapat hidup
kembali.
﴿ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ
الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ
قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ
اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ
سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:260)
260.
(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Dia (Allah) berfirman, “Belum percayakah
engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang.” Dia
(Allah) berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu dekatkanlah
kepadamu (potong-potonglah). Kemudian, letakkanlah di atas setiap bukit satu
bagian dari tiap-tiap burung. Selanjutnya, panggillah mereka, niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.81)
81) Sains tidak bisa menjelaskan bagaimana
burung yang telah dipotong-potong dan bagian-bagian tubuhnya disebar di
tempat-tempat yang saling berjauhan dapat dihidupkan kembali oleh Allah Swt.
﴿ مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ﴾ (
البقرة/2:261)
261.
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah
seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh
tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
﴿ اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
ثُمَّ لَا يُتْبِعُوْنَ مَآ اَنْفَقُوْا مَنًّا وَّلَآ اَذًىۙ لَّهُمْ
اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾
( البقرة/2:262)
262.
Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian
tidak mengiringi apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak
ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih.
﴿ ۞ قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ
يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:263)
263.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah
yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ
بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا
يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ
عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ
عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
﴾ ( البقرة/2:264)
264.
Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang
menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu
licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah
(batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang
mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
﴿ وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ
مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبْوَةٍ
اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا
وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:265)
265.
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida
Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi
yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun
memadai).82) Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
82) Diumpamakan dengan dataran tinggi karena
dataran tinggi yang lebih dingin berpotensi mendapatkan awan hujan lebih banyak
daripada dataran rendah sehingga tanamannya lebih subur. Kalaupun tidak ada
hujan lebat, gerimis pun cukup untuk membasahi tanahnya.
﴿ اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ
نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ
كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ
فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ
لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:266)
266.
Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan
anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala
macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki
keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang
mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ
مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا
الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ
تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ﴾ (
البقرة/2:267)
267.
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.
Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau
mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah
bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.
﴿ اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ
بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ
وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ ﴾ ( البقرة/2:268)
268.
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya.
Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
﴿ يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ
الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ
اُولُوا الْاَلْبَابِ ﴾ ( البقرة/2:269)
269. Dia
(Allah) menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang
dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak
ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ululalbab.
﴿ وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مِّنْ
نَّذْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ ﴾ (
البقرة/2:270)
270.
Infak apa pun yang kamu berikan atau nazar apa pun yang kamu janjikan
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Bagi orang-orang zalim tidak ada satu pun
penolong (dari azab Allah).
﴿ اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا
وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ
سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:271)
271.
Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik
bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan.
﴿ ۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ
يَّشَاۤءُ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗوَمَا تُنْفِقُوْنَ
اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ
اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:272)
272.
Bukanlah kewajibanmu (Nabi Muhammad) menjadikan mereka mendapat
petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki
(berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Kebaikan apa pun yang kamu
infakkan, (manfaatnya) untuk dirimu (sendiri). Kamu (orang-orang mukmin) tidak
berinfak, kecuali karena mencari rida Allah. Kebaikan apa pun yang kamu
infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan
dizalimi.
﴿ لِلْفُقَرَاۤءِ الَّذِيْنَ اُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الْاَرْضِۖ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ
اَغْنِيَاۤءَ مِنَ التَّعَفُّفِۚ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمٰهُمْۚ لَا يَسْـَٔلُوْنَ
النَّاسَ اِلْحَافًا ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ
عَلِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:273)
273.
(Apa pun yang kamu infakkan) diperuntukkan bagi orang-orang fakir yang
terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah dan mereka tidak dapat
berusaha di bumi. Orang yang tidak mengetahuinya mengira bahwa mereka adalah
orang-orang kaya karena mereka memelihara diri dari mengemis. Engkau (Nabi
Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya (karena) mereka tidak meminta
secara paksa kepada orang lain. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan,
sesungguhnya Allah Mahatahu tentang itu.
﴿ اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ
سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:274)
274.
Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik
secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
﴿ اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا
كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ
بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ
الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى
فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:275)
275.
Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat berdiri,
kecuali seperti orang yang berdiri sempoyongan karena kesurupan setan. Demikian
itu terjadi karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba.
Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa pun
yang telah sampai kepadanya peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu
dia berhenti sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba),
mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
﴿ يَمْحَقُ اللّٰهُ الرِّبٰوا وَيُرْبِى الصَّدَقٰتِ ۗ وَاللّٰهُ
لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ اَثِيْمٍ ﴾ ( البقرة/2:276)
276.
Allah menghilangkan (keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah.
Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat kufur lagi bergelimang dosa.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَقَامُوا
الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:277)
277.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, beramal saleh, menegakkan salat,
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa
takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا
بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ ( البقرة/2:278)
278.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang mukmin.
﴿ فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ
وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ
وَلَا تُظْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:279)
279.
Jika kamu tidak melaksanakannya, ketahuilah akan terjadi perang
(dahsyat) dari Allah dan Rasul-Nya. Akan tetapi, jika kamu bertobat, kamu
berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak
dizalimi (dirugikan).
﴿ وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ
وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( البقرة/2:280)
280.
Jika dia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tenggang
waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan utang) itu
lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui(-nya).
﴿ وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ
تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:281)
281.
Waspadalah terhadap suatu hari (kiamat) yang padanya kamu semua
dikembalikan kepada Allah. Kemudian, setiap orang diberi balasan yang sempurna
sesuai dengan apa yang telah dilakukannya dan mereka tidak dizalimi.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ
اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ
بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ
فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ
رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ
سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ
وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ
لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ
الشُّهَدَۤاءِ اَنْ تَضِلَّ اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ
وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ
تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى اَجَلِهٖۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ
اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ
تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ
جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْٓا اِذَا تَبَايَعْتُمْ ۖ وَلَا
يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌۢ
بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴾ ( البقرة/2:282)
282.
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya. Hendaklah seorang pencatat
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah pencatat menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajar-kan kepadanya. Hendaklah dia
mencatat(-nya) dan orang yang berutang itu mendiktekan(-nya). Hendaklah dia
bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia menguranginya sedikit pun.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya, lemah (keadaannya), atau
tidak mampu mendiktekan sendiri, hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar.
Mintalah kesaksian dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada
(saksi) dua orang laki-laki, (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan
di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada) sehingga jika
salah seorang (saksi perempuan) lupa, yang lain mengingatkannya. Janganlah
saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Janganlah kamu bosan mencatatnya
sampai batas waktunya, baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu
lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih
mendekatkan kamu pada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perniagaan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu. Maka, tidak ada dosa bagi kamu jika
kamu tidak mencatatnya. Ambillah saksi apabila kamu berjual beli dan janganlah
pencatat mempersulit (atau dipersulit), begitu juga saksi. Jika kamu melakukan
(yang demikian), sesungguhnya hal itu suatu kefasikan padamu. Bertakwalah
kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
﴿ ۞ وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا
فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى
اؤْتُمِنَ اَمَانَتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا
الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗٓ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا
تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:283)
283.
Jika kamu dalam perjalanan, sedangkan kamu tidak mendapatkan seorang
pencatat, hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Akan tetapi, jika
sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah,
Tuhannya. Janganlah kamu menyembunyikan kesaksian karena siapa yang
menyembunyikannya, sesungguhnya hatinya berdosa. Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
﴿ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ
تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ
فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( البقرة/2:284)
284.
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika
kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya,
niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia
kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.
﴿ اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ
وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ
وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا
وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ﴾ ( البقرة/2:285)
285.
Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka
juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami.
Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
﴿ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ
نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا
لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ
مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ﴾ ( البقرة/2:286)
286.
Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya
ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada
(pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,)
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami.
Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
(Al-Baqarah/2:1-286)
dokprizis |
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.