Deskripsi
- Surat Al Maidah : 1 - 40
- Surat Al Maidah : 41 - 80
- Surat Al Maidah : 81 - 120
81.
Seandainya mereka beriman kepada Allah, Nabi (Muhammad), dan apa yang
diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu
sebagai sekutu.222) Akan tetapi, banyak di antara mereka adalah orang-orang
fasik.
222) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ ۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا
الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً
لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ
مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔ ﴾ (
الماۤئدة/5:82)
82.
Pasti akan engkau dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
Pasti akan engkau dapati pula orang yang paling dekat persahabatannya dengan
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami
adalah orang Nasrani.” Hal itu karena di antara mereka terdapat para pendeta
dan rahib, juga karena mereka tidak menyombongkan diri.
﴿ وَاِذَا سَمِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَى الرَّسُوْلِ تَرٰٓى
اَعْيُنَهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوْا مِنَ الْحَقِّۚ
يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِيْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:83)
83.
Apabila mereka mendengar sesuatu (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada
Rasul (Nabi Muhammad), engkau melihat mata mereka bercucuran air mata
disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka
sendiri). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman. Maka, catatlah
kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan
kenabian Muhammad).
﴿ وَمَا لَنَا لَا نُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَمَا جَاۤءَنَا مِنَ
الْحَقِّۙ وَنَطْمَعُ اَنْ يُّدْخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصّٰلِحِيْنَ ﴾
( الماۤئدة/5:84)
84.
Mengapa kami tidak beriman kepada Allah dan kebenaran yang telah datang
kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami bersama
kaum yang saleh?”
﴿ فَاَثَابَهُمُ اللّٰهُ بِمَا قَالُوْا جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ
تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:85)
85.
Maka, Allah memberi pahala kepada mereka atas sesuatu yang telah mereka ucapkan,
(yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di
dalamnya. Itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan.
﴿ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:86)
86.
Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka
itulah penghuni (neraka) Jahim.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحَرِّمُوْا طَيِّبٰتِ
مَآ اَحَلَّ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ
الْمُعْتَدِيْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:87)
87.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengharamkan sesuatu yang
baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
﴿ وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا
ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:88)
88.
Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang
halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu
beriman.
﴿ لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ
وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ
اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ
كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ
اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا
اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:89)
89.
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah
yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah
memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan
kepada keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang
hamba sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa
tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu
melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ
وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ
فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:90)
90.
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah
perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
﴿ اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ
الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:91)
91.
Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau
berhenti?
﴿ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاحْذَرُوْا
ۚفَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا عَلٰى رَسُوْلِنَا الْبَلٰغُ
الْمُبِيْنُ ﴾ ( الماۤئدة/5:92)
92.
Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta
berhati-hatilah! Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul
Kami hanyalah menyampaikan (ajaran Allah) dengan jelas.
﴿ لَيْسَ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
جُنَاحٌ فِيْمَا طَعِمُوْٓا اِذَا مَا اتَّقَوْا وَّاٰمَنُوْا وَعَمِلُوا
الصّٰلِحٰتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَّاٰمَنُوْا ثُمَّ اتَّقَوْا وَّاَحْسَنُوْا
ۗوَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:93)
93.
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh menyangkut sesuatu yang telah mereka makan (dahulu sebelum turunnya
aturan yang mengharamkan), apabila mereka bertakwa dan beriman, serta
mengerjakan amal-amal saleh, kemudian mereka (tetap) bertakwa dan beriman,
selanjutnya mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللّٰهُ
بِشَيْءٍ مِّنَ الصَّيْدِ تَنَالُهٗٓ اَيْدِيْكُمْ وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ
اللّٰهُ مَنْ يَّخَافُهٗ بِالْغَيْبِۚ فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ
عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( الماۤئدة/5:94)
94.
Wahai orang-orang yang beriman, sungguh Allah pasti akan mengujimu
dengan sesuatu dari hewan buruan yang (mudah) didapat oleh tangan dan tombakmu
agar Allah mengetahui siapa yang takut kepada-Nya, meskipun Dia gaib. Siapa
yang melanggar (batas) setelah itu, baginya azab yang pedih.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ
وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ
مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ
الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا
لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ
فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ﴾ (
الماۤئدة/5:95)
95.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh hewan
buruan,223) ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Siapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, dendanya (ialah menggantinya) dengan hewan ternak
yang sepadan dengan (hewan buruan) yang dibunuhnya menurut putusan dua orang
yang adil di antara kamu sebagai hadyu (hewan kurban) yang (dibawa) sampai ke
Ka‘bah224) atau (membayar) kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin225)
atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu,226) agar dia
merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan perbuatan yang
telah lalu.227) Siapa kembali mengerjakannya, pasti Allah akan menyiksanya.
Allah Mahaperkasa lagi Maha Memiliki (kekuasaan) untuk membalas.
223) Yang dimaksud hewan buruan pada ayat ini
adalah hewan yang boleh dimakan maupun tidak, kecuali burung gagak, burung
elang, kalajengking, tikus, dan anjing buas, termasuk juga ular, dalam suatu
riwayat.-><-224) Maksud sampai ke Ka‘bah pada ayat ini adalah yang dibawa
sampai ke daerah haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan kepada
fakir miskin.-><-225) Membayar kafarat harus sepadan dengan harga hewan
ternak pengganti hewan yang dibunuh itu.-><-226) Puasa yang dilakukan
sama jumlah harinya dengan jumlah mud yang diberikan kepada fakir miskin, yaitu
seharga hewan yang dibunuh, dengan catatan, seorang fakir miskin mendapat satu
mud (lebih kurang 6,5 ons).-><-227) Maksud perbuatan yang telah lalu
dalam ayat ini adalah membunuh hewan sebelum turun ayat yang mengharamkannya.
﴿ اُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهٗ مَتَاعًا لَّكُمْ
وَلِلسَّيَّارَةِ ۚوَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا
ۗوَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:96)
96.
Dihalalkan bagi kamu hewan buruan laut228) dan makanan (yang berasal
dari) laut sebagai kesenangan bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam
perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) hewan buruan darat selama kamu
dalam keadaan ihram. Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan
dikumpulkan.
228) Termasuk dalam pengertian laut di sini
adalah sungai, danau, kolam, dan sebagainya.
﴿ ۞ جَعَلَ اللّٰهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيٰمًا
لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَاۤىِٕدَ ۗذٰلِكَ
لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۙ
وَاَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴾ ( الماۤئدة/5:97)
97.
Allah telah menjadikan Ka‘bah, rumah suci itu sebagai pusat kegiatan
(peribadatan dan urusan dunia)229) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan
haram, hadyu (hewan kurban) dan qalā’id (hewan kurban yang diberi kalung).
Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
pun yang ada di langit dan apa pun yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
229) Ka‘bah dan sekitarnya menjadi tempat yang
aman bagi manusia untuk mengerjakan urusan-urusan yang berhubungan dengan dunia
dan akhirat serta menjadi pusat ibadah haji.
﴿ اِعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۙ وَاَنَّ
اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۗ ﴾ ( الماۤئدة/5:98)
98.
Ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya dan bahwa Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ مَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا
تُبْدُوْنَ وَمَا تَكْتُمُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:99)
99.
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan (ajaran Allah). Allah
mengetahui apa pun yang kamu tampakkan dan apa pun yang kamu sembunyikan.
﴿ قُلْ لَّا يَسْتَوِى الْخَبِيْثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ اَعْجَبَكَ
كَثْرَةُ الْخَبِيْثِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:100)
100.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik
meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. Maka, bertakwalah kepada
Allah wahai orang-orang yang berakal sehat agar kamu beruntung.”
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَسْـَٔلُوْا عَنْ
اَشْيَاۤءَ اِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ ۚوَاِنْ تَسْـَٔلُوْا عَنْهَا حِيْنَ
يُنَزَّلُ الْقُرْاٰنُ تُبْدَ لَكُمْ ۗعَفَا اللّٰهُ عَنْهَا ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ
حَلِيْمٌ ﴾ ( الماۤئدة/5:101)
101.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada
Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu (niscaya) menyusahkan kamu. Jika
kamu menanyakannya ketika Al-Qur’an sedang diturunkan, (niscaya) akan
diterangkan kepadamu. Allah telah memaafkan (kamu) tentang hal itu. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun.
﴿ قَدْ سَاَلَهَا قَوْمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ ثُمَّ اَصْبَحُوْا بِهَا
كٰفِرِيْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:102)
102.
Sungguh, segolongan manusia sebelum kamu telah menanyakan hal-hal serupa
itu (kepada nabi mereka), kemudian mereka menjadi kafir karenanya.
﴿ مَا جَعَلَ اللّٰهُ مِنْۢ بَحِيْرَةٍ وَّلَا سَاۤىِٕبَةٍ وَّلَا
وَصِيْلَةٍ وَّلَا حَامٍ ۙوَّلٰكِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَفْتَرُوْنَ عَلَى
اللّٰهِ الْكَذِبَۗ وَاَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:103)
103.
Allah tidak pernah menetapkan sedikit pun (aturan) menyangkut baḥīrah,230)
sāi’bah,231) waṣīlah,232) dan ḥām.233) Akan tetapi, orang-orang yang kafir
membuat-buat kedustaan terhadap Allah dan kebanyakan mereka tidak mengerti.
230) Baḥīrah adalah unta betina yang telah
beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan. Lalu, unta betina itu
dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi, dan tidak boleh
diambil air susunya.-><-231) Sā’ibah adalah unta betina yang dibiarkan
pergi ke mana saja karena suatu nazar. Misalnya, jika orang Arab Jahiliah akan
melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, dia biasa bernazar akan
menjadikan untanya sā’ibah jika maksud atau perjalanannya berhasil dan
selamat.-><-232) Menurut satu riwayat, waṣīlah adalah domba betina yang
terlahir kembar dampit. Domba waṣīlah tidak boleh disembelih, sedangkan saudara
kembarnya yang berkelamin jantan dipersembahkan pada berhala.-><-233) Ḥām
adalah unta jantan yang tidak boleh diganggu-ganggu lagi karena telah dapat
membuntingkan unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap baḥīrah, sā’ibah, waṣīlah,
dan ḥām ini adalah kepercayaan Arab Jahiliah.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا اِلٰى مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ
وَاِلَى الرَّسُوْلِ قَالُوْا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَا ۗ
اَوَلَوْ كَانَ اٰبَاۤؤُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَهْتَدُوْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:104)
104.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah mengikuti sesuatu yang Allah
turunkan dan (mengikuti) Rasul,” mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang
kami dapati pada nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti nenek moyang
mereka) walaupun mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak (pula)
mendapat petunjuk?
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ ۚ لَا
يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ
جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:105)
105.
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu! Orang yang sesat itu
tidak akan memberimu mudarat apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada
Allah kamu kembali semuanya, lalu Dia akan menerangkan kepadamu apa yang selama
ini kamu kerjakan.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا
حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ
اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ
فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ
الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا
وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا
لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:106)
106. Wahai orang-orang yang beriman, persaksian di
antara kamu, apabila telah datang kepada salah seorang (di antara) kamu
(tanda-tanda) kematian, sedangkan dia akan berwasiat, adalah dua orang yang
adil di antara kamu atau dua orang selain kamu (nonmuslim) jika kamu dalam
perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa musibah kematian. Jika kamu ragu (akan
kesaksiannya), tahanlah kedua saksi itu setelah salat agar bersumpah dengan
nama Allah, “Kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini walaupun
dia karib kerabat dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah. Sesungguhnya
jika demikian, tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.”
﴿ فَاِنْ عُثِرَ عَلٰٓى اَنَّهُمَا اسْتَحَقَّآ اِثْمًا
فَاٰخَرٰنِ يَقُوْمٰنِ مَقَامَهُمَا مِنَ الَّذِيْنَ اسْتَحَقَّ عَلَيْهِمُ
الْاَوْلَيٰنِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ لَشَهَادَتُنَآ اَحَقُّ مِنْ
شَهَادَتِهِمَا وَمَا اعْتَدَيْنَآ ۖاِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:107)
107.
Jika terbukti kedua saksi itu berbuat dosa,234) maka dua orang yang lain
menggantikan kedudukannya, yaitu di antara ahli waris yang berhak dan lebih
dekat kepada orang yang meninggal, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah,
“Sungguh, kesaksian kami lebih layak diterima daripada kesaksian kedua saksi
itu, dan kami tidak melanggar batas. Sesungguhnya jika (berbuat) demikian,
tentu kami termasuk orang-orang yang zalim.”
234) Berbuat dosa di sini maksudnya adalah
melakukan kecurangan dalam persaksiannya yang diketahui setelah dia bersumpah.
﴿ ذٰلِكَ اَدْنٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِالشَّهَادَةِ عَلٰى
وَجْهِهَآ اَوْ يَخَافُوْٓا اَنْ تُرَدَّ اَيْمَانٌۢ بَعْدَ اَيْمَانِهِمْۗ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاسْمَعُوْا ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:108)
108. Hal
itu lebih dekat untuk membuat mereka memberikan kesaksian yang sebenarnya, atau
mereka merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) setelah
mereka bersumpah.235) Bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya).
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
235) Maksud ungkapan ini adalah bahwa sumpah
saksi-saksi yang berlainan agama itu ditolak dengan sumpah saksi-saksi yang
berasal dari kerabat, atau bisa juga berarti bahwa orang-orang yang bersumpah
itu akan mendapat balasan di dunia dan akhirat karena melakukan sumpah palsu.
﴿ ۞ يَوْمَ يَجْمَعُ اللّٰهُ الرُّسُلَ فَيَقُوْلُ مَاذَٓا
اُجِبْتُمْ ۗ قَالُوْا لَا عِلْمَ لَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ ﴾ (
الماۤئدة/5:109)
109.
(Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia
bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)-mu?” Mereka
(para rasul) menjawab, “Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
﴿ اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ
عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ
النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ
وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ
الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ
وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى
بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ
بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ
مُّبِيْنٌ ﴾ ( الماۤئدة/5:110)
110.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah
nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus.
Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah
dewasa. (Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah,
Taurat, dan Injil. (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu)
seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi
seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau
menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta
dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur
menjadi hidup) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil
(dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
﴿ وَاِذْ اَوْحَيْتُ اِلَى الْحَوَارِيّٖنَ اَنْ اٰمِنُوْا بِيْ
وَبِرَسُوْلِيْ ۚ قَالُوْٓا اٰمَنَّا وَاشْهَدْ بِاَنَّنَا مُسْلِمُوْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:111)
111.
(Ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada para pengikut setia Isa,
“Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah
beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri.”
﴿ اِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ
يَسْتَطِيْعُ رَبُّكَ اَنْ يُّنَزِّلَ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ
ۗقَالَ اتَّقُوا اللّٰهَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:112)
112.
(Ingatlah) ketika para pengikut setia Isa berkata, “Wahai Isa putra Maryam,
sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”
Isa menjawab, “Bertak-walah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin.”
﴿ قَالُوْا نُرِيْدُ اَنْ نَّأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَىِٕنَّ
قُلُوْبُنَا وَنَعْلَمَ اَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُوْنَ عَلَيْهَا مِنَ
الشّٰهِدِيْنَ ﴾ ( الماۤئدة/5:113)
113.
Mereka berkata, “Kami ingin makan darinya (hidangan itu) dan agar
tenteram hati kami serta agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar
kepada kami, dan atasnya (hidangan itu) kami termasuk orang-orang yang menjadi
saksi.”
﴿ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ
عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا
وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ﴾ (
الماۤئدة/5:114)
114. Isa
putra Maryam berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan
dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi
orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik
pemberi rezeki.”
﴿ قَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۚ فَمَنْ
يَّكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَاِنِّيْٓ اُعَذِّبُهٗ عَذَابًا لَّآ اُعَذِّبُهٗٓ
اَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:115)
115.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkannya (hidangan itu)
kepadamu. Siapa yang kufur di antaramu setelah (turun hidangan) itu,
sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan
kepada seorang pun di antara (manusia) seluruh alam.”
﴿ وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ
لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُمِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالَ
سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْٓ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗاِنْ
كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَآ اَعْلَمُ
مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗاِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ ﴾ ( الماۤئدة/5:116)
116.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah
engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua
tuhan selain Allah?’” Dia (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku
mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah
Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa pun yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang
Maha Mengetahui segala yang gaib.”
﴿ مَا قُلْتُ لَهُمْ اِلَّا مَآ اَمَرْتَنِيْ بِهٖٓ اَنِ
اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۚوَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا مَّا
دُمْتُ فِيْهِمْ ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِيْ كُنْتَ اَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ
ۗوَاَنْتَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ﴾ ( الماۤئدة/5:117)
117. Aku
tidak (pernah) mengatakan kepada mereka kecuali sesuatu yang Engkau perintahkan
kepadaku, (yaitu) “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Setelah Engkau
mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Engkau Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu.
﴿ اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ
لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( الماۤئدة/5:118)
118.
Jika Engkau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu.
Jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.”
﴿ قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْ ۗ
لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا
ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ﴾ (
الماۤئدة/5:119)
119.
Allah berfirman, “Ini adalah hari yang kebenaran orang-orang yang benar
bermanfaat bagi mereka. Bagi merekalah surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada
mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”
﴿ لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا فِيْهِنَّ ۗوَهُوَ
عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ﴾ ( الماۤئدة/5:120)
120.
Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di
dalamnya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
(Al-Ma'idah/5:1-120)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.