﴿
اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚ ﴾ (
الانبياۤء/21:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Telah
makin dekat kepada manusia perhitungan (amal) mereka, sedangkan mereka dalam
keadaan lengah lagi berpaling (darinya).
﴿ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ
اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:2)
2.
Tidaklah diturunkan kepada mereka peringatan yang baru dari Tuhan,
kecuali mereka mendengarkannya sambil bermain-main
﴿ لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ
ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ
وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:3)
3. (dan)
hati mereka dalam keadaan lalai. Mereka, orang-orang yang zalim itu,
merahasiakan pembicaraan (dengan saling berbisik), “Bukankah (orang) ini (Nabi
Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kamu? Apakah kamu
mengikuti sihir itu488) padahal kamu menyaksikannya?”
488) Yang mereka maksud dengan sihir di sini
ialah ayat-ayat Al-Qur’an.
﴿ قٰلَ رَبِّيْ يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۖ
وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ﴾ ( الانبياۤء/21:4)
4. Dia
(Nabi Muhammad) berkata, “Tuhanku mengetahui (semua) perkataan di langit serta
di bumi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
﴿ بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ
شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:5)
5.
Bahkan, mereka berkata, “(Al-Qur’an itu buah) mimpi-mimpi kosong. Malah,
dia (Nabi Muhammad) merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka,
hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda (mukjizat) sebagaimana
rasul-rasul yang diutus terdahulu.”
﴿ مَآ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ
اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:6)
6. Tidak
ada satu pun (penduduk) negeri sebelum mereka yang telah Kami binasakan itu
beriman, (padahal telah Kami kirimkan bukti). Apakah mereka (penduduk Makkah)
akan beriman (jika Kami kirimkan bukti)?
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ
اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:7)
7. Kami
tidak mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad) melainkan beberapa orang
laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang
yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.
﴿ وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا
كَانُوْا خٰلِدِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:8)
8. Kami
tidak menjadikan mereka (para utusan) sebagai jasad yang tidak membutuhkan
makanan. Mereka tidak (pula) hidup kekal.
﴿ ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَنْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَاۤءُ
وَاَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:9)
9.
Kemudian Kami tepati janji kepada mereka (para utusan). Maka, Kami
selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan
orang-orang yang melampaui batas.
﴿ لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ
اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانبياۤء/21:10)
10.
Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan kepadamu sebuah Kitab
(Al-Qur’an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Apakah kamu tidak
mengerti?
﴿ وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً
وَّاَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:11)
11.
Betapa banyak (penduduk) negeri yang zalim telah Kami binasakan dan Kami
lahirkan generasi yang lain setelah mereka (sebagai penggantinya).
﴿ فَلَمَّآ اَحَسُّوْا بَأْسَنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا
يَرْكُضُوْنَ ۗ ﴾ ( الانبياۤء/21:12)
12.
Maka, ketika mereka menyadari (dekatnya) azab Kami, tiba-tiba mereka
melarikan diri darinya (negeri itu).
﴿ لَا تَرْكُضُوْا وَارْجِعُوْٓا اِلٰى مَآ اُتْرِفْتُمْ فِيْهِ
وَمَسٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:13)
13.
Janganlah kamu berlari tergesa-gesa. Kembalilah kamu kepada kesenangan
hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu (yang baik) agar kamu dapat ditanya.
﴿ قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:14)
14.
Mereka berkata, “Betapa celaka kami! Sesungguhnya kami adalah
orang-orang zalim.”
﴿ فَمَا زَالَتْ تِّلْكَ دَعْوٰىهُمْ حَتّٰى جَعَلْنٰهُمْ
حَصِيْدًا خٰمِدِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:15)
15.
Kemudian, (kalimat) itu selalu menjadi keluhan mereka hingga mereka Kami
jadikan seperti tanaman yang telah dituai dan (seperti api yang) padam.
﴿ وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا
لٰعِبِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:16)
16. Kami
tidak menciptakan langit dan bumi serta segala apa yang ada di antara keduanya
dengan main-main.
﴿ لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ
لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:17)
17.
Seandainya Kami hendak menjadikan sesuatu sebagai permainan, tentulah
Kami akan membuatnya dari sisi Kami,489) jika Kami benar-benar menghendaki
berbuat (demikian).
489) Dari sisi Kami maksudnya ialah yang sesuai
dengan sifat-sifat Allah Swt.
﴿ بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا
هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:18)
18.
Sebaliknya, Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil
(tidak benar) lalu (yang hak) itu menghancurkannya. Maka, seketika itu ia (yang
batil) lenyap. Celakalah kamu karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat
yang tidak pantas bagi-Nya).490)
490) Contoh penyifatan yang tidak pantas adalah
sangkaan bahwa Allah Swt. mempunyai istri dan anak.
﴿ وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا
يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:19)
19.
Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. (Malaikat-malaikat)
yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak
(pula) merasa letih.
﴿ يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:20)
20.
Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih pada waktu malam dan siang dengan
tidak henti-hentinya.
﴿ اَمِ اتَّخَذُوْٓا اٰلِهَةً مِّنَ الْاَرْضِ هُمْ يُنْشِرُوْنَ ﴾
( الانبياۤء/21:21)
21.
Apakah mereka mengambil dari bumi tuhan-tuhan yang dapat menghidupkan
(orang-orang yang mati)?
﴿ لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ
فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:22)
22.
Seandainya pada keduanya (langit dan bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah,
tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah, Tuhan pemilik ʻArasy, dari apa
yang mereka sifatkan.
﴿ لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:23)
23.
(Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan, tetapi merekalah
yang akan ditanya.
﴿ اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً ۗقُلْ هَاتُوْا
بُرْهَانَكُمْۚ هٰذَا ذِكْرُ مَنْ مَّعِيَ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلِيْۗ بَلْ
اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۙ الْحَقَّ فَهُمْ مُّعْرِضُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:24)
24.
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Kemukakanlah alasan-alasanmu! Ini (ajaran tauhid) adalah sesuatu
yang selalu diingatkan kepada orang yang bersamaku dan kepada orang sebelumku.”
Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak (kebenaran) sehingga
mereka berpaling.
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا
نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ ﴾ (
الانبياۤء/21:25)
25. Kami
tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Nabi Muhammad), melainkan Kami
mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku.
﴿ وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ
عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:26)
26.
Mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat)
sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebaliknya, mereka (para malaikat itu) adalah
hamba-hamba yang dimuliakan.
﴿ لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
﴾ ( الانبياۤء/21:27)
27.
Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya.
﴿ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا
يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:28)
28. Dia
(Allah) mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka (malaikat) dan
yang ada di belakang mereka. Mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada
orang yang Dia ridai dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.
﴿ ۞ وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ
فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾ (
الانبياۤء/21:29)
29.
Siapa saja di antara mereka (malaikat) yang berkata, “Sesungguhnya aku
adalah tuhan selain-Nya,” maka (dia) itu Kami beri balasan dengan (neraka)
Jahanam. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang zalim.
﴿ اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ
شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:30)
30.
Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi,
keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan
segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?
﴿ وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ
وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:31)
31. Kami
telah menjadikan di bumi gunung-gunung yang kukuh agar (tidak) berguncang
bersama mereka dan Kami menjadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas agar
mereka mendapat petunjuk.
﴿ وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ
اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:32)
32. Kami
menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tetapi mereka tetap berpaling
dari tanda-tandanya (yang menunjukkan kebesaran Allah, seperti matahari dan
bulan).
﴿ وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:33)
33.
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing beredar pada garis edarnya.
﴿ وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ
مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:34)
34. Kami
tidak menjadikan keabadian bagi seorang manusia pun sebelum engkau (Nabi
Muhammad). Maka, jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?
﴿ كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ
وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:35)
35.
Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.
﴿ وَاِذَا رَاٰكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ
اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ يَذْكُرُ اٰلِهَتَكُمْۚ وَهُمْ بِذِكْرِ
الرَّحْمٰنِ هُمْ كٰفِرُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:36)
36.
Apabila orang-orang yang kufur itu melihat engkau (Nabi Muhammad),
mereka hanya menjadikan engkau bahan ejekan. (Mereka mengatakan,) “Inikah orang
yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal, mereka orang yang ingkar mengingat
(Allah) Yang Maha Pengasih.
﴿ خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا
تَسْتَعْجِلُوْنِ ﴾ ( الانبياۤء/21:37)
37.
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak Aku akan memperlihatkan
kepadamu (azab yang menjadi) tanda-tanda (kekuasaan)- Ku. Maka, janganlah kamu
meminta Aku menyegerakannya.
﴿ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
﴾ ( الانبياۤء/21:38)
38.
Mereka berkata, “Kapankah janji ini (akan datang), jika kamu orang yang
benar?”
﴿ لَوْ يَعْلَمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا حِيْنَ لَا يَكُفُّوْنَ عَنْ
وُّجُوْهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُوْرِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:39)
39.
Seandainya orang-orang yang kufur itu mengetahui saat mereka tidak mampu
mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka dan saat mereka tidak
mendapat pertolongan, (tentulah mereka tidak meminta agar azab itu
disegerakan).
﴿ بَلْ تَأْتِيْهِمْ بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا
يَسْتَطِيْعُوْنَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:40)
40.
Sebenarnya (hari Kiamat) itu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba,
lalu menjadikan mereka panik. Maka, mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak
pula diberi penangguhan (waktu).
﴿ وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ
بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ ﴾ (
الانبياۤء/21:41)
41.
Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) telah
diperolok-olokkan, lalu (karena itu) turunlah kepada orang-orang yang mencemooh
mereka (rasul-rasul) apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
﴿ قُلْ مَنْ يَّكْلَؤُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ
الرَّحْمٰنِۗ بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:42)
42.
Katakanlah, “Siapakah yang akan menjaga kamu pada waktu malam dan siang
dari (siksaan) Allah Yang Maha Pengasih?” Bahkan, mereka berpaling dari
mengingat Tuhan mereka.
﴿ اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا
يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:43)
43.
Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan selain Kami yang dapat memelihara
mereka (dari azab Kami)? (Tuhan-tuhan mereka itu) tidak sanggup menolong diri
mereka sendiri dan tidak (pula) dilindungi dari (azab) Kami.
﴿ بَلْ مَتَّعْنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى طَالَ
عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۗ اَفَلَا يَرَوْنَ اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ
اَطْرَافِهَاۗ اَفَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:44)
44.
Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan
(hidup di dunia) hingga panjang usia mereka. Maka, tidakkah mereka melihat
bahwa Kami mendatangi negeri (yang berada di bawah kekuasaan orang kafir), lalu
Kami kurangi luasnya dari ujung-ujungnya? Merekakah yang menang?
﴿ قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ وَلَا يَسْمَعُ
الصُّمُّ الدُّعَاۤءَ اِذَا مَا يُنْذَرُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:45)
45.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memperingatkanmu
dengan wahyu.” Akan tetapi, orang-orang tuli (musyrik) tidak mendengarkan
seruan bila mereka diberi peringatan.
﴿ وَلَىِٕنْ مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ
لَيَقُوْلُنَّ يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:46)
46. Jika
mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, “Celakalah
kami! Sesungguhnya kami adalah orang yang selalu menzalimi (diri sendiri).”
﴿ وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا
تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ
اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:47)
47. Kami
akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak
seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji
sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.
﴿ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً
وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:48)
48.
Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun Al-Furqan
(Kitab Taurat), sinar (kehidupan), dan peringatan bagi orang-orang yang
bertakwa.
﴿ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِّنَ
السَّاعَةِ مُشْفِقُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:49)
49.
(Yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat.
﴿ وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُۗ اَفَاَنْتُمْ لَهٗ
مُنْكِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانبياۤء/21:50)
50. Ini
(Al-Qur’an) adalah peringatan yang diberkahi yang telah Kami turunkan. Maka,
apakah kamu menjadi pengingkar terhadapnya?
﴿ ۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ
وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:51)
51.
Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan kepada Ibrahim petunjuk
sebelum (Musa dan Harun) dan Kami telah mengetahui dirinya.
﴿ اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ
الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:52)
52.
(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya dan kaumnya,
“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?”
﴿ قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:53)
53.
Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menjadi para
penyembahnya”
﴿ قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ
مُّبِيْنٍ ﴾ ( الانبياۤء/21:54)
54. Dia
(Ibrahim) berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata.”
﴿ قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ
اللّٰعِبِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:55)
55.
Mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau
engkau (hanya) bermain-main?”
﴿ قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ
فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:56)
56. Dia
(Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang
telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.”
﴿ وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا
مُدْبِرِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:57)
57.
(Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya,) “Demi Allah, sungguh, aku akan
melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi
meninggalkannya.”
﴿ فَجَعَلَهُمْ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ
اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:58)
58. Dia
(Ibrahim) lalu menjadikan mereka (berhala-berhala itu) hancur berkeping-keping,
kecuali (satu patung) yang terbesar milik mereka agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya.
﴿ قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:59)
59.
Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap
tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang-orang zalim.”
﴿ قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ
اِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴾ ( الانبياۤء/21:60)
60.
Mereka (para penyembah berhala yang lain) berkata, “Kami mendengar
seorang pemuda yang mencela mereka (berhala-berhala). Dia dipanggil dengan nama
Ibrahim.”
﴿ قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَشْهَدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:61)
61.
Mereka berkata, “(Kalau demikian,) bawalah dia dengan diperlihatkan
kepada orang banyak agar mereka menyaksikan(-nya).”
﴿ قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا
يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴾ ( الانبياۤء/21:62)
62.
Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap
tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”
﴿ قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ
كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:63)
63. Dia
(Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya (patung) besar ini yang melakukannya.
Tanyakanlah kepada mereka (patung-patung lainnya) jika mereka dapat berbicara.”
﴿ فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ
اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:64)
64.
Maka, mereka kembali kepada diri mereka sendiri (mulai sadar) lalu
berkata (kepada sesama mereka), “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri
sendiri).”
﴿ ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا
هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:65)
65.
Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim)
pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.”
﴿ قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا
يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ ﴾ ( الانبياۤء/21:66)
66. Dia
(Ibrahim) berkata, “Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak
dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada
kamu?
﴿ اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:67)
67.
Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Apakah kamu tidak
mengerti?”
﴿ قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ
فٰعِلِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:68)
68.
Mereka berkata, “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu
jika kamu benar-benar hendak berbuat.”
﴿ قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى
اِبْرٰهِيْمَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:69)
69. Kami
(Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!”
﴿ وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ ﴾ (
الانبياۤء/21:70)
70.
Mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, tetapi Kami menjadikan
mereka itu orang-orang yang paling rugi.
﴿ وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ
فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:71)
71. Kami
menyelamatkannya (Ibrahim) dan Lut ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi
untuk seluruh alam.
﴿ وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا
جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:72)
72. Kami
juga menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishaq (anak) dan sebagai tambahan
(Kami anugerahkan pula) Ya‘qub (cucu). Masing-masing Kami jadikan orang yang
saleh.
﴿ وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا
وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ
الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:73)
73. Kami
menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah
Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan, menegakkan
salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah.
﴿ وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ
الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ
سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:74)
74.
Kepada Lut, Kami menganugerahkan hikmah serta ilmu dan Kami
menyelamatkannya dari (azab yang telah menimpa penduduk) negeri (Sodom) yang
melakukan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi
fasik.
﴿ وَاَدْخَلْنٰهُ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ࣖ
﴾ ( الانبياۤء/21:75)
75. Kami
memasukkannya ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya dia termasuk golongan
orang-orang yang saleh.
﴿ وَنُوْحًا اِذْ نَادٰى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ
فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:76)
76.
(Ingatlah) Nuh ketika dia berdoa sebelum itu. Kami memperkenankan
(doa)-nya dan Kami menyelamatkannya bersama pengikutnya dari bencana yang
besar.
﴿ وَنَصَرْنٰهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ
اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فَاَغْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:77)
77. Kami
menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami.
Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka
semuanya.
﴿ وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ
نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖ ﴾ (
الانبياۤء/21:78)
78.
Ingatlah) Daud dan Sulaiman ketika mereka memberikan keputusan mengenai
ladang yang dirusak pada malam hari oleh kambing-kambing milik kaumnya. Kami
menyaksikan keputusan (yang diberikan) oleh mereka itu.491)
491) Dalam peristiwa itu, Nabi Daud a.s. memberi
putusan bahwa kambing-kambing itu harus diberikan kepada pemilik ladang sebagai
ganti kerusakan ladangnya. Akan tetapi, Nabi Sulaiman a.s. memutuskan bahwa
pemilik kambing harus menanami ladang itu hingga kembali seperti semula. Pada
saat yang sama, pemilik kambing wajib menyerahkan kambingnya untuk dimanfaatkan
oleh pemilik ladang sampai tanaman itu tumbuh kembali.
﴿ فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا
وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا
فٰعِلِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:79)
79.
Lalu, Kami memberi pemahaman kepada Sulaiman (tentang keputusan yang
lebih tepat).492) Kepada masing-masing (Daud dan Sulaiman) Kami memberi hikmah
dan ilmu. Kami menundukkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih
bersama Daud. Kamilah yang melakukannya.
492) Menurut riwayat Ibnu Abbas, ada sekawanan
kambing yang merusak tanaman pada waktu malam. Pemilik tanaman mengadukan hal
ini kepada Nabi Daud a.s. Ia memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus
diserahkan kepada pemilik tanaman sebagai ganti tanaman yang rusak. Akan
tetapi, Nabi Sulaiman a.s. memutuskan agar kambing-kambing itu diserahkan
sementara kepada pemilik tanaman untuk diambil manfaatnya. Pemilik kambing
diharuskan pula mengganti tanaman itu dengan tanaman yang baru. Apabila tanaman
yang baru telah dapat diambil hasilnya, pemilik kambing itu boleh mengambil
kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. inilah yang lebih tepat.
﴿ وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ
بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:80)
80. Kami
mengajarkan pula kepada Daud cara membuat baju besi untukmu guna melindungimu
dari serangan musuhmu (dalam peperangan). Maka, apakah kamu bersyukur (kepada
Allah)?
﴿ وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى
الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:81)
81.
(Kami menundukkan) pula untuk Sulaiman angin yang sangat kencang
tiupannya yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah
padanya. Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
﴿ وَمِنَ الشَّيٰطِيْنِ مَنْ يَّغُوْصُوْنَ لَهٗ وَيَعْمَلُوْنَ
عَمَلًا دُوْنَ ذٰلِكَۚ وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِيْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:82)
82.
(Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan yang menyelam (ke
dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain itu. Kamilah yang
memelihara mereka itu.
﴿ ۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ
وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:83)
83.
(Ingatlah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku,)
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang.”
﴿ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ
وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا
وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:84)
84.
Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya, Kami mengembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami melipatgandakan
jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan pengingat bagi semua yang
menyembah (Kami).
﴿ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ
الصّٰبِرِيْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:85)
85.
(Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk
orang-orang sabar.
﴿ وَاَدْخَلْنٰهُمْ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهُمْ مِّنَ
الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:86)
86. Kami
memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk
orang-orang saleh.
﴿ وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ
نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ
سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:87)
87.
(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah,
lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam
kegelapan yang berlapis-lapis,493) “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci
Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”
493) Maksudnya adalah kegelapan perut ikan,
kegelapan laut yang dalam, dan kegelapan malam hari.
﴿ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ
نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:88)
88. Kami
lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah
Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.
﴿ وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا
وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:89)
89.
(Ingatlah) Zakaria ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku,
janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang
Engkau adalah sebaik-baik waris.494)
494) Sekiranya Allah Swt. tidak mengabulkan
doanya, yakni memberi keturunan, Nabi Zakaria a.s. akan berserah diri kepada
Allah Swt. karena Allah Swt. adalah waris yang terbaik.
﴿ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا
لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا
رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:90)
90.
Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan
menjadikan istrinya (dapat mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera
dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan
cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.
﴿ وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ
رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:91)
91.
(Ingatlah pula Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan
(roh) dari Kami ke dalam (tubuh)-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai
tanda (kebesaran Kami) bagi seluruh alam.
﴿ اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠
رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ ﴾ ( الانبياۤء/21:92)
92.
Sesungguhnya ini (agama tauhid) adalah agamamu, agama yang satu, dan Aku
adalah Tuhanmu. Maka, sembahlah Aku.
﴿ وَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْۗ كُلٌّ اِلَيْنَا
رٰجِعُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانبياۤء/21:93)
93. Akan
tetapi, mereka terpecah-belah dalam urusan (agama) di antara mereka.
Masing-masing (golongan itu) akan kembali kepada Kami.
﴿ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا
كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:94)
94.
Siapa yang mengerjakan kebajikan dan dia beriman, maka usahanya tidak
akan diingkari (disia-siakan). Sesungguhnya Kamilah yang mencatat untuknya.
﴿ وَحَرٰمٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا
يَرْجِعُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:95)
95.
Mustahil bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan akan
kembali (ke dunia),495)
495) Menurut sebagian mufasir, ayat ini juga
bisa diartikan dengan, ‘Mustahil bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami
binasakan bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami di akhirat untuk
dihisab)’.
﴿ حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ
كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:96)
96.
hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibuka dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
﴿ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ
اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ
هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:97)
97. (Apabila) janji yang benar (yakni hari Kiamat)
telah makin dekat, tiba-tiba mata orang-orang yang kufur terbelalak. (Mereka
berkata,) “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan
kami adalah orang-orang zalim.”
﴿ اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ
جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وٰرِدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:98)
98.
Sesungguhnya kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah
adalah bahan bakar (neraka) Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya.
﴿ لَوْ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوْهَاۗ وَكُلٌّ
فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:99)
99.
Seandainya (berhala-berhala) itu tuhan, tentu mereka tidak akan
memasukinya (neraka). Semuanya akan kekal di dalamnya.
﴿ لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّهُمْ فِيْهَا لَا يَسْمَعُوْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:100)
100.
Mereka merintih dan menjerit di dalamnya (neraka) dan mereka di dalamnya
tidak dapat mendengar (apa pun).
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓۙ
اُولٰۤىِٕكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ ۙ ﴾ ( الانبياۤء/21:101)
101.
Sesungguhnya orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik untuk
mereka dari Kami, mereka akan dijauhkan (dari neraka).
﴿ لَا يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَاۚ وَهُمْ فِيْ مَا اشْتَهَتْ
اَنْفُسُهُمْ خٰلِدُوْنَ ۚ ﴾ ( الانبياۤء/21:102)
102.
Mereka tidak mendengar bunyi desis (api neraka) dan mereka kekal dalam
(menikmati) semua yang mereka inginkan.
﴿ لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ
الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:103)
103.
Kejutan yang dahsyat (hari Kiamat) tidak membuat mereka sedih dan para
malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), “Inilah harimu yang telah
dijanjikan kepadamu.”
﴿ يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ
كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا
فٰعِلِيْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:104)
104.
(Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan
lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami
tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya.
﴿ وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ
اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:105)
105.
Sungguh, Kami telah menuliskan di dalam Zabur496) setelah (tertulis) di
dalam aż-Żikr (Lauh Mahfuz) bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku
yang saleh.
496) Sebagian mufasir menyatakan bahwa Zabur
adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s., sedangkan aż-Żikr adalah
kitab Taurat. Menurut yang lain, Zabur adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah
Swt. kepada nabi-nabi setelah ditulis di Lauh Mahfuz.
﴿ اِنَّ فِيْ هٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوْمٍ عٰبِدِيْنَ ۗ ﴾ (
الانبياۤء/21:106)
106.
Sesungguhnya di dalam (Al-Qur’an) ini benar-benar terdapat pesan (yang
jelas) bagi kaum penyembah (Allah).
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ﴾ (
الانبياۤء/21:107)
107.
Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi
seluruh alam.
﴿ قُلْ اِنَّمَا يُوْحٰىٓ اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ
وَّاحِدٌۚ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:108)
108.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku
hanyalah (ketetapan) bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, apakah
kamu telah berserah diri (kepada-Nya)?”
﴿ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ اٰذَنْتُكُمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ وَاِنْ
اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ اَمْ بَعِيْدٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:109)
109.
Maka, jika mereka berpaling, katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku telah
menyampaikan kepadamu (seluruh ajaran sehingga kita mempunyai pengetahuan) yang
sama. Aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau
masih jauh.”
﴿ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا
تَكْتُمُوْنَ ﴾ ( الانبياۤء/21:110)
110.
Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan
terang-terangan dan mengetahui (pula) apa yang kamu rahasiakan.
﴿ وَاِنْ اَدْرِيْ لَعَلَّهٗ فِتْنَةٌ لَّكُمْ وَمَتَاعٌ اِلٰى
حِيْنٍ ﴾ ( الانبياۤء/21:111)
111. Aku
tidak mengetahui (bahwa) boleh jadi hal itu (penundaan azab) merupakan cobaan
dan kesenangan bagimu sampai waktu yang ditentukan.
﴿ قٰلَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ
الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ ࣖ ﴾ ( الانبياۤء/21:112)
112. Dia
(Nabi Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Tuhan kami
adalah Tuhan Yang Maha Pengasih (dan) yang dimintai segala pertolongan atas
semua yang kamu katakan.”
(Al-Anbiya'/21:1-112)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.