﴿
طٰهٰ ۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Ṭā
Hā.
﴿ مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ ﴾ (
طٰهٰ/20:2)
2. Kami
tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi
susah.
﴿ اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:3)
3. (Kami
tidak menurunkannya,) kecuali sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada
Allah).
﴿ تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ
﴾ ( طٰهٰ/20:4)
4.
(Al-Qur’an) diturunkan dari (Allah) yang telah menciptakan bumi dan
langit yang tinggi.
﴿ اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:5)
5.
(Dialah Allah) Yang Maha Pengasih (dan) bersemayam di atas ʻArasy.466)
466) Lihat catatan kaki surah al-A‘rāf/7: 54.
﴿ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا
وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:6)
6.
Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada
di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
﴿ وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ
وَاَخْفٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:7)
7. Jika
engkau mengeraskan ucapanmu, sesungguhnya Dia mengetahui (ucapan yang) rahasia
dan yang lebih tersembunyi (darinya).
﴿ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ
الْحُسْنٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:8)
8. Allah
tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik.
﴿ وَهَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰى ۘ ﴾ ( طٰهٰ/20:9)
9.
Apakah telah sampai kepadamu (Nabi Muhammad) kisah Musa?
﴿ اِذْ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ
اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِقَبَسٍ اَوْ اَجِدُ عَلَى
النَّارِ هُدًى ﴾ ( طٰهٰ/20:10)
10.
(Ingatlah) ketika dia (Musa) melihat api, lalu berkata kepada
keluarganya, “Tinggallah (di sini)! Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan
aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau mendapat petunjuk di tempat
api itu.”
﴿ فَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ يٰمُوْسٰٓى ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:11)
11.
Ketika mendatanginya (tempat api), dia (Musa) dipanggil, “Wahai Musa.
﴿ اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ
بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:12)
12.
Sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu. Lepaskanlah kedua terompahmu karena
sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, yaitu Tuwa.
﴿ وَاَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوْحٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:13)
13. Aku
telah memilihmu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
﴿ اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠
فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ ﴾ ( طٰهٰ/20:14)
14.
Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka,
sembahlah Aku dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku.
﴿ اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ
نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:15)
15.
Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir
(benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap
jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.
﴿ فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ
هَوٰىهُ فَتَرْدٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:16)
16.
Janganlah engkau dipalingkan darinya (iman pada hari Kiamat) oleh orang
yang tidak beriman padanya dan mengikuti hawa nafsunya sehingga engkau binasa.
﴿ وَمَا تِلْكَ بِيَمِيْنِكَ يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:17)
17. Apa
yang ada di tangan kananmu itu, wahai Musa?”
﴿ قَالَ هِيَ عَصَايَۚ اَتَوَكَّؤُا عَلَيْهَا وَاَهُشُّ بِهَا
عَلٰى غَنَمِيْ وَلِيَ فِيْهَا مَاٰرِبُ اُخْرٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:18)
18.
(Musa) berkata, “Ia adalah tongkatku. Aku (dapat) bersandar padanya,
merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan memiliki
keperluan lain padanya.”
﴿ قَالَ اَلْقِهَا يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:19)
19.
(Allah) berfirman, “Lemparkanlah (tongkat) itu, wahai Musa!”
﴿ فَاَلْقٰىهَا فَاِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:20)
20.
Maka, dia (Musa) melemparkannya. Tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang
merayap dengan cepat.
﴿ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْۗ سَنُعِيْدُهَا سِيْرَتَهَا
الْاُوْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:21)
21. Dia
(Allah) berfirman, “Ambillah dan jangan takut! Kami akan mengembalikannya pada
keadaannya semula.
﴿ وَاضْمُمْ يَدَكَ اِلٰى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ
غَيْرِ سُوْۤءٍ اٰيَةً اُخْرٰىۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:22)
22.
Kepitlah (telapak) tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia akan keluar dalam
keadaan putih (bercahaya) tanpa cacat sebagai mukjizat yang lain.
﴿ لِنُرِيَكَ مِنْ اٰيٰتِنَا الْكُبْرٰى ۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:23)
23.
(Kami perintahkan itu) untuk memperlihatkan kepadamu sebagian
tanda-tanda kebesaran Kami yang terbesar.
﴿ اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰى ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:24)
24.
Pergilah kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.”
﴿ قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:25)
25. Dia
(Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
﴿ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:26)
26.
mudahkanlah untukku urusanku,
﴿ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:27)
27. dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku
﴿ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ ﴾ ( طٰهٰ/20:28)
28. agar
mereka mengerti perkataanku.
﴿ وَاجْعَلْ لِّيْ وَزِيْرًا مِّنْ اَهْلِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:29)
29.
Jadikanlah untukku seorang penolong dari keluargaku,
﴿ هٰرُوْنَ اَخِى ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:30)
30.
(yaitu) Harun, saudaraku.
﴿ اشْدُدْ بِهٖٓ اَزْرِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:31)
31.
Teguhkanlah kekuatanku dengannya,
﴿ وَاَشْرِكْهُ فِيْٓ اَمْرِيْ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:32)
32. dan
sertakan dia dalam urusanku (kenabian)
﴿ كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيْرًا ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:33)
33. agar
kami banyak bertasbih kepada-Mu,
﴿ وَّنَذْكُرَكَ كَثِيْرًا ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:34)
34. dan
banyak berzikir kepada-Mu.
﴿ اِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيْرًا ﴾ ( طٰهٰ/20:35)
35.
Sesungguhnya Engkau Maha Melihat (keadaan) kami.”
﴿ قَالَ قَدْ اُوْتِيْتَ سُؤْلَكَ يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:36)
36.
(Allah) berfirman, “Sungguh, telah diperkenankan permintaanmu, wahai
Musa.
﴿ وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَيْكَ مَرَّةً اُخْرٰىٓ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:37)
37.
Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan nikmat kepadamu pada
kesempatan yang lain (sebelum ini),
﴿ اِذْ اَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّكَ مَا يُوْحٰىٓ ۙ ﴾ (
طٰهٰ/20:38)
38.
(yaitu) ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan.
﴿ اَنِ اقْذِفِيْهِ فِى التَّابُوْتِ فَاقْذِفِيْهِ فِى الْيَمِّ
فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّيْ وَعَدُوٌّ لَّهٗ
ۗوَاَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّيْ ەۚ وَلِتُصْنَعَ عَلٰى عَيْنِيْ ۘ ﴾ (
طٰهٰ/20:39)
39.
(Ilham itu adalah perintah Kami kepada ibumu,) ‘Letakkanlah dia (Musa)
di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Maka, biarlah (arus)
sungai itu membawanya ke tepi. Dia akan diambil oleh (Fir‘aun) musuh-Ku dan
musuhnya.’ Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang dari-Ku467) dan agar
engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku.
467) Setiap orang yang memandang Nabi Musa a.s.
akan merasakan cinta, kasih, dan sayang kepadanya.
﴿ اِذْ تَمْشِيْٓ اُخْتُكَ فَتَقُوْلُ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى مَنْ
يَّكْفُلُهٗ ۗفَرَجَعْنٰكَ اِلٰٓى اُمِّكَ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ ەۗ
وَقَتَلْتَ نَفْسًا فَنَجَّيْنٰكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنّٰكَ فُتُوْنًا ەۗ
فَلَبِثْتَ سِنِيْنَ فِيْٓ اَهْلِ مَدْيَنَ ەۙ ثُمَّ جِئْتَ عَلٰى قَدَرٍ
يّٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:40)
40. Ketika
saudara perempuanmu berjalan (untuk mengawasi dan mengetahui berita), dia
berkata (kepada keluarga Fir‘aun), ‘Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang
yang akan memeliharanya?’ Maka, Kami mengembalikanmu kepada ibumu agar senang
hatinya dan tidak bersedih. Engkau pernah membunuh seseorang (tanpa
sengaja)468) lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami
telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat). Lalu, engkau tinggal
beberapa tahun di antara penduduk Madyan,469) kemudian engkau, wahai Musa,
datang menurut waktu yang ditetapkan.
468) Yang terbunuh adalah seorang bangsa Qibti
yang sedang berkelahi dengan seorang Bani Israil sebagaimana yang dikisahkan
dalam surah al-Qaṣaṣ/28: 15.-><-469) Nabi Musa a.s. melarikan diri dari
Mesir ke Madyan. Di sana dia dinikahkan oleh Syekh Madyan dengan salah seorang
putrinya dan menetap beberapa tahun lamanya.-><-
﴿ وَاصْطَنَعْتُكَ لِنَفْسِيْۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:41)
41. Aku
telah memilihmu (menjadi rasul) untuk-Ku.
﴿ اِذْهَبْ اَنْتَ وَاَخُوْكَ بِاٰيٰتِيْ وَلَا تَنِيَا فِيْ
ذِكْرِيْۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:42)
42.
Pergilah engkau beserta saudaramu dengan (membawa) tanda-tanda
(kekuasaan)-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku.
﴿ اِذْهَبَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:43)
43. Pergilah
kamu berdua kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
﴿ فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ
يَخْشٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:44)
44.
Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah
lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.”
﴿ قَالَا رَبَّنَآ اِنَّنَا نَخَافُ اَنْ يَّفْرُطَ عَلَيْنَآ
اَوْ اَنْ يَّطْغٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:45)
45.
Keduanya berkata, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir dia akan
segera menyiksa kami atau akan makin melampaui batas.”
﴿ قَالَ لَا تَخَافَآ اِنَّنِيْ مَعَكُمَآ اَسْمَعُ وَاَرٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:46)
46. Dia
(Allah) berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir! Sesungguhnya Aku bersama
kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.
﴿ فَأْتِيٰهُ فَقُوْلَآ اِنَّا رَسُوْلَا رَبِّكَ فَاَرْسِلْ
مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ وَلَا تُعَذِّبْهُمْۗ قَدْ جِئْنٰكَ بِاٰيَةٍ
مِّنْ رَّبِّكَ ۗوَالسَّلٰمُ عَلٰى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:47)
47.
Maka, datanglah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dan katakanlah,
‘Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu. Lepaskanlah Bani Israil
bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka.470) Sungguh, kami datang
kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Keselamatan
itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.
470) Di Mesir, Bani Israil menjadi budak
Fir‘aun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan bangunan-bangunan yang besar dan
kota-kota secara paksa. Maka, Nabi Musa a.s. meminta agar Fir‘aun membebaskan
mereka.
﴿ اِنَّا قَدْ اُوْحِيَ اِلَيْنَآ اَنَّ الْعَذَابَ عَلٰى مَنْ
كَذَّبَ وَتَوَلّٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:48)
48.
Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan)
kepada siapa pun yang mendustakan (para rasul) dan berpaling (dari
tuntunannya).’”
﴿ قَالَ فَمَنْ رَّبُّكُمَا يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:49)
49. Dia
(Fir‘aun) berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa?”
﴿ قَالَ رَبُّنَا الَّذِيْٓ اَعْطٰى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ
هَدٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:50)
50. Dia
(Musa) menjawab, “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah menganugerahkan kepada
segala sesuatu bentuk penciptaannya (yang layak), kemudian memberinya
petunjuk.”471)
471) Yang dimaksud dengan petunjuk di sini
adalah akal, insting (naluri), dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidupnya
masing-masing.
﴿ قَالَ فَمَا بَالُ الْقُرُوْنِ الْاُوْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:51)
51. Dia
(Fir‘aun) bertanya, “Bagaimana keadaan generasi terdahulu?”
﴿ قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ فِيْ كِتٰبٍۚ لَا يَضِلُّ
رَبِّيْ وَلَا يَنْسَىۖ ﴾ ( طٰهٰ/20:52)
52. Dia
(Nabi Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku di dalam sebuah
Kitab (Lauh Mahfuz). Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.
﴿ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ
فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ
اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:53)
53.
(Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan
jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit.”
Kemudian, Kami menumbuhkan dengannya (air hujan itu) beraneka macam
tumbuh-tumbuhan.
﴿ كُلُوْا وَارْعَوْا اَنْعَامَكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّاُولِى النُّهٰى ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:54)
54.
Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu! Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berakal.
﴿ ۞ مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا
نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:55)
55.
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan
mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain.
﴿ وَلَقَدْ اَرَيْنٰهُ اٰيٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَاَبٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:56)
56.
Sungguh Kami benar-benar telah memperlihatkan kepadanya (Fir‘aun)
tanda-tanda (kebesaran) Kami semuanya.472) Namun, dia mendustakan dan enggan
(menerima kebenaran).
472) Yang dimaksud dengan tanda-tanda di sini
adalah tanda-tanda kenabian Nabi Musa a.s. Pada pertemuan Nabi Musa a.s. dengan
Fir‘aun ini, mukjizat yang diperlihatkan baru dua, yaitu tongkat menjadi ular
dan tangan Nabi Musa a.s. menjadi putih bercahaya.
﴿ قَالَ اَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ اَرْضِنَا بِسِحْرِكَ
يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:57)
57. Dia
(Fir‘aun) berkata, “Apakah engkau datang kepada kami untuk mengusir kami dari
negeri kami dengan sihirmu, wahai Musa?
﴿ فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِّثْلِهٖ فَاجْعَلْ بَيْنَنَا
وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لَّا نُخْلِفُهٗ نَحْنُ وَلَآ اَنْتَ مَكَانًا سُوًى ﴾ (
طٰهٰ/20:58)
58. Kami
pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu. Buatlah suatu
perjanjian antara kami dan engkau untuk (mengadakan) pertemuan yang tidak akan
kami dan engkau langgar di suatu tempat pertengahan (antara kedua pihak).”
﴿ قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّيْنَةِ وَاَنْ يُّحْشَرَ
النَّاسُ ضُحًى ﴾ ( طٰهٰ/20:59)
59. Dia
(Musa) berkata, “Waktumu (untuk bertemu dengan kami) ialah hari raya dan
hendaklah orang-orang dikumpulkan pada waktu duha.”
﴿ فَتَوَلّٰى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهٗ ثُمَّ اَتٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:60)
60.
Maka, Fir‘aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya.
Kemudian, dia datang kembali (pada waktu dan tempat yang disepakati).
﴿ قَالَ لَهُمْ مُّوْسٰى وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوْا عَلَى اللّٰهِ
كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍۚ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:61)
61. Musa
berkata kepada mereka (para penyihir), “Celakalah kamu! Janganlah kamu
mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan
azab. Sungguh rugi orang yang mengada-adakan kedustaan.”
﴿ فَتَنَازَعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَاَسَرُّوا النَّجْوٰى ﴾
( طٰهٰ/20:62)
62.
Mereka berbantah-bantahan tentang urusannya dan merahasiakan
percakapannya.
﴿ قَالُوْٓا اِنْ هٰذٰنِ لَسَاحِرٰنِ يُرِيْدَانِ اَنْ
يُّخْرِجٰكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيْقَتِكُمُ
الْمُثْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:63)
63.
Mereka (para penyihir) berkata, “Sesungguhnya dua orang ini adalah
benar-benar penyihir yang hendak mengusirmu dari negerimu dengan sihir mereka
berdua dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama.
﴿ فَاَجْمِعُوْا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوْا صَفًّاۚ وَقَدْ
اَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:64)
64.
Kumpulkanlah segala tipu daya (sihir)-mu, kemudian datanglah dalam satu
barisan! Sungguh, beruntung orang yang menang pada hari ini.”
﴿ قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ
نَّكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَلْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:65)
65.
Mereka (para penyihir) berkata, “Wahai Musa, apakah engkau yang
melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkannya?”
﴿ قَالَ بَلْ اَلْقُوْاۚ فَاِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ
يُخَيَّلُ اِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ اَنَّهَا تَسْعٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:66)
66. Dia
(Musa) berkata, “Silakan kamu melemparkan!” Tiba-tiba tali-temali dan
tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia (ular-ular itu)
merayap cepat karena sihir mereka.
﴿ فَاَوْجَسَ فِيْ نَفْسِهٖ خِيْفَةً مُّوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:67)
67.
Maka, terlintaslah dalam hati Musa (perasaan) takut.
﴿ قُلْنَا لَا تَخَفْ اِنَّكَ اَنْتَ الْاَعْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:68)
68. Kami
berfirman, “Jangan takut! Sesungguhnya engkaulah yang paling unggul.
﴿ وَاَلْقِ مَا فِيْ يَمِيْنِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوْاۗ اِنَّمَا
صَنَعُوْا كَيْدُ سٰحِرٍۗ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ اَتٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:69)
69.
Lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa
yang mereka buat. Sesungguhnya apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya
penyihir (belaka). Tidak akan menang penyihir itu, dari mana pun ia datang.”
﴿ فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ
هٰرُوْنَ وَمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:70)
70.
Lalu, para penyihir itu merunduk sujud seraya berkata, “Kami telah
percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa.”
﴿ قَالَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۗ اِنَّهٗ
لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ
وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ وَّلَاُصَلِّبَنَّكُمْ فِيْ جُذُوْعِ النَّخْلِۖ
وَلَتَعْلَمُنَّ اَيُّنَآ اَشَدُّ عَذَابًا وَّاَبْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:71)
71. Dia
(Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi
izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu.
Sungguh, akan kupotong tangan-tangan dan kaki-kakimu secara bersilang dan
sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Sungguh, kamu pasti akan
mengetahui siapa di antara kita yang lebih keras dan lebih kekal siksaannya.”
﴿ قَالُوْا لَنْ نُّؤْثِرَكَ عَلٰى مَا جَاۤءَنَا مِنَ
الْبَيِّنٰتِ وَالَّذِيْ فَطَرَنَا فَاقْضِ مَآ اَنْتَ قَاضٍۗ اِنَّمَا تَقْضِيْ
هٰذِهِ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:72)
72.
Mereka (para penyihir) berkata, “Kami tidak akan mengutamakanmu daripada
bukti-bukti nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami (melalui Musa) dan
daripada (Allah) yang telah menciptakan kami. Putuskanlah apa yang hendak
engkau putuskan! Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan (perkara) dalam
kehidupan dunia ini.
﴿ اِنَّآ اٰمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطٰيٰنَا وَمَآ
اَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِۗ وَاللّٰهُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:73)
73.
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami agar Dia mengampuni
semua kesalahan kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Allah
lebih baik dan lebih kekal.”
﴿ اِنَّهٗ مَنْ يَّأْتِ رَبَّهٗ مُجْرِمًا فَاِنَّ لَهٗ جَهَنَّمَ
ۗ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:74)
74.
Sesungguhnya siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa,
(disediakan) baginya (neraka) Jahanam. Dia tidak mati (sehingga terhindar dari
azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (dengan layak dan nyaman).
﴿ وَمَنْ يَّأْتِهٖ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصّٰلِحٰتِ
فَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الدَّرَجٰتُ الْعُلٰى ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:75)
75.
Siapa yang datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah beramal
saleh, mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia),
﴿ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ
فِيْهَا ۗوَذٰلِكَ جَزَاۤءُ مَنْ تَزَكّٰى ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:76)
76.
(yaitu) surga-surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka
kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.
﴿ وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ
فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا
تَخْشٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:77)
77.
Sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama
hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari dan pukullah laut itu untuk
menjadi jalan yang kering bagi mereka473) tanpa rasa takut akan tersusul dan
tanpa rasa khawatir (akan tenggelam).”
473) Memukul laut itu dengan tongkat (lihat
surah asy-Syu‘arā’/26: 63).
﴿ فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُوْدِهٖ فَغَشِيَهُمْ مِّنَ
الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:78)
78.
Fir‘aun dengan bala tentaranya lalu mengejar mereka (Musa dan
pengikutnya), tetapi mereka (Fir‘aun dengan bala tentaranya) digulung ombak
laut (yang dahsyat) sehingga menenggelamkan mereka.
﴿ وَاَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهٗ وَمَا هَدٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:79)
79.
Fir‘aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi (mereka) petunjuk.
﴿ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ قَدْ اَنْجَيْنٰكُمْ مِّنْ عَدُوِّكُمْ
وَوٰعَدْنٰكُمْ جَانِبَ الطُّوْرِ الْاَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ
وَالسَّلْوٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:80)
80.
Wahai Bani Israil, sungguh Kami telah menyelamatkanmu dari musuhmu,
mengadakan perjanjian denganmu (untuk bermunajat) di sebelah kanan gunung itu
(gunung Sinai), dan menurunkan kepadamu474) manna dan salwa.475)
474) Ayat ini ditujukan kepada orang Yahudi
pada zaman Nabi Muhammad saw., sedangkan yang dimaksud kamu pada ayat ini adalah
nenek moyang mereka.-><-475) Lihat penjelasan tentang manna dan salwa
pada catatan kaki surah al-Baqarah/2: 57.
﴿ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۙ وَلَا تَطْغَوْا
فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْۚ وَمَنْ يَّحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِيْ فَقَدْ
هَوٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:81)
81.
Makanlah sebagian yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami anugerahkan
kepadamu. Janganlah melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan
menimpamu. Siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh binasalah dia.
﴿ وَاِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
ثُمَّ اهْتَدٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:82)
82.
Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat
kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.
﴿ ۞ وَمَآ اَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يٰمُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:83)
83.
(Allah berfirman,) “Apa yang membuat engkau datang (ke gunung Sinai)
lebih cepat sehingga meninggalkan kaummu, wahai Musa?”
﴿ قَالَ هُمْ اُولَاۤءِ عَلٰٓى اَثَرِيْ وَعَجِلْتُ اِلَيْكَ رَبِّ
لِتَرْضٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:84)
84.
(Musa) berkata, “Itu mereka sedang menyusulku dan aku bersegera
kepada-Mu, ya Tuhanku, agar Engkau rida.”
﴿ قَالَ فَاِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْۢ بَعْدِكَ
وَاَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ ﴾ ( طٰهٰ/20:85)
85. Dia
(Allah) berfirman, “Sesungguhnya Kami benar-benar telah menguji kaummu setelah
engkau tinggalkan dan Samiri telah menyesatkan mereka.”
﴿ فَرَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًا ەۚ قَالَ
يٰقَوْمِ اَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا ەۗ اَفَطَالَ عَلَيْكُمُ
الْعَهْدُ اَمْ اَرَدْتُّمْ اَنْ يَّحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ
فَاَخْلَفْتُمْ مَّوْعِدِيْ ﴾ ( طٰهٰ/20:86)
86.
Lalu, Musa kembali kepada kaumnya dalam keadaan marah lagi sedih. Dia
berkata, “Wahai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji
yang baik? Apakah masa perjanjian itu terlalu lama bagimu atau kamu menghendaki
agar kemurkaan Tuhan menimpamu sehingga kamu melanggar perjanjianmu denganku?”
﴿ قَالُوْا مَآ اَخْلَفْنَا مَوْعِدَكَ بِمَلْكِنَا وَلٰكِنَّا
حُمِّلْنَآ اَوْزَارًا مِّنْ زِيْنَةِ الْقَوْمِ فَقَذَفْنٰهَا فَكَذٰلِكَ
اَلْقَى السَّامِرِيُّ ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:87)
87.
Mereka berkata, “Kami tidak melanggar perjanjian (dengan)-mu atas
kemauan kami sendiri. Akan tetapi, kami harus membawa beban berat476) berupa
perhiasan kaum (Fir‘aun) itu. Kami kemudian melemparkannya (ke dalam perapian)
dan demikian pula Samiri melemparkannya.477)
476) Beban berat yang disebutkan dalam ayat ini
dapat berarti berat dalam makna fisik dan dapat pula berarti beban dosa karena
tidak mengembalikan perhiasan yang mereka pinjam dari penduduk
Mesir.-><-477) Mereka disuruh membawa perhiasan emas milik orang-orang
Mesir, lalu Samiri meminta mereka melemparkan perhiasan itu ke dalam api yang
telah dinyalakannya dalam suatu lubang untuk dijadikan patung berbentuk anak
sapi. Kemudian, mereka melemparkannya bersama-sama dengan Samiri.
﴿ فَاَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌ فَقَالُوْا
هٰذَآ اِلٰهُكُمْ وَاِلٰهُ مُوْسٰى ەۙ فَنَسِيَ ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:88)
88.
(Dari perapian itu) kemudian dia (Samiri) mengeluarkan untuk mereka
patung berwujud anak sapi yang bersuara.478) Mereka lalu berkata, “Inilah
Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa (bahwa Tuhannya di sini).”
478) Lihat catatan kaki surah al-A‘rāf/7: 148.
﴿ اَفَلَا يَرَوْنَ اَلَّا يَرْجِعُ اِلَيْهِمْ قَوْلًا ەۙ وَّلَا
يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:89)
89.
Maka, tidakkah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak
dapat memberi jawaban kepada mereka dan tidak kuasa menolak mudarat maupun
mendatangkan manfaat kepada mereka?
﴿ وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هٰرُوْنُ مِنْ قَبْلُ يٰقَوْمِ اِنَّمَا
فُتِنْتُمْ بِهٖۚ وَاِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمٰنُ فَاتَّبِعُوْنِيْ وَاَطِيْعُوْٓا
اَمْرِيْ ﴾ ( طٰهٰ/20:90)
90.
Sungguh, sebelumnya Harun telah berkata kepada mereka, “Wahai kaumku,
sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengannya (patung anak sapi) dan
sesungguhnya Tuhanmu ialah (Allah) Yang Maha Pengasih. Maka, ikutilah aku dan
taatilah perintahku.”
﴿ قَالُوْا لَنْ نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عٰكِفِيْنَ حَتّٰى يَرْجِعَ
اِلَيْنَا مُوْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:91)
91.
Mereka menjawab, “Kami tidak akan meninggalkannya (patung anak sapi)
(dan) tetap akan menyembahnya sampai Musa kembali kepada kami.”
﴿ قَالَ يٰهٰرُوْنُ مَا مَنَعَكَ اِذْ رَاَيْتَهُمْ ضَلُّوْٓا ۙ ﴾
( طٰهٰ/20:92)
92. Dia
(Musa) berkata, “Wahai Harun, apa yang menghalangimu, ketika engkau melihat
mereka telah sesat,
﴿ اَلَّا تَتَّبِعَنِۗ اَفَعَصَيْتَ اَمْرِيْ ﴾ ( طٰهٰ/20:93)
93. dari
mengikuti (dan menyusul)-ku? Apakah engkau (sengaja) melanggar perintahku?”
﴿ قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِيْ وَلَا بِرَأْسِيْۚ
اِنِّيْ خَشِيْتُ اَنْ تَقُوْلَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ وَلَمْ
تَرْقُبْ قَوْلِيْ ﴾ ( طٰهٰ/20:94)
94. Dia
(Harun) menjawab, “Wahai putra ibuku, janganlah engkau tarik janggutku dan
jangan (pula engkau jambak rambut) kepalaku. Sesungguhnya aku khawatir engkau
akan berkata (kepadaku), ‘Engkau telah memecah belah Bani Israil dan tidak
memelihara amanatku.’”
﴿ قَالَ فَمَا خَطْبُكَ يٰسَامِرِيُّ ﴾ ( طٰهٰ/20:95)
95. Dia
(Musa) berkata, “Apa yang mendorongmu (berbuat demikian), wahai Samiri?”
﴿ قَالَ بَصُرْتُ بِمَا لَمْ يَبْصُرُوْا بِهٖ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً
مِّنْ اَثَرِ الرَّسُوْلِ فَنَبَذْتُهَا وَكَذٰلِكَ سَوَّلَتْ لِيْ نَفْسِيْ ﴾ (
طٰهٰ/20:96)
96. Dia
(Samiri) menjawab, “Aku melihat sesuatu yang tidak mereka lihat. Kemudian, aku
ambil segenggam (tanah) bekas jejak rasul (Jibril) lalu aku lemparkan (ke dalam
mulut patung anak sapi).479) Demikianlah nafsuku membujukku.”
479) Menurut jumhur ulama, yang dimaksud dengan
jejak rasul adalah jejak telapak kuda Jibril a.s. Pendapat ini menjelaskan bahwa
Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak telapak kuda itu lalu melemparkannya
ke arah patung anak sapi yang berasal dari leburan perhiasan emas tadi sehingga
patung itu mengeluarkan suara. Adapun sebagian kecil mufasir berpendapat bahwa
jejak rasul di sini adalah ajaran-ajarannya. Menurut pemahaman ini, Samiri
mengambil sebagian ajaran Nabi Musa a.s. kemudian meninggalkan ajaran-ajaran
itu sehingga dia menjadi sesat.
﴿ قَالَ فَاذْهَبْ فَاِنَّ لَكَ فِى الْحَيٰوةِ اَنْ تَقُوْلَ لَا
مِسَاسَۖ وَاِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّنْ تُخْلَفَهٗۚ وَانْظُرْ اِلٰٓى اِلٰهِكَ
الَّذِيْ ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا ۗ لَنُحَرِّقَنَّهٗ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهٗ فِى
الْيَمِّ نَسْفًا ﴾ ( طٰهٰ/20:97)
97. Dia
(Musa) berkata (kepada Samiri), “Pergilah kau! Sesungguhnya di dalam kehidupan (dunia)
engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Jangan sentuh (aku).’480) Engkau pasti
mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat
engkau hindari. Lihatlah tuhanmu itu yang tetap engkau sembah. Kami pasti akan
membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkan (abu)-nya ke laut.”
480) Larangan menyentuh Nabi Musa a.s.
bertujuan agar Samiri hidup terpencil sebagai hukuman di dunia. Adapun sebagai
hukuman di akhirat, dia akan ditempatkan di neraka.
﴿ اِنَّمَآ اِلٰهُكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ
وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ﴾ ( طٰهٰ/20:98)
98.
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah yang tidak ada tuhan selain Dia.
Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
﴿ كَذٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ مَا قَدْ سَبَقَۚ
وَقَدْ اٰتَيْنٰكَ مِنْ لَّدُنَّا ذِكْرًا ۚ ﴾ ( طٰهٰ/20:99)
99.
Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Nabi Muhammad) sebagian kisah umat
yang terdahulu dan sungguh, telah Kami anugerahkan kepadamu suatu peringatan
(Al-Qur’an) dari sisi Kami.
﴿ مَنْ اَعْرَضَ عَنْهُ فَاِنَّهٗ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
وِزْرًا ﴾ ( طٰهٰ/20:100)
100.
Siapa yang berpaling darinya (Al-Qur’an), sesungguhnya dia akan memikul
beban yang berat (dosa) pada hari Kiamat.
﴿ خٰلِدِيْنَ فِيْهِ ۗوَسَاۤءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ حِمْلًاۙ
﴾ ( طٰهٰ/20:101)
101.
Mereka kekal di dalamnya. Sangat buruklah beban (dosa) itu bagi mereka
pada hari Kiamat,
﴿ يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِيْنَ
يَوْمَىِٕذٍ زُرْقًا ۖ ﴾ ( طٰهٰ/20:102)
102.
(yaitu) pada hari ketika sangkakala ditiup.481) Pada hari itu Kami
kumpulkan para pendurhaka dengan (wajah) pucat (penuh ketakutan).
481) Tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan
untuk membangkitkan manusia dari kuburnya atau menghidupkannya kembali.
﴿ يَّتَخَافَتُوْنَ بَيْنَهُمْ اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا عَشْرًا ﴾
( طٰهٰ/20:103)
103.
Mereka berbisik satu sama lain, “Kamu tinggal (di dunia) tidak lebih
dari sepuluh (hari).”
﴿ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَقُوْلُوْنَ اِذْ يَقُوْلُ اَمْثَلُهُمْ
طَرِيْقَةً اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا يَوْمًا ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:104)
104.
Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang
paling lurus jalannya482) mengatakan, “Kamu tinggal (di dunia) tidak lebih dari
sehari saja.”
482) Maksudnya adalah orang yang lurus
pikirannya atau amalnya di antara orang yang berdosa.
﴿ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّيْ
نَسْفًا ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:105)
105.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang gunung-gunung, maka
katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat)
sehancur-hancurnya,
﴿ فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا ۙ ﴾ ( طٰهٰ/20:106)
106. kemudian
Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu dataran yang (terhampar) rata.
﴿ لَّا تَرٰى فِيْهَا عِوَجًا وَّلَآ اَمْتًا ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:107)
107.
Engkau tidak akan melihat lagi dataran rendah dan dataran tinggi di
sana.”
﴿ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَّبِعُوْنَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهٗ
ۚوَخَشَعَتِ الْاَصْوَاتُ لِلرَّحْمٰنِ فَلَا تَسْمَعُ اِلَّا هَمْسًا ﴾ (
طٰهٰ/20:108)
108.
Pada hari itu mereka mengikuti (panggilan) penyeru (Israfil) tanpa
berbelok-belok. Semua suara tunduk merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik.
﴿ يَوْمَىِٕذٍ لَّا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ
الرَّحْمٰنُ وَرَضِيَ لَهٗ قَوْلًا ﴾ ( طٰهٰ/20:109)
109.
Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali dari orang yang telah
diberi izin oleh Yang Maha Pengasih dan yang diridai perkataannya.
﴿ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا
يُحِيْطُوْنَ بِهٖ عِلْمًا ﴾ ( طٰهٰ/20:110)
110. Dia
(Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang akan terjadi) dan apa yang
di belakang mereka (yang telah terjadi), sedangkan ilmu mereka tidak dapat
meliputi-Nya.
﴿ ۞ وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ
حَمَلَ ظُلْمًا ﴾ ( طٰهٰ/20:111)
111.
Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha
Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman.
﴿ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخٰفُ
ظُلْمًا وَّلَا هَضْمًا ﴾ ( طٰهٰ/20:112)
112.
Siapa yang mengerjakan kebajikan dan dia (dalam keadaan) beriman, maka
dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir)
akan pengurangan haknya.
﴿ وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا وَّصَرَّفْنَا
فِيْهِ مِنَ الْوَعِيْدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ اَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا ﴾
( طٰهٰ/20:113)
113.
Demikianlah, Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan Kami telah
menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman agar mereka
bertakwa atau agar (Al-Qur’an) itu memberi pengajaran bagi mereka.
﴿ فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ
بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ
زِدْنِيْ عِلْمًا ﴾ ( طٰهٰ/20:114)
114.
Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah engkau (Nabi
Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai pewahyuannya
kepadamu483) dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
483) Nabi Muhammad saw. dilarang oleh Allah
Swt. mengikuti bacaan Jibril kata demi kata sebelum Jibril selesai
membacakannya agar beliau menghafal dan memahami betul-betul ayat yang
diturunkan. Allah Swt. menjamin bahwa beliau akan mampu menghafal ayat-ayat
yang diturunkan kepadanya.
﴿ وَلَقَدْ عَهِدْنَآ اِلٰٓى اٰدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ
نَجِدْ لَهٗ عَزْمًا ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:115)
115.
Sungguh telah Kami perintahkan484) Adam dahulu (agar tidak mendekati
pohon keabadian), tetapi dia lupa dan Kami tidak mendapati padanya tekad yang
kuat (untuk menjauhi larangan).
484) Pesan Allah Swt. ini tersebut dalam surah
al-Baqarah/2: 35.
﴿ وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ
فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَ اَبٰى ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:116)
116.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia menolak.
﴿ فَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ
فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:117)
117.
Kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam, sesungguhnya (Iblis) inilah musuh
bagimu dan bagi istrimu. Maka, sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu
berdua dari surga. Kelak kamu akan menderita.
﴿ اِنَّ لَكَ اَلَّا تَجُوْعَ فِيْهَا وَلَا تَعْرٰى ۙ ﴾ (
طٰهٰ/20:118)
118.
Sesungguhnya (ada jaminan) untukmu bahwa di sana engkau tidak akan
kelaparan dan tidak akan telanjang.
﴿ وَاَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا فِيْهَا وَلَا تَضْحٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:119)
119.
Sesungguhnya di sana pun engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan
ditimpa terik matahari.”
﴿ فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ
عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:120)
120.
Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya. Ia berkata, “Wahai
Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang
tidak akan binasa?”
﴿ فَاَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا
يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۚ وَعَصٰىٓ اٰدَمُ رَبَّهٗ فَغَوٰى
ۖ ﴾ ( طٰهٰ/20:121)
121.
Lalu, mereka berdua memakannya sehingga tampaklah oleh keduanya aurat
mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga.
Adam telah melanggar (perintah) Tuhannya dan khilaflah dia.485)
485) Yang dimaksud dengan melanggar (perintah)
Tuhannya di sini ialah melanggar larangan Allah Swt. karena lupa atau tidak
sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surah ini. Adapun yang dimaksud
khilaf adalah mengikuti apa yang dibisikkan setan. Meskipun tidak begitu besar
menurut ukuran manusia biasa, kesalahan Nabi Adam a.s. sudah dinamai melanggar
karena tingginya martabat Nabi Adam a.s. dan supaya menjadi teladan pula bagi
para tokoh dan pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang,
seberapa pun kecilnya.
﴿ ثُمَّ اجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:122)
122.
Tuhannya kemudian memilihnya (menjadi rasul). Maka, Dia menerima
tobatnya dan memberinya petunjuk.
﴿ قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيْعًاۢ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ
ۚفَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى ەۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا
يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:123)
123. Dia
(Allah) berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. Sebagian kamu
(Adam dan keturunannya) menjadi musuh bagi yang lain. Jika datang kepadamu
petunjuk dari-Ku, (ketahuilah bahwa) siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
﴿ وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا
وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:124)
124.
Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan
buta.”
﴿ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْٓ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا
﴾ ( طٰهٰ/20:125)
125. Dia
berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta,
padahal sungguh dahulu aku dapat melihat?”
﴿ قَالَ كَذٰلِكَ اَتَتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَاۚ وَكَذٰلِكَ
الْيَوْمَ تُنْسٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:126)
126. Dia
(Allah) berfirman, “Memang seperti itulah (balasanmu). (Dahulu) telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, lalu engkau mengabaikannya. Begitu (pula) pada hari
ini engkau diabaikan.”
﴿ وَكَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ اَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْۢ بِاٰيٰتِ
رَبِّهٖۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَشَدُّ وَاَبْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:127)
127.
Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya
pada ayat-ayat Tuhannya. Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih
kekal.
﴿ اَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ
الْقُرُوْنِ يَمْشُوْنَ فِيْ مَسٰكِنِهِمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى
النُّهٰى ࣖ ﴾ ( طٰهٰ/20:128)
128.
Tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (orang-orang musyrik) tentang
berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, (padahal)
mereka melewati (bekas-bekas) tempat tinggal mereka (generasi itu)?
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang berakal.
﴿ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ لَكَانَ لِزَامًا
وَّاَجَلٌ مُّسَمًّى ۗ ﴾ ( طٰهٰ/20:129)
129.
Seandainya tidak ada suatu ketetapan yang terdahulu dari Tuhanmu serta
tidak ada ajal yang telah ditentukan (bagi mereka),486) pastilah (siksaan itu
langsung menimpa mereka).
486) Ajal yang ditentukan adalah waktu yang
telah ditetapkan oleh Allah Swt. untuk menurunkan azab.
﴿ فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚوَمِنْ اٰنَاۤئِ الَّيْلِ
فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:130)
130.
Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) atas apa yang mereka katakan
dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum
terbenam. Bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari
agar engkau merasa tenang.
﴿ وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ
اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ
ۗوَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:131)
131.
Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan
yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai)
bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia
Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
﴿ وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا
نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى ﴾ (
طٰهٰ/20:132)
132.
Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan
sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu.
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia dan
akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
﴿ وَقَالُوْا لَوْلَا يَأْتِيْنَا بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖۗ
اَوَلَمْ تَأْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:133)
133.
Mereka berkata, “Mengapa dia (Nabi Muhammad) tidak membawa tanda
(mukjizat) kepada kami dari Tuhannya?”487) Bukankah telah datang kepada mereka
bukti nyata yang tersebut di dalam kitab-kitab terdahulu?
487) Lihat surah al-Isrā’/17: 90‒93.
﴿ وَلَوْ اَنَّآ اَهْلَكْنٰهُمْ بِعَذَابٍ مِّنْ قَبْلِهٖ
لَقَالُوْا رَبَّنَا لَوْلَآ اَرْسَلْتَ اِلَيْنَا رَسُوْلًا فَنَتَّبِعَ
اٰيٰتِكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ نَّذِلَّ وَنَخْزٰى ﴾ ( طٰهٰ/20:134)
134.
Seandainya Kami binasakan mereka dengan suatu siksaan sebelum (bukti itu
datang), tentulah mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus
seorang rasul kepada kami sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami
menjadi hina dan rendah?”
﴿ قُلْ كُلٌّ مُّتَرَبِّصٌ فَتَرَبَّصُوْاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ
اَصْحٰبُ الصِّرَاطِ السَّوِيِّ وَمَنِ اهْتَدٰى ࣖ ۔ ﴾ ( طٰهٰ/20:135)
135.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Setiap (kita) menanti, maka menantilah!
Kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada di jalan yang lurus dan siapa yang
telah mendapat petunjuk.”
(Taha/20:1-135)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.