Surat An Nisa (Wanita)
ada 176 ayat. surat ke 4 dalam Al Qur'an
﴿
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ
وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا
وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ﴾ ( النساۤء/4:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Wahai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang
satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.143) Bertakwalah
kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah)
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
143) Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Adam a.s.
dan Hawa tidak diciptakan melalui proses evolusi hayati seperti makhluk hidup
lainnya, tetapi diciptakan secara khusus seorang diri, lalu diciptakanlah
pasangannya dari dirinya. Mekanismenya tidak dapat dijelaskan secara sains.
Selanjutnya, barulah anak-anaknya lahir dari proses biologis secara
berpasangan-pasangan sesuai kehendak-Nya.
﴿ وَاٰتُوا الْيَتٰمٰىٓ اَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا
الْخَبِيْثَ بِالطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَهُمْ اِلٰٓى
اَمْوَالِكُمْ ۗ اِنَّهٗ كَانَ حُوْبًا كَبِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:2)
2.
Berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka.
Janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan
harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu
adalah dosa yang besar.
﴿ وَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تُقْسِطُوْا فِى الْيَتٰمٰى فَانْكِحُوْا
مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ
اَلَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ ذٰلِكَ
اَدْنٰٓى اَلَّا تَعُوْلُوْاۗ ﴾ ( النساۤء/4:3)
3. Jika
kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu menikahinya), nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua,
tiga, atau empat. Akan tetapi, jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku
adil, (nikahilah) seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki.
Yang demikian itu lebih dekat untuk tidak berbuat zalim.
﴿ وَاٰتُوا النِّسَاۤءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِنْ طِبْنَ
لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔا ﴾ (
النساۤء/4:4)
4.
Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang
penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari
(mahar) itu dengan senang hati, terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan
senang hati.
﴿ وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاۤءَ اَمْوَالَكُمُ الَّتِيْ جَعَلَ
اللّٰهُ لَكُمْ قِيٰمًا وَّارْزُقُوْهُمْ فِيْهَا وَاكْسُوْهُمْ وَقُوْلُوْا
لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا ﴾ ( النساۤء/4:5)
5.
Janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya
harta (mereka yang ada dalam kekuasaan)-mu yang Allah jadikan sebagai pokok
kehidupanmu. Berilah mereka belanja dan pakaian dari (hasil harta) itu dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
﴿ وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَۚ
فَاِنْ اٰنَسْتُمْ مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوْٓا اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ ۚ
وَلَا تَأْكُلُوْهَآ اِسْرَافًا وَّبِدَارًا اَنْ يَّكْبَرُوْا ۗ وَمَنْ كَانَ
غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ ۚ وَمَنْ كَانَ فَقِيْرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوْفِ
ۗ فَاِذَا دَفَعْتُمْ اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ فَاَشْهِدُوْا عَلَيْهِمْ ۗ
وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا ﴾ ( النساۤء/4:6)
6.
Ujilah anak-anak yatim itu (dalam hal mengatur harta) sampai ketika
mereka cukup umur untuk menikah. Lalu, jika menurut penilaianmu mereka telah
pandai (mengatur harta), serahkanlah kepada mereka hartanya. Janganlah kamu
memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu)
tergesa-gesa (menghabiskannya) sebelum mereka dewasa. Siapa saja (di antara
pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak
yatim itu) dan siapa saja yang fakir, maka bolehlah dia makan harta itu menurut
cara yang baik. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka,
hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Cukuplah Allah sebagai pengawas.
﴿ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ
وَالْاَقْرَبُوْنَۖ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ
وَالْاَقْرَبُوْنَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ اَوْ كَثُرَ ۗ نَصِيْبًا مَّفْرُوْضًا ﴾ (
النساۤء/4:7)
7. Bagi
laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya
dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua
dan kerabatnya, baik sedikit maupun banyak, menurut bagian yang telah
ditetapkan.
﴿ وَاِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ اُولُوا الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى
وَالْمَسٰكِيْنُ فَارْزُقُوْهُمْ مِّنْهُ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا
﴾ ( النساۤء/4:8)
8.
Apabila (saat) pembagian itu hadir beberapa kerabat,144) anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, berilah mereka sebagian dari harta itu145) dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
144) Maksudnya adalah kerabat yang tidak
mempunyai hak waris dari harta warisan.-><-145) Pemberian sekadarnya
tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan.
﴿ وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ
ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا
قَوْلًا سَدِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:9)
9.
Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan
setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka,
bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam
hal menjaga hak-hak keturunannya).
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا
اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:10)
10.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala (neraka).
﴿ يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ
حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ
ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ
وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ
لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ
فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ
بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ
لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:11)
11.
Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan
untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian
dua orang anak perempuan.146) Jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya
lebih dari dua, bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika
dia (anak perempuan) itu seorang saja, dia memperoleh setengah (harta yang
ditinggalkan). Untuk kedua orang tua, bagian masing-masing seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang
meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua orang tuanya
(saja), ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa
saudara, ibunya mendapat seperenam. (Warisan tersebut dibagi) setelah
(dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan dilunasi) utangnya. (Tentang) orang
tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih
banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
146) Bagian laki-laki adalah dua kali bagian
perempuan karena kewajiban laki-laki lebih berat daripada perempuan, seperti
kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah (lihat surah an-Nisā’/4: 34).
﴿ ۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ اَزْوَاجُكُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ
لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا
تَرَكْنَ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَلَهُنَّ
الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ
وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوْصُوْنَ
بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ
وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ فَاِنْ
كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاۤءُ فِى الثُّلُثِ مِنْۢ بَعْدِ
وَصِيَّةٍ يُّوْصٰى بِهَآ اَوْ دَيْنٍۙ غَيْرَ مُضَاۤرٍّ ۚ وَصِيَّةً مِّنَ
اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَلِيْمٌۗ ﴾ ( النساۤء/4:12)
12.
Bagimu (para suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai
anak, kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah
(dipenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya. Bagi
mereka (para istri) seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, bagi mereka (para istri) seperdelapan
dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat yang kamu buat atau
(dan setelah dibayar) utang-utangmu. Jika seseorang, baik laki-laki maupun
perempuan, meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak, tetapi mempunyai
seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), bagi
masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Akan tetapi, jika
mereka (saudara-saudara seibu itu) lebih dari seorang, mereka bersama-sama
dalam bagian yang sepertiga itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau
(dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (ahli waris).147)
Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.
147) Menyusahkan ahli waris dapat terjadi
dengan melakukan tindakan-tindakan seperti mewasiatkan lebih dari sepertiga
harta peninggalan dan memberikan wasiat dengan maksud mengurangi harta warisan,
meskipun kurang dari sepertiga harta warisan.
﴿ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ
يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ
وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ﴾ ( النساۤء/4:13)
13. Itu
adalah batas-batas (ketentuan) Allah. Siapa saja yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. (Mereka) kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
sangat besar.
﴿ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهٗ
يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَاۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:14)
14.
Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar
batas-batas ketentuan-Nya, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam api neraka.
(Dia) kekal di dalamnya. Baginya azab yang menghinakan.
﴿ وَالّٰتِيْ يَأْتِيْنَ الْفَاحِشَةَ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ
فَاسْتَشْهِدُوْا عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً مِّنْكُمْ ۚ فَاِنْ شَهِدُوْا
فَاَمْسِكُوْهُنَّ فِى الْبُيُوْتِ حَتّٰى يَتَوَفّٰىهُنَّ الْمَوْتُ اَوْ
يَجْعَلَ اللّٰهُ لَهُنَّ سَبِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:15)
15. Para
wanita yang melakukan perbuatan keji148) di antara wanita-wanita kamu, maka
mintalah kesaksian atas (perbuatan keji)-nya dari empat orang di antara kamu.
Apabila mereka telah memberikan kesaksian, tahanlah mereka (para wanita itu)
dalam rumah sampai mereka menemui ajal atau sampai Allah memberi jalan (yang
lain) kepadanya.149)
148) Kata keji dalam ayat ini berarti perbuatan
zina. Akan tetapi, menurut pendapat lain, kata ini mencakup juga perbuatan
mesum yang lain, seperti hubungan sejenis dan yang semisalnya.-><-149)
Yang dimaksud dengan jalan yang lain adalah dengan turunnya surah an-Nūr/24: 2
tentang hukum dera.
﴿ وَالَّذٰنِ يَأْتِيٰنِهَا مِنْكُمْ فَاٰذُوْهُمَا ۚ فَاِنْ
تَابَا وَاَصْلَحَا فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ تَوَّابًا
رَّحِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:16)
16.
(Jika ada) dua orang di antara kamu yang melakukannya (perbuatan keji),
berilah hukuman kepada keduanya. Jika keduanya bertobat dan memperbaiki diri,
biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang.
﴿ اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ
السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ
اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:17)
17.
Sesungguhnya tobat yang pasti diterima Allah itu hanya bagi mereka yang
melakukan keburukan karena kebodohan, kemudian mereka segera bertobat.
Merekalah yang Allah terima tobatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۚ
حَتّٰىٓ اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْـٰٔنَ وَلَا
الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ
عَذَابًا اَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:18)
18.
Tidaklah tobat itu (diterima Allah) bagi orang-orang yang melakukan
keburukan sehingga apabila datang ajal kepada seorang di antara mereka,
(barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertobat sekarang.” Tidak (pula)
bagi orang-orang yang meninggal dunia, sementara mereka di dalam kekufuran.
Telah Kami sediakan azab yang sangat pedih bagi mereka.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ
تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ
مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ
تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ﴾ (
النساۤء/4:19)
19.
Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan
dengan jalan paksa.150) Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak
mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali
apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan
cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh
jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak
di dalamnya.
150) Ayat ini tidak mengandung arti kebolehan
menjadikan istri sebagai warisan seperti harta, meskipun tidak dengan paksaan.
Menurut tradisi jahiliah, anak tertua atau anggota keluarganya yang lain dapat
mewarisi janda yang ditinggal wafat ayahnya.
﴿ وَاِنْ اَرَدْتُّمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍۙ
وَّاٰتَيْتُمْ اِحْدٰىهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوْا مِنْهُ شَيْـًٔا ۗ
اَتَأْخُذُوْنَهٗ بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:20)
20. Jika
kamu ingin mengganti istri dengan istri yang lain, sedangkan kamu telah
memberikan kepada salah seorang di antara mereka harta yang banyak (sebagai
mahar), janganlah kamu mengambilnya kembali sedikit pun. Apakah kamu akan
mengambilnya kembali dengan cara dusta dan dosa yang nyata?
﴿ وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ
وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا ﴾ ( النساۤء/4:21)
21.
Bagaimana kamu akan mengambilnya (kembali), padahal kamu telah menggauli
satu sama lain (sebagai suami istri) dan mereka pun (istri-istrimu) telah
membuat perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) denganmu?
﴿ وَلَا تَنْكِحُوْا مَا نَكَحَ اٰبَاۤؤُكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ
اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً وَّمَقْتًاۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:22)
22.
Janganlah kamu menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi oleh ayahmu,
kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sesungguhnya (perbuatan) itu
sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
﴿ حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ
وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ وَاُمَّهٰتُكُمُ
الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَاُمَّهٰتُ
نِسَاۤىِٕكُمْ وَرَبَاۤىِٕبُكُمُ الّٰتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕكُمُ
الّٰتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ ۖ وَحَلَاۤىِٕلُ اَبْنَاۤىِٕكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ
اَصْلَابِكُمْۙ وَاَنْ تَجْمَعُوْا بَيْنَ الْاُخْتَيْنِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ۔ ﴾ ( النساۤء/4:23)
23.
Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anak perempuanmu,
saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan ayahmu, saudara-saudara
perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara laki-lakimu, anak-anak
perempuan dari saudara perempuanmu, ibu yang menyusuimu, saudara-saudara
perempuanmu sesusuan, ibu istri-istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari
istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu151) dari istri yang telah kamu
campuri, tetapi jika kamu belum bercampur dengan istrimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), tidak berdosa bagimu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu)
istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan pula) mengumpulkan (dalam
pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali (kejadian pada masa) yang
telah lampau. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
151) Yang dimaksud dengan ibu pada awal ayat
ini adalah ibu, nenek, dan seterusnya ke atas, sedangkan anak perempuan adalah
anak perempuan, cucu perempuan, dan seterusnya ke bawah. Yang dimaksud dengan
anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut sebagian besar ulama,
mencakup anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya.
﴿ ۞ وَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ النِّسَاۤءِ اِلَّا مَا مَلَكَتْ
اَيْمَانُكُمْ ۚ كِتٰبَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَاُحِلَّ لَكُمْ مَّا وَرَاۤءَ
ذٰلِكُمْ اَنْ تَبْتَغُوْا بِاَمْوَالِكُمْ مُّحْصِنِيْنَ غَيْرَ مُسٰفِحِيْنَ ۗ
فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهٖ مِنْهُنَّ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ فَرِيْضَةً
ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهٖ مِنْۢ بَعْدِ الْفَرِيْضَةِۗ
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:24)
24.
(Diharamkan juga bagi kamu menikahi) perempuan-perempuan yang bersuami,
kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki 152) sebagai
ketetapan Allah atas kamu. Dihalalkan bagi kamu selain (perempuan-perempuan)
yang demikian itu, yakni kamu mencari (istri) dengan hartamu (mahar) untuk
menikahinya, bukan untuk berzina. Karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan
dari mereka, berikanlah kepada mereka imbalannya (maskawinnya) sebagai suatu
kewajiban. Tidak ada dosa bagi kamu mengenai sesuatu yang saling kamu relakan
sesudah menentukan kewajiban (itu). 153) Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.
152) Maksudnya adalah hamba sahaya perempuan
yang dimiliki karena tertawan. Sementara itu, suaminya tidak ikut tertawan
bersamanya (lihat surah an-Nisā’/4: 3).-><-153) Maksudnya adalah bahwa
istri boleh tidak menuntut suaminya untuk membayar sebagian atau keseluruhan
maskawin yang telah ditetapkan atau suami membayar lebih dari maskawin yang
telah ditetapkannya.
﴿ وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ
الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ
فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ
بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ
بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ
فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى
الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ
تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:25)
25.
Siapa di antara kamu yang tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan
merdeka yang mukmin (boleh menikahi) perempuan mukmin dari para hamba sahaya
yang kamu miliki. Allah lebih tahu tentang keimananmu. Sebagian kamu adalah
sebagian dari yang lain (seketurunan dari Adam dan Hawa). Oleh karena itu,
nikahilah mereka dengan izin keluarga (tuan) mereka dan berilah mereka maskawin
dengan cara yang pantas, dalam keadaan mereka memelihara kesucian diri, bukan
pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai
piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan
perbuatan keji (zina), (hukuman) atas mereka adalah setengah dari hukuman
perempuan-perempuan merdeka (yang tidak bersuami). Hal itu (kebolehan menikahi
hamba sahaya) berlaku bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan (dalam
menghindari zina) di antara kamu. Kesabaranmu lebih baik bagi kamu. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ
الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
﴾ ( النساۤء/4:26)
26.
Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, menunjukkan kepadamu
berbagai jalan (kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang
saleh), dan menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَاللّٰهُ يُرِيْدُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَيُرِيْدُ
الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوٰتِ اَنْ تَمِيْلُوْا مَيْلًا عَظِيْمًا ﴾ (
النساۤء/4:27)
27.
Allah hendak menerima tobatmu, sedangkan orang-orang yang mengikuti hawa
nafsu menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).
﴿ يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ
الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا ﴾ ( النساۤء/4:28)
28.
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan
(dalam keadaan) lemah.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا
اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ
تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ
بِكُمْ رَحِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:29)
29.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu
dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
﴿ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ عُدْوَانًا وَّظُلْمًا فَسَوْفَ
نُصْلِيْهِ نَارًا ۗوَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:30)
30.
Siapa yang berbuat demikian dengan cara melanggar aturan dan berbuat
zalim kelak Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah.
﴿ اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ
عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:31)
31. Jika
kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
(mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami
memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga).
﴿ وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى
بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ
مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:32)
32.
Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah
dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki
ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian
dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.
﴿ وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ
وَالْاَقْرَبُوْنَ ۗ وَالَّذِيْنَ عَقَدَتْ اَيْمَانُكُمْ فَاٰتُوْهُمْ
نَصِيْبَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:33)
33. Bagi
setiap (laki-laki dan perempuan) Kami telah menetapkan para ahli waris atas apa
yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib kerabatnya. Orang-orang
yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, berikanlah bagian itu kepada
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
﴿ اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ
اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ
فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ
تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ
وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا
ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:34)
34.
Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab 154) atas para perempuan
(istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian
yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah)
dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga
(mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,155) berilah
mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan
(kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan
tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
154) Sebagai kepala keluarga, suami bertanggung
jawab untuk melindungi, mengayomi, mengurusi, dan mengupayakan kemaslahatan
keluarga.-><-155) Maksud nusyuz adalah perbuatan seorang istri
meninggalkan kewajibannya, seperti meninggalkan rumah tanpa rida suaminya.
﴿ وَاِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ
اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ اِنْ يُّرِيْدَآ اِصْلَاحًا يُّوَفِّقِ
اللّٰهُ بَيْنَهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا خَبِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:35)
35. Jika
kamu (para wali) khawatir terjadi persengketaan di antara keduanya, utuslah
seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga
perempuan. Jika keduanya bermaksud melakukan islah (perdamaian), niscaya Allah
memberi taufik kepada keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Mahateliti.
﴿ ۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا
وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ
وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ
وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ
مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:36)
36.
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya
tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat,
ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
﴿ ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ
وَيَكْتُمُوْنَ مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاَعْتَدْنَا
لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًاۚ ﴾ ( النساۤء/4:37)
37.
(Yaitu) orang-orang yang kikir, menyuruh orang (lain) berbuat kikir, dan
menyembunyikan karunia yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.
﴿ وَالَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ رِئَاۤءَ النَّاسِ
وَلَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ وَمَنْ يَّكُنِ
الشَّيْطٰنُ لَهٗ قَرِيْنًا فَسَاۤءَ قَرِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:38)
38.
(Allah juga tidak menyukai) orang-orang yang menginfakkan hartanya
karena riya kepada orang (lain) dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan tidak (pula) kepada hari Akhir. Siapa yang menjadikan setan sebagai
temannya, (ketahuilah bahwa) dia adalah seburuk-buruk teman.
﴿ وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقَهُمُ اللّٰهُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِهِمْ
عَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:39)
39. Apa
ruginya bagi mereka seandainya mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir serta
menginfakkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka?
Allah adalah Maha Mengetahui (keadaan) mereka.
﴿ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ
حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا ﴾ (
النساۤء/4:40)
40.
Sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi (seseorang) walaupun sebesar
zarah. Jika (sesuatu yang sebesar zarah) itu berupa kebaikan, niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.
﴿ فَكَيْفَ اِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍۢ بِشَهِيْدٍ
وَّجِئْنَا بِكَ عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ شَهِيْدًاۗ ﴾ ( النساۤء/4:41)
41.
Bagaimanakah (keadaan manusia kelak pada hari Kiamat) jika Kami
mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan
engkau (Nabi Muhammad) sebagai saksi atas mereka?
﴿ يَوْمَىِٕذٍ يَّوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَعَصَوُا
الرَّسُوْلَ لَوْ تُسَوّٰى بِهِمُ الْاَرْضُۗ وَلَا يَكْتُمُوْنَ اللّٰهَ
حَدِيْثًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:42)
42. Pada
hari itu orang-orang yang kufur dan mendurhakai Rasul (Nabi Muhammad) berharap
seandainya mereka diratakan dengan tanah (dikubur atau hancur luluh menjadi
tanah), padahal mereka tidak dapat menyembunyikan suatu kejadian pun dari
Allah.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ
وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا
عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى
سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ
النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا
فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا
غَفُوْرًا ﴾ ( النساۤء/4:43)
43.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan
kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan
jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali
sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang
dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air,
atau kamu telah menyentuh perempuan, 156) sedangkan kamu tidak mendapati air,
maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan
tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
156) Menurut jumhur, kata menyentuh pada ayat
ini adalah bersentuhan kulit, sedangkan sebagian mufasir mengartikannya sebagai
berhubungan suami istri.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مِّنَ
الْكِتٰبِ يَشْتَرُوْنَ الضَّلٰلَةَ وَيُرِيْدُوْنَ اَنْ تَضِلُّوا السَّبِيْلَۗ ﴾
( النساۤء/4:44)
44.
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah diberi bagian
(pengetahuan) dari Kitab (Taurat)? Mereka membeli kesesatan dan menghendaki
agar kamu tersesat dari jalan (yang benar).
﴿ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاَعْدَاۤىِٕكُمْ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَلِيًّا
ۙوَّكَفٰى بِاللّٰهِ نَصِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:45)
45.
Allah lebih tahu (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah
menjadi pelindung dan cukuplah Allah menjadi penolong (kamu).
﴿ مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖ
وَيَقُوْلُوْنَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَّرَاعِنَا
لَيًّاۢ بِاَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِى الدِّيْنِۗ وَلَوْ اَنَّهُمْ قَالُوْا
سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ
وَاَقْوَمَۙ وَلٰكِنْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْنَ اِلَّا
قَلِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:46)
46. Di
antara orang-orang Yahudi ada yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.
Mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami membangkang.” (Mereka mengatakan
pula,) “Dengarkanlah,” sedangkan (engkau Nabi Muhammad sebenarnya) tidak
mendengar apa pun. (Mereka mengatakan,) rā‘inā 157) dengan memutarbalikkan
lidahnya dan mencela agama. Seandainya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan
patuh. Dengarkanlah dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi
mereka dan lebih tepat. Akan tetapi, Allah melaknat mereka karena kekufurannya.
Mereka tidak beriman, kecuali sedikit sekali.
157)
Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 104.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اٰمِنُوْا بِمَا
نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّطْمِسَ وُجُوْهًا
فَنَرُدَّهَا عَلٰٓى اَدْبَارِهَآ اَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّآ اَصْحٰبَ
السَّبْتِ ۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا ﴾ ( النساۤء/4:47)
47.
Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab, berimanlah pada apa yang
telah Kami turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada padamu sebelum
Kami mengubah wajah-wajah(-mu), lalu Kami putar ke belakang (sebagai
penghinaan) atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang (yang
berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Ketetapan Allah (pasti) berlaku.
﴿ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا
دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى
اِثْمًا عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:48)
48.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain
(syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan
Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يُزَكُّوْنَ اَنْفُسَهُمْ ۗ بَلِ
اللّٰهُ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:49)
49.
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci?
Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi
sedikit pun.
﴿ اُنْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَۗ وَكَفٰى
بِهٖٓ اِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:50)
50.
Perhatikanlah betapa mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مِّنَ
الْكِتٰبِ يُؤْمِنُوْنَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ وَيَقُوْلُوْنَ لِلَّذِيْنَ
كَفَرُوْا هٰٓؤُلَاۤءِ اَهْدٰى مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا سَبِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:51)
51.
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi
bagian (pengetahuan) dari Kitab (Taurat), (betapa) mereka percaya kepada jibt
dan tagut 158) serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa
mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.
158) Jibt adalah setan dan apa saja yang
disembah selain Allah Swt., sedangkan tagut biasanya disebutkan untuk orang
yang keburukannya melampaui batas (lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 256).
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ ۗوَمَنْ يَّلْعَنِ
اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ نَصِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:52)
52.
Mereka itulah yang dilaknat Allah. Siapa pun yang dilaknat Allah niscaya
engkau (Nabi Muhammad) tidak akan mendapat penolong baginya.
﴿ اَمْ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِّنَ الْمُلْكِ فَاِذًا لَّا يُؤْتُوْنَ
النَّاسَ نَقِيْرًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:53)
53.
Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Meskipun ada,
mereka tidak akan memberikan (kebajikan) sedikit pun kepada manusia.
﴿ اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ
فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ
وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:54)
54.
Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah dianugerahkan
Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah menganugerahkan kitab dan hikmah kepada
keluarga Ibrahim dan Kami telah menganugerahkan kerajaan (kekuasaan) yang
sangat besar kepada mereka.
﴿ فَمِنْهُمْ مَّنْ اٰمَنَ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ صَدَّ عَنْهُ ۗ وَكَفٰى
بِجَهَنَّمَ سَعِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:55)
55.
Lalu, di antara mereka ada yang beriman kepadanya dan di antara mereka
ada pula yang berpaling darinya. Cukuplah (bagi mereka neraka) Jahanam yang
apinya menyala-nyala.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ
نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا
لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا ﴾ (
النساۤء/4:56)
56.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami
masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan
kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ لَهُمْ
فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:57)
57.
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan akan Kami masukkan ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang disucikan dan
Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.
﴿ ۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى
اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ
بَصِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:58)
58.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya.
Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ
وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ
شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ
بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:59)
59.
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi
Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul
(sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu
lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يَزْعُمُوْنَ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا
بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ
يَّتَحَاكَمُوْٓا اِلَى الطَّاغُوْتِ وَقَدْ اُمِرُوْٓا اَنْ يَّكْفُرُوْا بِهٖ
ۗوَيُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّضِلَّهُمْ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:60)
60.
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku
bahwa mereka telah beriman pada apa yang diturunkan kepadamu (Al-Qur’an) dan
pada apa yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak bertahkim kepada tagut,
padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkarinya. Setan bermaksud
menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sangat jauh.
﴿ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا اِلٰى مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ
وَاِلَى الرَّسُوْلِ رَاَيْتَ الْمُنٰفِقِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْكَ صُدُوْدًاۚ ﴾ (
النساۤء/4:61)
61.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) pada apa yang telah
diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” engkau (Nabi Muhammad) melihat
orang-orang munafik benar-benar berpaling darimu.
﴿ فَكَيْفَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ
اَيْدِيْهِمْ ثُمَّ جَاۤءُوْكَ يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ ۖاِنْ اَرَدْنَآ اِلَّآ
اِحْسَانًا وَّتَوْفِيْقًا ﴾ ( النساۤء/4:62)
62.
Bagaimana halnya apabila (kelak) musibah menimpa mereka (orang munafik)
karena perbuatannya sendiri. Kemudian, mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad)
sambil bersumpah, “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain
kebaikan dan perdamaian.”
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يَعْلَمُ اللّٰهُ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ
فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَّهُمْ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَوْلًا ۢ
بَلِيْغًا ﴾ ( النساۤء/4:63)
63.
Mereka itulah orang-orang yang Allah ketahui apa yang ada di dalam
hatinya. Oleh karena itu, berpalinglah dari mereka, nasihatilah mereka, dan
katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ
اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ
فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ
تَوَّابًا رَّحِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:64)
64. Kami
tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah.
Seandainya mereka (orang-orang munafik) setelah menzalimi dirinya datang
kepadamu (Nabi Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun
memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima
tobat lagi Maha Penyayang.
﴿ فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا
شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا
قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:65)
65. Demi
Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga bertahkim kepadamu (Nabi Muhammad) dalam
perkara yang diperselisihkan di antara mereka. Kemudian, tidak ada keberatan
dalam diri mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka terima dengan
sepenuhnya.
﴿ وَلَوْ اَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ اَنِ اقْتُلُوْٓا
اَنْفُسَكُمْ اَوِ اخْرُجُوْا مِنْ دِيَارِكُمْ مَّا فَعَلُوْهُ اِلَّا قَلِيْلٌ
مِّنْهُمْ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ فَعَلُوْا مَا يُوْعَظُوْنَ بِهٖ لَكَانَ خَيْرًا
لَّهُمْ وَاَشَدَّ تَثْبِيْتًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:66)
66.
Seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik),
“Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” niscaya mereka
tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Seandainya mereka
melaksanakan pengajaran yang diberikan kepada mereka, sungguh itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).
﴿ وَّاِذًا لَّاٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ لَّدُنَّآ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ ﴾
( النساۤء/4:67)
67. Jika
demikian (halnya), pasti Kami anugerahkan kepada mereka dari sisi Kami pahala
yang sangat besar
﴿ وَّلَهَدَيْنٰهُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:68)
68. dan
pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.
﴿ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ
الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا ﴾ (
النساۤء/4:69)
69.
Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah
orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat
oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
﴿ ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ عَلِيْمًا ࣖ ﴾
( النساۤء/4:70)
70.
Itulah karunia dari Allah. Cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا خُذُوْا حِذْرَكُمْ
فَانْفِرُوْا ثُبَاتٍ اَوِ انْفِرُوْا جَمِيْعًا ﴾ ( النساۤء/4:71)
71.
Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah dan majulah (ke medan
pertempuran) secara berkelompok-kelompok atau majulah bersama-sama (serentak).
﴿ وَاِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَّيُبَطِّئَنَّۚ فَاِنْ اَصَابَتْكُمْ
مُّصِيْبَةٌ قَالَ قَدْ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيَّ اِذْ لَمْ اَكُنْ مَّعَهُمْ
شَهِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:72)
72.
Sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan pergi (ke
medan pertempuran). Jika kamu ditimpa musibah, dia berkata, “Sungguh, Allah
telah menganugerahkan nikmat kepadaku karena aku tidak ikut berperang bersama
mereka.”
﴿ وَلَىِٕنْ اَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِّنَ اللّٰهِ لَيَقُوْلَنَّ
كَاَنْ لَّمْ تَكُنْۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهٗ مَوَدَّةٌ يّٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ
مَعَهُمْ فَاَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:73)
73.
Sungguh, jika kamu mendapat karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah
dia mengatakan seakan-akan belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu
dengan dia, “Aduhai, sekiranya aku dahulu bersama mereka, tentu aku akan
memperoleh kemenangan yang agung (pula).”
﴿ ۞ فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ
الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ﴾ (
النساۤء/4:74)
74. Oleh
karena itu, hendaklah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan
(kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah! Siapa yang berperang di jalan
Allah dan gugur atau memperoleh kemenangan niscaya kelak Kami anugerahkan
kepadanya pahala yang sangat besar.
﴿ وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ
يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ
اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ
نَصِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:75)
75.
Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang
yang lemah dari (kalangan) laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berdoa,
“Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang penduduknya
zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari
sisi-Mu.”
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا
اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِ ۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا ۚ ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:76)
76.
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang
kufur berperang di jalan tagut. Perangilah kawan-kawan setan itu. Sesungguhnya
tipu daya setan itu lemah.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا
اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ
عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ
اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا
الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ
الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ
فَتِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:77)
77.
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka,
“Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!”
Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut
kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih
takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan
berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang)
kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah
sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu
tidak akan dizalimi sedikit pun.”
﴿ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ
فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ
مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ
عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا
يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ﴾ ( النساۤء/4:78)
78. Di
mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam
benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu
kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu
keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah,
“Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak
memahami pembicaraan?
﴿ مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ
مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى
بِاللّٰهِ شَهِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:79)
79.
Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah,
sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul
kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.
﴿ مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ
تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ ﴾ ( النساۤء/4:80)
80.
Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah.
Siapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) sebagai
pemelihara 159) mereka.
159) Rasul tidak bertanggung jawab atas
perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat
kesalahan.
﴿ وَيَقُوْلُوْنَ طَاعَةٌ ۖ فَاِذَا بَرَزُوْا مِنْ عِنْدِكَ
بَيَّتَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِيْ تَقُوْلُ ۗ وَاللّٰهُ يَكْتُبُ مَا
يُبَيِّتُوْنَ ۚ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَفٰى
بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:81)
81. Mereka
(orang-orang munafik) berkata, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Akan tetapi,
apabila mereka telah pergi darimu (Nabi Muhammad), sebagian mereka mengatur
siasat pada malam hari (mengambil keputusan) berbeda dari yang telah mereka
katakan. Allah mencatat siasat yang mereka atur pada malam hari itu.
Berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai
pelindung.
﴿ اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ
غَيْرِ اللّٰهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:82)
82.
Tidakkah mereka menadaburi Al-Qur’an? Seandainya (Al-Qur’an) itu tidak
datang dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di
dalamnya.
﴿ وَاِذَا جَاۤءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَوْفِ
اَذَاعُوْا بِهٖ ۗ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ
مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ
اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:83)
83.
Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan (kemenangan)
atau ketakutan (kekalahan), mereka menyebarluaskannya. Padahal, seandainya
mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ululamri (pemegang kekuasaan) di antara
mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat)
mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan ululamri). Sekiranya bukan
karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah engkau mengikuti setan,
kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).
﴿ فَقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ لَا تُكَلَّفُ اِلَّا
نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّكُفَّ بَأْسَ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗوَاللّٰهُ اَشَدُّ بَأْسًا وَّاَشَدُّ تَنْكِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:84)
84.
Maka, berperanglah engkau (Nabi Muhammad) di jalan Allah. Tidaklah
engkau dibebani (tanggung jawab), kecuali (yang terkait) dengan dirimu sendiri.
Kobarkanlah (semangat) orang-orang mukmin (untuk berperang). Semoga Allah
menolak serangan orang-orang yang kufur itu. Allah sangat dahsyat kekuatan-Nya
dan sangat keras siksaan-Nya.
﴿ مَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَّكُنْ لَّهٗ نَصِيْبٌ
مِّنْهَا ۚ وَمَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَّكُنْ لَّهٗ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ
وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيْتًا ﴾ ( النساۤء/4:85)
85.
Siapa yang memberi pertolongan yang baik niscaya akan memperoleh bagian
(pahala) darinya. Siapa yang memberi pertolongan yang buruk niscaya akan
menanggung bagian (dosa) darinya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ
اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ﴾ (
النساۤء/4:86)
86.
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang
sepadan. Sesungguhnya Allah Maha Memperhitungkan segala sesuatu.
﴿ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى
يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا ࣖ
﴾ ( النساۤء/4:87)
87.
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Sungguh, Dia pasti mengumpulkan kamu
pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan di dalamnya. Siapakah yang lebih benar
perkataannya daripada Allah?
﴿ ۞ فَمَا لَكُمْ فِى الْمُنٰفِقِيْنَ فِئَتَيْنِ وَاللّٰهُ
اَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوْا ۗ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَهْدُوْا مَنْ اَضَلَّ
اللّٰهُ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:88)
88.
Mengapa kamu (wahai orang mukmin) (terpecah) menjadi dua golongan dalam
(menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka
(pada kekufuran) karena usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi
petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Siapa yang
dibiarkan sesat oleh Allah niscaya engkau (Nabi Muhammad) tidak akan menemukan
jalan baginya (untuk diberi petunjuk).
﴿ وَدُّوْا لَوْ تَكْفُرُوْنَ كَمَا كَفَرُوْا فَتَكُوْنُوْنَ
سَوَاۤءً فَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ اَوْلِيَاۤءَ حَتّٰى يُهَاجِرُوْا فِيْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ
وَجَدْتُّمُوْهُمْ ۖ وَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:89)
89.
Mereka sangat menginginkan agar kamu mau menjadi kufur sebagaimana
mereka telah kufur sehingga kamu sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan
siapa pun di antara mereka sebagai teman setia 160) sebelum mereka berpindah
pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana pun
kamu temukan mereka. Janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka
sebagai teman setia dan jangan pula sebagai penolong.
160) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ اِلَّا الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ اِلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ
وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ اَوْ جَاۤءُوْكُمْ حَصِرَتْ صُدُوْرُهُمْ اَنْ
يُّقَاتِلُوْكُمْ اَوْ يُقَاتِلُوْا قَوْمَهُمْ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ
لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوْكُمْ ۚ فَاِنِ اعْتَزَلُوْكُمْ فَلَمْ
يُقَاتِلُوْكُمْ وَاَلْقَوْا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ ۙ فَمَا جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ
عَلَيْهِمْ سَبِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:90)
90.
Kecuali, orang-orang yang menjalin hubungan dengan suatu kaum yang
antara kamu dan kaum itu ada perjanjian (damai, mereka jangan dibunuh atau
jangan ditawan). (Demikian juga) orang-orang yang datang kepadamu, sedangkan
hati mereka berat untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Seandainya Allah
menghendaki, niscaya Dia berikan kekuasaan kepada mereka untuk menghadapi kamu
sehingga mereka memerangimu. Akan tetapi, jika mereka membiarkanmu (tidak
mengganggumu), tidak memerangimu, dan menawarkan perdamaian kepadamu
(menyerah), Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh)
mereka.
﴿ سَتَجِدُوْنَ اٰخَرِيْنَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّأْمَنُوْكُمْ
وَيَأْمَنُوْا قَوْمَهُمْ ۗ كُلَّ مَا رُدُّوْٓا اِلَى الْفِتْنَةِ اُرْكِسُوْا
فِيْهَا ۚ فَاِنْ لَّمْ يَعْتَزِلُوْكُمْ وَيُلْقُوْٓا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوْٓا
اَيْدِيَهُمْ فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ ۗ
وَاُولٰۤىِٕكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:91)
91. Akan
kamu dapati (golongan) lain yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu
dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada
fitnah (syirik), mereka pun terjerumus ke dalamnya. Oleh karena itu, jika
mereka tidak membiarkanmu (tetap mengganggumu), tidak pula mau menawarkan
perdamaian kepadamu, dan tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu),
tawanlah dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temukan. Merekalah orang-orang
yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata terhadap (untuk menawan dan
membunuh) mereka.
﴿ وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ اَنْ يَّقْتُلَ مُؤْمِنًا اِلَّا
خَطَـًٔا ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَـًٔا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ
وَّدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰٓى اَهْلِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يَّصَّدَّقُوْا ۗ فَاِنْ
كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ
مُّؤْمِنَةٍ ۗوَاِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ
فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰٓى اَهْلِهٖ وَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ ۚ
فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِۖ تَوْبَةً مِّنَ
اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:92)
92.
Tidak patut bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin, kecuali karena
tersalah (tidak sengaja). Siapa yang membunuh seorang mukmin karena tersalah
(hendaklah) memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin dan (membayar) tebusan
yang diserahkan kepada keluarganya (terbunuh), kecuali jika mereka (keluarga
terbunuh) membebaskan pembayaran. Jika dia (terbunuh) dari kaum yang
memusuhimu, padahal dia orang beriman, (hendaklah pembunuh) memerdekakan hamba
sahaya mukminat. Jika dia (terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian
(damai) antara mereka dengan kamu, (hendaklah pembunuh) membayar tebusan yang
diserahkan kepada keluarganya serta memerdekakan hamba sahaya mukminah. Siapa
yang tidak mendapatkan (hamba sahaya) hendaklah berpuasa dua bulan berturut-turut
sebagai (ketetapan) cara bertobat dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.
﴿ وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ
جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ
عَذَابًا عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:93)
93.
Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah
(neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya,
dan menyediakan baginya azab yang sangat besar.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ
السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ
اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ
عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا ﴾ (
النساۤء/4:94)
94.
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan
Allah, bertabayunlah (carilah kejelasan) dan janganlah kamu mengatakan kepada
orang yang mengucapkan salam kepadamu, “Kamu bukan seorang mukmin,” (lalu kamu
membunuhnya) dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia karena di sisi
Allah ada harta yang banyak. Demikianlah keadaan kamu dahulu, lalu Allah
menganugerahkan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
﴿ لَا يَسْتَوِى الْقٰعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى
الضَّرَرِ وَالْمُجٰهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ
وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ
عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ
اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:95)
95.
Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) tanpa
mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan
jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa uzur). Kepada
masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang terbaik (surga), (tetapi) Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala
yang besar.
﴿ دَرَجٰتٍ مِّنْهُ وَمَغْفِرَةً وَّرَحْمَةً ۗوَكَانَ اللّٰهُ
غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:96)
96.
(Yaitu,) beberapa derajat dari-Nya, serta ampunan dan rahmat. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ
اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى
الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا
فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:97)
97.
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam
keadaan menzalimi dirinya, 161) mereka (malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu
ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi
(Makkah).” Mereka (malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga
kamu dapat berhijrah di sana?” Maka, tempat mereka itu (neraka) Jahanam dan itu
seburuk-buruk tempat kembali.
161) Ayat ini diturunkan berkenaan dengan
beberapa orang muslim yang tidak ikut hijrah ke Madinah dan terpaksa ikut dalam
Perang Badar di pihak pasukan musyrik, kemudian mereka terbunuh dalam perang
itu (Riwayat al-Bukhari).
﴿ اِلَّا الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ
وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ حِيْلَةً وَّلَا يَهْتَدُوْنَ سَبِيْلًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:98)
98.
Kecuali, mereka yang tertindas dari (kalangan) laki-laki, perempuan, dan
anak-anak yang tidak berdaya dan tidak mengetahui jalan (untuk berhijrah).
﴿ فَاُولٰۤىِٕكَ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّعْفُوَ عَنْهُمْ ۗ وَكَانَ
اللّٰهُ عَفُوًّا غَفُوْرًا ﴾ ( النساۤء/4:99)
99.
Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.
﴿ ۞ وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ
مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى
اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى
اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:100)
100.
Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini
tempat hijrah yang banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup). Siapa yang keluar
dari rumahnya untuk berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian meninggal
(sebelum sampai ke tempat tujuan), sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi
Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ
اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا ﴾ (
النساۤء/4:101)
101.
Apabila kamu bepergian di bumi, maka tidak dosa bagimu untuk mengqasar
salat jika kamu takut diserang orang-orang yang kufur. Sesungguhnya orang-orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
﴿ وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ
فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ ۗ
فَاِذَا سَجَدُوْا فَلْيَكُوْنُوْا مِنْ وَّرَاۤىِٕكُمْۖ وَلْتَأْتِ طَاۤىِٕفَةٌ
اُخْرٰى لَمْ يُصَلُّوْا فَلْيُصَلُّوْا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوْا حِذْرَهُمْ
وَاَسْلِحَتَهُمْ ۚ وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ
اَسْلِحَتِكُمْ وَاَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّاحِدَةً
ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَانَ بِكُمْ اَذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْتُمْ
مَّرْضٰٓى اَنْ تَضَعُوْٓا اَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:102)
102.
Apabila engkau (Nabi Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu
dan dalam keadaan takut diserang), lalu engkau hendak melaksanakan salat
bersama mereka, hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) bersamamu
dengan menyandang senjatanya. Apabila mereka (yang salat bersamamu) telah sujud
(menyempurnakan satu rakaat), hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh). Lalu, hendaklah datang golongan lain yang belum salat agar
mereka salat bersamamu 162) dan hendaklah mereka bersiap siaga dengan
menyandang senjatanya. Orang-orang yang kufur ingin agar kamu lengah terhadap
senjata dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu secara tiba-tiba. Tidak ada
dosa bagimu meletakkan senjata jika kamu mendapat suatu kesusahan, baik karena
hujan maupun karena sakit dan bersiap siagalah kamu. 163) Sesungguhnya Allah
telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir.
162) Salah satu cara salat khauf adalah jamaah
dibagi menjadi dua kelompok. Apabila imam telah menyelesaikan satu rakaat
bersama kelompok pertama, kelompok kedua melakukan rakaat itu dan imam dalam
keadaan menunggu. Begitu selanjutnya secara bergantian hingga kedua kelompok
tersebut melakukan salam bersama dengan imam.-><-163) Tata cara salat
khauf yang dijelaskan pada ayat ini dipraktikkan dalam kondisi yang masih
memungkinkan untuk mengerjakan salat. Apabila tidak memungkinkan, salat
dikerjakan sedapat-dapatnya.
﴿ فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا
وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا
الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا
مَّوْقُوْتًا ﴾ ( النساۤء/4:103)
103.
Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat
dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila
kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya
salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang
mukmin.
﴿ وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا
تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ
اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:104)
104.
Janganlah kamu merasa lemah dalam mengejar kaum itu (musuhmu). Jika kamu
menderita kesakitan, sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana
yang kamu rasakan. (Bahkan) kamu dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak
dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ
بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُ ۗوَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ
خَصِيْمًا ۙ ﴾ ( النساۤء/4:105)
105.
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi
Muhammad) dengan hak agar kamu memutuskan (perkara) di antara manusia dengan
apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Janganlah engkau menjadi penentang
(orang yang tidak bersalah) karena (membela) para pengkhianat. 164)
164) Ayat ini diturunkan terkait dengan kasus
pencurian yang dilakukan oleh Tu‘mah. Dia menyembunyikan barang curiannya di
rumah seorang Yahudi dan menuduh orang itulah yang telah mencurinya. Ketika
kerabat-kerabat Tu‘mah meminta agar Nabi Muhammad saw. membela Tu‘mah dan
menghukum orang Yahudi itu, Nabi Muhammad saw. hampir terpengaruh, tetapi Allah
Swt. menurunkan ayat ini dan melarangnya untuk membela pengkhianat.
﴿ وَّاسْتَغْفِرِ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا
رَّحِيْمًاۚ ﴾ ( النساۤء/4:106)
106.
Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
﴿ وَلَا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِيْنَ يَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَهُمْ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا اَثِيْمًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:107)
107.
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) berdebat untuk (membela) orang-orang
yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
selalu berkhianat dan bergelimang dosa.
﴿ يَّسْتَخْفُوْنَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ
اللّٰهِ وَهُوَ مَعَهُمْ اِذْ يُبَيِّتُوْنَ مَا لَا يَرْضٰى مِنَ الْقَوْلِ ۗ
وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطًا ﴾ ( النساۤء/4:108)
108.
Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi tidak dapat bersembunyi
dari Allah. Dia bersama (mengawasi) mereka ketika pada malam hari mereka
menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Allah Maha Meliputi apa
yang mereka kerjakan.
﴿ هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ
فَمَنْ يُّجَادِلُ اللّٰهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَمْ مَّنْ يَّكُوْنُ
عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:109)
109.
Begitulah kamu. Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan
dunia ini. Akan tetapi, siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka
pada hari Kiamat? Atau, siapakah yang menjadi pelindung mereka (dari azab
Allah)?
﴿ وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ
يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:110)
110.
Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon
ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ وَمَنْ يَّكْسِبْ اِثْمًا فَاِنَّمَا يَكْسِبُهٗ عَلٰى نَفْسِهٖ
ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:111)
111.
Siapa yang berbuat dosa sesungguhnya dia mengerjakannya untuk merugikan
dirinya sendiri. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَمَنْ يَّكْسِبْ خَطِيْۤـَٔةً اَوْ اِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهٖ
بَرِيْۤـًٔا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:112)
112.
Siapa yang berbuat kesalahan atau dosa, kemudian menuduhkannya kepada
orang yang tidak bersalah, sungguh telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang
nyata.
﴿ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ
طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ
اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ
الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ
اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:113)
113.
Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Nabi
Muhammad), tentu segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu.
Akan tetapi, mereka tidak menyesatkan, kecuali dirinya sendiri dan tidak
membahayakanmu sedikit pun. Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah
(sunah) kepadamu serta telah mengajarkan kepadamu apa yang tadinya belum kamu
ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.
﴿ ۞ لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ
اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ
يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا
عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:114)
114.
Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada
pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena
mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.
﴿ وَمَنْ يُّشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ
الْهُدٰى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهٖ مَا تَوَلّٰى
وَنُصْلِهٖ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:115)
115.
Siapa yang menentang Rasul (Nabi Muhammad) setelah jelas kebenaran
baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan
dalam kesesatannya dan akan Kami masukkan ke dalam (neraka) Jahanam. Itu
seburuk-buruk tempat kembali.
﴿ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا
دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:116)
116.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya
(syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa
yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah tersesat
jauh.
﴿ اِنْ يَّدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اِنٰثًاۚ وَاِنْ
يَّدْعُوْنَ اِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيْدًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:117)
117.
Mereka tidak menyembah selain Dia, kecuali berhala dan mereka juga tidak
menyembah, kecuali setan yang durhaka.
﴿ لَّعَنَهُ اللّٰهُ ۘ وَقَالَ لَاَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ
نَصِيْبًا مَّفْرُوْضًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:118)
118.
Allah melaknatnya. Dia (setan) berkata, “Aku benar-benar akan mengambil
bagian tertentu dari hamba-hamba-Mu.165)
165) Maksudnya, setan akan berusaha menyesatkan
manusia, kecuali orang-orang mukmin pilihan Allah Swt. (lihat surah al-Ḥijr/15:
40 dan Saba’/34: 20).
﴿ وَّلَاُضِلَّنَّهُمْ وَلَاُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ
فَلَيُبَتِّكُنَّ اٰذَانَ الْاَنْعَامِ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ
اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَقَدْ
خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:119)
119. Aku
benar-benar akan menyesatkan mereka, membangkitkan angan-angan kosong mereka,
menyuruh mereka (untuk memotong telinga-telinga binatang ternaknya) hingga
mereka benar-benar memotongnya, 166) dan menyuruh mereka (mengubah ciptaan
Allah) hingga benar-benar mengubahnya.” 167) Siapa yang menjadikan setan
sebagai pelindung selain Allah sungguh telah menderita kerugian yang nyata.
166) Maksudnya, setan benar-benar akan
menyesatkan manusia dengan mengharamkan binatang ternak yang dihalalkan Allah
Swt. atau menghalalkan yang diharamkan Allah Swt., seperti dalam kepercayaan
Arab Jahiliah tentang baḥirah, sā’ibah, waṣīlah, dan ḥām (lihat surah
al-Mā’idah/5: 103).-><-167) Mengubah ciptaan Allah bisa berarti mengubah
fisik, seperti mengganti jenis kelamin, atau mengubah ciptaan dalam batin
manusia, seperti mengubah fitrah (Islam) dengan menganut agama lain.
﴿ يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ
اِلَّا غُرُوْرًا ﴾ ( النساۤء/4:120)
120.
(Setan) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan
angan-angan kosong mereka. Padahal, setan tidak menjanjikan kepada mereka,
kecuali tipuan belaka.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۖ وَلَا يَجِدُوْنَ عَنْهَا
مَحِيْصًا ﴾ ( النساۤء/4:121)
121.
Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di (neraka) Jahanam dan tidak akan
menemukan tempat (lain untuk) lari darinya.
﴿ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ
اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:122)
122.
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya
daripada Allah?
﴿ لَيْسَ بِاَمَانِيِّكُمْ وَلَآ اَمَانِيِّ اَهْلِ الْكِتٰبِ ۗ
مَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا يُّجْزَ بِهٖۙ وَلَا يَجِدْ لَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:123)
123.
(Pahala dari Allah) bukanlah (menurut) angan-anganmu 168) dan bukan
(pula menurut) angan-angan Ahlulkitab. Siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya
akan dibalas sesuai dengan (kejahatan itu) dan dia tidak akan menemukan
untuknya pelindung serta penolong selain Allah.
168) Kata angan-anganmu dalam ayat ini menurut
sebagian ahli tafsir merujuk kepada umat Islam, tetapi ada juga yang meyakini
bahwa kata itu merujuk kepada kaum musyrik. Maksudnya adalah bahwa pahala di
akhirat tidak menurut angan-angan mereka, tetapi sesuai dengan ketentuan agama.
﴿ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ
نَقِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:124)
124.
Siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia
beriman, akan masuk ke dalam surga dan tidak dizalimi sedikit pun.
﴿ وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ
وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ
اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:125)
125.
Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan
dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin (orang yang berbuat kebaikan) dan
mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai
kekasih(-Nya).
﴿ وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَانَ
اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:126)
126.
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah
Maha Meliputi segala sesuatu.
﴿ وَيَسْتَفْتُوْنَكَ فِى النِّسَاۤءِۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ
فِيْهِنَّ ۙوَمَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ فِيْ يَتٰمَى النِّسَاۤءِ
الّٰتِيْ لَا تُؤْتُوْنَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُوْنَ اَنْ
تَنْكِحُوْهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْوِلْدَانِۙ وَاَنْ تَقُوْمُوْا
لِلْيَتٰمٰى بِالْقِسْطِ ۗوَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ
بِهٖ عَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:127)
127.
Mereka meminta fatwa kepada engkau (Nabi Muhammad) tentang perempuan.
Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, 169) dan apa yang
dibacakan kepadamu dalam Al-Qur’an tentang para perempuan yatim yang tidak kamu
berikan sesuatu (maskawin) yang ditetapkan untuk mereka, sedangkan kamu ingin
menikahi mereka, 170) serta (tentang) anak-anak yang tidak berdaya. (Allah juga
memberi fatwa kepadamu) untuk mengurus anak-anak yatim secara adil. Kebajikan
apa pun yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
169) Lihat surah an-Nisā’/4: 2‒3.-><-170)
Menurut adat Arab Jahiliah, seorang wali berkuasa atas perempuan yatim yang
dalam asuhannya dan berkuasa atas hartanya. Jika perempuan yatim itu cantik,
wali akan menikahi dan menguasai hartanya. Jika perempuan yatim itu buruk
rupanya, wali menghalanginya menikah dengan laki-laki lain agar dia tetap dapat
menguasai hartanya. Ayat ini melarang kebiasaan itu.
﴿ وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ
اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا
ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا
وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا ﴾ (
النساۤء/4:128)
128.
Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz 171) atau bersikap
tidak acuh, keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya. 172)
Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya
kikir. 173) Jika kamu berbuat kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan
sikap tidak acuh) sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.
171) Lihat arti nusyuz bagi pihak istri dalam
catatan kaki surah an-Nisā’/4: 34. Nusyuz dari pihak suami ialah bersikap keras
terhadap istrinya, tidak mau menggaulinya, dan tidak mau memberikan
haknya.-><-172) Contohnya, istri bersedia dikurangi beberapa haknya asal
suami mau kembali berbaik-baik dengannya.-><-173) Sudah menjadi tabiat
manusia untuk enggan melepaskan sebagian haknya kepada orang lain dengan
seikhlas hatinya. Kendatipun demikian, jika istri melepaskan sebagian haknya,
suami diperbolehkan menerimanya.
﴿ وَلَنْ تَسْتَطِيْعُوْٓا اَنْ تَعْدِلُوْا بَيْنَ النِّسَاۤءِ
وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلَا تَمِيْلُوْا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوْهَا
كَالْمُعَلَّقَةِ ۗوَاِنْ تُصْلِحُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ
غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:129)
129.
Kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
istri-istri(-mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Oleh karena itu,
janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu
biarkan yang lain terkatung-katung. Jika kamu mengadakan islah (perbaikan) dan
memelihara diri (dari kecurangan), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ وَاِنْ يَّتَفَرَّقَا يُغْنِ اللّٰهُ كُلًّا مِّنْ سَعَتِهٖۗ
وَكَانَ اللّٰهُ وَاسِعًا حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:130)
130.
Jika keduanya bercerai, Allah akan memberi kecukupan kepada
masing-masing dari keluasan (karunia)-Nya. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi
Mahabijaksana.
﴿ وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَلَقَدْ
وَصَّيْنَا الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَاِيَّاكُمْ اَنِ
اتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَاِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا
فِى الْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَنِيًّا حَمِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:131)
131.
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Sungguh, Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci
sebelum kamu dan (juga) kepadamu (umat Islam) agar bertakwa kepada Allah. Akan
tetapi, jika kamu kufur, maka sesungguhnya hanya milik Allah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.
﴿ وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗوَكَفٰى
بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ﴾ ( النساۤء/4:132)
132.
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Cukuplah Allah sebagai pemelihara.
﴿ اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ اَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ
بِاٰخَرِيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى ذٰلِكَ قَدِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:133)
133.
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu semua wahai manusia,
dan Dia datangkan (umat) yang lain (sebagai penggantimu). Allah Mahakuasa
berbuat demikian.
﴿ مَنْ كَانَ يُرِيْدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللّٰهِ ثَوَابُ
الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:134)
134.
Siapa yang menghendaki pahala dunia, maka di sisi Allah ada pahala dunia
dan akhirat. Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
﴿ ۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ
بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ
وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى
بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ
تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا ﴾ (
النساۤء/4:135)
135.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi
karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu,
atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin,
Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan
(kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah
Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ
وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ
الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ
وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ﴾
( النساۤء/4:136)
136.
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya
(Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab
yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat
sangat jauh.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا ثُمَّ اٰمَنُوْا
ثُمَّ كَفَرُوْا ثُمَّ ازْدَادُوْا كُفْرًا لَّمْ يَكُنِ اللّٰهُ لِيَغْفِرَ
لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيْلًاۗ ﴾ ( النساۤء/4:137)
137.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lalu kufur, kemudian beriman
(lagi), kemudian kufur (lagi), lalu bertambah kekufurannya, Allah tidak akan
mengampuninya dan tidak (pula) menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus).
﴿ بَشِّرِ الْمُنٰفِقِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:138)
138.
Berilah kabar ‘gembira’ kepada orang-orang munafik bahwa sesungguhnya
bagi mereka azab yang sangat pedih.
﴿ ۨالَّذِيْنَ يَتَّخِذُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ
دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ اَيَبْتَغُوْنَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَاِنَّ
الْعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًاۗ ﴾ ( النساۤء/4:139)
139.
(Yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung
174) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di
sisi orang kafir itu? (Ketahuilah) sesungguhnya semua kemuliaan itu milik
Allah.
174) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ
اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ
حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖٓ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ
جَمِيْعًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:140)
140.
Sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu dalam Kitab
(Al-Qur’an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), janganlah kamu duduk bersama mereka
hingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Sesungguhnya kamu (apabila tetap
berbuat demikian) tentulah serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di (neraka) Jahanam.
﴿ ۨالَّذِيْنَ يَتَرَبَّصُوْنَ بِكُمْۗ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ
مِّنَ اللّٰهِ قَالُوْٓا اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ ۖ وَاِنْ كَانَ لِلْكٰفِرِيْنَ
نَصِيْبٌ قَالُوْٓا اَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِّنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلَنْ
يَّجْعَلَ اللّٰهُ لِلْكٰفِرِيْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ سَبِيْلًا ࣖ ﴾ (
النساۤء/4:141)
141.
(Mereka itu adalah) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang
akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah, mereka
berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersamamu?” Jika orang-orang kafir
mendapat bagian (dari kemenangan), mereka berkata, “Bukankah kami turut
memenangkanmu dan membela kamu dari orang-orang mukmin?” Allah akan memberi
keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan
kepada orang-orang kafir untuk mengalahkan orang-orang mukmin.
﴿ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ
وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ
وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ ﴾ ( النساۤء/4:142)
142.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah
membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan
penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas
dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah,
kecuali sedikit sekali.
﴿ مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ
اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا ﴾ (
النساۤء/4:143)
143.
Mereka (orang-orang munafik) dalam keadaan ragu antara yang demikian
(iman atau kafir), tidak termasuk golongan (orang beriman) ini dan tidak (pula)
golongan (orang kafir) itu. Siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah (karena tidak
mengikuti tuntunan-Nya dan memilih kesesatan), kamu tidak akan menemukan jalan
(untuk memberi petunjuk) baginya.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْكٰفِرِيْنَ
اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَجْعَلُوْا
لِلّٰهِ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:144)
144.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang
kafir sebagai teman setia 175) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah
kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menjatuhkan hukuman)
atasmu?
175) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ
وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:145)
145.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) di tingkat paling
bawah dari neraka. Kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
﴿ اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَاعْتَصَمُوْا
بِاللّٰهِ وَاَخْلَصُوْا دِيْنَهُمْ لِلّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَۗ
وَسَوْفَ يُؤْتِ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:146)
146.
Kecuali, orang-orang yang bertobat, memperbaiki diri, 176) berpegang
teguh pada (agama) Allah, dan dengan ikhlas (menjalankan) agama mereka karena
Allah, mereka itu bersama orang-orang mukmin. Kelak Allah akan memberikan
pahala yang besar kepada orang-orang mukmin.
176) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2:
160.
﴿ مَا يَفْعَلُ اللّٰهُ بِعَذَابِكُمْ اِنْ شَكَرْتُمْ
وَاٰمَنْتُمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ شَاكِرًا عَلِيْمًا ۔ ﴾ ( النساۤء/4:147)
147.
Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Allah Maha
Mensyukuri 177) lagi Maha Mengetahui.
177) Allah Maha Mensyukuri berarti memberi
pahala terhadap amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya,
dan lain-lain.
﴿ ۞ لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ
اِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:148)
148.
Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus
terang, kecuali oleh orang yang dizalimi.178) Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
178) Orang yang dizalimi boleh mengemukakan
kepada hakim atau penguasa tentang keburukan-keburukan orang yang menzaliminya.
﴿ اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ
سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:149)
149.
Jika kamu menampakkan atau menyembunyikan suatu kebaikan atau memaafkan
suatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ
وَيُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّفَرِّقُوْا بَيْنَ اللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَيَقُوْلُوْنَ
نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَّنَكْفُرُ بِبَعْضٍۙ وَّيُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّتَّخِذُوْا
بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:150)
150.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
bermaksud membeda-bedakan179) antara (keimanan kepada) Allah dan
rasul-rasul-Nya dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami
mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah
antara itu (keimanan atau kekufuran),
179) Maksud membeda-bedakan dalam ayat ini
adalah hanya beriman kepada Allah Swt., tetapi tidak beriman kepada
rasul-rasul-Nya.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ حَقًّا ۚوَاَعْتَدْنَا
لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:151)
151.
merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan.
﴿ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَلَمْ
يُفَرِّقُوْا بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْ اُولٰۤىِٕكَ سَوْفَ يُؤْتِيْهِمْ
اُجُوْرَهُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:152)
152.
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka (para rasul), kelak Allah
akan memberikan pahala kepada mereka. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ يَسْـَٔلُكَ اَهْلُ الْكِتٰبِ اَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتٰبًا
مِّنَ السَّمَاۤءِ فَقَدْ سَاَلُوْا مُوْسٰٓى اَكْبَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَقَالُوْٓا
اَرِنَا اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْۚ ثُمَّ
اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ فَعَفَوْنَا
عَنْ ذٰلِكَ ۚ وَاٰتَيْنَا مُوْسٰى سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:153)
153.
Ahlulkitab180) meminta kepadamu (Nabi Muhammad) agar engkau menurunkan
sebuah kitab dari langit kepada mereka. Sungguh, mereka telah meminta kepada
Musa yang lebih besar daripada itu. Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah
kepada kami secara nyata.” Maka, petir menyambar mereka karena kezalimannya.
Kemudian, mereka menjadikan anak sapi181) (sebagai sembahan), (padahal) telah
datang kepada mereka bukti-bukti (ketauhidan) yang nyata, lalu Kami memaafkan
yang demikian itu. Kami telah menganugerahkan kepada Musa kekuasaan yang nyata.
180) Ahlulkitab yang dimaksud pada ayat ini
adalah orang-orang Yahudi. -><-181) Patung anak sapi itu mereka buat dari
emas untuk disembah.-><-
﴿ وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّوْرَ بِمِيْثَاقِهِمْ وَقُلْنَا
لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوْا فِى
السَّبْتِ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا ﴾ ( النساۤء/4:154)
154.
Kami pun telah mengangkat gunung (Sinai) di atas mereka untuk
(menguatkan) perjanjian mereka.182) Kami perintahkan kepada mereka, “Masukilah pintu
gerbang (Baitulmaqdis) itu sambil bersujud”. Kami perintahkan pula kepada
mereka, “Janganlah melanggar (peraturan) pada hari Sabat.” Kami telah mengambil
dari mereka perjanjian yang kukuh.
182) Pengangkatan gunung itu dimaksudkan
sebagai ancaman kepada Bani Israil agar selalu menepati janji mereka untuk
melaksanakan ajaran Taurat.
﴿ فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِاٰيٰتِ
اللّٰهِ وَقَتْلِهِمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَّقَوْلِهِمْ قُلُوْبُنَا
غُلْفٌ ۗ بَلْ طَبَعَ اللّٰهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْنَ اِلَّا
قَلِيْلًاۖ ﴾ ( النساۤء/4:155)
155.
Maka, (Kami hukum mereka)183) karena mereka melanggar perjanjian itu,
kafir terhadap keterangan-keterangan Allah, membunuh nabi-nabi tanpa hak
(alasan yang benar), dan mengatakan, “Hati kami tertutup.” Sebenarnya Allah
telah mengunci hati mereka karena kekufurannya. Maka, mereka tidak beriman
kecuali hanya sebagian kecil (dari mereka).
183) Mereka disambar petir, dijelmakan menjadi
kera, dan sebagainya.
﴿ وَّبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلٰى مَرْيَمَ بُهْتَانًا
عَظِيْمًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:156)
156.
(Kami juga menghukum mereka) karena kekufuran mereka dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan tuduhan palsu lagi sangat keji.
﴿ وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ
مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ
لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ
بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ ﴾ (
النساۤء/4:157)
157.
(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami
telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,”184) padahal mereka
tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang
berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan
terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh
itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah
membunuhnya.
184) Ayat ini merupakan bantahan terhadap
anggapan Ahlulkitab bahwa Nabi Isa a.s. meninggal di tiang salib.
﴿ بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا
حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:158)
158.
Akan tetapi, Allah telah mengangkatnya (Isa) ke hadirat-Nya.185) Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
185)Ayat ini sebagai bantahan terhadap anggapan
orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa a.s.
﴿ وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ
مَوْتِهٖ ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ ﴾ (
النساۤء/4:159)
159. Tidak
ada seorang pun di antara Ahlulkitab, kecuali beriman kepadanya (Isa) menjelang
kematiannya.186) Pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.
186)Menurut ayat ini, setiap orang Yahudi dan
Nasrani, pada saat sakratulmaut, akan beriman bahwa Nabi Isa a.s. adalah utusan
Allah Swt. dan bukan anak Allah, tetapi keimanannya itu sudah tidak berguna
lagi.
﴿ فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ
طَيِّبٰتٍ اُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَثِيْرًاۙ ﴾ (
النساۤء/4:160)
160.
Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami mengharamkan atas mereka
(makanan-makanan) yang baik yang (dahulu) pernah dihalalkan bagi mereka; juga
karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah,
﴿ وَّاَخْذِهِمُ الرِّبٰوا وَقَدْ نُهُوْا عَنْهُ وَاَكْلِهِمْ
اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۗوَاَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ مِنْهُمْ عَذَابًا
اَلِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:161)
161.
melakukan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya; dan
memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Kami sediakan untuk
orang-orang kafir di antara mereka azab yang sangat pedih.
﴿ لٰكِنِ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُوْنَ
يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ
وَالْمُقِيْمِيْنَ الصَّلٰوةَ وَالْمُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالْمُؤْمِنُوْنَ
بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ اُولٰۤىِٕكَ سَنُؤْتِيْهِمْ اَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
﴾ ( النساۤء/4:162)
162.
Akan tetapi, orang-orang yang ilmunya mendalam di antara mereka dan
orang-orang mukmin beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi
Muhammad) dan pada (kitab-kitab) yang diturunkan sebelummu. (Begitu pula)
mereka yang melaksanakan salat, yang menunaikan zakat, dan yang beriman kepada
Allah serta hari Akhir. Kepada mereka akan Kami berikan pahala yang besar.
﴿ ۞ اِنَّآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ كَمَآ اَوْحَيْنَآ اِلٰى
نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ
وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى وَاَيُّوْبَ
وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚوَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاۚ ﴾ (
النساۤء/4:163)
163.
Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) sebagaimana
Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Kami telah
mewahyukan pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunan(-nya), Isa,
Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Kami telah memberikan (Kitab) Zabur kepada
Daud.
﴿ وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا
لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ ﴾ (
النساۤء/4:164)
164. Ada
beberapa rasul yang telah Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu
sebelumnya dan ada (pula) beberapa rasul (lain) yang tidak Kami ceritakan
(kisah) tentang mereka kepadamu. Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa
(secara langsung).187)
187) Di antara keistimewaan Nabi Musa a.s.
adalah dapat berbicara dengan Allah Swt. secara langsung sehingga disebut
kalīmullāh. Semua nabi yang lain menerima firman Allah Swt. melalui perantaraan
Jibril, kecuali Nabi Muhammad saw. yang dapat berbicara langsung dengan Allah
Swt. pada waktu mikraj.
﴿ رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ
لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا
حَكِيْمًا ﴾ ( النساۤء/4:165)
165.
Kami mengutus) rasul-rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah
rasul-rasul itu (diutus). Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
﴿ لٰكِنِ اللّٰهُ يَشْهَدُ بِمَآ اَنْزَلَ اِلَيْكَ اَنْزَلَهٗ
بِعِلْمِهٖ ۚوَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَشْهَدُوْنَ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۗ ﴾ (
النساۤء/4:166)
166.
Akan tetapi, Allah bersaksi atas apa (Al-Qur’an) yang telah
diturunkan-Nya kepadamu (Nabi Muhammad). Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya.
(Demikian pula) para malaikat pun bersaksi. Cukuplah Allah menjadi saksi.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
قَدْ ضَلُّوْا ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ﴾ ( النساۤء/4:167)
167.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalang-halangi (orang lain)
dari jalan Allah, benar-benar telah tersesat jauh.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَظَلَمُوْا لَمْ يَكُنِ اللّٰهُ
لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيْقًاۙ ﴾ ( النساۤء/4:168)
168.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan melakukan kezaliman, Allah tidak
akan mengampuni mereka dan tidak akan menunjukkan kepada mereka jalan apa pun,
﴿ اِلَّا طَرِيْقَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗوَكَانَ
ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا ﴾ ( النساۤء/4:169)
169.
kecuali jalan ke (neraka) Jahanam. Mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Hal itu bagi Allah (sangat) mudah.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمُ الرَّسُوْلُ بِالْحَقِّ
مِنْ رَّبِّكُمْ فَاٰمِنُوْا خَيْرًا لَّكُمْ ۗوَاِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ لِلّٰهِ
مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ﴾ (
النساۤء/4:170)
170.
Wahai manusia, sungguh telah datang Rasul (Nabi Muhammad) kepadamu
dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu. Maka, berimanlah (kepadanya). Itu
lebih baik bagimu. Jika kamu kufur, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun)
karena sesungguhnya milik Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا
تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ
مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗ ۚ اَلْقٰىهَآ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ
مِّنْهُ ۖفَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌ
ۗاِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّكُمْ ۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۗ سُبْحٰنَهٗٓ
اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌ ۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ
وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:171)
171.
Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (menjalankan)
agamamu188) dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar.
Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam, hanyalah utusan Allah dan (makhluk yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya189) yang Dia sampaikan kepada Maryam dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya.190) Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga.” Berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya hanya Allahlah Tuhan Yang Maha Esa.
Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pelindung.
188) Termasuk berlebihan adalah mengatakan
bahwa Nabi Isa a.s. itu tuhan sebagaimana dikatakan oleh orang
Nasrani.-><-189) Maksud kalimat adalah kun (‘jadilah!’), sehingga Nabi
Isa a.s. diciptakan tanpa bapak.-><-190) Disebut tiupan dari Allah karena
tiupan itu berasal dari perintah Allah Swt.-><-
﴿ لَنْ يَّسْتَنْكِفَ الْمَسِيْحُ اَنْ يَّكُوْنَ عَبْدًا لِّلّٰهِ
وَلَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ وَمَنْ يَّسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهٖ
وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ اِلَيْهِ جَمِيْعًا ﴾ ( النساۤء/4:172)
172.
Almasih tidak akan pernah enggan menjadi hamba Allah dan begitu pula
para malaikat yang dekat (kepada Allah). Siapa yang enggan menyembah-Nya dan
menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
﴿ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ
اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا
يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا ﴾ (
النساۤء/4:173)
173.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan
menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya.
Sementara itu, orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan
diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Mereka pun tidak
akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ
رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا ﴾ ( النساۤء/4:174)
174.
Wahai manusia, sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran (Nabi
Muhammad dengan mukjizatnya) dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu
cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an).
﴿ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَاعْتَصَمُوْا بِهٖ
فَسَيُدْخِلُهُمْ فِيْ رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍۙ وَّيَهْدِيْهِمْ اِلَيْهِ
صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۗ ﴾ ( النساۤء/4:175)
175.
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh pada
(agama)-Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan karunia
dari-Nya (surga) serta menunjukkan mereka jalan yang lurus kepada-Nya.
﴿ يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ
ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا
تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا
اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا
وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ
اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ ﴾ ( النساۤء/4:176)
176.
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalālah).191) Katakanlah, “Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalālah, (yaitu) jika seseorang meninggal dan
dia tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai seorang saudara perempuan, bagiannya
(saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya. Adapun
saudara laki-lakinya mewarisi (seluruh harta saudara perempuan) jika dia tidak
mempunyai anak. Akan tetapi, jika saudara perempuan itu dua orang, bagi
keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika mereka (ahli waris itu
terdiri atas) beberapa saudara laki-laki dan perempuan, bagian seorang saudara
laki-laki sama dengan bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan
(hukum ini) kepadamu agar kamu tidak tersesat. Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
191) Kalālah ialah orang yang wafat tanpa
meninggalkan bapak dan anak. (An-Nisa'/4:1-176)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.