﴿
بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ
الْمُشْرِكِيْنَۗ ﴾ ( التوبة/9:1)
Terjemah Kemenag 2019
1.
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (Nabi
Muhammad) kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian
dengan mereka (untuk tidak saling berperang).
﴿ فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا
اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ ﴾ (
التوبة/9:2)
2.
Berjalanlah kamu (kaum musyrik) di bumi selama empat bulan dan
ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Sesungguhnya Allah
menghinakan orang-orang kafir.
﴿ وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ
الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ
وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ
فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ﴾ ( التوبة/9:3)
3. Suatu
maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar319)
bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik.
Jika kamu (kaum musyrik) bertobat, itu lebih baik bagimu; dan jika kamu
berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar
‘gembira’ (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan
mendapat) azab yang pedih.
319) Para mufasir berbeda pendapat tentang
pengertian haji akbar pada ayat ini. Ada yang mengatakannya hari nahar, ada
yang mengatakannya hari Arafah. Yang dimaksud dengan haji akbar di sini adalah
haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah.
﴿ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ
لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْـًٔا وَّلَمْ يُظَاهِرُوْا عَلَيْكُمْ اَحَدًا
فَاَتِمُّوْٓا اِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ اِلٰى مُدَّتِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ
الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:4)
4.
(Ketetapan itu berlaku,) kecuali atas orang-orang musyrik yang telah
mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi (isi
perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seseorang pun yang memusuhi kamu.
Maka, terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
﴿ فَاِذَا انْسَلَخَ الْاَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا
الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ
وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۚ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ
وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
﴾ ( التوبة/9:5)
5.
Apabila bulan-bulan haram telah berlalu,320) bunuhlah (dalam peperangan)
orang-orang musyrik (yang selama ini menganiaya kamu) di mana saja kamu temui!
Tangkaplah dan kepunglah mereka serta awasilah di setiap tempat pengintaian!
Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, berilah
mereka kebebasan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
320) Yang dimaksud dengan bulan haram di sini
adalah masa empat bulan yang menjadi tenggat bagi kaum musyrik pada waktu itu,
yaitu mulai 10 Zulhijah (hari turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabiulakhir.
﴿ وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ
حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ
قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:6)
6. Jika
seseorang di antara orang-orang musyrik ada yang meminta pelindungan kepada
engkau (Nabi Muhammad), lindungilah dia supaya dapat mendengar firman Allah
kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena
sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui.
﴿ كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ
وَعِنْدَ رَسُوْلِهٖٓ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ
يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:7)
7.
Bagaimana mungkin ada perjanjian (damai) untuk orang-orang musyrik di
sisi Allah dan Rasul-Nya, kecuali untuk orang-orang yang kamu telah membuat
perjanjian (Hudaibiah) dengan mereka di dekat Masjidilharam? Selama mereka
berlaku lurus terhadapmu, berlaku luruslah pula kamu terhadap mereka.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.
﴿ كَيْفَ وَاِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوْا فِيْكُمْ
اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗيُرْضُوْنَكُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبٰى قُلُوْبُهُمْۚ
وَاَكْثَرُهُمْ فٰسِقُوْنَۚ ﴾ ( التوبة/9:8)
8.
Bagaimana (mungkin ada perjanjian demikian,) padahal jika mereka
memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan
terhadap kamu dan tidak pula (mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan
kamu dengan mulut mereka, sedangkan hati mereka enggan. Kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.
﴿ اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ
سَبِيْلِهٖۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:9)
9.
Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah lalu mereka
menghalangi (manusia) dari jalan-Nya. Sesungguhnya sangat buruk apa yang selalu
mereka kerjakan.
﴿ لَا يَرْقُبُوْنَ فِيْ مُؤْمِنٍ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً
ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُعْتَدُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:10)
10.
Mereka tidak memelihara (hubungan) kekerabatan dengan orang mukmin dan
tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas.
﴿ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ
فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗوَنُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ﴾ (
التوبة/9:11)
11. Jika
mereka bertobat, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, mereka adalah
saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu
bagi kaum yang mengetahui.
﴿ وَاِنْ نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ
وَطَعَنُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ فَقَاتِلُوْٓا اَىِٕمَّةَ الْكُفْرِۙ اِنَّهُمْ لَآ
اَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:12)
12. Jika
mereka melanggar sumpah sesudah perjanjian mereka dan menistakan agamamu,
perangilah para pemimpin kekufuran itu karena sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang tidak dapat dipegang sumpahnya supaya mereka berhenti (dari
kekufuran dan penganiayaan).
﴿ اَلَا تُقَاتِلُوْنَ قَوْمًا نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ
وَهَمُّوْا بِاِخْرَاجِ الرَّسُوْلِ وَهُمْ بَدَءُوْكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ
اَتَخْشَوْنَهُمْ ۚفَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
﴾ ( التوبة/9:13)
13.
Mengapa kamu tidak (bersegera) memerangi kaum yang melanggar
sumpah-sumpah (perjanjian-perjanjian) mereka, padahal mereka (dahulu)
berkemauan keras mengusir Rasul dan mereka yang mulai memerangi kamu pertama
kali? Apakah kamu takut kepada mereka? Allahlah yang lebih berhak kamu takuti
jika kamu benar-benar orang-orang mukmin.
﴿ قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ
وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ
﴾ ( التوبة/9:14)
14.
Perangilah mereka! Niscaya Allah akan mengazab mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu, menghinakan mereka, dan memenangkan kamu atas
mereka, serta melegakan hati kaum mukmin
﴿ وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْۗ وَيَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ
يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:15)
15. dan
menghilangkan kemarahan (dari) hati mereka (orang-orang mukmin). Allah menerima
tobat siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ
الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا
رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا
تَعْمَلُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:16)
16.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (tanpa diuji), padahal
Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara
kamu dan tidak menjadikan selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin
sebagai teman setia. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
﴿ مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ
شٰهِدِيْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۚ
وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:17)
17.
Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid
Allah, sedangkan mereka bersaksi bahwa diri mereka kafir. Itulah orang-orang
yang sia-sia amal mereka dan di dalam nerakalah mereka kekal.
﴿ اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ
اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ ﴾ (
التوبة/9:18)
18.
Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah
orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan
zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
﴿ ۞ اَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاۤجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ كَمَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَجَاهَدَ فِيْ
سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَا يَسْتَوٗنَ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى
الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۘ ﴾ ( التوبة/9:19)
19.
Apakah kamu jadikan (orang yang melaksanakan tugas) pemberian minuman
(kepada) orang yang menunaikan haji dan mengurus Masjidilharam sama dengan
orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta berjihad di jalan Allah?
Mereka tidak sama di hadapan Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum
yang zalim.
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ
اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ
ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:20)
20.
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwa mereka lebih agung derajatnya di hadapan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang beruntung.
﴿ يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ
وَّجَنّٰتٍ لَّهُمْ فِيْهَا نَعِيْمٌ مُّقِيْمٌۙ ﴾ ( التوبة/9:21)
21.
Tuhan mereka memberi kabar gembira kepada mereka dengan rahmat dari-Nya,
dan keridaan serta surga-surga. Bagi mereka kesenangan yang kekal di dalamnya.
﴿ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ
عَظِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:22)
22.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allahlah
pahala yang sangat besar.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا
اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى
الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
﴾ ( التوبة/9:23)
23.
Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan
saudara-saudaramu sebagai pelindung321) jika mereka lebih mencintai kekufuran
atas keimanan. Siapa pun di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.
321) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ
وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ
تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ
اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ
اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ ﴾ (
التوبة/9:24)
24.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu,
saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat
tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan
daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
﴿ لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ فِيْ مَوَاطِنَ كَثِيْرَةٍۙ وَّيَوْمَ
حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا
وَّضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُّدْبِرِيْنَۚ
﴾ ( التوبة/9:25)
25.
Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu (orang-orang mukmin) di
medan peperangan yang banyak dan pada hari (perang) Hunain ketika banyaknya
jumlahmu menakjubkanmu (sehingga membuatmu lengah). Maka, jumlah kamu yang
banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun dan bumi yang luas itu
terasa sempit bagimu kemudian kamu lari berbalik ke belakang (bercerai-berai).
﴿ ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى
الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:26)
26.
Kemudian, Allah menurunkan ketenangan (dari)-Nya kepada Rasul-Nya dan
kepada orang-orang mukmin, serta menurunkan bala tentara yang kamu tidak
melihatnya, juga menyiksa orang-orang yang kafir. Itulah balasan terhadap
orang-orang kafir.
﴿ ثُمَّ يَتُوْبُ اللّٰهُ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَلٰى مَنْ
يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:27)
27.
Setelah itu, Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ
نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَا ۚوَاِنْ
خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖٓ اِنْ شَاۤءَۗ
اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:28)
28.
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu
najis (kotor jiwanya). Oleh karena itu, janganlah mereka mendekati
Masjidilharam setelah tahun ini.322) Jika kamu khawatir menjadi miskin (karena
orang kafir tidak datang), Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari
karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.
322) Setelah tahun 9 H. orang-orang musyrik
tidak diperbolehkan mengerjakan haji dan umrah, atau memasuki masjid dan daerah
haram menurut pendapat yang lain, baik untuk haji dan umrah maupun untuk
keperluan yang lain.
﴿ قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا
بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا
يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا
الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صٰغِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:29)
29.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir,
tidak mengharamkan (menjauhi) apa yang telah diharamkan (oleh) Allah dan
Rasul-Nya, dan tidak mengikuti agama yang hak (Islam), yaitu orang-orang yang
telah diberikan Kitab (Yahudi dan Nasrani) hingga mereka membayar jizyah323)
dengan patuh dan mereka tunduk.324)
323) Jizyah adalah imbalan atau balasan atas
rasa aman dan fasilitas yang diperoleh penganut agama Yahudi, Nasrani, dan
lainnya yang hidup di negara Islam.-><-324) Ayat ini dan ayat-ayat yang
senada berlaku dalam situasi perang agama, bukan dalam situasi damai.
﴿ وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرُ ِۨابْنُ اللّٰهِ وَقَالَتِ
النَّصٰرَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْۚ
يُضَاهِـُٔوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ ۗقَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۚ
اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:30)
30.
Orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani
berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan mereka dengan mulut-mulut
mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang yang kufur sebelumnya. Allah melaknat
mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
﴿ اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ
دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا
لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا
يُشْرِكُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:31)
31.
Mereka menjadikan para rabi (Yahudi) dan para rahib (Nasrani) sebagai
tuhan-tuhan selain Allah325) serta (Nasrani mempertuhankan) Al-Masih putra
Maryam. Padahal, mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Tuhan Yang
Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka
persekutukan.
325) Maksudnya, mereka mematuhi ajaran yang
telah ditetapkan oleh para rabi dan rahib, meskipun bertentangan dengan ajaran
Allah Swt.
﴿ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ
وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ﴾
( التوبة/9:32)
32.
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut
(ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
﴿ هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ﴾
( التوبة/9:33)
33.
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang
benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai.
﴿ ۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ
الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ
وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ
بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ﴾ ( التوبة/9:34)
34.
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya banyak dari para rabi dan
rahib benar-benar memakan harta manusia dengan batil serta memalingkan
(manusia) dari jalan Allah. Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, tetapi
tidak menginfakkannya di jalan Allah, berikanlah kabar ‘gembira’ kepada mereka
(bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih
﴿ يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا
جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ
فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:35)
35. pada
hari ketika (emas dan perak) itu dipanaskan dalam neraka Jahanam lalu
disetrikakan (pada) dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan),
“Inilah apa (harta) yang dahulu kamu simpan untuk dirimu sendiri (tidak
diinfakkan). Maka, rasakanlah (akibat dari) apa yang selama ini kamu simpan.”
﴿ اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ
حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً
ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:36)
36.
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326)
(sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan
perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
bertakwa.
326) Allah Swt. menetapkan periode orbit bumi mengitari
matahari selama setahun yang setara dengan dua belas bulan, yaitu dua belas
kali ketampakan bulan sabit akibat bulan mengitari bumi. Keteraturan periode
waktu inilah yang menjadi patokan untuk perhitungan waktu.
﴿ اِنَّمَا النَّسِيْۤءُ زِيَادَةٌ فِى الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُحِلُّوْنَهٗ عَامًا وَّيُحَرِّمُوْنَهٗ عَامًا
لِّيُوَاطِـُٔوْا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوْا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ
ۗزُيِّنَ لَهُمْ سُوْۤءُ اَعْمَالِهِمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ
الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:37)
37.
Sesungguhnya pengunduran (bulan haram) itu hanya menambah kekufuran.
Orang-orang yang kufur disesatkan dengan (pengunduran) itu, mereka
menghalalkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lain agar
mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang diharamkan Allah, sehingga
mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Oleh setan) telah dijadikan
terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka itu. Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَا لَكُمْ اِذَا قِيْلَ
لَكُمُ انْفِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اثَّاقَلْتُمْ اِلَى الْاَرْضِۗ
اَرَضِيْتُمْ بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا مِنَ الْاٰخِرَةِۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا قَلِيْلٌ ﴾ ( التوبة/9:38)
38.
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa ketika dikatakan kepada kamu,
“Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa berat dan
cenderung pada (kehidupan) dunia? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan dunia
daripada akhirat? Padahal, kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.
﴿ اِلَّا تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ
وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوْهُ شَيْـًٔاۗ وَاللّٰهُ عَلٰى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴾ ( التوبة/9:39)
39. Jika
kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu
dengan azab yang pedih serta menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu
tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ
لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ
عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ
كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ
حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:40)
40. Jika
kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya,
(yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah
satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata
kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama
kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad),
memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia
menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah.
(Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.
﴿ اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ
وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:41)
41.
Berangkatlah kamu (untuk berperang), baik dengan rasa ringan maupun
dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
﴿ لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيْبًا وَّسَفَرًا قَاصِدًا
لَّاتَّبَعُوْكَ وَلٰكِنْۢ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُۗ وَسَيَحْلِفُوْنَ
بِاللّٰهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْۚ يُهْلِكُوْنَ اَنْفُسَهُمْۚ
وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:42)
42.
Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) adalah keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu.
Akan tetapi, (mereka enggan karena) tempat yang dituju itu terasa sangat jauh
bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Seandainya kami
sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri327)
dan Allah mengetahui sesungguhnya mereka benar-benar para pembohong.
327) Maksud dari membinasakan diri sendiri
dalam ayat ini adalah bahwa mereka akan binasa disebabkan sumpah palsu dan
kebohongan mereka.
﴿ عَفَا اللّٰهُ عَنْكَۚ لِمَ اَذِنْتَ لَهُمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ
لَكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكٰذِبِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:43)
43.
Allah memaafkanmu (Nabi Muhammad). Mengapa engkau memberi izin kepada
mereka (untuk tidak pergi berperang) sehingga jelas bagimu orang-orang yang
benar-benar (berhalangan) dan sehingga engkau mengetahui orang-orang yang
berdusta?
﴿ لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ اَنْ يُّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ
وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:44)
44.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir tidak akan meminta
izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah
Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.
﴿ اِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوْبُهُمْ فَهُمْ فِيْ رَيْبِهِمْ
يَتَرَدَّدُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:45)
45.
Sesungguhnya yang meminta izin kepadamu (Nabi Muhammad untuk tidak
berjihad) hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir,
dan hati mereka ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan.
﴿ ۞ وَلَوْ اَرَادُوا الْخُرُوْجَ لَاَعَدُّوْا لَهٗ عُدَّةً
وَّلٰكِنْ كَرِهَ اللّٰهُ انْۢبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيْلَ اقْعُدُوْا مَعَ
الْقٰعِدِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:46)
46.
Seandainya mereka mau berangkat (sejak semula), niscaya mereka
menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. Akan tetapi, (mereka memang
enggan dan oleh sebab itu) Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia
melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu
bersama orang-orang yang tinggal itu.”
﴿ لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَادُوْكُمْ اِلَّا خَبَالًا
وَّلَاَوْضَعُوْا خِلٰلَكُمْ يَبْغُوْنَكُمُ الْفِتْنَةَۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ
لَهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:47)
47.
Seandainya mereka keluar bersamamu, niscaya mereka tidak akan menambah
(kekuatan)-mu, malah hanya akan membuat kekacauan dan mereka tentu bergegas
maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di
barisanmu), sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan
(perkataan) mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.
﴿ لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ
الْاُمُوْرَ حَتّٰى جَاۤءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ ﴾
( التوبة/9:48)
48.
Sungguh, sebelum itu mereka benar-benar sudah berusaha membuat kekacauan
dan mereka membolak-balik berbagai urusan (dengan berbagai tipu daya) untuk
(mencelakakan)-mu, hingga datanglah kebenaran (berupa pertolongan Allah) dan
menanglah urusan (agama) Allah, padahal mereka adalah orang-orang yang tidak
menyukainya.
﴿ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ ائْذَنْ لِّيْ وَلَا تَفْتِنِّيْۗ
اَلَا فِى الْفِتْنَةِ سَقَطُوْاۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢ
بِالْكٰفِرِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:49)
49. Di
antara mereka ada orang yang berkata, “Berilah aku izin (tidak pergi berperang)
dan janganlah engkau (Nabi Muhammad) menjerumuskan aku ke dalam fitnah.”
Ketahuilah, bahwa mereka (dengan keengganannya pergi berjihad) telah terjerumus
ke dalam fitnah. Sesungguhnya (neraka) Jahanam benar-benar meliputi orang-orang
kafir.
﴿ اِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۚ وَاِنْ تُصِبْكَ مُصِيْبَةٌ
يَّقُوْلُوْا قَدْ اَخَذْنَآ اَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَّهُمْ
فَرِحُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:50)
50. Jika
engkau (Nabi Muhammad) mendapat kebaikan (maka) itu menyakitkan mereka. Akan
tetapi, jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula
kami telah berhati-hati (dengan tidak pergi berperang)” dan mereka berpaling
dengan (perasaan) gembira.
﴿ قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ
مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:51)
51.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah
hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
﴿ قُلْ هَلْ تَرَبَّصُوْنَ بِنَآ اِلَّآ اِحْدَى
الْحُسْنَيَيْنِۗ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ اَنْ يُّصِيْبَكُمُ اللّٰهُ
بِعَذَابٍ مِّنْ عِنْدِهٖٓ اَوْ بِاَيْدِيْنَاۖ فَتَرَبَّصُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ
مُّتَرَبِّصُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:52)
52.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu
(kedatangannya) bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau
mati syahid). (Sebaliknya,) kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan
menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya atau (azab) melalui tangan kami. Maka,
tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu.”
﴿ قُلْ اَنْفِقُوْا طَوْعًا اَوْ كَرْهًا لَّنْ يُّتَقَبَّلَ
مِنْكُمْ ۗاِنَّكُمْ كُنْتُمْ قَوْمًا فٰسِقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:53)
53.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Wahai orang-orang munafik,) infakkanlah
(hartamu) baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa, (tetapi ketahuilah bahwa
infak itu) sekali-kali tidak akan diterima (oleh Allah) dari kamu. Sesungguhnya
kamu adalah kaum yang fasik.”
﴿ وَمَا مَنَعَهُمْ اَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقٰتُهُمْ اِلَّآ
اَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوْلِهٖ وَلَا يَأْتُوْنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا
وَهُمْ كُسَالٰى وَلَا يُنْفِقُوْنَ اِلَّا وَهُمْ كٰرِهُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:54)
54.
Tidak ada yang menghalangi infak mereka untuk diterima kecuali karena
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kufur kepada Allah dan Rasul-Nya
dan mereka tidak melaksanakan salat, melainkan dengan malas dan tidak (pula)
menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).
﴿ فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا
يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ
اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:55)
55.
(Oleh karena itu,) janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum.
Sesungguhnya Allah hendak menyiksa mereka dengan itu dalam kehidupan dunia dan
kelak nyawa mereka keluar dengan susah payah, sedangkan mereka dalam keadaan
kafir.
﴿ وَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ اِنَّهُمْ لَمِنْكُمْۗ وَمَا هُمْ
مِّنْكُمْ وَلٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَّفْرَقُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:56)
56.
Mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa
sesungguhnya mereka termasuk golonganmu, padahal mereka bukanlah dari
golonganmu, tetapi mereka adalah kaum yang sangat takut (kepadamu).
﴿ لَوْ يَجِدُوْنَ مَلْجَاً اَوْ مَغٰرٰتٍ اَوْ مُدَّخَلًا
لَّوَلَّوْا اِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:57)
57.
Seandainya mereka memperoleh tempat berlindung, gua-gua, atau
lubang-lubang (dalam tanah), niscaya mereka pergi (lari) ke sana dengan
secepat-cepatnya.
﴿ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّلْمِزُكَ فِى الصَّدَقٰتِۚ فَاِنْ اُعْطُوْا
مِنْهَا رَضُوْا وَاِنْ لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَآ اِذَا هُمْ يَسْخَطُوْنَ ﴾ (
التوبة/9:58)
58. Di
antara mereka ada yang mencela engkau (Nabi Muhammad) dalam hal (pembagian)
sedekah-sedekah (zakat atau rampasan perang). Jika mereka diberi sebagian
darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, dengan
serta merta mereka marah.
﴿ وَلَوْ اَنَّهُمْ رَضُوْا مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۙ
وَقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ سَيُؤْتِيْنَا اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ وَرَسُوْلُهٗٓ
اِنَّآ اِلَى اللّٰهِ رٰغِبُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:59)
59.
Seandainya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada
mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata, “Cukuplah Allah bagi kami, Allah
akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya, dan (demikian pula)
Rasul-Nya. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang selalu hanya berharap
kepada Allah.”
﴿ ۞ اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ
وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ
وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ
اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:60)
60.
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk
(memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan
(yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ النَّبِيَّ وَيَقُوْلُوْنَ
هُوَ اُذُنٌ ۗقُلْ اُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَيُؤْمِنُ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۗ وَالَّذِيْنَ
يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:61)
61. Di
antara mereka (kaum munafik) ada orang-orang yang menyakiti Nabi (Muhammad) dan
mengatakan, “Dia adalah telinga (yang menampung dan memercayai semua apa yang
didengarnya tanpa seleksi).” Katakanlah, “(Nabi Muhammad adalah) telinga yang
baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, memercayai orang-orang mukmin, dan
menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Orang-orang yang
menyakiti Rasulullah bagi mereka azab yang sangat pedih.
﴿ يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَكُمْ لِيُرْضُوْكُمْ وَاللّٰهُ
وَرَسُوْلُهٗٓ اَحَقُّ اَنْ يُّرْضُوْهُ اِنْ كَانُوْا مُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:62)
62.
Mereka (orang-orang munafik) bersumpah kepadamu (kaum muslim) dengan
(nama) Allah untuk membuat kamu rida, padahal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas
mereka (raih) keridaan-Nya jika mereka adalah orang-orang beriman.
﴿ اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّهٗ مَنْ يُّحَادِدِ اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗ فَاَنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيْهَاۗ ذٰلِكَ الْخِزْيُ
الْعَظِيْمُ ﴾ ( التوبة/9:63)
63.
Tidakkah mereka (orang-orang munafik) mengetahui bahwa siapa yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya. Dia
kekal di dalamnya. Itulah kehinaan yang besar.
﴿ يَحْذَرُ الْمُنٰفِقُوْنَ اَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُوْرَةٌ
تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ قُلِ اسْتَهْزِءُوْاۚ اِنَّ اللّٰهَ
مُخْرِجٌ مَّا تَحْذَرُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:64)
64.
Orang-orang munafik khawatir jika diturunkan suatu surah yang
mengungkapkan apa yang ada dalam hati mereka. Katakanlah (kepada
mereka), “Olok-oloklah (Allah, Rasul-Nya, dan orang beriman sesukamu).
Sesungguhnya Allah pasti akan menampakkan apa yang kamu khawatirkan itu.”
﴿ وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ
وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ
﴾ ( التوبة/9:65)
65.
Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab,
“Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah,
“Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
﴿ لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ ۗ اِنْ
نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا
مُجْرِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:66)
66.
Tidak perlu kamu membuat-buat alasan karena kamu telah kufur sesudah
beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah bertobat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain), karena sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang berbuat dosa.
﴿ اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ
يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ
اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ
الْفٰسِقُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:67)
67.
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain
(adalah sama saja). Mereka menyuruh (berbuat) mungkar dan mencegah (berbuat)
makruf. Mereka pun menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik adalah
orang-orang yang fasik.
﴿ وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْكُفَّارَ
نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚوَلَعَنَهُمُ اللّٰهُ
ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌۙ ﴾ ( التوبة/9:68)
68.
Allah telah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta
orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah
(neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka. Bagi mereka azab yang kekal.
﴿ كَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْكُمْ
قُوَّةً وَّاَكْثَرَ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۗ فَاسْتَمْتَعُوْا بِخَلَاقِهِمْ
فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ
بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِيْ خَاضُوْاۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ
اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ﴾
( التوبة/9:69)
69.
(Kamu, orang-orang munafik,) seperti orang-orang sebelummu. Mereka lebih
kuat daripada kamu dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Mereka telah
menikmati bagiannya dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang
yang sebelummu menikmati bagiannya. Kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil)
sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan
di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
﴿ اَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَاُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ
نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۙ وَقَوْمِ اِبْرٰهِيْمَ وَاَصْحٰبِ مَدْيَنَ
وَالْمُؤْتَفِكٰتِۗ اَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:70)
70.
Apakah tidak sampai kepada mereka berita (tentang) orang-orang sebelum
mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (kaum
Lut) yang kota-kotanya dijungkirbalikkan? Telah datang kepada mereka
rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Allah tidak akan pernah menzalimi
mereka, tetapi merekalah yang selalu menzalimi diri sendiri.
﴿ وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ
بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ
حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:71)
71.
Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagian yang lain.328) Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan
mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
328) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ
تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً
فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْعَظِيْمُ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:72)
72.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan
perempuan, surga-surga yang sungai-sungai mengalir di bawahnya, mereka kekal di
dalamnya, dan tempat-tempat yang baik di surga ‘Adn. Rida Allah lebih besar.
Itulah kemenangan yang agung.
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ
وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۗوَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴾ (
التوبة/9:73)
73.
Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah (neraka)
Jahanam. (Itulah) seburuk-buruk tempat kembali.
﴿ يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا
كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ
يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ
فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا
يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا
لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ﴾ ( التوبة/9:74)
74.
Mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah bahwa mereka
tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Nabi Muhammad). Sungguh, mereka
benar-benar telah mengucapkan perkataan kekafiran (dengan mencela Nabi
Muhammad) dan (karenanya) menjadi kafir setelah berislam. Mereka menginginkan
apa yang tidak dapat mereka capai.329) Mereka tidak mencela melainkan karena
Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka, jika
mereka bertobat, itu lebih baik bagi mereka. Jika berpaling, niscaya Allah akan
mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Mereka tidak
mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.
329) Mereka ingin membunuh Nabi Muhammad saw.
﴿ ۞ وَمِنْهُمْ مَّنْ عٰهَدَ اللّٰهَ لَىِٕنْ اٰتٰىنَا مِنْ
فَضْلِهٖ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوْنَنَّ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:75)
75. Di
antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya jika
Dia memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan
benar-benar bersedekah dan niscaya kami benar-benar termasuk orang-orang yang
saleh.”
﴿ فَلَمَّآ اٰتٰىهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا
وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:76)
76. Akan
tetapi, ketika Allah menganugerahkan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya,
mereka menjadi kikir dan berpaling seraya menjadi penentang (kebenaran).
﴿ فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ
يَلْقَوْنَهٗ بِمَآ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا
يَكْذِبُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:77)
77.
Maka, (akibat kekikiran itu) Dia menanamkan kemunafikan dalam hati
mereka sampai pada hari mereka menemui-Nya karena mereka telah mengingkari
janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu
berdusta.
﴿ اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ
وَنَجْوٰىهُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ ﴾ ( التوبة/9:78)
78.
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan
mereka dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang gaib?
﴿ اَلَّذِيْنَ يَلْمِزُوْنَ الْمُطَّوِّعِيْنَ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ فِى الصَّدَقٰتِ وَالَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ اِلَّا جُهْدَهُمْ
فَيَسْخَرُوْنَ مِنْهُمْ ۗسَخِرَ اللّٰهُ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾
( التوبة/9:79)
79.
Orang-orang (munafik) yang mencela orang-orang beriman yang memberikan
sedekah dengan sukarela, (mencela) orang-orang yang tidak mendapatkan (untuk
disedekahkan) selain kesanggupannya, lalu mereka mengejeknya. Maka, Allah
mengejek mereka dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
﴿ اِسْتَغْفِرْ لَهُمْ اَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْۗ اِنْ
تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً فَلَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَهُمْ ۗذٰلِكَ
بِاَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ
الْفٰسِقِيْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:80)
80.
(Sama saja) engkau (Nabi Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau
tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi
mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.
Demikian itu karena mereka kufur kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah tidak akan
memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
﴿ فَرِحَ الْمُخَلَّفُوْنَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلٰفَ رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَكَرِهُوْٓا اَنْ يُّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ
اللّٰهِ وَقَالُوْا لَا تَنْفِرُوْا فِى الْحَرِّۗ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ اَشَدُّ
حَرًّاۗ لَوْ كَانُوْا يَفْقَهُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:81)
81.
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) merasa gembira
dengan duduk-duduk setelah kepergian Rasulullah (ke medan perang). Mereka tidak
suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka (justru)
berkata, “Janganlah kamu berangkat (ke medan perang) di tengah panas terik.”
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Api neraka Jahanam lebih panas.” Seandainya saja
selama ini mereka memahami.
﴿ فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلًا وَّلْيَبْكُوْا كَثِيْرًاۚ جَزَاۤءًۢ
بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:82)
82.
Maka, biarkanlah mereka tertawa sedikit (di dunia) dan menangis yang
banyak (di akhirat) sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat.
﴿ فَاِنْ رَّجَعَكَ اللّٰهُ اِلٰى طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْهُمْ
فَاسْتَأْذَنُوْكَ لِلْخُرُوْجِ فَقُلْ لَّنْ تَخْرُجُوْا مَعِيَ اَبَدًا وَّلَنْ
تُقَاتِلُوْا مَعِيَ عَدُوًّاۗ اِنَّكُمْ رَضِيْتُمْ بِالْقُعُوْدِ اَوَّلَ
مَرَّةٍۗ فَاقْعُدُوْا مَعَ الْخٰلِفِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:83)
83.
Maka, jika Allah memulangkanmu (Nabi Muhammad) ke satu golongan dari
mereka (orang-orang munafik), kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk
keluar (pergi berperang), katakanlah, “Kamu tidak boleh keluar bersamaku
selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya sejak
semula kamu telah rida duduk (tidak berperang). Oleh karena itu, duduklah
(tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut (berperang).”
﴿ وَلَا تُصَلِّ عَلٰٓى اَحَدٍ مِّنْهُمْ مَّاتَ اَبَدًا وَّلَا
تَقُمْ عَلٰى قَبْرِهٖۗ اِنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَمَاتُوْا
وَهُمْ فٰسِقُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:84)
84.
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) melaksanakan salat untuk seseorang yang
mati di antara mereka (orang-orang munafik) selama-lamanya dan janganlah engkau
berdiri (berdoa) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar kepada Allah dan
Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
﴿ وَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَاَوْلَادُهُمْۗ اِنَّمَا
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ
اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:85)
85.
Janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya
dengan (sebab harta dan anak) itu Allah berkehendak untuk menyiksa mereka di
dunia dan (membiarkan) nyawa mereka melayang dalam keadaan kafir.
﴿ وَاِذَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ اَنْ اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ
وَجَاهِدُوْا مَعَ رَسُوْلِهِ اسْتَأْذَنَكَ اُولُوا الطَّوْلِ مِنْهُمْ
وَقَالُوْا ذَرْنَا نَكُنْ مَّعَ الْقٰعِدِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:86)
86.
Apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan orang-orang munafik),
“Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya,” niscaya
orang-orang yang berkemampuan di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk
tidak berjihad) dan mereka berkata, “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang
yang duduk (tinggal di rumah).”
﴿ رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلٰى
قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:87)
87.
Mereka rida berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.330)
Hati mereka telah dikunci sehingga tidak memahami.
330) Orang yang tidak pergi berperang dalam
ayat ini adalah perempuan, anak-anak, orang yang lemah, sakit, dan berusia
lanjut.
﴿ لٰكِنِ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ جَاهَدُوْا
بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْخَيْرٰتُ ۖوَاُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:88)
88. Akan
tetapi, Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berjihad dengan harta dan
jiwanya. Mereka memperoleh berbagai kebaikan. Mereka (pula)-lah orang-orang
yang beruntung.
﴿ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا
الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:89)
89.
Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang sungai-sungai mengalir di
bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung.
﴿ وَجَاۤءَ الْمُعَذِّرُوْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ لِيُؤْذَنَ لَهُمْ
وَقَعَدَ الَّذِيْنَ كَذَبُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗسَيُصِيْبُ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:90)
90.
Orang-orang Arab Badui yang membuat-buat alasan datang (kepada Nabi)
agar diberi izin (untuk tidak berperang). Adapun orang-orang yang mendustakan
Allah dan Rasul-Nya duduk berdiam (tidak mengemukakan alasan). Kelak
orang-orang yang kufur di antara mereka akan ditimpa azab yang sangat pedih.
﴿ لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاۤءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضٰى وَلَا عَلَى
الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ مَا يُنْفِقُوْنَ حَرَجٌ اِذَا نَصَحُوْا لِلّٰهِ
وَرَسُوْلِهٖۗ مَا عَلَى الْمُحْسِنِيْنَ مِنْ سَبِيْلٍ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌۙ ﴾ ( التوبة/9:91)
91.
Tidak ada dosa (karena tidak pergi berperang) bagi orang-orang yang
lemah, sakit, dan yang tidak mendapatkan apa yang akan mereka infakkan, jika
mereka ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan apa pun untuk
(menyalahkan) orang-orang yang berbuat baik. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ وَّلَا عَلَى الَّذِيْنَ اِذَا مَآ اَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ
قُلْتَ لَآ اَجِدُ مَآ اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ ۖتَوَلَّوْا وَّاَعْيُنُهُمْ
تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا اَلَّا يَجِدُوْا مَا يُنْفِقُوْنَۗ ﴾ (
التوبة/9:92)
92.
Tidak (ada dosa) pula bagi orang-orang yang ketika datang kepadamu (Nabi
Muhammad) agar engkau menyediakan kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata,
“Aku tidak mendapatkan kendaraan untuk membawamu.” Mereka pergi dengan
bercucuran air mata karena sedih sebab tidak mendapatkan apa yang akan mereka
infakkan (untuk ikut berperang).
﴿ ۞ اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ
وَهُمْ اَغْنِيَاۤءُۚ رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِۙ وَطَبَعَ
اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ۔ ﴾ ( التوبة/9:93)
93.
Sesungguhnya satu-satunya celah (untuk menyalahkan) adalah kepada
orang-orang yang meminta izin kepadamu (untuk tidak ikut berperang), padahal
mereka orang mampu. Mereka rida berada bersama orang-orang yang tidak ikut
berperang. Allah telah mengunci hati mereka sehingga mereka tidak mengetahui.
﴿ يَعْتَذِرُوْنَ اِلَيْكُمْ اِذَا رَجَعْتُمْ اِلَيْهِمْ ۗ قُلْ
لَّا تَعْتَذِرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّاَنَا اللّٰهُ مِنْ
اَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى
عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴾ (
التوبة/9:94)
94.
Mereka (orang-orang munafik yang tidak ikut berperang) akan membuat-buat
alasan kepadamu ketika kamu telah pulang kepada mereka. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Janganlah kamu membuat-buat alasan. Kami tidak percaya lagi
kepadamu. Sungguh, Allah telah memberitahukan kepada kami sebagian berita
(tentang) kamu. Allah akan melihat pekerjaanmu, (demikian pula) Rasul-Nya.
Kemudian, kamu dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui segala yang
gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang selama ini kamu
kerjakan.”
﴿ سَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَكُمْ اِذَا انْقَلَبْتُمْ اِلَيْهِمْ
لِتُعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ اِنَّهُمْ رِجْسٌۙ
وَّمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:95)
95.
Mereka akan bersumpah kepadamu dengan (nama) Allah ketika kamu kembali
kepada mereka agar kamu berpaling dari mereka. Maka, berpalinglah dari mereka.
Sesungguhnya mereka (berjiwa) kotor dan tempat mereka (neraka) Jahanam sebagai
balasan atas apa yang selama ini mereka kerjakan.
﴿ يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ ۚفَاِنْ تَرْضَوْا
عَنْهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَرْضٰى عَنِ الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ ﴾ (
التوبة/9:96)
96.
Mereka akan bersumpah kepadamu agar kamu rida kepada mereka. Namun,
sekalipun kamu rida kepada mereka, sesungguhnya Allah tidak akan rida kepada
kaum yang fasik.
﴿ اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا
يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ
حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:97)
97.
Orang-orang Arab Badui lebih kuat kekufuran dan kemunafikannya, serta
sangat wajar tidak mengetahui batas-batas (ketentuan) yang diturunkan Allah
kepada Rasul-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يَّتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا
وَّيَتَرَبَّصُ بِكُمُ الدَّوَاۤىِٕرَ ۗعَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِ
ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:98)
98. Di
antara orang-orang Arab Badui ada yang memandang apa yang diinfakkannya (di
jalan Allah) sebagai suatu kerugian dan menunggu mara bahaya menimpamu.
Merekalah yang pasti akan ditimpa giliran (azab) yang buruk. Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبٰتٍ عِنْدَ اللّٰهِ وَصَلَوٰتِ
الرَّسُوْلِ ۗ اَلَآ اِنَّهَا قُرْبَةٌ لَّهُمْ ۗ سَيُدْخِلُهُمُ اللّٰهُ فِيْ
رَحْمَتِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:99)
99. Di
antara orang-orang Arab Badui ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Dia memandang apa yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai (sarana)
mendekatkan diri kepada Allah dan (sarana untuk memperoleh) doa-doa Rasul.
Ketahuilah, sesungguhnya (infak) itu (suatu sarana) bagi mereka untuk
mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat (surga)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ
وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا
عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ
فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ﴾ ( التوبة/9:100)
100.
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
﴿ وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ مُنٰفِقُوْنَ ۗوَمِنْ
اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ مَرَدُوْا عَلَى النِّفَاقِۗ لَا تَعْلَمُهُمْۗ نَحْنُ
نَعْلَمُهُمْۗ سَنُعَذِّبُهُمْ مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّوْنَ اِلٰى عَذَابٍ
عَظِيْمٍ ۚ ﴾ ( التوبة/9:101)
101. Di
antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu ada orang-orang
munafik. (Demikian pula) di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang
munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Nabi Muhammad) tidak
mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Mereka akan Kami siksa dua
kali,331) kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
331) Kali pertama, mereka kalah dari Nabi
Muhammad saw. dan umat Islam; dan kali kedua, kemunafikan mereka diungkap oleh
Allah Swt. Bisa juga diartikan bahwa azab yang pertama adalah azab dunia dan
yang kedua adalah azab kubur, karena ayat ini ditutup dengan penegasan adanya
azab akhirat (ṡumma yuraddūna ilā ‘ażābin ‘aẓīm).
﴿ وَاٰخَرُوْنَ اعْتَرَفُوْا بِذُنُوْبِهِمْ خَلَطُوْا عَمَلًا
صَالِحًا وَّاٰخَرَ سَيِّئًاۗ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ
اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:102)
102.
(Ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosanya. Mereka
mencampuradukkan amal yang baik dengan amal lain yang buruk. Mudah-mudahan
Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ
بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:103)
103.
Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan332) dan membersihkan
mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi
mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
332) Zakat membersihkan mereka dari kekikiran
dan cinta yang berlebihan terhadap harta.
﴿ اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ
عَنْ عِبَادِهٖ وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
﴾ ( التوبة/9:104)
104.
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya
dan menerima zakat(-nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang?
﴿ وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ
وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ﴾ ( التوبة/9:105)
105.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada
(Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan
kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”
﴿ وَاٰخَرُوْنَ مُرْجَوْنَ لِاَمْرِ اللّٰهِ اِمَّا يُعَذِّبُهُمْ
وَاِمَّا يَتُوْبُ عَلَيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ﴾ ( التوبة/9:106)
106. Ada
(pula) orang-orang lain yang ditangguhkan (balasannya) menunggu keputusan
Allah. Mungkin Dia akan mengazab mereka dan mungkin Dia akan menerima tobat
mereka. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا
وَّتَفْرِيْقًاۢ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ
وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَآ اِلَّا الْحُسْنٰىۗ
وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:107)
107. (Di
antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
bencana (pada orang-orang yang beriman), (menyebabkan) kekufuran, memecah belah
di antara orang-orang mukmin, dan menunggu kedatangan orang-orang yang
sebelumnya telah memerangi Allah dan Rasul-Nya.333) Mereka dengan pasti
bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Allah bersaksi bahwa sesungguhnya
mereka itu benar-benar pendusta (dalam sumpahnya).
333) Yang dimaksud dengan orang yang sebelumnya
telah memerangi Allah Swt. dan Rasul-Nya adalah seorang pendeta Nasrani bernama
Abu ‘Amir yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syam untuk melaksanakan
salat di masjid yang mereka dirikan, serta membawa tentara Romawi yang akan
memerangi kaum muslim. Akan tetapi, Abu ‘Amir ini tidak jadi datang karena ia
mati di Syam. Masjid yang didirikan kaum munafik itu dirobohkan atas perintah
Rasulullah saw. berdasarkan wahyu yang diterimanya setelah kembali dari Perang
Tabuk.
﴿ لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى
مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ
اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:108)
108.
Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu)
selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari
pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada
orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang
membersihkan diri.
﴿ اَفَمَنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى تَقْوٰى مِنَ اللّٰهِ
وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ اَمْ مَّنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ
فَانْهَارَ بِهٖ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ
الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:109)
109.
Maka, apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya (masjid) atas dasar
takwa kepada Allah dan rida(-Nya) itu lebih baik, ataukah orang-orang yang
mendirikan bangunannya di sisi tepian jurang yang nyaris runtuh, lalu
(bangunan) itu roboh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Allah
tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
﴿ لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِيْ بَنَوْا رِيْبَةً فِيْ
قُلُوْبِهِمْ اِلَّآ اَنْ تَقَطَّعَ قُلُوْبُهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ࣖ
﴾ ( التوبة/9:110)
110.
Bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan
(kemunafikan) dalam hati mereka sampai hati mereka terpotong-potong.334) Allah
Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
334) Maksudnya, sampai mereka mati atau tidak
dapat bertobat lagi.
﴿ ۞ اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ
وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ
وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ
فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ﴾ ( التوبة/9:111)
111.
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan
Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih
menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang
telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung.
﴿ اَلتَّاۤىِٕبُوْنَ الْعٰبِدُوْنَ الْحٰمِدُوْنَ السَّاۤىِٕحُوْنَ
الرّٰكِعُوْنَ السّٰجِدُوْنَ الْاٰمِرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهُوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَالْحٰفِظُوْنَ لِحُدُوْدِ اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ (
التوبة/9:112)
112.
(Mereka itulah) orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah),
mengembara (demi ilmu dan agama),335) rukuk dan sujud, menyuruh berbuat makruf
dan mencegah berbuat mungkar, serta memelihara hukum-hukum Allah. Sampaikan
kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
335) Menurut sebagian mufasir, termasuk
golongan ini adalah mereka yang berpuasa.
﴿ مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ
يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْٓا اُولِيْ قُرْبٰى مِنْۢ بَعْدِ
مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ﴾ ( التوبة/9:113)
113.
Tidak ada hak bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan
ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun mereka ini
kerabat(-nya), setelah jelas baginya bahwa sesungguhnya mereka adalah penghuni
(neraka) Jahim.
﴿ وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ اِلَّا عَنْ
مَّوْعِدَةٍ وَّعَدَهَآ اِيَّاهُۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗٓ اَنَّهٗ عَدُوٌّ
لِّلّٰهِ تَبَرَّاَ مِنْهُۗ اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَاَوَّاهٌ حَلِيْمٌ ﴾ (
التوبة/9:114)
114.
Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya,336)
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah dia ikrarkan kepadanya. Maka,
ketika jelas baginya (Ibrahim) bahwa dia (bapaknya) adalah musuh Allah, dia
(Ibrahim) berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim benar-benar seorang yang
sangat lembut hatinya lagi penyantun.
336) Permohonan ampunan Nabi Ibrahim a.s. untuk
bapaknya antara lain terdapat dalam surah Ibrāhīm/14: 41 dan Maryam/19: 47.
﴿ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِلَّ قَوْمًاۢ بَعْدَ اِذْ هَدٰىهُمْ
حَتّٰى يُبَيِّنَ لَهُمْ مَّا يَتَّقُوْنَۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
﴾ ( التوبة/9:115)
115.
Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum setelah Dia
memberinya petunjuk sampai Dia menjelaskan kepadanya apa yang harus mereka
jauhi.337) Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
337) Seorang hamba tidak akan diazab oleh Allah
Swt. semata-mata karena kesesatannya, kecuali jika hamba itu melanggar
perintah-perintah yang sudah dijelaskan.
﴿ اِنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يُحْيٖ
وَيُمِيْتُۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ﴾ (
التوبة/9:116)
116.
Sesungguhnya hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia
menghidupkan dan mematikan. Tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain
Allah.
﴿ لَقَدْ تَّابَ اللّٰهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهٰجِرِيْنَ
وَالْاَنْصَارِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ فِيْ سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْۢ بَعْدِ
مَا كَادَ يَزِيْغُ قُلُوْبُ فَرِيْقٍ مِّنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّهٗ
بِهِمْ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ۙ ﴾ ( التوبة/9:117)
117.
Sungguh, Allah benar-benar telah menerima tobat Nabi serta orang-orang
Muhajirin dan orang-orang Ansar yang mengikutinya pada masa-masa sulit setelah
hati sekelompok dari mereka hampir berpaling (namun) kemudian Allah menerima
tobat mereka. Sesungguhnya Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.
﴿ وَّعَلَى الثَّلٰثَةِ الَّذِيْنَ خُلِّفُوْاۗ حَتّٰٓى اِذَا
ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ
وَظَنُّوْٓا اَنْ لَّا مَلْجَاَ مِنَ اللّٰهِ اِلَّآ اِلَيْهِۗ ثُمَّ تَابَ
عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ࣖ ﴾ (
التوبة/9:118)
118.
Terhadap tiga orang338) yang ditinggalkan (dan ditangguhkan penerimaan
tobatnya) hingga ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas,
dan jiwa mereka pun (terasa) sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui
bahwa tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah melainkan kepada-Nya saja,
kemudian (setelah itu semua) Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap
dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
338) Ketiga orang itu adalah Ka‘b bin Malik,
Hilal bin Umayyah, dan Mararah bin Rabi‘. Mereka disalahkan karena tidak mau
ikut serta dalam Perang Tabuk.
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا
مَعَ الصّٰدِقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:119)
119.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah
bersama orang-orang yang benar!
﴿ مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ
الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا
بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ
وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ
مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا
كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ
الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:120)
120.
Tidak sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang
berdiam di sekitar mereka untuk tidak turut menyertai Rasulullah (pergi
berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka untuk lebih mencintai diri
mereka daripada (mencintai) dirinya (Rasulullah). Yang demikian itu karena
mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan di jalan Allah; tidak
(pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir; dan
tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan
dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
﴿ وَلَا يُنْفِقُوْنَ نَفَقَةً صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً
وَّلَا يَقْطَعُوْنَ وَادِيًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ
اَحْسَنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:121)
121.
Tidaklah mereka memberikan infak, baik yang kecil maupun yang besar, dan
tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi
mereka (sebagai amal kebajikan) untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang
lebih baik daripada apa yang selama ini mereka kerjakan.
﴿ ۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ
فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا
فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ
لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ ﴾ ( التوبة/9:122)
122.
Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal
bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya?
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَاتِلُوا الَّذِيْنَ
يَلُوْنَكُمْ مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةًۗ وَاعْلَمُوْٓا
اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( التوبة/9:123)
123.
Wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir339) di
sekitarmu dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu. Ketahuilah bahwa
Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
339) Islam tidak mengajari umat muslim untuk
memerangi orang kafir karena kekufurannya. Izin perang hanya diberikan demi
menghindarkan diri dari segala bentuk kezaliman (dalam rangka membela diri),
seperti jika orang Islam diserang.
﴿ وَاِذَا مَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ
اَيُّكُمْ زَادَتْهُ هٰذِهٖٓ اِيْمَانًاۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
فَزَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّهُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:124)
124.
Apabila diturunkan suatu surah, di antara mereka (orang-orang munafik)
ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan
(turunnya) surah ini?” Adapun (bagi) orang-orang yang beriman, (surah yang
turun) ini pasti menambah imannya dan mereka merasa gembira.
﴿ وَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ
رِجْسًا اِلٰى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوْا وَهُمْ كٰفِرُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:125)
125.
Adapun (bagi) orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit,340) (surah
yang turun ini) akan menambah kekufuran mereka yang telah ada dan mereka akan
mati dalam keadaan kafir.
340) Penyakit batin pada ayat ini meliputi
kekufuran, kemunafikan, keragu-raguan, dan sebagainya.
﴿ اَوَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ عَامٍ
مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ ﴾ (
التوبة/9:126)
126.
Tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji
sekali atau dua kali setiap tahun, tetapi mereka tidak (juga) bertobat dan
tidak (pula) mengambil pelajaran?
﴿ وَاِذَا مَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ اِلٰى
بَعْضٍۗ هَلْ يَرٰىكُمْ مِّنْ اَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوْاۗ صَرَفَ اللّٰهُ
قُلُوْبَهُمْ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ ﴾ ( التوبة/9:127)
127.
Apabila diturunkan suatu surah, satu sama lain di antara mereka saling
berpandangan (dengan sikap mengejek sambil berkata), “Adakah seseorang (dari
kaum muslim) yang melihat kamu?” Setelah itu mereka pun pergi. Allah
memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami.
﴿ لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ
عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
﴾ ( التوبة/9:128)
128.
Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang
terhadap orang-orang mukmin.
﴿ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا
هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ࣖ ﴾ (
التوبة/9:129)
129.
Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad),
“Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik ‘Arasy (singgasana) yang agung.”
(At-Taubah/9:1-129)
a
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.