﴿
طٰسۤمّۤ ﴾ ( القصص/28:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Ṭā
Sīn Mīm.
﴿ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ ﴾ ( القصص/28:2)
2.
Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas.
﴿ نَتْلُوْا عَلَيْكَ مِنْ نَّبَاِ مُوْسٰى وَفِرْعَوْنَ
بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ﴾ ( القصص/28:3)
3. Kami
membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Firʻaun dengan sebenarnya
untuk kaum beriman.
﴿ اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا
شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ
وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ ﴾ ( القصص/28:4)
4.
Sesungguhnya Firʻaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan
menjadikan penduduknya berpecah-belah. Dia menindas segolongan dari mereka
(Bani Israil). Dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak
perempuannya. Sesungguhnya dia (Firʻaun) termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan.
﴿ وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى
الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ ۙ ﴾ (
القصص/28:5)
5. Kami
berkehendak untuk memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi
(Mesir) itu, menjadikan mereka para pemimpin, dan menjadikan mereka orang-orang
yang mewarisi (bumi).
﴿ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ
وَجُنُوْدَهُمَا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَحْذَرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:6)
6. Kami
pun (berkehendak untuk) meneguhkan kedudukan mereka (Bani Israil) di bumi dan
memperlihatkan kepada Firʻaun, Haman, dan bala tentaranya apa yang selalu
mereka takutkan dari mereka (Bani Israil).557)
557) Fir‘aun selalu takut kerajaannya akan
dihancurkan oleh Bani Israil. Oleh karena itu, dia membunuh setiap bayi
laki-laki Bani Israil. Ayat ini menyatakan bahwa apa yang ditakutkannya itu
akan terjadi.
﴿ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ
فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا
تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ﴾ (
القصص/28:7)
7. Kami
mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa). Jika engkau khawatir atas
(keselamatan)-nya, hanyutkanlah dia ke sungai (Nil dalam sebuah peti yang
mengapung). Janganlah engkau takut dan janganlah (pula) bersedih. Sesungguhnya
Kami pasti mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya sebagai salah seorang
rasul.”
﴿ فَالْتَقَطَهٗٓ اٰلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُوْنَ لَهُمْ عَدُوًّا
وَّحَزَنًاۗ اِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا كَانُوْا خٰطِـِٕيْنَ ﴾ (
القصص/28:8)
8.
Kemudian, keluarga Firʻaun memungutnya agar (kelak) dia menjadi musuh
dan (penyebab) kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Firʻaun, Haman, dan bala
tentaranya adalah orang-orang salah.
﴿ وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ
لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ
لَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:9)
9. Istri
Firʻaun berkata (kepadanya), “(Anak ini) adalah penyejuk hati bagiku dan
bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan dia memberi manfaat bagi kita
atau kita mengambilnya sebagai anak.” Mereka tidak menyadari (bahwa anak
itulah, Musa, yang kelak menjadi sebab kebinasaan mereka).
﴿ وَاَصْبَحَ فُؤَادُ اُمِّ مُوْسٰى فٰرِغًاۗ اِنْ كَادَتْ
لَتُبْدِيْ بِهٖ لَوْلَآ اَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُوْنَ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( القصص/28:10)
10. Hati
ibu Musa menjadi hampa.558) Sungguh, hampir saja dia mengungkapkan (bahwa bayi
itu adalah anaknya), seandainya Kami tidak meneguhkan hatinya agar dia termasuk
orang-orang yang beriman (kepada janji Allah).
558) Setelah ibunda Nabi Musa a.s.
menghanyutkan Musa kecil di sungai Nil, dia menyesal dan khawatir anaknya tidak
akan selamat. Ia hampir saja berteriak meminta tolong kepada orang lain untuk
mengambil anaknya itu kembali, suatu tindakan yang dapat membocorkan rahasia
bahwa Musa adalah anaknya sendiri.
﴿ وَقَالَتْ لِاُخْتِهٖ قُصِّيْهِۗ فَبَصُرَتْ بِهٖ عَنْ جُنُبٍ
وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۙ ﴾ ( القصص/28:11)
11. Dia
(ibu Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah jejaknya.” Kemudian,
dia melihatnya dari kejauhan, sedangkan mereka (pengikut Firʻaun) tidak
menyadarinya.
﴿ ۞ وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ
هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ
نٰصِحُوْنَ ﴾ ( القصص/28:12)
12. Kami
mencegahnya (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(-nya)
sebelum (kembali ke pangkuan ibunya). Berkatalah dia (saudara perempuan Musa),
“Maukah aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan
mereka dapat berlaku baik kepadanya?”
﴿ فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا
تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا
يَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:13)
13.
Lalu, Kami mengembalikan dia (Musa) kepada ibunya agar senang hatinya
serta tidak bersedih, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar,
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.
﴿ وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا
وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( القصص/28:14)
14.
Setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami menganugerahkan
kepadanya hikmah dan pengetahuan. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat kebajikan.
﴿ وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا
فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ
عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ
عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ
الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ ﴾ ( القصص/28:15)
15. Dia
(Musa) masuk ke kota559) ketika penduduknya sedang lengah. Dia mendapati di
dalam kota itu dua orang laki-laki yang sedang berkelahi, seorang dari golongannya
(Bani Israil) dan seorang (lagi) dari golongan musuhnya (kaum Firʻaun). Orang
yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk (mengalahkan) orang
yang dari golongan musuhnya. Musa lalu memukulnya dan (tanpa sengaja)
membunuhnya. Dia berkata, “Ini termasuk perbuatan setan. Sesungguhnya dia
adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan.”
559) Menurut sebagian mufasir, kota itu adalah
Memphis yang terletak di Mesir bagian utara.
﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ
لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ﴾ ( القصص/28:16)
16. Dia
(Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri,
maka ampunilah aku.” Dia (Allah) lalu mengampuninya. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ قَالَ رَبِّ بِمَآ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ
ظَهِيْرًا لِّلْمُجْرِمِيْنَ ﴾ ( القصص/28:17)
17. Dia
(Musa) berkata, “Ya Tuhanku, karena nikmat yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku, (tuntunlah aku) sehingga aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang
yang berbuat durhaka.”
﴿ فَاَصْبَحَ فِى الْمَدِيْنَةِ خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ فَاِذَا
الَّذِى اسْتَنْصَرَهٗ بِالْاَمْسِ يَسْتَصْرِخُهٗ ۗقَالَ لَهٗ مُوْسٰٓى اِنَّكَ
لَغَوِيٌّ مُّبِيْنٌ ﴾ ( القصص/28:18)
18.
Karena (peristiwa) itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota
sambil menunggu (akibat dari apa yang dilakukannya). Tiba-tiba orang yang
kemarin meminta pertolongan berteriak-teriak meminta pertolongan lagi
kepadanya. Musa berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau adalah orang yang jelas-jelas
sesat.”
﴿ فَلَمَّآ اَنْ اَرَادَ اَنْ يَّبْطِشَ بِالَّذِيْ هُوَ عَدُوٌّ
لَّهُمَاۙ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اَتُرِيْدُ اَنْ تَقْتُلَنِيْ كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًاۢ
بِالْاَمْسِۖ اِنْ تُرِيْدُ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ جَبَّارًا فِى الْاَرْضِ وَمَا
تُرِيْدُ اَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْمُصْلِحِيْنَ ﴾ ( القصص/28:19)
19.
Ketika dia (Musa) hendak memukul orang yang merupakan musuh mereka
berdua, dia (musuhnya) berkata, “Wahai Musa, apakah engkau bermaksud membunuhku
sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi
orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini) dan tidak bermaksud menjadi
salah satu dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.”
﴿ وَجَاۤءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰىۖ قَالَ
يٰمُوْسٰٓى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ اِنِّيْ
لَكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ ﴾ ( القصص/28:20)
20.
Seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, “Wahai
Musa, sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk
membunuhmu. Maka, (lekaslah engkau) keluar (dari kota ini). Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.”
﴿ فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ
نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:21)
21.
Maka, keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut dan waspada.
Dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
﴿ وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاۤءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسٰى رَبِّيْٓ
اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ ﴾ ( القصص/28:22)
22.
Ketika menuju ke arah negeri Madyan,560) dia (Musa) berdoa, “Semoga
Tuhanku membimbingku ke jalan yang benar.”
560) Penjelasan tentang Madyan dapat dilihat
pada catatan kaki surah al-A‘rāf/7: 85.
﴿ وَلَمَّا وَرَدَ مَاۤءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ
النَّاسِ يَسْقُوْنَ ەۖ وَوَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمُ امْرَاَتَيْنِ تَذُوْدٰنِۚ قَالَ
مَا خَطْبُكُمَا ۗقَالَتَا لَا نَسْقِيْ حَتّٰى يُصْدِرَ الرِّعَاۤءُ وَاَبُوْنَا
شَيْخٌ كَبِيْرٌ ﴾ ( القصص/28:23)
23.
Ketika sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya) dan dia menjumpai di
belakang mereka ada dua orang perempuan sedang menghalau (ternaknya dari sumber
air). Dia (Musa) berkata, “Apa maksudmu (berbuat begitu)?” Kedua (perempuan)
itu menjawab, “Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami) sebelum para
penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedangkan ayah kami adalah orang tua
yang telah lanjut usia.”
﴿ فَسَقٰى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّٰىٓ اِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ
اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ ﴾ ( القصص/28:24)
24.
Maka, dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu. Dia
kemudian berpindah ke tempat yang teduh, lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya
aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rezeki) yang Engkau turunkan kepadaku.”
﴿ فَجَاۤءَتْهُ اِحْدٰىهُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ
ۖقَالَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَاۗ
فَلَمَّا جَاۤءَهٗ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَۙ قَالَ لَا تَخَفْۗ نَجَوْتَ مِنَ
الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( القصص/28:25)
25.
Lalu, datanglah kepada Musa salah seorang dari keduanya itu sambil
berjalan dengan malu-malu. Dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk
memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)-mu memberi minum (ternak)
kami.” Ketika (Musa) mendatanginya dan menceritakan kepadanya kisah (dirinya),
dia berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang
yang zalim itu.”
﴿ قَالَتْ اِحْدٰىهُمَا يٰٓاَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖاِنَّ خَيْرَ
مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْاَمِيْنُ ﴾ ( القصص/28:26)
26.
Salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai ayahku,
pekerjakanlah dia. Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”
﴿ قَالَ اِنِّيْٓ اُرِيْدُ اَنْ اُنْكِحَكَ اِحْدَى ابْنَتَيَّ
هٰتَيْنِ عَلٰٓى اَنْ تَأْجُرَنِيْ ثَمٰنِيَ حِجَجٍۚ فَاِنْ اَتْمَمْتَ عَشْرًا
فَمِنْ عِنْدِكَۚ وَمَآ اُرِيْدُ اَنْ اَشُقَّ عَلَيْكَۗ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ
شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ﴾ ( القصص/28:27)
27. Dia
(ayah kedua perempuan itu) berkata, “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkanmu
dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini dengan ketentuan bahwa
engkau bekerja padaku selama delapan tahun. Jika engkau menyempurnakannya
sepuluh tahun, itu adalah (suatu kebaikan) darimu. Aku tidak bermaksud
memberatkanmu. Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
baik.”
﴿ قَالَ ذٰلِكَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَۗ اَيَّمَا الْاَجَلَيْنِ
قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَانَ عَلَيَّ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ ࣖ ﴾ (
القصص/28:28)
28. Dia
(Musa) berkata, “Itu (perjanjian) antara aku dan engkau. Yang mana saja dari
kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan
atas diriku (lagi). Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan.”
﴿ ۞ فَلَمَّا قَضٰى مُوْسَى الْاَجَلَ وَسَارَ بِاَهْلِهٖٓ اٰنَسَ
مِنْ جَانِبِ الطُّوْرِ نَارًاۗ قَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ
نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ جَذْوَةٍ مِّنَ النَّارِ
لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ ﴾ ( القصص/28:29)
29.
Maka, ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu dan
berangkat dengan istrinya,561) dia melihat api di lereng gunung. Dia berkata
kepada keluarganya, “Tunggulah (di sini). Sesungguhnya aku melihat api.
Mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu
atau (membawa) sepercik api agar kamu dapat menghangatkan badan (dekat api).”
561) Setelah Nabi Musa a.s. menyelesaikan hal
yang dijanjikan kepada mertuanya, Syekh Madyan, ia berangkat bersama istrinya
ke Mesir untuk menjumpai ibunya.
﴿ فَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الْاَيْمَنِ
فِى الْبُقْعَةِ الْمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ اَنْ يّٰمُوْسٰىٓ اِنِّيْٓ اَنَا
اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ ﴾ ( القصص/28:30)
30.
Maka, ketika dia (Musa) mendatangi (api) itu, dia dipanggil dari pinggir
lembah di sebelah kanan (Musa) dari (arah) pohon di sebidang tanah yang
diberkahi. “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.562)
562]) Di tempat dan saat itulah Nabi Musa a.s.
diangkat sebagai rasul.
﴿ وَاَنْ اَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا
جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰىٓ اَقْبِلْ وَلَا تَخَفْۗ
اِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِيْنَ ﴾ ( القصص/28:31)
31.
Lemparkanlah tongkatmu!” Maka, ketika dia (Musa) melihatnya
bergerak-gerak seperti seekor ular kecil yang gesit, dia lari berbalik ke
belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman,) “Wahai Musa, kemarilah dan jangan
takut! Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang aman.563)
563) Kisah serupa terdapat pada surah Ṭāhā/20:
20.
﴿ اُسْلُكْ يَدَكَ فِيْ جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ غَيْرِ
سُوْۤءٍ ۖوَّاضْمُمْ اِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ فَذٰنِكَ بُرْهَانٰنِ مِنْ
رَّبِّكَ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ
﴾ ( القصص/28:32)
32.
Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, ia akan keluar (dalam keadaan
bercahaya) putih bukan karena cacat. Dekapkanlah kedua tanganmu jika engkau
takut. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau tunjukkan) kepada
Firʻaun dan para pembesarnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.”
﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَاَخَافُ اَنْ
يَّقْتُلُوْنِ ﴾ ( القصص/28:33)
33.
(Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh seseorang
dari mereka sehingga aku takut mereka akan membunuhku.
﴿ وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا فَاَرْسِلْهُ
مَعِيَ رِدْءًا يُّصَدِّقُنِيْٓ ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْنِ ﴾ (
القصص/28:34)
34.
Adapun saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku.564) Maka,
utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)-ku.
Sesungguhnya aku takut mereka akan mendustakanku.”
564) Selain segan kepada Fir‘aun, Nabi Musa
a.s. juga merasa kurang lancar berbicara. Maka, dia memohon kepada Allah Swt.
agar mengutus Harun a.s. yang lebih lancar berbicara untuk menjadi nabi
bersamanya.
﴿ قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِاَخِيْكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا
سُلْطٰنًا فَلَا يَصِلُوْنَ اِلَيْكُمَا ۛبِاٰيٰتِنَا ۛ اَنْتُمَا وَمَنِ
اتَّبَعَكُمَا الْغٰلِبُوْنَ ﴾ ( القصص/28:35)
35. Dia
(Allah) berfirman, “Kami akan menguatkanmu dengan saudaramu dan Kami akan
berikan kepadamu berdua hujah (mukjizat). Maka, mereka tidak akan dapat
mencapaimu. (Berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami. Kamu
berdua dan orang yang mengikutimu adalah para pemenang.”
﴿ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى بِاٰيٰتِنَا بَيِّنٰتٍ قَالُوْا
مَا هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًىۙ وَّمَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِيْٓ
اٰبَاۤىِٕنَا الْاَوَّلِيْنَ ﴾ ( القصص/28:36)
36.
Ketika Musa mendatangi mereka (Firʻaun dan pengikutnya) dengan (membawa)
mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata, “Ini hanyalah sihir yang dibuat-buat
dan kami tidak pernah mendengar (ajakan) ini dari nenek moyang kami dahulu.”
﴿ وَقَالَ مُوْسٰى رَبِّيْٓ اَعْلَمُ بِمَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى
مِنْ عِنْدِهٖ وَمَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ
الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:37)
37. Musa
menjawab, “Tuhanku lebih mengetahui siapa yang (pantas) membawa petunjuk dari
sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat.
Sesungguhnya orang-orang zalim itu tidak beruntung.”
﴿ وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ
مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرِيْۚ فَاَوْقِدْ لِيْ يٰهَامٰنُ عَلَى الطِّيْنِ فَاجْعَلْ
لِّيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْٓ اَطَّلِعُ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰىۙ وَاِنِّيْ
لَاَظُنُّهٗ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ ﴾ ( القصص/28:38)
38.
Firʻaun berkata, “Wahai para pembesar, aku tidak mengetahui ada Tuhan
bagimu selainku. Wahai Haman, bakarlah tanah liat untukku (untuk membuat batu
bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik
melihat Tuhannya Musa! Sesungguhnya aku yakin bahwa dia termasuk para
pendusta.”
﴿ وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُوْدُهٗ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ
الْحَقِّ وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اِلَيْنَا لَا يُرْجَعُوْنَ ﴾ ( القصص/28:39)
39. Dia
(Firʻaun) dan bala tentaranya bersikap sombong di bumi tanpa (alasan yang)
benar. Mereka mengira bahwa sesungguhnya mereka tidak akan dikembalikan kepada
Kami.
﴿ فَاَخَذْنٰهُ وَجُنُوْدَهٗ فَنَبَذْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ
ۚفَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( القصص/28:40)
40. Kami
menghukum dia (Firʻaun) dan bala tentaranya. Kami menenggelamkan mereka ke
dalam laut. Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang zalim.
﴿ وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّدْعُوْنَ اِلَى النَّارِۚ وَيَوْمَ
الْقِيٰمَةِ لَا يُنْصَرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:41)
41. Kami
menjadikan mereka (Firʻaun dan bala tentaranya) para pemimpin yang mengajak
(manusia) ke neraka. Pada hari Kiamat mereka tidak akan ditolong.
﴿ وَاَتْبَعْنٰهُمْ فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً ۚوَيَوْمَ
الْقِيٰمَةِ هُمْ مِّنَ الْمَقْبُوْحِيْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:42)
42. Kami
memperikutkan laknat kepada mereka di dunia ini dan pada hari Kiamat mereka
termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
﴿ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِ مَآ
اَهْلَكْنَا الْقُرُوْنَ الْاُوْلٰى بَصَاۤىِٕرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحْمَةً
لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:43)
43.
Sungguh, Kami benar-benar menganugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat)
setelah Kami membinasakan generasi terdahulu sebagai penerang, petunjuk, dan
rahmat bagi manusia agar mereka mendapat pelajaran.
﴿ وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ اِذْ قَضَيْنَآ اِلٰى
مُوْسَى الْاَمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشّٰهِدِيْنَ ۙ ﴾ ( القصص/28:44)
44.
Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada di sebelah barat (lembah suci Tuwa)
ketika Kami menyampaikan risalah kepada Musa. Engkau tidak (pula) termasuk
orang-orang yang menyaksikan (kejadian itu).
﴿ وَلٰكِنَّآ اَنْشَأْنَا قُرُوْنًا فَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ
الْعُمُرُۚ وَمَا كُنْتَ ثَاوِيًا فِيْٓ اَهْلِ مَدْيَنَ تَتْلُوْا عَلَيْهِمْ
اٰيٰتِنَاۙ وَلٰكِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَ ﴾ ( القصص/28:45)
45. Akan
tetapi, Kami telah menciptakan beberapa umat dan telah berlalu atas mereka masa
yang panjang. Engkau (Nabi Muhammad) tidak pula tinggal bersama-sama penduduk
Madyan, (sehingga dapat) membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka. Akan tetapi,
Kamilah pengutus (para rasul).
﴿ وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّوْرِ اِذْ نَادَيْنَا وَلٰكِنْ
رَّحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ
مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:46)
46.
Engkau (Nabi Muhammad) tidak pula berada di dekat gunung (Sinai) ketika
Kami memanggil (Musa). Akan tetapi, (engkau mengetahuinya) semata-mata karena
rahmat dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum
didatangi oleh seorang pun pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka
mendapat pelajaran.
﴿ وَلَوْلَآ اَنْ تُصِيْبَهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ
اَيْدِيْهِمْ فَيَقُوْلُوْا رَبَّنَا لَوْلَآ اَرْسَلْتَ اِلَيْنَا رَسُوْلًا
فَنَتَّبِعَ اٰيٰتِكَ وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ ( القصص/28:47)
47.
Seandainya saja saat ditimpa azab karena apa yang mereka kerjakan mereka
tidak berdalih dengan mengatakan, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus
seorang rasul kepada kami agar kami mengikuti ayat-ayat-Mu dan termasuk
orang-orang mukmin?” (Maka, tidak akan ada rasul yang diutus)
﴿ فَلَمَّا جَاۤءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوْا لَوْلَآ
اُوْتِيَ مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ مُوْسٰىۗ اَوَلَمْ يَكْفُرُوْا بِمَآ اُوْتِيَ
مُوْسٰى مِنْ قَبْلُۚ قَالُوْا سِحْرٰنِ تَظٰهَرَاۗ وَقَالُوْٓا اِنَّا بِكُلٍّ
كٰفِرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:48)
48.
Ketika telah datang kepada mereka kebenaran (Al-Qur’an) dari sisi Kami,
mereka berkata, “Mengapa tidak diberikan kepadanya (Nabi Muhammad mukjizat)
seperti apa yang telah diberikan kepada Musa?” Bukankah mereka itu telah ingkar
kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu? Mereka berkata, “(Al-Qur’an dan
Taurat adalah) dua (kitab) sihir yang saling menguatkan.” Mereka (juga)
berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari keduanya.”
﴿ قُلْ فَأْتُوْا بِكِتٰبٍ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ هُوَ اَهْدٰى
مِنْهُمَآ اَتَّبِعْهُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴾ ( القصص/28:49)
49.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Datangkanlah sebuah kitab dari sisi Allah
yang lebih banyak memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur’an),
niscaya aku mengikutinya, jika kamu orang-orang benar.”
﴿ فَاِنْ لَّمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَكَ فَاعْلَمْ اَنَّمَا
يَتَّبِعُوْنَ اَهْوَاۤءَهُمْۗ وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوٰىهُ بِغَيْرِ
هُدًى مِّنَ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾ (
القصص/28:50)
50. Jika
mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti
hawa nafsu mereka. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti
keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah? Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
﴿ ۞ وَلَقَدْ وَصَّلْنَا لَهُمُ الْقَوْلَ لَعَلَّهُمْ
يَتَذَكَّرُوْنَ ۗ ﴾ ( القصص/28:51)
51.
Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan perkataan itu (Al-Qur’an)
secara berkesinambungan untuk mereka agar selalu mengingat(-nya).
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِهٖ هُمْ بِهٖ
يُؤْمِنُوْنَ ﴾ ( القصص/28:52)
52.
Orang-orang yang telah Kami anugerahkan kepada mereka Alkitab sebelum
Al-Qur’an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur’an).
﴿ وَاِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖٓ اِنَّهُ
الْحَقُّ مِنْ رَّبِّنَآ اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهٖ مُسْلِمِيْنَ ﴾ (
القصص/28:53)
53.
Apabila (Al-Qur’an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami
beriman kepadanya. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah suatu kebenaran dari
Tuhan kami. Sesungguhnya sebelum ini kami adalah orang-orang muslim.”
﴿ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا
وَيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ﴾
( القصص/28:54)
54.
Mereka itu diberi pahala dua kali (pahala beriman pada Taurat dan
Al-Qur’an) disebabkan kesabaran mereka. Mereka menolak kejahatan dengan
kebaikan dan menginfakkan sebagian rezeki yang telah Kami anugerahkan kepada
mereka.
﴿ وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا
لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى
الْجٰهِلِيْنَ ﴾ ( القصص/28:55)
55.
Apabila mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan
berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, salāmun ‘alaikum
(semoga keselamatan tercurah kepadamu), kami tidak ingin (bergaul dengan)
orang-orang bodoh.”
﴿ اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ
يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ﴾ ( القصص/28:56)
56.
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) tidak (akan dapat) memberi petunjuk
kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Dia
paling tahu tentang orang-orang yang (mau) menerima petunjuk.
﴿ وَقَالُوْٓا اِنْ نَّتَّبِعِ الْهُدٰى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ
اَرْضِنَاۗ اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ
ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا
يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:57)
57.
Mereka berkata, “Jika mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami
akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman,) “Bukankah Kami telah
mengukuhkan kedudukan mereka di tanah haram yang aman, yang didatangkan ke
tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki
(bagimu) dari sisi Kami?” Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui.
﴿ وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا
ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ
وَكُنَّا نَحْنُ الْوٰرِثِيْنَ ﴾ ( القصص/28:58)
58.
Betapa banyak (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan karena kesenangan
hidup membuatnya lalai. Maka, itulah tempat tinggal mereka yang tidak didiami
(lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Kamilah yang mewarisinya.565)
565) Setelah penduduknya hancur, tempat itu
menjadi kosong dan tidak dimakmurkan lagi, sehingga akhirnya kembali kepada
pemiliknya yang hakiki, Allah Swt.
﴿ وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى حَتّٰى يَبْعَثَ فِيْٓ
اُمِّهَا رَسُوْلًا يَّتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى
الْقُرٰىٓ اِلَّا وَاَهْلُهَا ظٰلِمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:59)
59.
Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus
seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka. Tidak
pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri-negeri, kecuali penduduknya
dalam keadaan zalim.
﴿ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اَفَلَا
تَعْقِلُوْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:60)
60. Apa
pun yang dianugerahkan (Allah) kepadamu, itu adalah kesenangan hidup duniawi
dan perhiasannya, sedangkan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih
kekal. Apakah kamu tidak mengerti?
﴿ اَفَمَنْ وَّعَدْنٰهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيْهِ كَمَنْ
مَّتَّعْنٰهُ مَتَاعَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ مِنَ
الْمُحْضَرِيْنَ ﴾ ( القصص/28:61)
61.
Maka, apakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (surga)
lalu dia memperolehnya sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan
hidup duniawi566) kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret
(ke dalam neraka)?
566) Mereka adalah orang yang diberi kenikmatan
duniawi, tetapi tidak menggunakannya untuk mencari kebahagiaan akhirat. Di
akhirat nanti dia akan diseret ke dalam neraka.
﴿ وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ
كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:62)
62.
(Ingatlah) hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka dan berfirman, “Di
manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu selalu kamu sangkakan?”
﴿ قَالَ الَّذِيْنَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا
هٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ اَغْوَيْنَاۚ اَغْوَيْنٰهُمْ كَمَا غَوَيْنَاۚ
تَبَرَّأْنَآ اِلَيْكَ مَا كَانُوْٓا اِيَّانَا يَعْبُدُوْنَ ﴾ ( القصص/28:63)
63.
Orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman (tokoh-tokoh
musyrik) berkata, “Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan
itu. Kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat. Kami
menyatakan kepada Engkau berlepas diri (dari mereka). Mereka sekali-kali
tidaklah menyembah kami.”
﴿ وَقِيْلَ ادْعُوْا شُرَكَاۤءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ
يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ ۗوَرَاَوُا الْعَذَابَۚ لَوْ اَنَّهُمْ كَانُوْا
يَهْتَدُوْنَ ﴾ ( القصص/28:64)
64.
Dikatakan (kepada mereka), “Serulah sekutu-sekutumu.” Mereka pun
menyerunya, tetapi (yang diseru) tidak menyambutnya. Mereka melihat azab.
(Mereka berkeinginan) seandainya mereka dahulu (mau) menerima petunjuk.
﴿ وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ مَاذَآ اَجَبْتُمُ
الْمُرْسَلِيْنَ ﴾ ( القصص/28:65)
65.
(Ingatlah) hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka lalu berfirman, “Apa
jawabanmu terhadap para rasul?”
﴿ فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ الْاَنْۢبَاۤءُ يَوْمَىِٕذٍ فَهُمْ لَا
يَتَسَاۤءَلُوْنَ ﴾ ( القصص/28:66)
66.
Maka, tertutuplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu. Oleh
karena itu, mereka tidak saling bertanya.
﴿ فَاَمَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسٰٓى اَنْ
يَّكُوْنَ مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ ﴾ ( القصص/28:67)
67.
Adapun orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh mudah-mudahan
termasuk orang-orang yang beruntung.
﴿ وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُ ۗمَا كَانَ لَهُمُ
الْخِيَرَةُ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ﴾ ( القصص/28:68)
68.
Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Sekali-kali
tidak ada pilihan bagi mereka. Mahasuci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang
mereka persekutukan.
﴿ وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُوْرُهُمْ وَمَا يُعْلِنُوْنَ
﴾ ( القصص/28:69)
69.
Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa
yang mereka nyatakan.
﴿ وَهُوَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَهُ الْحَمْدُ فِى
الْاُوْلٰى وَالْاٰخِرَةِ ۖوَلَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ﴾ (
القصص/28:70)
70.
Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Bagi-Nya segala puji di dunia
dan di akhirat dan bagi-Nya (pula) segala putusan. Hanya kepada-Nya kamu
dikembalikan.
﴿ قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ الَّيْلَ
سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ
بِضِيَاۤءٍ ۗ اَفَلَا تَسْمَعُوْنَ ﴾ ( القصص/28:71)
71.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah menjadikan
untukmu malam itu terus-menerus sampai hari Kiamat? Siapakah Tuhan selain Allah
yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?”
﴿ قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ
سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ
بِلَيْلٍ تَسْكُنُوْنَ فِيْهِ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:72)
72.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah menjadikan
untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat? Siapakah Tuhan selain Allah
yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu
tidak memperhatikan?”
﴿ وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ
لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ﴾
( القصص/28:73)
73. Berkat
rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada
malam hari, agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari), dan agar
kamu bersyukur kepada-Nya.
﴿ وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ
الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:74)
74.
(Ingatlah) hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka dengan berfirman, “Di
manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu selalu kamu sangkakan?”
﴿ وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا فَقُلْنَا هَاتُوْا
بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوْٓا اَنَّ الْحَقَّ لِلّٰهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا
كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:75)
75. Kami
datangkan dari setiap umat seorang saksi,567) lalu Kami katakan, “Kemukakanlah
bukti kebenaranmu!” Maka, tahulah mereka bahwa yang hak itu milik Allah dan
lenyaplah dari mereka apa yang dahulu mereka ada-adakan.
567) Yang dimaksud dengan saksi pada ayat ini
adalah rasul yang telah diutus kepada mereka ketika di dunia.
﴿ ۞ اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ
ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ
اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا
يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ ﴾ ( القصص/28:76)
76.
Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa,568) tetapi dia berlaku aniaya
terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang
kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.
(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
568) Qarun adalah saudara sepupu Nabi Musa a.s.
﴿ وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا
تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِيْنَ ﴾ ( القصص/28:77)
77. Dan,
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri
akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.”
﴿ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ
يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ
اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗوَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ
الْمُجْرِمُوْنَ ﴾ ( القصص/28:78)
78. Dia
(Qarun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta) itu semata-mata karena ilmu
yang ada padaku.” Tidakkah dia tahu bahwa sesungguhnya Allah telah membinasakan
generasi sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan
harta? Orang-orang yang durhaka itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa
mereka.
﴿ فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ
يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ
قَارُوْنُۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ ﴾ ( القصص/28:79)
79. Maka, keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya
dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata,
“Andaikata kita mempunyai harta kekayaan seperti yang telah diberikan kepada
Qarun. Sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”
﴿ وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ
اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ۚوَلَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا
الصّٰبِرُوْنَ ﴾ ( القصص/28:80)
80.
Orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! (Ketahuilah
bahwa) pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
(Pahala yang besar) itu hanya diperoleh orang-orang yang sabar.”
﴿ فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ
فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ
﴾ ( القصص/28:81)
81.
Lalu, Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka,
tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah dan dia
tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.
﴿ وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ
يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ
عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا
ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:82)
82.
Orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Qarun) itu
berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari para hamba-Nya dan Dia (juga) yang menyempitkan (rezeki bagi
mereka). Seandainya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia
telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah tidak akan beruntung orang-orang
yang ingkar (terhadap nikmat).”
﴿ تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا
يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ
لِلْمُتَّقِيْنَ ﴾ ( القصص/28:83)
83.
Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak
menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Kesudahan (yang baik,
yakni surga) itu (disediakan) bagi orang-orang yang bertakwa.
﴿ مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ
جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا
كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( القصص/28:84)
84.
Siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, baginya (pahala) yang lebih
baik daripada kebaikannya itu. Siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan,
maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan
(seimbang) dengan apa yang selalu mereka kerjakan.
﴿ اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى
مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ
مُّبِيْنٍ ﴾ ( القصص/28:85)
85.
Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Nabi Muhammad untuk
menyampaikan dan berpegang teguh pada) Al-Qur’an benar-benar akan
mengembalikanmu ke tempat kembali.569) Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhanku
paling mengetahui siapa yang membawa petunjuk dan siapa yang berada dalam
kesesatan yang nyata.”
569) Yang dimaksud dengan tempat kembali adalah
kota Makkah. Allah Swt. berjanji bahwa Nabi Muhammad saw. akan kembali ke
Makkah sebagai orang yang menang. Peristiwa ini terjadi pada tahun kedelapan
Hijriah, pada waktu Nabi saw. menaklukkan Makkah. Inilah salah satu mukjizat
Nabi Muhammad saw.
﴿ وَمَا كُنْتَ تَرْجُوْٓا اَنْ يُّلْقٰٓى اِلَيْكَ الْكِتٰبُ
اِلَّا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ ظَهِيْرًا لِّلْكٰفِرِيْنَ ۖ ﴾
( القصص/28:86)
86.
Engkau tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur’an) itu diturunkan
kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu. Oleh sebab itu,
janganlah engkau sekali-kali menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
﴿ وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ بَعْدَ اِذْ اُنْزِلَتْ
اِلَيْكَ وَادْعُ اِلٰى رَبِّكَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ۚ ﴾ (
القصص/28:87)
87.
Janganlah mereka sekali-kali menghalang-halangi engkau untuk
(menyampaikan) ayat-ayat Allah setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu.
Serulah (manusia) agar (beriman) kepada Tuhanmu dan janganlah engkau
sekali-kali termasuk (golongan) orang-orang musyrik.
﴿ وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا
هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ
تُرْجَعُوْنَ ࣖ ﴾ ( القصص/28:88)
88.
Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Allah). Tidak ada
tuhan selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali zat-Nya. Segala putusan
menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
(Al-Qasas/28:1-88)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.