﴿
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ
عِوَجًا ۜ ﴾ ( الكهف/18:1)
Terjemah Kemenag 2019
1.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur’an)
kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.442)
442) Dalam Al-Qur’an, tidak ada makna yang
saling berlawanan dan tidak ada penyimpangan dari kebenaran.
﴿ قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ
وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ
اَجْرًا حَسَنًاۙ ﴾ ( الكهف/18:2)
2. (Dia
juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan akan siksa
yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.
﴿ مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ ﴾ ( الكهف/18:3)
3. Mereka
kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
﴿ وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ ﴾ (
الكهف/18:4)
4. (Dia
menurunkan Al-Qur’an itu) juga agar Dia memberi peringatan kepada orang-orang
yang berkata, “Allah mengangkat seorang anak.”
﴿ مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ
كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا ﴾ (
الكهف/18:5)
5.
Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang (hal) itu, begitu
pula nenek moyang mereka. Alangkah besar (dosa) perkataan yang keluar dari
mulut mereka. Mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
﴿ فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ
يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا ﴾ ( الكهف/18:6)
6. Maka,
boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati
setelah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini
(Al-Qur’an).
﴿ اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا
لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ﴾ ( الكهف/18:7)
7.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas bumi sebagai
perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antaranya yang lebih
baik perbuatannya.
﴿ وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ ﴾ (
الكهف/18:8)
8. Kami
benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang
tandus lagi kering.
﴿ اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا
مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا ﴾ ( الكهف/18:9)
9.
Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para penghuni gua dan (yang
mempunyai) raqīm443) benar-benar merupakan keajaiban di antara tanda-tanda
(kebesaran) Kami?
443) Sebagian mufasir memahami raqīm sebagai
nama anjing dan sebagian yang lain menafsirkannya sebagai batu prasasti berisi
catatan tentang agama tauhid atau nama-nama mereka.
﴿ اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ
اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ﴾ (
الكهف/18:10)
10.
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa,
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah
bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”
﴿ فَضَرَبْنَا عَلٰٓى اٰذَانِهِمْ فِى الْكَهْفِ سِنِيْنَ عَدَدًاۙ
﴾ ( الكهف/18:11)
11.
Maka, Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu444) selama
bertahun-tahun.
444) Allah Swt. menidurkan mereka selama 309
tahun qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25 surah ini) sehingga mereka tidak
dapat dibangunkan oleh suara apa pun.
﴿ ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى
لِمَا لَبِثُوْٓا اَمَدًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:12)
12.
Kemudian Kami bangunkan mereka supaya Kami mengetahui manakah di antara
dua golongan itu445) yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka
tinggal (dalam gua itu).
445) Dua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu
sendiri yang berselisih tentang berapa lama mereka tinggal dalam gua itu.
﴿ نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ
فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ ﴾ ( الكهف/18:13)
13. Kami
menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan
Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.
﴿ وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَامُوْا فَقَالُوْا
رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلٰهًا
لَّقَدْ قُلْنَآ اِذًا شَطَطًا ﴾ ( الكهف/18:14)
14. Kami
meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri446) lalu berkata, “Tuhan kami
adalah Tuhan langit dan bumi. Kami tidak akan menyeru Tuhan selain Dia.
Sungguh, kalau kami berbuat demikian, kami telah mengucapkan perkataan yang
sangat jauh dari kebenaran.”
446) Bangun dan menghadap Raja Dikyanus yang
zalim dan sombong.
﴿ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةًۗ
لَوْلَا يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطٰنٍۢ بَيِّنٍۗ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ
افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۗ ﴾ ( الكهف/18:15)
15.
(Salah seorang dari para pemuda itu berkata kepada yang lain,) “Mereka
itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia.
Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan
mereka)? Maka, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah?
﴿ وَاِذِ اعْتَزَلْتُمُوْهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ
فَأْوٗٓا اِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ
وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِّنْ اَمْرِكُمْ مِّرْفَقًا ﴾ ( الكهف/18:16)
16.
Karena kamu juga telah meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Allah, maka berlindunglah ke dalam gua itu. (Dengan demikian,) niscaya
Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan bagimu
sesuatu yang berguna bagi urusanmu.”447)
447) Perkataan ini terjadi antara mereka itu
sendiri yang timbulnya karena ilham dari Allah Swt.
﴿ ۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزٰوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ
ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ
فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ
الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ ﴾ (
الكهف/18:17)
17.
Engkau akan melihat matahari yang ketika terbit condong ke sebelah kanan
dari gua mereka dan yang ketika terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri,
sedang mereka berada di tempat yang luas di dalamnya (gua itu). Itu adalah
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Siapa yang Allah memberinya
petunjuk, dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak
akan menemukan seorang penolong pun yang dapat memberinya petunjuk.
﴿ وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖوَّنُقَلِّبُهُمْ
ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖوَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ
بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا
وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا ﴾ ( الكهف/18:18)
18.
Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami
membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka
membentangkan kedua kaki depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan
mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti akan
dipenuhi rasa takut terhadap mereka.
﴿ وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ
قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ
يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ
بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى
طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ
بِكُمْ اَحَدًا ﴾ ( الكهف/18:19)
19.
Demikianlah, Kami membangunkan mereka agar saling bertanya di antara
mereka (sendiri). Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama
kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau
setengah hari.” Mereka (yang lain lagi) berkata, “Tuhanmu lebih mengetahui
berapa lama kamu berada (di sini). Maka, utuslah salah seorang di antara kamu
pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini. Hendaklah dia melihat manakah
makanan yang lebih baik, lalu membawa sebagian makanan itu untukmu. Hendaklah
pula dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali memberitahukan keadaanmu
kepada siapa pun.
﴿ اِنَّهُمْ اِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوْكُمْ اَوْ
يُعِيْدُوْكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوْٓا اِذًا اَبَدًا ﴾ (
الكهف/18:20)
20.
Sesungguhnya jika mereka (mengetahui dan) menangkapmu, niscaya mereka
akan melemparimu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka. Jika
demikian, niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.”
﴿ وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ
اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ
بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ
اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ
عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا ﴾ ( الكهف/18:21)
21.
Demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada mereka agar
mengetahui bahwa janji Allah benar dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada
keraguan padanya. (Hal itu terjadi) ketika mereka (penduduk negeri) berselisih
tentang urusan (penghuni gua). Kemudian mereka berkata, “Dirikanlah sebuah
bangunan di atas (gua itu). Tuhannya lebih mengetahui (keadaan) mereka
(penghuni gua).” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami
pasti akan mendirikan sebuah masjid di atasnya.”
﴿ سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ
وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ
وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ
بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ
اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا ࣖ ﴾ (
الكهف/18:22)
22.
Kelak (sebagian orang) mengatakan, “(Jumlah mereka) tiga (orang). Yang
keempat adalah anjingnya.” (Sebagian lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima
(orang). Yang keenam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib.
(Sebagian lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang). Yang kedelapan
adalah anjingnya.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah
mereka. Tidak ada yang mengetahui (jumlah) mereka kecuali sedikit.” Oleh karena
itu, janganlah engkau (Nabi Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali
perbantahan yang jelas-jelas saja (ringan). Janganlah engkau minta penjelasan
tentang mereka (penghuni gua itu) kepada siapa pun dari mereka (Ahlulkitab).
﴿ وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ ﴾ (
الكهف/18:23)
23.
Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti
melakukan hal itu besok,”
﴿ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا
نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا ﴾
( الكهف/18:24)
24.
kecuali (dengan mengatakan), “Insyaallah.” Ingatlah kepada Tuhanmu
apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”
﴿ وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ
وَازْدَادُوْا تِسْعًا ﴾ ( الكهف/18:25)
25.
Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan
tahun.
﴿ قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَسْمِعْۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ
مِنْ وَّلِيٍّۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖٓ اَحَدًا ﴾ ( الكهف/18:26)
26.
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di
gua). Milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang
penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya. Tidak ada seorang pelindung
pun bagi mereka selain Dia dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi
sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
﴿ وَاتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَۗ لَا
مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۗ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ﴾ ( الكهف/18:27)
27.
Bacakanlah (Nabi Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab
Tuhanmu (Al-Qur’an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan
engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.
﴿ وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ
تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ
عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا ﴾ ( الكهف/18:28)
28.
Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru
Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.
﴿ وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ
وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ
بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ
يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا ﴾ ( الكهف/18:29)
29.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka,
siapa yang menghendaki (beriman), hendaklah dia beriman dan siapa yang
menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan
neraka bagi orang-orang zalim yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka
meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti
(cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) seburuk-buruk
minuman dan tempat istirahat yang paling jelek.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا
نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًاۚ ﴾ ( الكهف/18:30)
30.
Sesungguhnya mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami
benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan
baik.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ
الْاَنْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّيَلْبَسُوْنَ
ثِيَابًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى
الْاَرَاۤىِٕكِۗ نِعْمَ الثَّوَابُۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:31)
31.
Mereka itulah yang memperoleh surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. (Dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal. Mereka duduk-duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala
dan tempat istirahat yang indah.
﴿ ۞ وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا
لِاَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَابٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا
بَيْنَهُمَا زَرْعًاۗ ﴾ ( الكهف/18:32)
32. Berikanlah
(Nabi Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, yaitu dua orang laki-laki.
Kami berikan kepada salah satunya (yang kufur) dua kebun anggur. Kami kelilingi
kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan Kami buatkan ladang di antara
kedua (kebun) itu.
﴿ كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ
مِّنْهُ شَيْـًٔاۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙ ﴾ ( الكهف/18:33)
33.
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidak berkurang (buahnya)
sedikit pun. Kami pun alirkan sungai dengan deras di celah-celah kedua (kebun)
itu.
﴿ وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ
اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا ﴾ ( الكهف/18:34)
34. Dia
(orang kafir itu) juga memiliki kekayaan besar. Dia lalu berkata kepada
kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengannya, “Hartaku lebih banyak
daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.”
﴿ وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ قَالَ مَآ
اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖٓ اَبَدًاۙ ﴾ ( الكهف/18:35)
35. Dia
memasuki kebunnya dengan sikap menzalimi dirinya sendiri (karena angkuh dan
kufur). Dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
﴿ وَّمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةً وَّلَىِٕنْ رُّدِدْتُّ
اِلٰى رَبِّيْ لَاَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا ﴾ ( الكهف/18:36)
36. aku
kira hari Kiamat tidak akan datang dan sekiranya aku dikembalikan kepada
Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini.”
﴿ قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ
خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ ﴾ (
الكهف/18:37)
37.
Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya ketika bercakap-cakap
dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakanmu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki
yang sempurna?
﴿ لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ
اَحَدًا ﴾ ( الكهف/18:38)
38. Akan
tetapi, aku (percaya bahwa) Dia adalah Allah, Tuhanku, dan aku tidak
mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku.
﴿ وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ
لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا
وَّوَلَدًاۚ ﴾ ( الكهف/18:39)
39.
Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Mā syā’allāh,
lā quwwata illā billāh” (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan
apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan
keturunanku lebih sedikit daripadamu,
﴿ فَعَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ
وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَقًاۙ
﴾ ( الكهف/18:40)
40.
mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik
daripada kebunmu (ini) dan mengirimkan petir dari langit ke kebunmu sehingga
(kebun itu) menjadi tanah yang licin
﴿ اَوْ يُصْبِحَ مَاۤؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ
طَلَبًا ﴾ ( الكهف/18:41)
41. atau
airnya menjadi surut ke dalam tanah sehingga engkau tidak akan dapat
menemukannya lagi.”
﴿ وَاُحِيْطَ بِثَمَرِهٖ فَاَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلٰى
مَآ اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَا وَيَقُوْلُ
يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا ﴾ ( الكهف/18:42)
42.
Harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak
tangannya (tanda sangat menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk
itu, sedangkan pohon anggur roboh bersama penyangganya dan dia berkata,
“Aduhai, seandainya saja dahulu aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan
Tuhanku.”
﴿ وَلَمْ تَكُنْ لَّهٗ فِئَةٌ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
وَمَا كَانَ مُنْتَصِرًاۗ ﴾ ( الكهف/18:43)
43.
Tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain
Allah dan dia pun tidak dapat membela dirinya.
﴿ هُنَالِكَ الْوَلَايَةُ لِلّٰهِ الْحَقِّۗ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا
وَّخَيْرٌ عُقْبًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:44)
44. Di
sana pertolongan itu hanya milik Allah Yang Mahabenar. Dia adalah (pemberi)
pahala terbaik dan (pemberi) kesudahan terbaik.
﴿ وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ
اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ
هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
﴾ ( الكهف/18:45)
45.
Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini,
yaitu ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan
tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering
kerontang yang diterbangkan oleh angin. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ
وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا ﴾ (
الكهف/18:46)
46.
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal
kebajikan yang abadi (pahalanya)448) adalah lebih baik balasannya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
448) Di antara contoh amal kebajikan yang abadi
pahalanya adalah melaksanakan rukun Islam dengan benar dan membaca tasbih,
tahmid, dan zikir-zikir lainnya.
﴿ وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْاَرْضَ بَارِزَةًۙ
وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ اَحَدًاۚ ﴾ ( الكهف/18:47)
47.
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung (untuk
dihancurkan) dan engkau melihat bumi itu rata. Kami kumpulkan mereka (seluruh
manusia) dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.
﴿ وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّاۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا
خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖبَلْ زَعَمْتُمْ اَلَّنْ نَّجْعَلَ لَكُمْ
مَّوْعِدًا ﴾ ( الكهف/18:48)
48.
Mereka (akan) dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah
berfirman,) “Sungguh, kamu telah datang kepada Kami, sebagaimana Kami
menciptakan kamu pada pertama kali. Bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan
menetapkan bagimu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian.”
﴿ وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا
فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ
صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا
حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:49)
49.
Diletakkanlah kitab (catatan amal pada setiap orang), lalu engkau akan
melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di
dalamnya. Mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak
meninggalkan yang kecil dan yang besar, kecuali mencatatnya.” Mereka mendapati
(semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Tuhanmu tidak menzalimi
seorang pun.
﴿ وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ
فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ
رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ
لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا ﴾ ( الكهف/18:50)
50.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk
(golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu
menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong449) selain Aku, padahal mereka
adalah musuhmu? Dia (Iblis) seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang
zalim.
449) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ ۞ مَآ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَا
خَلْقَ اَنْفُسِهِمْۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا ﴾ (
الكهف/18:51)
51. Aku
tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan
langit dan bumi, tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri. Aku tidak
menjadikan mereka yang telah menyesatkan itu sebagai penolong.
﴿ وَيَوْمَ يَقُوْلُ نَادُوْا شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ
فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَّوْبِقًا ﴾
( الكهف/18:52)
52.
(Ingatlah) pada hari (ketika) Dia berfirman, “Panggillah
sekutu-sekutu-Ku yang kamu anggap (dapat menyelamatkanmu dari siksaan-Ku).”
Mereka lalu memanggilnya, tetapi mereka (sekutu-sekutu itu) tidak membalas
(seruan) mereka. Kami jadikan di antara mereka (yang menyembah dan disembah)
tempat kebinasaan (neraka).
﴿ وَرَاَ الْمُجْرِمُوْنَ النَّارَ فَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ
مُّوَاقِعُوْهَا وَلَمْ يَجِدُوْا عَنْهَا مَصْرِفًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:53)
53.
Orang yang berdosa itu melihat neraka, lalu merasa yakin akan jatuh ke
dalamnya (seketika itu juga). Mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya.
﴿ وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِلنَّاسِ مِنْ
كُلِّ مَثَلٍۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا ﴾ ( الكهف/18:54)
54.
Sungguh, Kami telah menjelaskan segala perumpamaan dengan berbagai macam
cara dan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini. Akan tetapi,
manusia adalah (makhluk) yang paling banyak membantah.
﴿ وَمَا مَنَعَ النَّاسَ اَنْ يُّؤْمِنُوْٓا اِذْ جَاۤءَهُمُ
الْهُدٰى وَيَسْتَغْفِرُوْا رَبَّهُمْ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ
الْاَوَّلِيْنَ اَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلًا ﴾ ( الكهف/18:55)
55.
Tidak ada yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah
datang kepada mereka dan untuk memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali akan
datang kepada mereka ketetapan (Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu
atau datang kepada mereka azab yang nyata.450)
450) Di antara bentuk siksaan Allah Swt. adalah
yang tidak langsung diberikan kepada hamba-Nya yang berdosa, tetapi ditunda
sesuai kehendak Allah Swt.
﴿ وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ
وَمُنْذِرِيْنَۚ وَيُجَادِلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوْا
بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَمَآ اُنْذِرُوْا هُزُوًا ﴾ (
الكهف/18:56)
56. Kami
tidak mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan. (Akan tetapi,) orang-orang yang kufur membantah dengan (cara) yang
batil agar dengan itu mereka dapat melenyapkan sesuatu yang hak (kebenaran).
Mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka
sebagai olok-olok.
﴿ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ
عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ
اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ
اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا ﴾ ( الكهف/18:57)
57.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan penutup
pada hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (meletakkan pula)
sumbatan di telinga mereka. (Dengan demikian,) kendatipun engkau (Nabi
Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat
petunjuk untuk selama-lamanya.
﴿ وَرَبُّكَ الْغَفُوْرُ ذُو الرَّحْمَةِۗ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ
بِمَا كَسَبُوْا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَۗ بَلْ لَّهُمْ مَّوْعِدٌ لَّنْ
يَّجِدُوْا مِنْ دُوْنِهٖ مَوْىِٕلًا ﴾ ( الكهف/18:58)
58.
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Pemilik rahmat. Seandainya Dia hendak
menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi
mereka. Akan tetapi, bagi mereka ada waktu (untuk mendapat siksa) yang mereka
tidak akan menemukan tempat berlindung selain-Nya.
﴿ وَتِلْكَ الْقُرٰٓى اَهْلَكْنٰهُمْ لَمَّا ظَلَمُوْا وَجَعَلْنَا
لِمَهْلِكِهِمْ مَّوْعِدًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:59)
59.
(Penduduk) negeri-negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat
zalim dan telah Kami tetapkan waktu bagi kebinasaan mereka.
﴿ وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ
مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا ﴾ ( الكهف/18:60)
60.
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya,451) “Aku tidak akan
berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut atau aku akan berjalan
(terus sampai) bertahun-tahun.”
451) Menurut sebagian mufasir, pria itu bernama
Yusya’ bin Nun, salah satu pembesar Bani Israil.
﴿ فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا
فَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا ﴾ ( الكهف/18:61)
61.
Ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut, mereka lupa ikannya, lalu
(ikan mereka) melompat mengambil jalan ke laut itu.
﴿ فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰىهُ اٰتِنَا غَدَاۤءَنَاۖ لَقَدْ
لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا ﴾ ( الكهف/18:62)
62.
Ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada
pembantunya, “Bawalah kemari makanan kita. Sungguh, kita benar-benar telah
merasa letih karena perjalanan kita ini.”
﴿ قَالَ اَرَاَيْتَ اِذْ اَوَيْنَآ اِلَى الصَّخْرَةِ فَاِنِّيْ
نَسِيْتُ الْحُوْتَۖ وَمَآ اَنْسٰىنِيْهُ اِلَّا الشَّيْطٰنُ اَنْ اَذْكُرَهٗۚ
وَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ عَجَبًا ﴾ ( الكهف/18:63)
63. Dia
(pembantunya) menjawab, “Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung
di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (bercerita tentang) ikan itu dan tidak ada
yang membuatku lupa untuk mengingatnya, kecuali setan. (Ikan) itu mengambil
jalannya ke laut dengan cara yang aneh.”
﴿ قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا
قَصَصًاۙ ﴾ ( الكهف/18:64)
64. Dia
(Musa) berkata, “Itulah yang kita cari.” Lalu keduanya kembali dan menyusuri
jejak mereka semula.
﴿ فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ
عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا ﴾ ( الكهف/18:65)
65.
Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang
telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan
ilmu kepadanya dari sisi Kami.452)
452) Menurut mufasir, berdasarkan hadis, hamba
di sini ialah Nabi Khidir a.s., dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan
kenabian. Adapun yang dimaksud dengan ilmu ialah pengetahuan tentang hal gaib,
seperti yang akan diterangkan dalam ayat-ayat selanjutnya.
﴿ قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ
مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا ﴾ ( الكهف/18:66)
66. Musa
berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku
(ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi)
petunjuk?”
﴿ قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ﴾ (
الكهف/18:67)
67. Dia
menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.
﴿ وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا ﴾ (
الكهف/18:68)
68.
Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum
mempunyai pengetahuan yang cukup tentangnya?”
﴿ قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ
اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا ﴾ ( الكهف/18:69)
69. Dia
(Musa) berkata, “Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar
dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.”
﴿ قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ
حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:70)
70. Dia
berkata, “Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang
apa pun sampai aku menerangkannya kepadamu.”
﴿ فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ
خَرَقَهَاۗ قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا
اِمْرًا ﴾ ( الكهف/18:71)
71.
Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika menaiki perahu, dia
melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Apakah engkau melubanginya untuk
menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang
besar.”
﴿ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ﴾
( الكهف/18:72)
72. Dia
berkata, “Bukankah sudah aku katakan bahwa sesungguhnya engkau tidak akan
sanggup bersabar bersamaku?”
﴿ قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ
اَمْرِيْ عُسْرًا ﴾ ( الكهف/18:73)
73. Dia
(Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku dan janganlah
engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku.”
﴿ فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ
اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا
۔ ﴾ ( الكهف/18:74)
74.
Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika berjumpa dengan seorang
anak, dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau membunuh jiwa yang
bersih bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau benar-benar telah
melakukan sesuatu yang sangat mungkar.”
﴿ ۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ
صَبْرًا ﴾ ( الكهف/18:75)
75. Dia
berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya engkau tidak
akan mampu bersabar bersamaku?”
﴿ قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا
تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا ﴾ ( الكهف/18:76)
76. Dia
(Musa) berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, jangan
lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu. Sungguh engkau telah mencapai batas
(yang wajar dalam) memberikan uzur (maaf) kepadaku.”
﴿ فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ
ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا
جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ
عَلَيْهِ اَجْرًا ﴾ ( الكهف/18:77)
77.
Lalu, keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai ke penduduk suatu
negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau
menjamu keduanya. Kemudian, keduanya mendapati dinding (rumah) yang hampir
roboh di negeri itu, lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau
mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.”
﴿ قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ
بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا ﴾ ( الكهف/18:78)
78. Dia
berkata, “Inilah (waktu) perpisahan antara aku dan engkau. Aku akan
memberitahukan kepadamu makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar
terhadapnya.
﴿ اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى
الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ
كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا ﴾ ( الكهف/18:79)
79.
Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut.
Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja
(zalim) yang mengambil setiap perahu (yang baik) secara paksa.
﴿ وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ
اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ ﴾ ( الكهف/18:80)
80.
Adapun anak itu (yang aku bunuh), kedua orang tuanya mukmin dan kami
khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya untuk durhaka dan kufur.
﴿ فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ
زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا ﴾ ( الكهف/18:81)
81.
Maka, kami menghendaki bahwa Tuhan mereka menggantinya (dengan seorang
anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang
(kepada ibu bapaknya).
﴿ وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى
الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا
ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا
رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا
لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ ࣖ ﴾ ( الكهف/18:82)
82.
Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim di kota itu dan
di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, sedangkan ayah mereka adalah
orang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan
mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Aku tidak
melakukannya berdasarkan kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau
tidak mampu bersabar terhadapnya.”
﴿ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنْ ذِى الْقَرْنَيْنِۗ قُلْ سَاَتْلُوْا
عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًا ۗ ﴾ ( الكهف/18:83)
83.
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah,
“Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya.”
﴿ اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الْاَرْضِ وَاٰتَيْنٰهُ مِنْ كُلِّ
شَيْءٍ سَبَبًا ۙ ﴾ ( الكهف/18:84)
84.
Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan Kami
telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
﴿ فَاَتْبَعَ سَبَبًا ﴾ ( الكهف/18:85)
85.
Maka, dia menyusuri suatu jalan.
﴿ حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ
فِيْ عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَّوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ەۗ قُلْنَا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ
اِمَّآ اَنْ تُعَذِّبَ وَاِمَّآ اَنْ تَتَّخِذَ فِيْهِمْ حُسْنًا ﴾ ( الكهف/18:86)
86.
Hingga ketika telah sampai ke tempat terbenamnya matahari,453) dia
mendapatinya terbenam di dalam mata air panas lagi berlumpur hitam. Di sana dia
menemukan suatu kaum (yang tidak mengenal agama). Kami berfirman, “Wahai
Zulqarnain, engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan kepada mereka (dengan
mengajak mereka beriman).”
453) Sampai di pantai sebelah barat, tempat
Zulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
﴿ قَالَ اَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ
اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَابًا نُّكْرًا ﴾ ( الكهف/18:87)
87. Dia
(Zulqarnain) berkata, “Adapun orang yang berbuat zalim akan kami hukum. Lalu,
dia akan dikembalikan kepada Tuhannya. Kemudian, Dia mengazabnya dengan azab
yang sangat keras.
﴿ وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً
ۨالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا ۗ ﴾ ( الكهف/18:88)
88.
Adapun orang yang beriman dan beramal saleh mendapat (pahala) yang
terbaik sebagai balasan dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang
mudah-mudah.”
﴿ ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا ﴾ ( الكهف/18:89)
89.
Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain).
﴿ حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ
عَلٰى قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرًا ۙ ﴾ ( الكهف/18:90)
90. Hingga
ketika sampai di posisi terbitnya matahari (arah timur), dia mendapatinya
terbit pada suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari
(cahaya) matahari itu.454)
454) Menurut sebagian mufasir, golongan yang
ditemui Zulqarnain itu adalah umat yang miskin.
﴿ كَذٰلِكَۗ وَقَدْ اَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا ﴾ (
الكهف/18:91)
91.
Demikianlah (kisahnya). Sungguh, Kami mengetahui segala sesuatu yang ada
padanya (Zulqarnain).
﴿ ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا ﴾ ( الكهف/18:92)
92.
Kemudian, dia mengikuti suatu jalan (yang lain lagi).
﴿ حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ
دُوْنِهِمَا قَوْمًاۙ لَّا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ قَوْلًا ﴾ ( الكهف/18:93)
93.
Hingga ketika sampai di antara dua gunung, dia mendapati di balik
keduanya (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami
pembicaraan.455)
455) Mereka tidak dapat memahami bahasa orang
lain karena bahasa mereka sangat jauh bedanya dari bahasa yang lain dan mereka
pun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kekurangcerdasan
mereka.
﴿ قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ
مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا ﴾ ( الكهف/18:94)
94.
Mereka berkata, “Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj456)
adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar
engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?”
456) Ya’juj dan Ma’juj ialah dua bangsa yang
berbuat kerusakan di bumi.
﴿ قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ
بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا ۙ ﴾ ( الكهف/18:95)
95. Dia
(Zulqarnain) berkata, “Apa yang telah dikuasakan kepadaku oleh Tuhanku lebih
baik (daripada apa yang kamu tawarkan). Maka, bantulah aku dengan kekuatan agar
aku dapat membuatkan tembok penghalang antara kamu dan mereka.
﴿ اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ
الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ
اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ۗ ﴾ ( الكهف/18:96)
96.
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu
telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain)
berkata, “Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti)
api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke
atasnya (besi panas itu).”
﴿ فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ
نَقْبًا ﴾ ( الكهف/18:97)
97.
Maka, mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak mampu mendakinya dan tidak mampu
(pula) melubanginya.
﴿ قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْۚ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ
رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّاۤءَۚ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا ۗ ﴾ ( الكهف/18:98)
98. Dia
(Zulqarnain) berkata, “(Tembok) ini adalah rahmat dari Tuhanku. Apabila janji
Tuhanku telah tiba, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Janji Tuhanku itu
benar.”
﴿ ۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ
وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًا ۙ ﴾ ( الكهف/18:99)
99. Pada
hari itu Kami biarkan sebagian mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur dengan
sebagian yang lain. (Apabila) sangkakala ditiup (lagi), Kami benar-benar akan
mengumpulkan mereka seluruhnya.
﴿ وَّعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَىِٕذٍ لِّلْكٰفِرِيْنَ عَرْضًا ۙ ﴾
( الكهف/18:100)
100.
Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada
orang-orang kafir,
﴿ ۨالَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ
وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا ࣖ ﴾ ( الكهف/18:101)
101.
(yaitu) orang-orang yang mata (hati)-nya dalam keadaan tertutup dari
ingat kepada-Ku dan mereka tidak sanggup mendengar.
﴿ اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ
مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَ ۗاِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ
نُزُلًا ﴾ ( الكهف/18:102)
102.
Maka, apakah orang-orang yang kufur mengira bahwa mereka (dapat)
mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?457) Sesungguhnya Kami
telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang
kafir.
457) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.
﴿ قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا ۗ ﴾ (
الكهف/18:103)
103.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah perlu kami beri tahukan orang-orang
yang paling rugi perbuatannya kepadamu?”
﴿ اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ
يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا ﴾ ( الكهف/18:104)
104.
(Yaitu) orang-orang yang sia-sia usahanya dalam kehidupan dunia,
sedangkan mereka mengira bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ
وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
وَزْنًا ﴾ ( الكهف/18:105)
105.
Mereka itu adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhannya dan
(kufur pula terhadap) pertemuan dengan-Nya.458) Maka, amal mereka sia-sia dan
Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
458) Tidak mengimani hari Kiamat.
﴿ ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا
اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا ﴾ ( الكهف/18:106)
106.
Itulah balasan mereka (berupa neraka) Jahanam karena mereka telah kufur
serta menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olokan.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ
لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا ۙ ﴾ ( الكهف/18:107)
107.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh memperoleh surga
Firdaus sebagai tempat tinggal.
﴿ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا ﴾ (
الكهف/18:108)
108.
Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.
﴿ قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ
لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا
بِمِثْلِهٖ مَدَدًا ﴾ ( الكهف/18:109)
109.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya habislah lautan itu sebelum
kalimat-kalimat Tuhanku selesai (ditulis) meskipun Kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula).”
﴿ قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ
اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ
فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا ࣖ ﴾
( الكهف/18:110)
110.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia
seperti kamu yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha
Esa.” Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya hendaklah melakukan
amal saleh dan tidak menjadikan apa dan siapa pun sebagai sekutu dalam
beribadah kepada Tuhannya.
(Al-Kahf/18:1-110)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.