﴿
الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ ﴾ ( يوسف/12:1)
Terjemah Kemenag 2019
1. Alif
Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (arti dan petunjuknya).
﴿ اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ
تَعْقِلُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:2)
2.
Sesungguhnya Kami menurunkannya (Kitab Suci) berupa Al-Qur’an berbahasa
Arab agar kamu mengerti.
﴿ نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ
اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ ﴾
( يوسف/12:3)
3. Kami
menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan
Al-Qur’an ini kepadamu. Sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang-orang
yang tidak mengetahui.
﴿ اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ
عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:4)
4.
(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya‘qub), “Wahai ayahku,
sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan.
Aku melihat semuanya sujud kepadaku.”
﴿ قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ
فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ﴾
( يوسف/12:5)
5. Dia
(ayahnya) berkata, “Wahai anakku, janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada
saudara-saudaramu karena mereka akan membuat tipu daya yang sungguh-sungguh
kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas bagi manusia.”
﴿ وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ
الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ
اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ
عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:6)
6.
Demikianlah, Tuhan memilihmu (untuk menjadi nabi), mengajarkan kepadamu
sebagian dari takwil mimpi, serta menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dan kepada
keluarga Ya‘qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakannya kepada kedua kakekmu
sebelumnya, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui
lagi Mahabijaksana.
﴿ ۞ لَقَدْ كَانَ فِيْ يُوْسُفَ وَاِخْوَتِهٖٓ اٰيٰتٌ
لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:7)
7.
Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi para penanya.
﴿ اِذْ قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَاَخُوْهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيْنَا
مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ ۗاِنَّ اَبَانَا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ ﴾ (
يوسف/12:8)
8.
(Ingatlah,) ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara
(kandung)-nya365) lebih dicintai Ayah daripada kita, padahal kita adalah
kumpulan (yang banyak). Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
365) Yang dimaksud saudara kandung Nabi Yusuf
a.s. adalah Bunyamin.
﴿ ۨاقْتُلُوْا يُوْسُفَ اَوِ اطْرَحُوْهُ اَرْضًا يَّخْلُ لَكُمْ
وَجْهُ اَبِيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا مِنْۢ بَعْدِهٖ قَوْمًا صٰلِحِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:9)
9.
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian Ayah
tertumpah kepadamu dan setelah itu (bertobatlah sehingga) kamu akan menjadi
kaum yang saleh.”
﴿ قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوْا يُوْسُفَ
وَاَلْقُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ اِنْ
كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:10)
10.
Salah seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf,
tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir
jika kamu hendak berbuat.”
﴿ قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّ۫ا عَلٰى يُوْسُفَ
وَاِنَّا لَهٗ لَنٰصِحُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:11)
11.
Mereka berkata, “Wahai ayah kami, mengapa engkau tidak memercayai kami atas
Yusuf, padahal sesungguhnya kami benar-benar menginginkan kebaikan baginya?
﴿ اَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَّرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَاِنَّا لَهٗ
لَحٰفِظُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:12)
12.
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi agar dia bersenang-senang
dan bermain-main. Sesungguhnya kami benar-benar akan menjaganya.”
﴿ قَالَ اِنِّيْ لَيَحْزُنُنِيْٓ اَنْ تَذْهَبُوْا بِهٖ وَاَخَافُ
اَنْ يَّأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَاَنْتُمْ عَنْهُ غٰفِلُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:13)
13. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat
menyedihkanku dan aku khawatir serigala akan memangsanya, sedangkan kamu lengah
darinya.”
﴿ قَالُوْا لَىِٕنْ اَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ اِنَّآ
اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:14)
14.
Mereka berkata, “Sungguh, jika serigala memangsanya, padahal kami
kelompok (yang kuat), kami benar-benar orang-orang yang merugi.”366)
366) Maksudnya adalah menjadi orang pengecut
yang hidupnya tidak ada artinya.
﴿ فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ
غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ
هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:15)
15.
Maka, ketika mereka membawanya serta sepakat memasukkannya ke dasar
sumur, (mereka pun melaksanakan kesepakatan itu). Kami wahyukan kepadanya,
“Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan mereka ini kepada mereka,
sedangkan mereka tidak menyadari.”
﴿ وَجَاۤءُوْٓ اَبَاهُمْ عِشَاۤءً يَّبْكُوْنَۗ ﴾ ( يوسف/12:16)
16.
(Kemudian,) mereka datang kepada ayahnya pada petang hari sambil
menangis.
﴿ قَالُوْا يٰٓاَبَانَآ اِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا
يُوْسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَاَكَلَهُ الذِّئْبُۚ وَمَآ اَنْتَ بِمُؤْمِنٍ
لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صٰدِقِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:17)
17.
Mereka berkata, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba dan
kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu serigala memangsanya.
Engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar.”
﴿ وَجَاۤءُوْ عَلٰى قَمِيْصِهٖ بِدَمٍ كَذِبٍۗ قَالَ بَلْ
سَوَّلَتْ لَكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًاۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗوَاللّٰهُ
الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:18)
18.
Mereka datang membawa bajunya (yang dilumuri) darah palsu. Dia (Ya‘qub)
berkata, “Justru hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan (yang
buruk) itu, maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Allah sajalah Zat
yang dimohonkan pertolongan terhadap apa yang kamu ceritakan.”
﴿ وَجَاۤءَتْ سَيَّارَةٌ فَاَرْسَلُوْا وَارِدَهُمْ فَاَدْلٰى
دَلْوَهٗ ۗقَالَ يٰبُشْرٰى هٰذَا غُلٰمٌ ۗوَاَسَرُّوْهُ بِضَاعَةً ۗوَاللّٰهُ
عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَعْمَلُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:19)
19.
Datanglah sekelompok musafir. Mereka menyuruh seorang pengambil air,
lalu dia menurunkan timbanya. Dia berkata, “Oh, senangnya! Ini ada seorang anak
muda.” Kemudian mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
﴿ وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍۢ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُوْدَةٍ ۚوَكَانُوْا
فِيْهِ مِنَ الزّٰهِدِيْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:20)
20. Mereka
menjualnya (Yusuf) dengan harga murah, (yaitu) beberapa dirham saja sebab
mereka tidak tertarik kepadanya.367)
367) Mereka khawatir Nabi Yusuf a.s. akan
ditemukan oleh keluarganya sehingga akan langsung diambil kembali dan mereka
tidak mendapatkan apa-apa. Oleh karena itu, mereka cepat-cepat menjualnya
walaupun dengan harga murah.
﴿ وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ
اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا
ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ
الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ
لَا يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:21)
21.
Orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,368) “Berikanlah
kepadanya tempat (dan layanan) yang baik. Mudah-mudahan dia bermanfaat bagi
kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Demikianlah, (kelak setelah dewasa,)
Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir) dan agar
Kami mengajarkan kepadanya takwil mimpi. Allah berkuasa terhadap urusan-Nya,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.
368) Orang dari Mesir yang membeli Nabi Yusuf
a.s. itu adalah seorang pembesar Mesir yang dikenal dengan nama Qitfir al-Aziz.
Sebagian kitab tafsir juga menyebut nama istrinya, yaitu Rail. Ada juga yang
menyebutnya Zulaikha atau Zalikha. Namun, riwayat yang menyebutkan nama-nama
tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.
﴿ وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا
ۗوَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:22)
22.
Ketika dia telah cukup dewasa, Kami berikan kepadanya kearifan dan ilmu.
Demikianlah, Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
﴿ وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ
وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ
رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:23)
23.
Perempuan, yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya, menggodanya. Dia
menutup rapat semua pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf
berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia (suamimu) adalah
tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim
tidak akan beruntung.”
﴿ وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهٖۙ وَهَمَّ بِهَا ۚ لَوْلَآ اَنْ رَّاٰ
بُرْهَانَ رَبِّهٖۗ كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوْۤءَ وَالْفَحْشَاۤءَۗ
اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:24)
24.
Sungguh, perempuan itu benar-benar telah berkehendak kepadanya (Yusuf).
Yusuf pun berkehendak kepadanya sekiranya dia tidak melihat tanda (dari)
Tuhannya.369) Demikianlah, Kami memalingkan darinya keburukan dan kekejian.
Sesungguhnya dia (Yusuf) termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
369) Ayat ini tidak menunjukkan bahwa Nabi
Yusuf a.s. mempunyai keinginan yang buruk terhadap perempuan itu, tetapi godaan
itu demikian besarnya sehingga sekiranya dia tidak dikuatkan dengan keimanan
kepada Allah Swt., tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.
﴿ وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيْصَهٗ مِنْ دُبُرٍ
وَّاَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا الْبَابِۗ قَالَتْ مَا جَزَاۤءُ مَنْ اَرَادَ
بِاَهْلِكَ سُوْۤءًا اِلَّآ اَنْ يُّسْجَنَ اَوْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴾ (
يوسف/12:25)
25.
Keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik bajunya (Yusuf)
dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan
pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang
bermaksud buruk terhadap istrimu selain dipenjarakan atau (dihukum dengan)
siksa yang pedih?”
﴿ قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِيْ عَنْ نَّفْسِيْ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ
اَهْلِهَاۚ اِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ
الْكٰذِبِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:26)
26. Dia
(Yusuf) berkata, “Dia yang menggoda diriku.” Seorang saksi dari keluarga
perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika bajunya koyak di bagian depan,
perempuan itu benar dan dia (Yusuf) termasuk orang-orang yang berdusta.
﴿ وَاِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ
مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:27)
27. Jika
bajunya koyak di bagian belakang, perempuan itulah yang berdusta dan dia
(Yusuf) termasuk orang-orang yang jujur.”
﴿ فَلَمَّا رَاٰ قَمِيْصَهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ اِنَّهٗ مِنْ
كَيْدِكُنَّ ۗاِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيْمٌ ﴾ ( يوسف/12:28)
28.
Maka, ketika melihat bajunya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia
(suami perempuan itu) berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu (hai kaum
wanita). Tipu dayamu benar-benar hebat.
﴿ يُوْسُفُ اَعْرِضْ عَنْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرِيْ لِذَنْۢبِكِۖ
اِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخٰطِـِٕيْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:29)
29.
Wahai Yusuf, lupakanlah ini dan (wahai istriku,) mohonlah ampunan atas
dosamu karena sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang bersalah.”
﴿ ۞ وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِيْنَةِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ
تُرَاوِدُ فَتٰىهَا عَنْ نَّفْسِهٖۚ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّاۗ اِنَّا لَنَرٰىهَا
فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴾ ( يوسف/12:30)
30. Para
wanita di kota itu berkata, “Istri al-Aziz menggoda pelayannya untuk
menaklukkannya. Pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami benar-benar
memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”
﴿ فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ
وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا
وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ
اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا
مَلَكٌ كَرِيْمٌ ﴾ ( يوسف/12:31)
31.
Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia
mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia
memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan).
Dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.”
Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan
ketampanannya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya
berkata, “Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang
malaikat yang mulia.”
﴿ قَالَتْ فَذٰلِكُنَّ الَّذِيْ لُمْتُنَّنِيْ فِيْهِ ۗوَلَقَدْ
رَاوَدْتُّهٗ عَنْ نَّفْسِهٖ فَاسْتَعْصَمَ ۗوَلَىِٕنْ لَّمْ يَفْعَلْ مَآ
اٰمُرُهٗ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُوْنًا مِّنَ الصّٰغِرِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:32)
32. Dia
(istri al-Aziz) berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku
karena (aku tertarik) kepadanya. Sungguh, aku benar-benar telah menggoda untuk
menaklukkan dirinya, tetapi dia menolak. Jika tidak melakukan apa yang aku
perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan benar-benar akan
termasuk orang yang hina.”
﴿ قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ
اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ
مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:33)
33.
(Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada
memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka
dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu
aku termasuk orang-orang yang bodoh.”
﴿ فَاسْتَجَابَ لَهٗ رَبُّهٗ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ ۗاِنَّهٗ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ﴾ ( يوسف/12:34)
34.
Maka, Tuhannya memperkenankan (doa)-nya dan menghindarkannya dari tipu
daya mereka. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
﴿ ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا رَاَوُا الْاٰيٰتِ
لَيَسْجُنُنَّهٗ حَتّٰى حِيْنٍ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:35)
35.
Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda
(kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu.
﴿ وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيٰنِ ۗقَالَ اَحَدُهُمَآ
اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ اَعْصِرُ خَمْرًا ۚوَقَالَ الْاٰخَرُ اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ
اَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِيْ خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۗنَبِّئْنَا
بِتَأْوِيْلِهٖ ۚاِنَّا نَرٰىكَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:36)
36.
Bersama dia (Yusuf) masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara.370)
Salah satunya berkata, “Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur,” dan yang
lainnya berkata, “Aku bermimpi membawa roti di atas kepalaku. Sebagiannya
dimakan burung.” (Keduanya berkata,) “Jelaskanlah kepada kami takwilnya!
Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang-orang yang berbuat baik.”
370) Menurut suatu riwayat, dua pemuda itu
adalah pelayan-pelayan raja.
﴿ قَالَ لَا يَأْتِيْكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقٰنِهٖٓ اِلَّا نَبَّأْتُكُمَا
بِتَأْوِيْلِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّأْتِيَكُمَا ۗذٰلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِيْ
رَبِّيْۗ اِنِّيْ تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَهُمْ
بِالْاٰخِرَةِ هُمْ كٰفِرُوْنَۙ ﴾ ( يوسف/12:37)
37.
(Yusuf) berkata, “Tidak ada makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu
berdua, kecuali aku telah menjelaskan takwilnya sebelum (makanan) itu sampai
kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku
telah meninggalkan agama kaum yang tidak beriman kepada Allah, bahkan kepada
akhirat pun mereka ingkar.
﴿ وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ اٰبَاۤءِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ
وَيَعْقُوْبَۗ مَا كَانَ لَنَآ اَنْ نُّشْرِكَ بِاللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ ذٰلِكَ
مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَشْكُرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:38)
38. Aku
mengikuti agama nenek moyangku, (yaitu) Ibrahim, Ishaq, dan Ya‘qub. Tidak
pantas bagi kami mempersekutukan suatu apa pun dengan Allah. Itu adalah bagian
dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya), tetapi kebanyakan
manusia tidak bersyukur.
﴿ يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ ءَاَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُوْنَ خَيْرٌ اَمِ
اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُۗ ﴾ ( يوسف/12:39)
39.
Wahai dua penghuni penjara, manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan yang
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa?
﴿ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اَسْمَاۤءً
سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ
سُلْطٰنٍۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗاَمَرَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ
اِيَّاهُ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:40)
40. Apa
yang kamu sembah selain Dia hanyalah nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek
moyangmu buat sendiri. Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun yang
pasti tentang hal (nama-nama) itu. Ketetapan (yang pasti benar) itu hanyalah
milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.
Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
﴿ يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ اَمَّآ اَحَدُكُمَا فَيَسْقِيْ رَبَّهٗ
خَمْرًا ۗوَاَمَّا الْاٰخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَّأْسِهٖ ۗ
قُضِيَ الْاَمْرُ الَّذِيْ فِيْهِ تَسْتَفْتِيٰنِۗ ﴾ ( يوسف/12:41)
41.
Wahai dua penghuni penjara, salah seorang di antara kamu akan bertugas
menyediakan minuman khamar bagi tuannya, sedangkan yang lain akan disalib.
Lalu, burung akan memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu
berdua tanyakan (kepadaku).”
﴿ وَقَالَ لِلَّذِيْ ظَنَّ اَنَّهٗ نَاجٍ مِّنْهُمَا اذْكُرْنِيْ
عِنْدَ رَبِّكَۖ فَاَنْسٰىهُ الشَّيْطٰنُ ذِكْرَ رَبِّهٖ فَلَبِثَ فِى السِّجْنِ
بِضْعَ سِنِيْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:42)
42. Dia
(Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka
berdua, “Jelaskanlah keadaanku kepada tuanmu.” Kemudian, setan menjadikan dia
lupa untuk menjelaskan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu, dia (Yusuf)
tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
﴿ وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ
يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ
يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا
تَعْبُرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:43)
43. Raja
berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh
ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh
tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para
pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya!”
﴿ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍ ۚوَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيْلِ
الْاَحْلَامِ بِعٰلِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:44)
44.
Mereka menjawab, “(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali
tidak mampu menakwilkan mimpi itu.”
﴿ وَقَالَ الَّذِيْ نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ اُمَّةٍ
اَنَا۠ اُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيْلِهٖ فَاَرْسِلُوْنِ ﴾ ( يوسف/12:45)
45.
Orang yang selamat di antara mereka berdua berkata dan teringat (perihal
Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya, “Aku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu. Maka, utuslah aku (kepadanya).”
﴿ يُوْسُفُ اَيُّهَا الصِّدِّيْقُ اَفْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ
سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ
يٰبِسٰتٍۙ لَّعَلِّيْٓ اَرْجِعُ اِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:46)
46. (Dia
berkata,) “Wahai Yusuf, orang yang sangat dipercaya, jelaskanlah kepada kami
(takwil mimpiku) tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor
sapi) kurus dan tujuh tangkai (gandum) hijau yang (meliputi tujuh tangkai)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu supaya mereka
mengetahuinya.”
﴿ قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ
فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:47)
47.
(Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut!
Kemudian apa yang kamu tuai, biarkanlah di tangkainya, kecuali sedikit untuk
kamu makan.
﴿ ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ
مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:48)
48.
Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit
(paceklik) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya, kecuali
sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.
﴿ ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَامٌ فِيْهِ يُغَاثُ
النَّاسُ وَفِيْهِ يَعْصِرُوْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:49)
49.
Setelah itu akan datang tahun, ketika manusia diberi hujan (dengan
cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).”
﴿ وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُوْنِيْ بِهٖ ۚفَلَمَّا جَاۤءَهُ
الرَّسُوْلُ قَالَ ارْجِعْ اِلٰى رَبِّكَ فَسْـَٔلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ
الّٰتِيْ قَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّ ۗاِنَّ رَبِّيْ بِكَيْدِهِنَّ عَلِيْمٌ ﴾ (
يوسف/12:50)
50. Raja
berkata, “Bawalah dia kepadaku!” Ketika utusan itu datang kepadanya, dia
(Yusuf) berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana
perihal wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Mengetahui tipu daya mereka.”
﴿ قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ اِذْ رَاوَدْتُّنَّ يُوْسُفَ عَنْ
نَّفْسِهٖۗ قُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوْۤءٍ ۗقَالَتِ
امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ الْـٰٔنَ حَصْحَصَ الْحَقُّۖ اَنَا۠ رَاوَدْتُّهٗ عَنْ
نَّفْسِهٖ وَاِنَّهٗ لَمِنَ الصّٰدِقِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:51)
51. Dia
(raja) berkata (kepada wanita-wanita itu), “Bagaimana keadaanmu ketika kamu
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?”371) Mereka berkata, “Mahasempurna
Allah, Kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.” Istri al-Aziz berkata,
“Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulah yang menggodanya dan sesungguhnya dia
termasuk orang-orang yang benar.”
371) Yang dimaksud dengan keadaan di sini ialah
pendapat perempuan-perempuan itu tentang Nabi Yusuf a.s., apakah dia
terpengaruh godaan itu atau tidak.
﴿ ذٰلِكَ لِيَعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ
اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَاۤىِٕنِيْنَ ۔ ﴾ ( يوسف/12:52)
52.
(Yusuf berkata,) “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahwa
aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah) dan bahwa
sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
﴿ ۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ
بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ﴾ (
يوسف/12:53)
53. Aku
tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu
selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
﴿ وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُوْنِيْ بِهٖٓ اَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِيْۚ
فَلَمَّا كَلَّمَهٗ قَالَ اِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِيْنٌ اَمِيْنٌ ﴾ (
يوسف/12:54)
54. Raja
berkata, “Bawalah dia (Yusuf) kepadaku agar aku memilih dia (sebagai orang yang
dekat) kepadaku.” Ketika dia (raja) telah berbicara kepadanya, dia (raja)
berkata, “Sesungguhnya (mulai) hari ini engkau menjadi seorang yang
berkedudukan tinggi di lingkungan kami lagi sangat dipercaya.”
﴿ قَالَ اجْعَلْنِيْ عَلٰى خَزَاۤىِٕنِ الْاَرْضِۚ اِنِّيْ
حَفِيْظٌ عَلِيْمٌ ﴾ ( يوسف/12:55)
55. Dia
(Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri (Mesir).
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (amanah) lagi sangat
berpengetahuan.”
﴿ وَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِ يَتَبَوَّاُ
مِنْهَا حَيْثُ يَشَاۤءُۗ نُصِيْبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَّشَاۤءُ وَلَا نُضِيْعُ
اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:56)
56.
Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir)
untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat Kami
kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik.
﴿ وَلَاَجْرُ الْاٰخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:57)
57.
Sungguh, pahala akhirat itu (pasti) lebih baik bagi orang-orang yang
beriman dan selalu bertakwa.
﴿ وَجَاۤءَ اِخْوَةُ يُوْسُفَ فَدَخَلُوْا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ
وَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:58)
58.
Saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir), lalu mereka masuk ke
(tempat)-nya. Maka, dia (Yusuf) mengenali mereka, sedangkan mereka benar-benar
tidak mengenalinya.372)
372) Menurut catatan sejarah, telah terjadi
musim paceklik di Mesir dan sekitarnya. Maka, atas anjuran Nabi Ya‘qub a.s.,
saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. datang dari Kan‘an ke Mesir untuk menghadap
pembesar-pembesar Mesir demi mendapatkan bahan makanan.
﴿ وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُوْنِيْ بِاَخٍ
لَّكُمْ مِّنْ اَبِيْكُمْ ۚ اَلَا تَرَوْنَ اَنِّيْٓ اُوْفِى الْكَيْلَ وَاَنَا۠
خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:59)
59.
Ketika dia (Yusuf) menyiapkan perbekalan (bahan makanan) untuk mereka,
dia berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah denganmu (Bunyamin).
Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran (gandum) dan aku adalah
sebaik-baiknya penerima tamu?
﴿ فَاِنْ لَّمْ تَأْتُوْنِيْ بِهٖ فَلَا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِيْ
وَلَا تَقْرَبُوْنِ ﴾ ( يوسف/12:60)
60. Jika
kamu tidak membawanya kepadaku, kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi
dariku dan jangan kamu mendekatiku.”
﴿ قَالُوْا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ اَبَاهُ وَاِنَّا لَفٰعِلُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:61)
61.
Mereka berkata, “Kami akan membujuk ayahnya agar mengizinkan kami
membawanya dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya.”
﴿ وَقَالَ لِفِتْيٰنِهِ اجْعَلُوْا بِضَاعَتَهُمْ فِيْ رِحَالِهِمْ
لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُوْنَهَآ اِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:62)
62. Dia
(Yusuf) berkata kepada para pembantunya, “Masukkanlah (kembali) barang-barang
mereka (yang mereka jadikan alat tukar)373) ke dalam karung-karung mereka. (Hal
itu dilakukan) agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarga
mereka. Mudah-mudahan mereka kembali lagi.”374)
373) Menurut kebanyakan mufasir, barang-barang
saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. yang digunakan sebagai alat penukar bahan
makanan itu ialah kulit atau terompah.-><-374) Tindakan ini diambil
sebagai siasat dengan cara menanam budi kepada mereka agar mereka nantinya
bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.
﴿ فَلَمَّا رَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَبِيْهِمْ قَالُوْا يٰٓاَبَانَا
مُنِعَ مِنَّا الْكَيْلُ فَاَرْسِلْ مَعَنَآ اَخَانَا نَكْتَلْ وَاِنَّا لَهٗ
لَحٰفِظُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:63)
63.
Maka, ketika mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya‘qub), mereka
berkata, “Wahai ayah kami, kita tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi (jika
tidak membawa saudara kami). Oleh karena itu, biarkanlah saudara kami pergi
bersama kami agar kami mendapat jatah. Sesungguhnya kami benar-benar akan
menjaganya.”
﴿ قَالَ هَلْ اٰمَنُكُمْ عَلَيْهِ اِلَّا كَمَآ اَمِنْتُكُمْ
عَلٰٓى اَخِيْهِ مِنْ قَبْلُۗ فَاللّٰهُ خَيْرٌ حٰفِظًا وَّهُوَ اَرْحَمُ
الرّٰحِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:64)
64. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Bagaimana aku akan memercayakannya (Bunyamin) kepadamu,
seperti halnya dahulu aku telah memercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu?
Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para
penyayang.”
﴿ وَلَمَّا فَتَحُوْا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوْا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ
اِلَيْهِمْۗ قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا نَبْغِيْۗ هٰذِهٖ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ
اِلَيْنَا وَنَمِيْرُ اَهْلَنَا وَنَحْفَظُ اَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيْرٍۗ
ذٰلِكَ كَيْلٌ يَّسِيْرٌ ﴾ ( يوسف/12:65)
65.
Ketika mereka membuka barang-barang mereka, mereka menemukan
barang-barang (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata,
“Wahai ayah kami, apa (lagi) yang kita inginkan? Ini barang-barang kita
dikembalikan kepada kita, kita akan dapat mendatangkan bahan makanan untuk
keluarga kita, dan kami akan menjaga saudara kami, serta kita akan mendapat
tambahan jatah (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah suatu (tambahan)
jatah yang mudah (bagi raja Mesir).”
﴿ قَالَ لَنْ اُرْسِلَهٗ مَعَكُمْ حَتّٰى تُؤْتُوْنِ مَوْثِقًا
مِّنَ اللّٰهِ لَتَأْتُنَّنِيْ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يُّحَاطَ بِكُمْۚ فَلَمَّآ اٰتَوْهُ
مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ ﴾ ( يوسف/12:66)
66. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum
kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya
kembali kepadaku, kecuali jika kamu dikepung (oleh musuh).” Setelah mereka
memberikan janji kepadanya, dia (Ya‘qub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap
apa yang kita ucapkan.”
﴿ وَقَالَ يٰبَنِيَّ لَا تَدْخُلُوْا مِنْۢ بَابٍ وَّاحِدٍ
وَّادْخُلُوْا مِنْ اَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍۗ وَمَآ اُغْنِيْ عَنْكُمْ مِّنَ
اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:67)
67. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu
gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda-beda. (Namun,) aku
tidak dapat mencegah (takdir) Allah dari kamu sedikit pun. (Penetapan) hukum
itu hanyalah hak Allah. Kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya
(saja) orang-orang yang bertawakal (meningkatkan) tawakal(-nya).”
﴿ وَلَمَّا دَخَلُوْا مِنْ حَيْثُ اَمَرَهُمْ اَبُوْهُمْۗ مَا
كَانَ يُغْنِيْ عَنْهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ اِلَّا حَاجَةً فِيْ نَفْسِ
يَعْقُوْبَ قَضٰىهَاۗ وَاِنَّهٗ لَذُوْ عِلْمٍ لِّمَا عَلَّمْنٰهُ وَلٰكِنَّ
اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:68)
68.
Ketika mereka masuk dari arah yang sesuai dengan perintah ayahnya, (hal
itu) tidak dapat mencegah sedikit pun keputusan Allah, tetapi (itu) hanya suatu
keinginan pada diri Ya‘qub (yaitu kasih sayang kepada anak-anaknya) yang telah
dipenuhinya. Sesungguhnya dia benar-benar mempunyai pengetahuan karena Kami
telah mengajarkan kepadanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
﴿ وَلَمَّا دَخَلُوْا عَلٰى يُوْسُفَ اٰوٰٓى اِلَيْهِ اَخَاهُ
قَالَ اِنِّيْٓ اَنَا۠ اَخُوْكَ فَلَا تَبْتَىِٕسْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ﴾
( يوسف/12:69)
69.
Ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia menempatkan saudaranya
(Bunyamin) di tempatnya, dia (Yusuf) berkata, “Sesungguhnya aku adalah
saudaramu, jangan engkau bersedih terhadap apa yang selalu mereka kerjakan.”
﴿ فَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِيْ
رَحْلِ اَخِيْهِ ثُمَّ اَذَّنَ مُؤَذِّنٌ اَيَّتُهَا الْعِيْرُ اِنَّكُمْ لَسٰرِقُوْنَ
﴾ ( يوسف/12:70)
70.
Maka, ketika telah disiapkan bahan makanan untuk mereka, dia (Yusuf)
memasukkan cawan375) ke dalam karung saudaranya (Bunyamin). Kemudian
berteriaklah seorang penyeru, “Wahai kafilah, sesungguhnya kamu benar-benar
para pencuri.”
375) Cawan yang dimaksud adalah suatu wadah
yang terbuat dari emas yang digunakan untuk minum dan dapat juga digunakan
untuk menakar.
﴿ قَالُوْا وَاَقْبَلُوْا عَلَيْهِمْ مَّاذَا تَفْقِدُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:71)
71.
Mereka bertanya, sambil menghadap kepada mereka (yang menuduh), “Apa
yang hilang darimu?”
﴿ قَالُوْا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاۤءَ بِهٖ
حِمْلُ بَعِيْرٍ وَّاَنَا۠ بِهٖ زَعِيْمٌ ﴾ ( يوسف/12:72)
72.
Mereka menjawab, “Kami kehilangan cawan raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta dan aku
jamin itu.”
﴿ قَالُوْا تَاللّٰهِ لَقَدْ عَلِمْتُمْ مَّا جِئْنَا لِنُفْسِدَ
فِى الْاَرْضِ وَمَا كُنَّا سٰرِقِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:73)
73.
Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, “Demi Allah, sungguh kamu
mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat kerusakan di negeri ini dan
kami bukanlah para pencuri.”
﴿ قَالُوْا فَمَا جَزَاۤؤُهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ كٰذِبِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:74)
74.
Mereka berkata, “Kalau demikian, apa hukumannya jika kamu berdusta?”
﴿ قَالُوْا جَزَاۤؤُهٗ مَنْ وُّجِدَ فِيْ رَحْلِهٖ فَهُوَ
جَزَاۤؤُهٗ ۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:75)
75.
Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, “Hukumannya ialah siapa yang
ditemukan dalam karungnya (barang yang hilang itu), maka dialah sendiri
balasannya (dijadikan hamba sahaya).376) Demikianlah kami memberikan hukuman
kepada orang-orang zalim.”
376) Dalam syariat Nabi Ya‘qub a.s., hukuman
bagi pencuri adalah dijadikan hamba sahaya selama satu tahun.
﴿ فَبَدَاَ بِاَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاۤءِ اَخِيْهِ ثُمَّ
اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِّعَاۤءِ اَخِيْهِۗ كَذٰلِكَ كِدْنَا لِيُوْسُفَۗ مَا كَانَ
لِيَأْخُذَ اَخَاهُ فِيْ دِيْنِ الْمَلِكِ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ
ۗنَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ وَفَوْقَ كُلِّ ذِيْ عِلْمٍ عَلِيْمٌ ﴾ (
يوسف/12:76)
76.
Maka, mulailah dia (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa)
karung saudaranya sendiri (Bunyamin), kemudian dia mengeluarkannya (cawan raja
itu) dari karung saudaranya. Demikianlah Kami mengatur (rencana) untuk Yusuf.
Dia tidak dapat menghukum saudaranya menurut hukum raja, kecuali Allah
menghendakinya. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas
setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.
﴿ ۞ قَالُوْٓا اِنْ يَّسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ اَخٌ لَّهٗ مِنْ
قَبْلُۚ فَاَسَرَّهَا يُوْسُفُ فِيْ نَفْسِهٖ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْۚ قَالَ
اَنْتُمْ شَرٌّ مَّكَانًا ۚوَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا تَصِفُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:77)
77.
Mereka (saudara-saudara Yusuf) berkata, “Jika dia (Bunyamin) mencuri,
sungguh sebelum ini saudaranya pun (Yusuf) pernah mencuri.” Maka Yusuf
menyembunyikan (kekesalan) dalam hatinya dan tidak menampakkannya kepada mereka.
Dia berkata (dalam hatinya), “Kamu lebih buruk kedudukan (yakni sifat-sifat
kamu). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan.”
﴿ قَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الْعَزِيْزُ اِنَّ لَهٗٓ اَبًا شَيْخًا
كَبِيْرًا فَخُذْ اَحَدَنَا مَكَانَهٗ ۚاِنَّا نَرٰىكَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:78)
78.
Mereka berkata, “Wahai al-Aziz, sesungguhnya dia (Bunyamin) mempunyai
ayah yang sudah lanjut usia karena itu ambillah salah seorang di antara kami
sebagai gantinya. Sesungguhnya kami melihat engkau termasuk orang-orang yang
selalu berbuat lebih baik.”
﴿ قَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اَنْ نَّأْخُذَ اِلَّا مَنْ وَّجَدْنَا
مَتَاعَنَا عِنْدَهٗٓ ۙاِنَّآ اِذًا لَّظٰلِمُوْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:79)
79. Dia
(Yusuf) berkata, “Kami memohon pelindungan kepada Allah dari menahan
(seseorang), kecuali siapa yang kami temukan harta kami padanya. Jika kami
(berbuat) demikian, sesungguhnya kami benar-benar orang-orang zalim.”
﴿ فَلَمَّا اسْتَيْـَٔسُوْا مِنْهُ خَلَصُوْا نَجِيًّاۗ قَالَ
كَبِيْرُهُمْ اَلَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنَّ اَبَاكُمْ قَدْ اَخَذَ عَلَيْكُمْ
مَّوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُّمْ فِيْ يُوْسُفَ فَلَنْ
اَبْرَحَ الْاَرْضَ حَتّٰى يَأْذَنَ لِيْٓ اَبِيْٓ اَوْ يَحْكُمَ اللّٰهُ لِيْۚ
وَهُوَ خَيْرُ الْحٰكِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:80)
80.
Maka, ketika mereka telah berputus asa darinya (putusan Yusuf terhadap
permintaan mereka membebaskan adiknya) mereka menyendiri (sambil berunding)
dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata, “Tidakkah kamu
ketahui bahwa ayah kamu telah mengambil sumpah dari kamu dengan (nama) Allah dan
sebelum ini kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Oleh karena itu, aku tidak akan
meninggalkan negeri ini (Mesir) sampai ayahku mengizinkanku (untuk kembali)
atau Allah memberi putusan terhadapku. Dia adalah pemberi putusan yang terbaik.
﴿ اِرْجِعُوْٓا اِلٰٓى اَبِيْكُمْ فَقُوْلُوْا يٰٓاَبَانَآ اِنَّ
ابْنَكَ سَرَقَۚ وَمَا شَهِدْنَآ اِلَّا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ
حٰفِظِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:81)
81.
Kembalilah kepada ayahmu, lalu katakanlah, ‘Wahai ayah kami,
sesungguhnya anakmu (Bunyamin) telah mencuri dan kami tidak bersaksi kecuali
apa yang kami ketahui dan kami bukanlah orang-orang yang menjaga (mengetahui)
apa yang gaib (yang di balik) itu.
﴿ وَسْـَٔلِ الْقَرْيَةَ الَّتِيْ كُنَّا فِيْهَا وَالْعِيْرَ
الَّتِيْٓ اَقْبَلْنَا فِيْهَاۗ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:82)
82.
Tanyalah (penduduk) negeri tempat kami berada dan kafilah yang datang
bersama kami. Sesungguhnya kami betul-betul orang yang benar.’”
﴿ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًاۗ فَصَبْرٌ
جَمِيْلٌ ۗعَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّأْتِيَنِيْ بِهِمْ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ
الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ ﴾ ( يوسف/12:83)
83. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan
(yang buruk) itu. (Kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah
mendatangkan mereka semua kepadaku. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
﴿ وَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰٓاَسَفٰى عَلٰى يُوْسُفَ
وَابْيَضَّتْ عَيْنٰهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيْمٌ ﴾ ( يوسف/12:84)
84. Dia
(Ya‘qub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, “Alangkah kasihan
Yusuf,” dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia adalah orang yang
sungguh-sungguh menahan (amarah dan kepedihan).
﴿ قَالُوْا تَاللّٰهِ تَفْتَؤُا تَذْكُرُ يُوْسُفَ حَتّٰى تَكُوْنَ
حَرَضًا اَوْ تَكُوْنَ مِنَ الْهٰلِكِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:85)
85.
Mereka berkata, “Demi Allah, engkau tidak henti-hentinya mengingat Yusuf
sehingga engkau (mengidap) penyakit berat atau engkau termasuk orang-orang yang
akan binasa (wafat).”
﴿ قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ
وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:86)
86. Dia
(Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.
﴿ يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ
وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ
اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:87)
87.
Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta
saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak
ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.”
﴿ فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلَيْهِ قَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الْعَزِيْزُ
مَسَّنَا وَاَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُّزْجٰىةٍ فَاَوْفِ لَنَا
الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَاۗ اِنَّ اللّٰهَ يَجْزِى الْمُتَصَدِّقِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:88)
88.
Ketika mereka masuk ke (tempat)-nya (Yusuf), mereka berkata, “Wahai yang
mulia, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa
barang-barang yang tidak berharga, maka penuhilah takaran (gandum) untuk kami,
dan bersedekahlah kepada kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada
orang-orang yang bersedekah.”
﴿ قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَّا فَعَلْتُمْ بِيُوْسُفَ وَاَخِيْهِ
اِذْ اَنْتُمْ جٰهِلُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:89)
89. Dia
(Yusuf) berkata, “Tahukah kamu (kejelekan) apa yang telah kamu perbuat terhadap
Yusuf dan saudaranya karena kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?”
﴿ قَالُوْٓا ءَاِنَّكَ لَاَنْتَ يُوْسُفُۗ قَالَ اَنَا۠ يُوْسُفُ
وَهٰذَآ اَخِيْ قَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَاۗ اِنَّهٗ مَنْ يَّتَّقِ وَيَصْبِرْ
فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:90)
90.
Mereka berkata, “Apakah engkau benar-benar Yusuf?” Dia (Yusuf) menjawab,
“Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya
kepada kami. Siapa yang bertakwa dan bersabar, sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang muhsin.”
﴿ قَالُوْا تَاللّٰهِ لَقَدْ اٰثَرَكَ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَاِنْ
كُنَّا لَخٰطِـِٕيْنَ ﴾ ( يوسف/12:91)
91.
Mereka berkata, “Demi Allah, Allah benar-benar telah melebihkan engkau
di atas kami dan sesungguhnya kami benar-benar orang-orang yang bersalah.”
﴿ قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ
لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:92)
92. Dia
(Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan
Allah mengampuni kamu. Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.
﴿ اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هٰذَا فَاَلْقُوْهُ عَلٰى وَجْهِ
اَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًا ۚوَأْتُوْنِيْ بِاَهْلِكُمْ اَجْمَعِيْنَ ࣖ ﴾ (
يوسف/12:93)
93.
Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku,
nanti dia akan melihat (kembali); dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”
﴿ وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيْرُ قَالَ اَبُوْهُمْ اِنِّيْ لَاَجِدُ
رِيْحَ يُوْسُفَ لَوْلَآ اَنْ تُفَنِّدُوْنِ ﴾ ( يوسف/12:94)
94.
Ketika kafilah itu telah keluar (dari Mesir dan memasuki Palestina), ayah
mereka berkata, “Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf seandainya kamu tidak
menuduhku lemah akal.”
﴿ قَالُوْا تَاللّٰهِ اِنَّكَ لَفِيْ ضَلٰلِكَ الْقَدِيْمِ ﴾ (
يوسف/12:95)
95.
Mereka (keluarga Yusuf) berkata, “Demi Allah, sesungguhnya engkau
benar-benar masih dalam kekeliruanmu yang dahulu.”
﴿ فَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَ الْبَشِيْرُ اَلْقٰىهُ عَلٰى وَجْهِهٖ
فَارْتَدَّ بَصِيْرًاۗ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْۙ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مِنَ
اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:96)
96.
Ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, diusapkannya (baju itu) ke
wajahnya (Ya‘qub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Ya‘qub) berkata,
“Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang
tidak kamu ketahui?”
﴿ قَالُوْا يٰٓاَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَآ اِنَّا
كُنَّا خٰطِـِٕيْنَ ﴾ ( يوسف/12:97)
97.
Mereka (anak-anak Ya‘qub) berkata, “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampunan
untuk kami atas dosa-dosa kami. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
bersalah.”
﴿ قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ﴾ ( يوسف/12:98)
98. Dia
(Ya‘qub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
﴿ فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلٰى يُوْسُفَ اٰوٰٓى اِلَيْهِ اَبَوَيْهِ
وَقَالَ ادْخُلُوْا مِصْرَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَ ۗ ﴾ ( يوسف/12:99)
99. Maka
ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia merangkul ibu bapaknya seraya
berkata, “Masuklah ke negeri Mesir. Insyaallah dalam keadaan aman.”
﴿ وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ
وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا
رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ
بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ
اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ
الْحَكِيْمُ ﴾ ( يوسف/12:100)
100. Dia
(Yusuf) menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka tunduk bersujud
kepadanya (Yusuf). Dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku, inilah takwil mimpiku
yang dahulu itu. Sungguh, Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sungguh,
Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara
dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku
dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
﴿ ۞ رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ
تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى
الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
﴾ ( يوسف/12:101)
101.
Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian
kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan)
pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat.
Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
saleh.”
﴿ ذٰلِكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهِ اِلَيْكَۚ وَمَا
كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ اَجْمَعُوْٓا اَمْرَهُمْ وَهُمْ يَمْكُرُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:102)
102.
Itulah sebagian berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad),
padahal engkau tidak berada di samping mereka ketika mereka bersepakat mengatur
tipu daya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur).
﴿ وَمَآ اَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِيْنَ ﴾ (
يوسف/12:103)
103.
Kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau (Nabi Muhammad)
sangat menginginkannya.
﴿ وَمَا تَسْـَٔلُهُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا
ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ ࣖ ﴾ ( يوسف/12:104)
104.
Engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka atas hal itu
(seruanmu). Ia (Al-Qur’an) tidak lain adalah pengajaran bagi semesta alam.
﴿ وَكَاَيِّنْ مِّنْ اٰيَةٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ
يَمُرُّوْنَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:105)
105. Berapa
banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui,
tetapi mereka berpaling darinya.
﴿ وَمَا يُؤْمِنُ اَكْثَرُهُمْ بِاللّٰهِ اِلَّا وَهُمْ
مُّشْرِكُوْنَ ﴾ ( يوسف/12:106)
106.
Kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka musyrik.
﴿ اَفَاَمِنُوْٓا اَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِّنْ عَذَابِ
اللّٰهِ اَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:107)
107.
Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi
mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara tiba-tiba, sedangkan mereka
tidak menyadari?
﴿ قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗعَلٰى
بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗوَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ
الْمُشْرِكِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:108)
108.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (seluruh manusia) kepada Allah dengan bukti yang nyata.
Mahasuci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.”
﴿ وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ
اِلَيْهِمْ مِّنْ اَهْلِ الْقُرٰىۗ اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ
فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ وَلَدَارُ
الْاٰخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ اتَّقَوْاۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴾ (
يوسف/12:109)
109.
Kami tidak mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad), kecuali laki-laki
yang Kami berikan wahyu kepada mereka di antara penduduk negeri. Tidakkah
mereka berjalan di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang
sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Sesungguhnya negeri akhirat itu lebih
baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kamu tidak mengerti?
﴿ حَتّٰٓى اِذَا اسْتَيْـَٔسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ
قَدْ كُذِبُوْا جَاۤءَهُمْ نَصْرُنَاۙ فَنُجِّيَ مَنْ نَّشَاۤءُ ۗوَلَا يُرَدُّ
بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ ﴾ ( يوسف/12:110)
110.
Sehingga, apabila para rasul tidak memiliki harapan lagi dan meyakini
bahwa mereka benar-benar telah didustakan, datanglah kepada mereka pertolongan
Kami, lalu diselamatkanlah orang yang Kami kehendaki. Siksa Kami tidak dapat
ditolak dari kaum pendosa.
﴿ لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ
مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ
وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ ﴾ (
يوسف/12:111)
111.
Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakal sehat. (Al-Qur’an) bukanlah cerita yang dibuat-buat,
melainkan merupakan pembenar (kitab-kitab) yang sebelumnya, memerinci segala
sesuatu, sebagai petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(Yusuf/12:1-111)
0 Komentar
hai sobat, salam kenal.